4. Puncak Acara Makrab

Setelah sholat Isya' acara makrab dimulai.

Semua murid beserta para guru berkumpul di lapangan. Acara diadakan di tengah lapangan tanpa tenda atau pun alas, karena ditengahnya dinyalakan api unggun sebagai penerangannya. Acara pertama yaitu pembukaan, setelah itu diisi dengan kata sambutan dari kepala sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari salah satu guru yang ditunjuk untuk mewakili para guru. Setelah itu, kata sambutan dari ketua OSIS. Acara selanjutnya acara inti yang diisi dengan berbagai permainan.

Dalam acara inti, ada satu permainan dimana lima murid cewek mewakili kelompok cewek untuk menuliskan hukuman kemudian melipat kertas tersebut menjadi sebuah pesawat. Begitu juga dengan perwakilan dari murid cowok. Ada juga lima dari perwakilan guru. Perwakilan pengurus OSIS dan Dewan Ambalan juga lima.

Pesawat-pesawat kertas ini nantinya akan diterbangkan ke arah para peserta yang duduk lesehan di tengah lapangan yang melingkari api unggun tersebut. Siapa yang terkena pesawat kertas, harus segera membuka dan membaca isi tulisannya.

Ada satu pesawat kertas yang mengenai pangkuan Ary. Ary yang tidak menyangka akan mendapatkan pesawat pun reflek mengambil dan membaca dengan keras diawal tapi lama-lama suaranya memelan.

"Hai Aryanti, aku menyukai kamu dari pertama mengenal kamu. Maukah kamu jadi pacarku? Kalo jawabannya iya, kamu berdiri. kalo tidak kamu diem di tempat aja. Kalo kamu berdiri, aku akan mendatangi mu."

Semua yang hadir di lapangan langsung ribut menyoraki Ary.

"Terima! Terima!"

"Berdiri! Berdiri!"

Suara bersahut-sahutan setelah Ary selesai membaca tulisan itu. Wajah Ary memerah karena syok dan menahan malu. Ary tetap diam di tempat, dia tidak bergerak sedikit pun apalagi berdiri. Enno yang berada di samping Ary mengusap-usap punggung Ary untuk memberikan dukungan serta kekuatan untuk Ary. Apapun keputusan Ary, dia sebagai sahabatnya akan selalu mendukung Ary.

Karena Ary diam saja, kak Bayu selaku ketua OSIS mendekati Ary. Sambil berjalan Bayu pun berteriak menggunakan micropon.

"Tenang! Tenang semuanya!" kata Bayu mencoba menenangkan keributan yang terjadi karena kejadian tadi.

"Ary, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Bayu mulai berjongkok di depan Ary.

"Gak apa-apa kok kak. Ary cuma kaget aja!" jawab Ary.

"Terus apa jawaban kamu?"

"Kan Ary udah jawab sesuai permintaan yang di surat itu tadi."

"Boleh tau alasannya gak?" tanya Bayu lagi.

"Ih, kakak kepo! Mau tau aja, apa mau tau banget?'' celetuk Candra tiba-tiba karena mendengar pertanyaan Bayu tadi.

Murid-murid yang mendengar obrolan mereka pun tertawa serempak. Tiba-tiba ada seorang murid yang berkata:

"Wah... jangan-jangan kak Bayu yang ngirim surat kaleng tadi!"

"Iya nih!"

"Masak kak Bayu jadi pengecut, yang gentle donk!" sahut siswa yang lainnya.

"Stop! Saya hanya ingin tau alasannya saja! Itulah kenapa saya tanya apa alasan Ary menolak orang itu. Kalo ternyata orang itu yang ditaksir Ary gimana? Nanti nyesel lho, terus nangis nangis patah hati, kan gak lucu cewek cantik nangis karena patah hati." jelas Bayu panjang kali lebar.

"Masih banyak cowok di Indonesia keles!" jawab Enno spontan, yang mengundang tawa orang yang mendengar.

"Saya belum pengen pacaran, masih pengen fokus belajar dulu. Pengen seneng-seneng, bebas mau ngapain aja gak ada ngatur atau ngekang! Lagian keluarga saya tidak mengenal istilah pacaran."

Ary tiba-tiba berkata dengan lantang sambil berdiri. Kemudian Ary berlari menuju ke kamar mandi. Enno dan Candra langsung lari mengejar Ary. Bayu dan Alex pun tidak mau ketinggalan. Mereka berempat lari menuju ke kamar mandi.

Setelah sampai di kamar mandi, Ary menumpahkan air matanya. Dia menangis karena merasa malu dan dipermainkan di depan umum. (Maklum Ary belum pernah pacaran, apalagi ditembak di tempat yang ramai...😁)

Enno dan Candra langsung masuk ke kamar mandi cewek sekolah. Mendekati Ary dan mencoba menenangkan Ary yang terisak menahan tangisnya.

"Kenapa malah nangis? Harusnya loe tu bangga ditembak seperti tadi!" kata Enno.

"Loe emang gesrek En! Teman loe lagi syok, loe malah ngomong gitu. Unfaedah banget tau nggak?" kata Candra sambil memukul punggung Enno.

"Enggak?!" teriak Enno." Gitu aja nangis. Gue juga pengen kali aja ada yang mau nembak gue di tengah lapangan atau di mall yang ramai. Kan seru!"

"Udah Ar, gak usah dengerin Enno. Nanti yang ada malah ketularan gesrek kita!" kata Candra.

"Kok kalian malah pada berantem sih?" heran Ary. "Gue udah gak pa-pa kok. Yuk balik!"

Sedangkan di depan kamar mandi, Bayu dan Alex mulai gelisah.

"Loe tadi kan yang kirim surat itu?" kata Alex murka. Dia marah karena cemburu ada yang mendekati Ary.

"Saya tidak serendah itu! Saya bukan pengecut, kalo saya suka langsung saya katakan langsung pada orangnya. Tidak melalui surat!!!" Bayu pun ikut marah karena dituduh Alex.

"Ary... Keluar lah, gak ada yang perlu ditangisi! Untuk apa kamu menangis, kamu nyesel ya udah tolak dia?(dia maksudnya si pengirim surat)" kata Bayu.

Akhirnya Ary keluar dari kamar mandi juga. Saat ini mereka berlima duduk di lorong kelas dekat kamar mandi.

"Masak ditembak cowok kok nangis, cengeng amat sih dek!" Bayu meledek Ary.

Sontak saja semua yang berada di sana tertawa. Ary pun tersenyum malu-malu, karena merutuki kebodohannya.

"Apa kamu belum pernah ditembak cowok, dek??? tanya Bayu.

Alex yang mendengar pertanyaan Bayu tadi langsung tersedak ludahnya sendiri. Karena dia pernah nembak Ary waktu acara kelulusan SMP dulu.

"Uhuk...uhuukk..."

"Kenapa loe Lex, keselek precil?" tanya Enno

(precil \= anak kodok)

"Hahaha..." mereka tertawa serempak karena mendengar perkataan Enno tadi.

Alex merasa malu karena ditertawakan teman-temannya. Dia memilih pergi meninggalkan Ary dan kawan-kawan.

"Gue ke kamar mandi dulu ya" pamit Alex beralasan ke kamar mandi karena terlanjur malu.

"Monggo" jawab Bayu.

"Kok gak dijawab pertanyaanku tadi? Hem.." tanya Bayu pada Ary.

"Mmm, per...pernah kak waktu kelulusan SMP. Tapi gak di tempat ramai kayak gini juga.'' jawab Ary.

"Oh, pernah ditembak cowok nih ceritanya. Tapi kok masih grogi." kata Bayu lagi.

"Malu! Nervous! Lagian tadi ku pikir itu isinya hukuman, makanya ku baca kuat." kata Ary.

Ary terdiam, kemudian membetulkan posisi duduknya.

"Ya grogi lah! Secara nembaknya pakai surat kaleng, terus kebaca di tempat umum yang isinya banyak orang. Lebih kali, kalo 200 orang!" jawab Enno spontan menyambung perkataan Ary.

"Saya tidak tanya kamu!" Bayu Prakosa sudah terbiasa menggunakan bahasa formal sejak menjadi pengurus OSIS sebelum dirinya dipilih menjadi ketua OSIS.

"Gue juga gak jawab pertanyaan kak Bayu! Cuma mencurahkan isi hati saja!" kata Enno sewot.

"Hmmpphh... hahaha" sontak saja Bayu, Ary dan Candra tertawa mendengar kata Enno.

"Udah yuk, balik ke lapangan lagi! Acaranya belum selesai lho." kata Bayu.

Sesampainya di lapangan, Ary dan kawan-kawan langsung duduk ke tempat yang tadi ditinggalkan. Sedangkan Bayu kembali ke tempat para panitia. Acara masih berlangsung dengan meriah.

Saat sedang asyik menikmati acara permainan yang sedang berlangsung, tiba-tiba Bayu berjalan mendekati Ary dengan membawa sebuah gitar dan micropon. Bayu memberikan micropon tersebut pada Ary. Ary hanya terbengong melihat kelakuan Bayu.

"Mari kita nyanyi biar happy!" kata Bayu.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

waaduuuh trs siapa yg nembak Ary ya....??
jiwa penisirinku bergejolak gaaaeees

2022-02-09

0

CebReT SeMeDi

CebReT SeMeDi

jrettt ono percil teekan kene marai bongko bukos wkwkkw

2021-09-15

1

.

.

masa sih ka Ary blm pernah ditembak zaman abegeh

2021-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Aryanti Wihardja
2 2. I love you, Ary
3 3. Makrab
4 4. Puncak Acara Makrab
5 5. Menginap
6 6. Latihan Bersama
7 7. Kejadian Tidak Terduga
8 8. Menjenguk Ary
9 9. Menjenguk Ary (part 2)
10 10. Pulang dari Rumah Sakit
11 11. Mencoba Lebih Dekat dengan Ary
12 12. Masih Berusaha
13 13. Ayah Bunda Ke Rumah Budhe
14 14. Jadian
15 15. Backstreet
16 16. Ekstrakurikuler
17 16. Ekstrakurikuler
18 17. Ketahuan
19 18. Mungkinkah Kita Berjodoh
20 19. Mengikuti Ekstrakurikuler
21 20. Alasan
22 21. Kedekatan Membawa Hidayah
23 22. Beda
24 23. Antara Rasa Cinta dan Nyaman
25 24. Acara Syukuran Bayu
26 25. (Masih) Di Acara Syukuran Bayu
27 26. Obrolan Garing
28 27. Temen Apa Demen
29 28. Perpisahan
30 29. Cinta Tak Harus Memiliki
31 30. Dr. Aryanti Wihardja, Sp.PD.
32 31. Renaldy Pratama
33 32. Gak Ada Loe Gak Seru
34 33. Kabar Tentang Alex
35 34. Semoga Engkau Bahagia
36 35. Bukan Jodoh
37 36. Bacalah Bukan Balaslah
38 37. Pasienku Bukan Kamu Saja!
39 38. Koas Aja Belagu Loe!
40 39. Boleh Pulang
41 40. Shopping
42 41. Pertemuan Tak Terduga
43 42. Lunch
44 43. Tabrak Lari
45 44. Ternyata
46 45. Dinner
47 46. Sebatas Kakak Adik
48 47. Saudara
49 48. Surat Perintah Tugas
50 49. Kepergian Ary
51 50. Gegana
52 51. Droop
53 52. Kedatangan Ary
54 53. Permintaan Rendy
55 54. Meminta
56 55. Menuju Halal
57 56. Menuju Halal (2)
58 57. Hari Paling Bersejarah
59 58. Hari Paling Bersejarah (2)
60 59. Janji Setia (End)
61 MENIKAHI DUREN ANSA, sequel Sepenggal Kisah Ary
62 Pengumuman Karya Baru "Menggapai Mimpi"
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1. Aryanti Wihardja
2
2. I love you, Ary
3
3. Makrab
4
4. Puncak Acara Makrab
5
5. Menginap
6
6. Latihan Bersama
7
7. Kejadian Tidak Terduga
8
8. Menjenguk Ary
9
9. Menjenguk Ary (part 2)
10
10. Pulang dari Rumah Sakit
11
11. Mencoba Lebih Dekat dengan Ary
12
12. Masih Berusaha
13
13. Ayah Bunda Ke Rumah Budhe
14
14. Jadian
15
15. Backstreet
16
16. Ekstrakurikuler
17
16. Ekstrakurikuler
18
17. Ketahuan
19
18. Mungkinkah Kita Berjodoh
20
19. Mengikuti Ekstrakurikuler
21
20. Alasan
22
21. Kedekatan Membawa Hidayah
23
22. Beda
24
23. Antara Rasa Cinta dan Nyaman
25
24. Acara Syukuran Bayu
26
25. (Masih) Di Acara Syukuran Bayu
27
26. Obrolan Garing
28
27. Temen Apa Demen
29
28. Perpisahan
30
29. Cinta Tak Harus Memiliki
31
30. Dr. Aryanti Wihardja, Sp.PD.
32
31. Renaldy Pratama
33
32. Gak Ada Loe Gak Seru
34
33. Kabar Tentang Alex
35
34. Semoga Engkau Bahagia
36
35. Bukan Jodoh
37
36. Bacalah Bukan Balaslah
38
37. Pasienku Bukan Kamu Saja!
39
38. Koas Aja Belagu Loe!
40
39. Boleh Pulang
41
40. Shopping
42
41. Pertemuan Tak Terduga
43
42. Lunch
44
43. Tabrak Lari
45
44. Ternyata
46
45. Dinner
47
46. Sebatas Kakak Adik
48
47. Saudara
49
48. Surat Perintah Tugas
50
49. Kepergian Ary
51
50. Gegana
52
51. Droop
53
52. Kedatangan Ary
54
53. Permintaan Rendy
55
54. Meminta
56
55. Menuju Halal
57
56. Menuju Halal (2)
58
57. Hari Paling Bersejarah
59
58. Hari Paling Bersejarah (2)
60
59. Janji Setia (End)
61
MENIKAHI DUREN ANSA, sequel Sepenggal Kisah Ary
62
Pengumuman Karya Baru "Menggapai Mimpi"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!