Usai pemotretan untuk buku nikah, para karyawan wanita itu mendekati Arroy dan berebut meminta foto bersama. Zara tidak senang melihatnya, gadis itu menerobos melewati kerumunan.
“ Gak usah sok kegantengan menebar senyum, hanya karna mereka menyukaimu, apa kau pikir kau itu seorang artis? ” ucap Zara kesal, sengaja bicara dengan nada tinggi agar semua orang mendengarnya.
Arroy hanya tersenyum mendengar ucapan Zara. Para wanita itu membubarkan diri karna merasa pengantin wanitanya cemburu dengan apa yang mereka lakukan.
Tuan Radi mengajak Arroy, Zara, dan yang lainya naik ke lantai atas, menuju ke ruang pernikahan yang sudah di siapkan. Sesampainya di sana, petugas catatan sipil menjelaskan semua prosedur pernikahan yang belum di lengkapi.
Satu persatu proses itu terselesaikan dengan baik, dan kini tiba saatnya mengucap janji suci, kemudian di lanjutkan dengan menandatangani buku nikah.
Arroy mengucapkan janji suci dengan suara lentanga. Namun, ketika tiba giliran Zara, gadis itu justru berkata “ Pak! Saya dipaksa menikah oleh orang tua saya”
Hahahaha....
Gelak tawa terdengar bergema di ruangan itu, bisa dikatakan, mereka tidak menganggap serius ucapan Zara, saking kesalnya sampai membuat gadis itu menghela nafas frustasi.
“ Sudahlah... Aku tidak membutuhkan janji suci darinya, lanjutkan saja” ucap Arroy mengalihkan fokus.
Peraturan di negara itu memang membolehkan janji suci satu pihak, dengan ketentuan pihak pria lah yang mengucapkannya, dan pihak pria merelakan sang istri untuk tidak mengucapkannya, karena-Nya pernikahan Arror dan Zara tetap di anggap sah.
Petugas catatan sipil pun menyodorkan dua buku nikah kepada mempelai pria lebih dulu. Tanpa ragu Arroy menandatangani buku nikah itu, kemudian menggesernya pada Zara. Zara memalingkan wajahnya
‘Jika aku menandatanganinya, aku akan resmi menjadi istri Arroy, tidak! Aku tidak mau tanda tangan, aku tidak mau menikah’ gumam Zara dalam hati
“ Zara, tanda tangani buku nikahnya sayang” bisik nyonya Radi
Zara mengabaikan ucapan nyonya Radi, dan kode dari tuan Radi pun tak ditanggapi dengan serius. Tuan Radi berdiri dari tempatnya dan menghampiri Zara, ia mengambil salah satu tangan Zara yang disembunyikannya dibawah meja.
“ Dengan cap jempol juga tidak masalah kan pak penghulu.” ucap Radi sambil memaksa putrinya memberikan cap jempol di atas buku nikahnya.
Air mata Zara menetes saat jarinya menorehkan tinta di atas buku nikah yang bahkan enggan ia lihat, air matanya tak kunjung berhenti bahkan setelah do’a selesai dipanjatkan, rasanya ia kehilangan semua tenaga dan semangat hidup, badanya menjadi lemas tak berdaya.
Semua orang pergi meninggalkan ruangan pernikahan, setelah berbincang dengan tuan Radi , Arroy pun berniat mengajak Zara pergi karna acaranya telah selesai.
Arroy berlutut dihadapan Zara sambil menggenggam kedua tangannya, kemudian berkata “ Ra, berhentilah menangis, dan percayalah padaku, setelah pernikahan ini pun kau masih bisa terbang, bahkan lebih tinggi dari yang kau bayangkan”
Zara menatap pria yang sudah sah menjadi suaminya, tatapan Arroy yang menenangkan membuat ia terbuai, Zara bangkit dari tempatnya dan berjalan disamping Arroy sambil terus menatapnya.
Zara tertidur didalam mobil selama perjalanan menuju ke hotel, tak ingin membangunkan sang istri, Arroy pun menggendong Zara bak seorang raja menggendong sang putri.
Karna Arroy masuk ke life dari parkiran, ia terbebas dari tatapan mata para karyawan dan para tamu yang berada di loby hotel, ia membawa Zara kedalam kamar pengantin yang sudah disiapkan sebelumnya, setelah membaringkan Zara di atas tempat tidur, Arroy bergegas masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan diri.
Baru ditinggal mandi sebentar, posisi tidur Zara sudah berubah, beberapa kancing atas piyama Zara bahkan terbuka, hingga Arroy bisa melihat warna bra yang Zara kenakan, belahan dadanya bahkan terlihat jelas, melihat hal itu, Arroy pun mengambil selimut di kaki Zara, hendak menyelimuti wanita yang sudah sah menjadi istrinya.
Naasnya, Zara yang tiba-tiba bangun melihat Arroy yang berada tepat dihadapan matanya, dengan penampilannya yang hanya memakan handuk di pinggang, tentu itu membuat zara terkejut.
Awalnya memang hening, tapi kemudian keduanya menjerit, mengaduh kesakitan bersama saat Zara tiba-tiba bangkit, membuat dahi Zara membentur hidung Arroy.
Zara terkejut dengan kejadian itu, lebih terkejut lagi saat menyadari bagian dadanya terbuka, Zara pun bergegas menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
Sementara itu, Arroy berdiri dengan kepala terangkat saat menyadari ada yang keluar, berusaha menghentikan pendarahan di hidungnya, menyadari darah yang keluar terlampau banyak, Arroy pun bergegas kembali ke kamar mandi untuk membersihkanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Setetes Air
yang berdarah lakinya hahaha....
malam pertama yang aneh.. ckckck
2020-10-12
1
Sept September
3 like mendarat syantiekkkkkk
2020-09-15
1