"Tuangkan lagi." Ucap hendra keras sambil memutar gelas minum nya merasa kesal
Prak.. Suara pecahan beling gelas terlempar sajauh 4 meter dari tempat duduk nya
"Sial! aku di permainkan oleh nya! aku seorang Hendra Mauranu! dengan lancang nya ia berselingkuh dari ku." Ucap hendra meracau tak jelas sambil memaki seketaris nya yg ada di depan nya berdiri dengan bergemetar
"Apa kurang nya aku? aku sudah memberikan nya semua! semua yg ia minta!! ketenaran! uang! perhiasan! segalan nya alfin,,, segala nya." Ucap hendra menangis meremas telapak tangan nya sedih
"Tenangkan diri mu tuan, ia tak pantas untuk di tangisi." Ucap alfin sang seketaris berusaha menenangkan hendra yg sedang frustasi di hadapan nya
Dert.. dert.. dert.. suara getaran hp hendra bergetar kencang, namun hendra hanya melihat nya seklias lalu berjalan menjauh, alfin yg melihat nama panggilan telpon itu pun mulai mengankat nya ingin memberitahukan kejadian yg ada
"Haloo." Ucap alfin berbisik di sebrang sana
"Lu? dimana tuan? gua udah sampe ini." Ucap jono cepat dan mulai memasuki apartemen
"Apa? lu dimana?" Ucap alfin terkejut mendengar ucapan jono yg baru saja memasuki apartemen nya
"Gua yaa, di ruang tamu! lu cepetan kesini bawain air sama makanan." Ucap jono langsung memutuskan sambungan telpon nya dan duduk santai dengan santi yg sudah terlihat lebih carah wajah nya juga terlihat anggun dengan gaun biru muda nya yg pas di tubuh nya
"Lu! kenapa lu kesini?" Ucap alfin triak melihat wajah jono yg terlihat santuy mungkin telah lelah akibat seharian menata semua nya
"Yaelah ,gua mau nganter nih orang lah." Ucap jono santai dan mengganti chanel tv sesuka hati nya
"Woi, bukan saat nya lu rebahan! gua mau bicara sama lu." Ucap alfin segera menarik jono pergih dan membuat santi sendirian di ruang tamu
"Aku harus apa ya,, rumah nya besar sekali, aku ingin sekali menjelajah." Ucap santi muali bangkit dan pergih menyelusuri ruang demi ruangan yg ada di apartemen mewah itu
"Wahhh.. hebat sekali." Ucap santi yg mulai mengetuk-etuk kaca kolam ikan yg di buat menempel di tembok sangat indah dengan hiasan tanaman yg ada disana
"Lu kenapa si narik gua kesini." Ucap jono mulai meracau pada alfin yg sudah berhenti menarik nya
"Tuan lagi frustasi! model tak tau malu itu ketahuan selingkuh sama produser." Ucap alfin mulai menceritakan kejadian tadi siang di hotel Xx
"Wuh, lalu bagaimana? model siluman itu sudah tamat pasti riwayat nya." Ucap jono mulai bertepuk tangan ria
"Itu juga mau gua, tapi tuan terlalu menyukai nya,, ia bahkan melempar gelas dan mengoceh tak jelas." Ucap alfin mulai bercerita kembali
"Kasihan sekali tuan! tapi tenang saja,, besok ia akan segera menikah bukan." Ucap jono muali tersenyum menyusun ide cemerlang nya
"Apa kau yakin Jo? maksud ku walau penampilan cewe aneh itu sudah berubah namun tuan pasti akan membuat nya menderita." Ucap alfin bergidik ngeri membanyangkan santi yg polos bertemu dengan bendra yg angkuh dan tegas tak pandang bulu
"Penampilan mungkin boleh berubah fin! tapi tutur bahasa dan sifat tidak bisa berubah! gua yakin santi mampu membuat tuan jatuh cinta kepada nya walau tak tau kapan." Ucap jono tersenyum melihat bayangan santi yg sedang mengelana apartemen dengan pandangab tapjub
"Apa yg lu liat?" Ucap alfin mulai melihat ke arah jono dan meluhat santi yg berjalan ke arah hendra pergih tadi
"Astaga! perang ke 2 akan segera meledak." Triak alfin mulai meracau bergemetar
"Apa maksud lu?" Tanya jono yg tidak tau menau soal hendra yg pergih ke kamar tidur yg biasanya di tempati oleh hendra juga model itu
"Cewe aneh itu pergih ke kamar terlarang!" Ucap alfin bergemetar
"Mana mungkin! jalan masuk itu pasti ke kunci kan." Ucap jono santai
"Tuan, sedang berada di sana!" Ucap alfin yg sontak membuat jono bergemetaran juga
"Cepat! cegah dia fin." Triak jono mulai berlari ke arah tangga untuk menghampiri santi
"Aww! sakit sekali.." Ucap santi meringis kesakitan setelah melangkah masuk ke dalam ruangan remang itu dan tak terasa ia menginjak sesuatu di bawah sana
"Ahh, berdarah.. sakit sekali." Ucap santi merengek kesakitan dan terduduk di lantai
"Sedang apa kau disana!" Ucap hendra yg berdiri di hadapan nya dengan handuk kecil yg melilit pinggang nya dan rambut yg masih basah meneteskan butiran air ke lantai
"Kaki ku menginjak sesuatu, dan berdarah." Adu santi pada hendra yg sedang menatap nya tajam
"Kau sangat manja! berdiri! dan keluar dari ruangan ini." Ucap hendrs ketus dan membalikan tubuh nya masuk ke dalam kamar
"Aku tidak manja! aku sakit! kenapa kau selalu memarahi ku.. apa salahku pada mu tuan?" Ucap santi mulai terisak tangis entah mengapa setiap kata yg terucap dari hendra mampu membuat pertahanan dan ketenangan santi luntur
"Nona!! buka kan pintu nya." Ucap jono mengetuk pelan pintu kaca itu
"Aku tidak bisa pak, tadi santi bisa masuk tampa membuka pintu dulu." Ucap santi jujur dengan terisak
"Di depan bar sana ada kartu pintu nya, bisakah kau membuka kan nya?" Ucap alfin yg mulai menimbrung berbicara
Ctak.. suara lampu kedua menyala terang sosok tegap di belakang santi menatap tajam ke arah jono juga alfi yg berbatasan pintu kaca
"Kalian tidur lah! biar dia aku yg urus." Ucap hendra berat dan mengankat santi yg terdiam mematung di gendongan nya dan di angkat masuk kedalam kamar
"Apa yg akan tuan lakukan?" Tanya jono cemas
"Berdoa saja nyawa cewe aneh itu bisa selamat sampai besok!" Ucap alfin bergemetar membayangkan kejadian tadi saat hendra membanting gelas lainnya di hadapan nya
TBC...
......Hendra & Santi 🍁......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Mei
semangat thor
2020-08-26
2