Kena Hukum

Bell masuk berbunyi semua murid mulai berhamburan ke dalam kelas. Tapi lain hal nya dengan Lily dia hanya duduk santai mengeluarkan bukunya. Karena dari tadi Lily hanya di dalam kelas saja.

Sesuai jadwal pelajaran yang telah dia baca jam pertama adalah Pelajaran Olahraga. Lily langsung mengeluarkan buku-buku yang bersangkutan. Baru saja bell masuk berbunyi sang guru pengajar langsung masuk.

Lily sangat terkejut karena guru olahraga nya adalah pria yang dia ajak ribut tadi. Lily pikir Rina bercanda dengan nya ternyata beneran.

"Selamat pagi anak-anak" Sapa Handi dingin.

"Pagi pak" Semua murid kecuali Lily karena masih termenung.

Mati gue! Pagi-pagi udah ajak ribut guru! semoga aja gue gak di keluarin dari sekolah! Kalau gue di keluarin lagi kan gak asyik hidup gue! " Menggigit jari telunjuknya.

"Heyy kamu anak baru kan? Perkenalkan dirimu di depan! " Menunjuk Lily dengan tangannya dari jauh.

"Lily...... Lily" Rina berusaha menyadarkan temannya.

"Lily...... Lily...... Lily...... Pak Handi suruh kamu perkenalan diri di depan! " Mencubit perut temannya. Tetapi Lily tetap belum sadar dari lamunannya.

Brraaakkk suara meja di pukul

"Hei kamu anak baru kan? Maju sana perkenalkan diri kamu! " Bentak Handi setelah memukul meja Lily.

Lantas semua siswa takut bukan main karena mereka tahu kalau Handi sudah begitu berarti Handi sudah marah besar. Lily yang terkejut langsung maju ke depan dengan raut wajah yang ketakutan.

"Perkenalkan diri kamu cepat! " Ucap Handi sinis dengan tatapan mematikan bagi musuh-musuhnya.

"Hai, Perkenalkan Nama Saya Lily Herlambang! Usia saya 15 tahun! " Ucap Lily dalam ketakutan.

"Hanya itu saja? " Tanya Handi dingin pada anak gadis yang berada di dekatnya.

"Iya, pak"

"Kalau begitu silahkan kamu duduk kembali! " Ucap Handi dingin.

Untung nih anak gak pakai kasih tahu nomor wa nya ke anak-anak yang lain! Kalau ginikan gak ada saingan! " Batin Handi.

"Ooh ternyata dia anak perempuan pak Herlambang" Kata seorang siswa bernama Rengga.

"Cantik ya reng" Ucap Riko yang duduk di sebelah Rengga.

"Ooh baru tahu gue kalau dia anak pak Herlambang! Pantesan cantik! " Puji Ajeng.

"Eitt gue denger-denger ya Angga Herlambang sama Pak Handi Angkasa itu sahabatan ya? " Melisa ikutan maklum tukang gosip.

"Iya, gue denger Pak Handi itu menantu idaman pak Herlambang loh? " Tambah Ririn maklum aja dia seorang stalker.

"Gak usah hallu loh! Gue ini menantu idaman pak Herlambang! " Sahut Rengga.

"Loh yang gak usah Hallu! Gue menantu idaman pak Herlambang! " Sahut Riko tak kalah saing.

Lily yang di jadikan diam saja karena dari tadi setelah dia memperkenalkan diri. Lily terus membaca buku pelajaran. Lily juga tak tahu kalau gurunya itu sahabatan sama Mas Angga.

Lily juga tak tahu kalau pak gurunya itu sering ke rumahnya untuk main game. Soalnya karena ada orang datang ke rumah nya dia hanya duduk atau tidur di kamar nya. Walaupun gak ada tamu juga dia tetap di kamar.

"DIAMM........! " Teriak Pak Ivan.

"Kalian ini berani-beraninya ngobrol saat saya berdiri di sini? Apakah kalian tidak punya sopan santun? Atau memang kalian tidak di ajarin sopan santun sama orang tua kalian? Oo atau kalian sudah tidak membutuhkan saya lagi di sini? " Ucap Handi dengan nada kasar dan dingin.

Semua murid diam seribu bahasa karena ketakutan. Lily tidak peduli dengan pak gurunya yang sedang ngomel itu dan asyik baca buku . Lantas hal itu membuat Handi tambah marah karena pujaan hatinya tidak memperhatikan dirinya.

"Lily Herlambang apa kamu sudah selesai membaca bukunya? " Menatap Lily tepat di depan muka Lily hanya berjarak 5 cm. Hak tersebut membuat Lily sangat terkejut.

"Bapak? " Lirih.

"Anak-anak dia adalah contoh kutu buku yang tidak boleh di contoh! Karena dia tidak menghargai saya yang sedang berbicara di depan ini! Kalian tahu membaca itu ada waktunya! Jika kalian ada yang berani melakukan apa yang di lakukan oleh Lily saya hukum kalian lari keliling sekolah 20× ! Untuk kali ini saya maafkan kesalahan kalian semua tapi tidak untuk ke depan nya! " Tegas Handi.

"Baik pak" Semua murid menunduk.

"Sekarang kalian semua letakkan tugas kalian di atas meja! " Perintah Handi.

"Mati gue" Gumam Rengga.

"Gue belum sama sekali nih Rin" Keluh Melisa pada Ririn teman sebangkunya.

"Gue juga belum" Kata Ririn ketakutan sambil berbisik.

Semua murid di kelas tidak ada satu pun yang mengerjakan tugas dari Handi. Handi mulai meneliti setiap meja murid yang tidak membuat pr langsung di jewer.

"Rina beneran ada pr? Nyontek? " Kata Lily.

"Gue juga belum" Rina nyengir.

"Gimana dong? gue gak mau kena hukum di hari pertama gue sekolah! " Lily Mulai sewot.

Akhirnya Handi sampai di bangku Lily dan Rina.

kayaknya nih bocah gak buat pr juga! Gue kerjain aja dah! " Batin Handi.

"Kayaknya Lily kamu juga gak buat pr juga ya! " Menarik telinga Lily.

"Iya, pak. Maaf ya pak! Tolong pak jauhkan tangan anda dari telinga saya?! " Lily gugup karena baru kali ini dia gak buat pr.

"Oke.Tapi kamu harus ingat urusan tadi pagi di lorong belum selesai Lily! " Handi berbisik di telinga Lily. Lily tertegun mendengar ucapan Handi.

Mati gue kalau nih guru ngungkit terus kejadian tadi pagi! Bisa-bisa gue di keluarin lagi! " Batin Lily.

Handi terus melanjutkan misinya memeriksa tugas murid-muridnya. Ternyata satu kelas tidak membuat pr. Handi memberikan hukuman yang berat agar mereka semua jerah. Handi bukan tipe orang kejam tapi agar di segani oleh siswa dan guru lainnya maka dia bersikap sangat tegas.

"Baru saja saya memaafkan kalian! Kalian sudah membuat masalah lagi! Saya benar-benar tidak suka dengan sifat kalian yang tidak layak ini! Hari ini saya tidak akan memberikan pelajaran baru hari ini melainkan saya akan menghukum kalian lari 100× lapangan basket! Dan saya mau dua hari lagi kalian kumpul kan tugas kalian! Jika tidak kalian akan kasih nilai E semuanya! " Tegas Handi.

Lily pikir dia tidak akan kena hukum juga karena dia anak baru. Ehh ternyata dia di hukum lebih parah.

"Hukuman khusus buat anak baru sok kita ini Lily Herlambang lari 150× lapangan basket! " Melirik ke arah Lily.

"Tapi pak, Aku kan anak baru! " Bantah Lily.

"Walaupun kamu anak baru kamu harus tetap di hukum karena kamu gak buat pr dan kamu tidak menghargai saya sebagai guru disini! " Tegas Handi.

"Tapi pak aku gak tahu kalau ada pr! " Masih mencoba tapi sia-sia.

"Seharusnya kamu tanya sama salah satu temanmu! Apa kamu mau bilang gak punya teman disini? Saya Lihat kamu sangat akrab dengan Rina! " Sinis Handi.

Mendapatkan jawaban Handi yang seperti itu Lily sudah tidak bisa membantah lagi. Karena apa daya daripada waktunya habis untuk menebat guru killer tersebut lebih baik dia lari saja.

****** loh Lily Herlambang! Rasain emang enak gue kerjain! Macem-macem sama Handi Angkasa! Mati loh! " Batin Handi senang karena kalau Lily pingsan dia bisa nganterin Lily pulang.

Tapi ternyata Fisik Lily lumayan kuat walaupun di hukum lari 150× lapangan basket gak pingsan cuman ngos-ngosan aja. Bahkan Lily bisa lebih cepat menyelesaikan hukuman nya. Daripada anak laki-laki.

Beberapa anak Laki-laki udah ada ya K A O tapi Lily masih fit aja. Handi yang melihat itu sangat kagum dan menghampiri Lily. Dia tak heran jika Lily mempunyai fisik yang kuat karena Angga juga punya fisik yang kuat karena diturunkan dari kedua orang tuanya.

"Mau minum? " Handi menyodorkan air mineral.

"Enggak" Judes.

"Kamu gak haus? " Tanya Handi.

"Aku bisa beli sendiri! " Mengeluarkan kartu ATM dari sakunya. Bermaksud pamer agar gurunya gak genit-genit sama dia.

Dia gak tahu aja! kalau itu gue yang ngasih! kalau tahu gimana ekspresi nya ya? pasti langsung di muntahin makanan yang di makan! " Handi dalam Hati.

"Kamu gak capek? " Handi masih mencoba mendekati calon istri nya.

"Ya capek lah! Bapak pikir gak capek apa? Capek banget malah! Bapak gak lihat keringat gue bercucuran? " Memaki sang guru.

Lily pergi meninggalkan gurunya dan pergi ke kantin. Dan Handi tetap berkhayal tentang Lily yang sangat menyukai nya.Setelah Rina menyelesaikan Hukuman nya ia ke kelas untuk minum dan menemui sahabat nya.

"Rin tugas dari guru killer itu yang mana? " Tanya Lily begitu melihat Rina.

"LKS bab 1 di kerjain semua" Rina ngos-ngosan.

"Cuman itu ternyata! Tuh guru pakai nge hukum kita gak manusia wi ! " Mulai mengerjakan tugas yang tepatnya mengerjakan semua tugas yang ada di LKS. Tujuan Lily adalah untuk membantai sang guru.

"Gila loh ya! Gak ada capek-capeknya? " Tanya Rina yang melihat temannya mengerjakan tugas.

"Masalah capek ya gue capek pakai banget malah! Gue mau santai-santai dirumah jadi gue kerjain pr pas istirahat gini! " Jawab Lily. Lily memang mengerjakan tugas di sekolah tapi bulan berarti pas mau di kumpul baru di kerjain. Ketika guru selesai ngasih tugas langsung ia kerjain biar gak numpuk.

Siang harinya Lily telah selesai mengerjakan tugas dari guru Killer jadi dia langsung pergi keruangan sang guru.

"Nih pak tugas saya udah beres! Bahkan satu LKS udah gue kerjain semua! Lebih baik bapak langsung koreksi semua daripada bertele-tele! " Ucap Lily dingin.

"Terimakasih ya! Kalau gak ada urusan lagi silahkan keluar dari ruangan saya Lily Herlambang! Pesan saya jaga sikap kamu itu! " Ucap Handi tak kalah dingin.

"Sikap saya urusan saya bukan urusan bapak! " Lily sinis dan pergi meninggalkan guru Killer nya.

Badas amat tuh bocah! gak nyangka gue, dulu bayinya imut dab lucu! Gedenya badas banget! " Batin Handi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!