Zara yang terbalut selimut duduk meringkuk memeluk lutut diatas tempat tidur pengantin, dalam keadaan baju dan rambutnya yang berantakan hatinya terus merasa ketakutan,
Apa yang akan terjadi setelah pria itu keluar dari kamar mandi?
Apakah pria itu akan menyakiti zara dalam kemarahannya?
Mungkinkah zara akan dilenyapkan saat itu juga?
Hal-hal negatif terus menghantui kepalanya, tubuhnya bergetar ketika pintu kamar mandi perlahan mulai terbuka, bayangan sang suami yang bertubuh besar itu membuat zara menunduk seketika, kini ia hanya bisa mendengar derap langkah kaki yang membuat jantungnya berdebar kencang.
Setelah begitu lama ia tak lagi mendengar langkah kaki sang suami, dalam kesunyian zara berusaha mengumpulkan keberaniannya, dan ketika zara mengangkat kepalannya, suaminya itu sudah tidak ada di sana. Zara membenahi pakayannya dan membaringkan diri mencoba kembali tidur.
Dikediaman zara tuan dan nyonya radi terkurung didalam rumah, ada begitu banyak wartawan yang mengepung rumah menunggu tuan radi keluar untuk memdapat berita.
Tidak jauh dari sana terparkir mobil milik arroy dan anak buahnya, dari dalam mobil arroy melihat para wartawan berkumpul memenuhi halaman depan rumah, para bodyguard turun dari mobil dan siap menerima perintah
“ Bawa kedua orang tua itu, pastikan mereka tidur nyenyak di hotel” Titah arroy pada bodyguardnya.
Dengan sigap keempat bodyguardnya pergi menemui tuan radi beserta istrinya, mereka masuk kedalam rumah melalui pintu belakang, tuan radi yang awalnya menolak terpaksa ikut bersama para bodyguard itu setelah menerima ancaman.
Setelah melihat tuan dan nyonya radi masuk ke dalam mobil van, arroy pun meminta supirnya untuk membawanya kembali ke hotel. Setibanya di sana arroy tidak kembali ke kamar, ia memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda karna pernikahannya.
Zara terbangun dari tidurnya, sinar mata hari pagi yang masuk ke dalam kamar menyilaukan matanya, zara melihat sekeliling memperhatikan setiap sudut kamar pengantin yang begitu indah.
“ Jika saja ini kamar pengantinku, jika saja aku menikah karna cinta, semalam pasti akan jadi malam yang sangat membahagiakan” ucap zara bicara sendiri sambil menghela nafas
Seusai mandi tiba-tiba terdengar keributan dari luar kamarnya, rasa penasaran pun menuntunnya keluar menuju sumber suara, suara keributan itu ternyata berasal dari kamar yang berada tepat di depan kamarnya, ada dua orang bodyguard yang menjaga kamar itu.
Zara bertanya kepada bodyguard itu namun ia tak mendapatkan informasi dengan jelas, ia justru diminta kembali masuk kekamarnya.
Zara pun menuruti ucapan bodyguard itu, dari balik pintu ia mendengar suara arroy, ia mengintip dari door viewer, zara merlihat arroy tengah berbincang dengan para bodyguard dan tidak lama kemudian arroy masuk bersama dua bodyguard yang menjaga pintu kamar itu, zara pun keluar dari kamarnya dan mencoba menguping dari balik pintu kamar depan.
Sementara di dalam kamar tuan radi berhenti marah-marah dan melempar barang-barang setelah melihat arroy datang
“ Bagus, akhirnya kau datang juga!” ucap tuan radi sambil tersenyum licik
Arroy melihat sekeliling kamar, ia memperhitungkan harga barang yang telah dirusak tuan radi sambil tersenyum, tuan radi sampai terheran-heran melihat sikap dan ucapanya.
“ Harga itu tidak sebanding dengan apa yang kau rampas dariku, aku menyerahkan putri kesayanganku padamu, aku sudah katakan sebelumnya, setelah kau menikahi putriku, jangan pernah kau mencampuri kehidupanku tapi apa yang kau lakukan? Kau justru melanggar janjimu, kau melampawi batasanmu dan menghancurkan harga diriku” ucap tuan radi kesal
Mendengar kemarahan sang ayahnya zara pun menerobos masuk kedalam kamar, ia melihat ayahnya tengah mencengkaram kemeja arroy dengan penuh kemarahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments