Di Nikahi Guru Olahraga

Di Nikahi Guru Olahraga

Masuk Sekolah

Lily Herlambang putri satu-satunya bapak Ivan Herlambang. Lily sekarang tengah menuntut ilmu jenjang SMA. Lily anak yang manis dan feminim. Dia juga cukup baik kepada semua orang.

Kekurangan Lily hanya satu yaitu sifat badas yang kelewatan kalau moodnya lagi buruk. Lily anaknya serba bisa karena IQ nya di atas rata-rata. Hari ini hari pertama Lily masuk ke sekolah barunya. Lily di pindahkan dari sekolah lamanya karena berantem dengan Siswi lain.

"Pagi Ma Pa" Mengecup pipi Mama Papanya.

"Kok cuman Mama Papa? Mas kan juga Mau? " Pintah Angga pada adiknya.

"iiihhh Mas iri nih" Mengecup pipi Masnya.

"Kamu sekolah nya di antar Mas mu ya! Papa sibuk banget! Mama juga sibuk ngurusin pernikahan Mas mu sama Mbak Dita! " Kata Papa membelai rambut Lily.

"Iya pa" Masih asyik makan.

"Udah yok dek, Entar Mas telat meeting nya! " Mas Angga.

"Adek masih laper Mas" Keluh Lily.

"Entar jajan aja di sekolah" Memberikan kartu ATM.

"Kalau gini kan enak" Lily nyengir kuda.

"Kamu ini kalau di kasih uang aja langsung seneng coba kalau kagak? " Sindir Mas Angga.

"Udah berangkat sana kalian, Masak dari dulu selalu berantem aja" Pak Ivan melihat kelakuan anak-anaknya.

"Ya, udah pa kita berangkat" Lily main nyelonong aja.

"Pa Ma Angga berangkat ya" Menyalami tangan kedua orang tuanya.

"Adek mu itu jangan lupa di ajarin sopan santun ya! " Pesan Pak Ivan pada putranya.

"InsyaAllah pa" Jawab Angga.

Di Mobil

"Dek kamu itu yang sopan dikit dong sama Papa Mama" Angga memulai percakapan dengan adek bandelnya.

"Emangnya adek kurang sopan gimana Mas? " Tanya Lily tak mengerti kesalahan nya.

"Kamu itu kalau di bilangin pasti Mas harus jelasin sampai ke titik akarnya" Keluh Angga.

"Hehee" Nyengir.

"Kamu itu kalau mau berangkat sekolah salam dulu sama Mama Papa jangan asal nyelonong aja! Masak nanti di sekolah lewat depan guru nyelonong aja kayak gak di ajarin sopan santun! Papa Mama sama Mas nanti yang malu dek! Bukan kamu aja! " Jelas Mas Angga.

"Iya deh Mas lain kali adek inget-inget kalau inget sih! " Jawab Lily.

"Harus inget pokoknya! " Paksa Mas Angga.

"Iya, Mas. aku pergi ke sekolah dulu ya! Makasih Mas! " Menyalami tangan Mas Angga dan keluar dari Mobil.

Lily langsung berlari ke dalam gedung sekolah karena dia tidak sabar untuk belajar. Ternyata Lily sekarang satu sekolah dengan sahabat lamanya Rina. Kebetulan juga mereka satu kelas sekarang. Lily dan Rina duduk di bangku yang bersebelahan di paling depan barisan ketiga.

Mas Angga yang baru ingin melajukan mobilnya bertemu dengan Sahabat karib nya Handi Angkasa. Angga biasanya memanggil Handi dengan sebutan Abang dikarenakan Handi lebih tua Lima tahun dari nya.

"Heii ngga" Sapa Handi.

"Eehh Abang, Apa kabar bang? udah seminggu kita gak temu bang! Kapan ngegame bareng bang? " Sapa Angga.

"Baik, Loh Apa kabar ngga? Ngegame nya nanti kalau loh sama gue gak sibuk! " Jawab Handi.

"Oke.kalau gitu! Bang datang ya ke acara nikahan gue! " Mengingatkan Handi agar datang ke acara Nikahan nya.

"Mau nyindir gue nih ceritanya? " Sahut Handi dengan gurauan.

"Enggak lah bang! Maksud gue biar tambah rame! Ada calonnya Abang loh nanti! " Mengedipkan matanya.

"Omong-omong loh ngapain kesini? Kalau gue kan ngajar disini! " Tanya Handi.

"Ya nganter Calon Istri loh lah Bang, siapa lagi? " Menggoda Handi.

"Di pindahin kesini tuh bocah? Asyik deh hari-hari gue jadi berwarna dong! " Handi antusias.

"Ehhh Hati-hati bang! Jangan sampai adek gue luh macem-macem sebelum waktunya! Haram Bang! " Sahut Angga.

"Aman ngga, Titipan gue udah loh kasihkan! " Mengedipkan matanya.

"Udah bang! Awas duit loh abis! " Angga bercanda soalnya Lily bukan cewek yang boros. Kadang-kadang Lily tidak menggunakan Uang sakunya sama sekali.

"Loh nih bisa aja! " Handi.

"Bang gue cabut dulu ya! Jagain adek gue ya! " Melajukan mobilnya dengan perlahan.

Di sekolah/Di lorong

"Lily.......! " Teriak Rina.

"Rina...... Udah lama ya kita udah gak ketemu aku rindu banget! " Lily langsung memeluk erat Rina.

"Lepas dong sesak gue nih! " Kata Rina.

"Iya deh"

"Loh kelas apa ly? " Tanya Rina Antusias.

"Gue kelas x kimia a" Jawab Lily.

"Berarti sama dong" Kata Rina.

"Horeyyyyyy" Teriak mereka berdua sambil loncat-loncat.

Banyak orang memperhatikan mereka berdua bukan karena mereka teriak-teriak karena Rina dulu tidak punya teman di SMA ini. Dan sekarang dia langsung akrab dengan anak baru yang terkenal badas dan judes.

Penyebab mereka di perhatikan adalah cantik ketemu cantik. Apalagi Lily yang punya kulit seputih susu dan glowing. Rambut Lily yang panjang, hitam dan lebat jadi semua orang semakin kagum saja.

Seorang guru lewat disana dengan gaya cool nya dan menatap Lily dengan tatapan yang tak biasa.

Ini Lily adik Angga ya! yang gue naksir sejak dia baru lahir! Cantik banget ya? Gak nyesel gue kasih kartu ATM Limited Edition! Tapi kata Angga badas, biar deh. Namanya juga cinta gak pandang bulu! Walaupun badas tetap imut kayak baru lahir dulu! Nih cewek kan jarang nongol kalau gue ke rumah nya pasti dia gak tahu siapa gue! Kerjain dah nanti! " Batin Handi.

Ketika Handi lewat semua siswa langsung menyingkir dan pura-pura tidak tahu. Karena Handi terkenal sangat Killer. Lily yang melihat ada sepasang mata menatap nya dengan tatapan aneh langsung menghampiri orang tersebut tanpa pikir panjang.

"Heyy loh berani-beraninya natap gue kayak gitu! Gue bilangin bokap gue baru tahu rasa loh! " Ucap Lily Kasar dan menatap pergi.

"Loh akan menyesal setelah loh tahu siapa gue! " Bisik Handi sebelum Lily pergi. Rina yang menatap kejadian itu langsung menepok jidatnya.

Badas bener adik loh Ngga! " Batin Handi.

Semua orang sangat terkejut melihat apa yang di lakukan Lily. Karena baru kali ini ada orang yang berani melakukan hal tidak sopan itu pada guru yang terkenal killer. Ketika Lily dan Rina sampai ke kelas. Rina langsung panik sendiri gak karuan.

"Lily.... Lily loh tuh ***** ya! " Loncat-loncat.

"Emangnya gue kenapa Rin sampai loh sampai kayak cacing kepanasan? " Tanya Lily santai.

"Emangnya loh gak tahu kalau cowok tadi guru olahraga kita? " Makin panik.

"Terus kenapa? " Tanya Lily santai.

"Dia itu guru paling killer di sekolah ini! " Jawab Rina dengan panik.

"Cuman gitu aja ya" Lily masih santai.

"Kok loh gak panik sih? " Tanya Rina.

"Kalau gurunya Killer kita harus jadi murid yang lebih killer dari guru itu sendiri! " Jawab Lily semangat 45.

Terpopuler

Comments

R A I N ☔

R A I N ☔

semangat kk
jangan lupa ke novel ku juga judulnya "Reinkarnasi Dewi & Dewa"
ditunggu kk

2020-08-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!