Waktu berlalu, sudah saatnya mereka istirahat pertama.
" Kantin yuk!" ajak Enno pada teman - temannya.
"Cepetan udah laper banget nih!"
" Iya... iya... Ayuk Cand! Mogok nyanyi nanti penyanyi kita... hehehe.." Ary menyahut.
" Selak konser cacing - cacing di perutku! Tadi pagi belum sarapan akunya." Enno.
"Heh Mundar! Jangan mondar-mandir aja ngalangi jalan aja!" teriak Anton tiba-tiba.
"Huh dasar Anton beton! Ngejekin orang aja kerjanya." balas Enno.
" Jadi gak ke kantinnya nih?" Ary menengahi.
Akhirnya mereka berlima, Ary and gank serta Anton beserta si bos Alex pergi ke kantin bersama.
"Pesen apa kalian, biar gue yang pesenin tapi bos Alex colak colek yang bayarin?!" kata Enno tiba tiba.
" Yang bener aja lo En! Pemerasan ini namanya." jawab Anton yang gak terima temannya dipalak Enno.
" Iya, gue yang bayar! Kalian pesen aja, gue pesen es teh ma mie ayam." kata Alex.
" Asyik... ini baru bos Alex namanya! Masak bos minumnya es teh." kata Enno cekikikan. " Pesen apa Lo Ar, Can?" sambungnya.
" Jus jeruk aja, gue masih kenyang." Ary.
" Kalo gue gado- gado ma teh manis aja." kata Candra.
"Gue..." Anton belum selesai ngomong sudah disela Enno.
" Lo bantuin gue pesen ma bawa makanannya! Mana bisa gue bawa sendiri dodol!" sela Enno.
Mau tidak mau, akhirnya Anton mengikuti Enno untuk memesan makanan mereka.
" Gue kira Lo sekolah di pesantren Ar." kata Alex memulai percakapan mereka biar tidak canggung.
"Hah?"
Belum sempat Ary menjawab, tiba - tiba datang Tere sambil membawa semangkuk bakso dan segelas jus jeruk, Tere teman sekelas mereka juga.
" Gue gabung ya, boleh?" tanya Tere langsung duduk di kursi sebelah Alex tanpa menunggu jawaban dari mereka.
" Eeit... minggir minggir! Tempat duduk gue itu!" teriak Anton tiba-tiba datang sambil membawa pesanan teman - temannya.
" Terus gue duduk dimana dong?" tanya Tere.
" Udah situ aja, biar gue pindah di samping Candra ma Enno." Ary menengahi.
" Lo duduk sini aja Ton, gue pindah tempat duduk."
" Lo emang terbaik!" kata Anton sambil mengacungkan jempolnya.
Alex diam saja selama makan di kantin karena tidak suka ada Tere ikut gabung.
" Ar, pulangnya Lo minta jemput ayah aja ya? Gue mau ke rumah ibu, tadi ibu ngirim pesan kalo gue suruh pulang kerumahnya." kata Enno tiba-tiba memecah keheningan.
Ibu yang dimaksud Enno adalah istri pertama papanya. Papa Enno menikah 2 kali, mama Enno merupakan istri kedua sang Jenderal.
"Iya, nanti gue telpon ayah." jawab Ary.
Enno sudah biasa memanggil ayah Ary dengan ayah.
" Udahan yuk, balik ke kelas. Bentar lagi bel masuk bunyi, habis waktu istirahatnya." ajak Candra.
Mereka pun berdiri dan berjalan menuju ke kelas mereka.
Dalam perjalanan menuju kelas, Alex menjajari langkah Ary.
" Ar, nanti pulangnya gue anter Lo aja ya? Kan kasihan ayah kalo bolak balik jemput Lo. Lagian, ayah kan harus jaga kios." bujuk Alex mencoba merayu Ary, mana tahu Ary mau diantar.
" Iya Ar, dari pada nunggu ayah lama bagus Lo dianter Alex aja!" Enno menimpali karena mendengar kata Alex tadi.
Sedangkan Tere yang mendengar menjadi panas hatinya, lalu berkata, "Biarin Ary mau pulang sama siapa gak usah dibujuk dan dirayu!".
Ary yang sudah tahu dari SMP kalo Tere suka ma Alex mencoba menengahi.
" Gue pulangnya dijemput ayah aja, lagian kami tadi sudah janjian mau ke tempat budheku. Ada acara keluarga, hehehe.." kata Ary sambil cengar-cengir.
"Okelah kalo begitu, masalah klir." kata Anton.
" Gaya lo, Anton beton!!!" jerit Enno.
Mereka kemudian masuk ke kelas dan duduk di bangku masing-masing karena bel waktu istirahat telah berakhir.
***
"Makasih ya kak, udah anterin Ary." ucap Ary.
Ary akhirnya pulang bersama Bayu Prakosa, si ketua OSIS.
"Oke! Aku langsung pulang ya!" kata Bayu.
Bayu langsung menghidupkan motor kesayangannya. Ary pun berjalan memasuki rumah.
*Flash back on*
Tadi sewaktu pulang sekolah Ary berdiri di depan pintu gerbang sekolah.
" Beneran nih gue tinggal? Kenapa gak mau diantar Alex aja sih? Kan enak, Lo gak panas panasan nunggu ayah jemput." kata Enno.
" Iya, gue gak pa-pa kok. Bentar lagi ayah juga datang." jawab Ary.
" Gue duluan ya, daaahhh..." pamit Enno.
Tak berapa lama berselang kepergian Enno, ayah menelepon Ary kalo beliau gak bisa jemput Ary.
Tiba-tiba datang Bayu menawarkan bantuan untuk mengantar Ary pulang.
" Nunggu siapa, kok belum pulang? tanya Bayu.
" Tunggu ojek kak." jawab Ary.
" Emang rumah kamu dimana?" Bayu menanyakan alamat rumah ary.
Karena rumah mereka searah, Ary menerima ajakan kakak kelasnya tersebut.
Flash back off
Begitu Ary memasuki kamarnya, terdengar suara hp dari tas Ary. Ary langsung mengangkat telepon karena dilihatnya panggilan dari ayah.
" Assalamualaikum ayah..."
" .... "
" Iya, ini Ary baru nyampe."
".... ''
"Iya. Ayah ma bunda hati-hati ya!"
"... "
" Iya. Udah dulu ya yah. Assalamualaikum" Ary mengakhiri panggilan.
Ary kemudian pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat dhuhur.
Setelah selesai sholat dhuhur Ary ketiduran di atas sajadahnya.
Tak terasa waktu sudah sore, Ary tertidur selama tiga jam. Ary terbangun karena perutnya protes minta diisi. Karena waktu sudah menunjukkan waktu sholat ashar maka Ary ke kamar mandi untuk wudhu kemudian sholat ashar.
Setelah selesai sholat, Ary pun turun ke dapur untuk mengambil makan. Ary menyantap makanannya dengan lahap, karena makan yang tertunda.
*****
Malam ini dikamar Ary. Ary dan Enno sedang asyik bertelepon.
" Lo tadi pulang sekolah ma siapa?" tanya Enno.
" Coba tebak gue tadi pulang ma siapa? Gue dianter ketua OSIS! Kebetulan rumahnya deket sini."
"Hah??? Sumpeh Lo? Cerita! Cepet ceritin ke gue gimana ceritanya Lo bisa dianterin ma kak Bayu!" cerocos Enno.
Berceritalah Ary bagaimana dia bisa diantar pulang oleh ketua OSIS ganteng itu. Disaat asyik bertelepon ria, ada pesan masuk di hp Ary.
"Berarti kak Bayu mulai pedekate ame Lo tuh!" kata Enno begitu selesai mendengar cerita Ary.
"Ngawur! Baru kenal tadi pagi, udah mau pedekate aja. Dengkulmu atos!"
"Heh, neng! Dengkul itu memang atos, empuk ya roti, dodol!" sahut Enno.
"Sek sek No, ada pesan masuk dari nyokap nih, tak baca sek yo!" kata Ary.
Sebuah pesan dari ibundanya yang mengatakan bahwa ayah dan bundanya akan menginap di rumah budhe. Dikarenakan oleh suatu hal mereka tidak bisa pulang malam ini.
"Udahan dulu ya No, udah malem! Besok mau bangun pagi gak ada yang bangunin. Ngantuk gue, mo bocan!" kata Ary.
" Ya udah kalo gitu, bye girl!" Enno mengakhiri panggilannya
Sementara itu, Alex dirumahnya sedang asyik bermain game sama Anton di kamar Alex.
" Yes! Menang juga akhirnya!" kata Anton.
" Puas kan Lo sekarang! Bisa kalahin gue. Gue lagi gak konsen nih!"
" Kenapa Lo? Mikirin Ary lagi?" kata Anton lagi.
" Dasar bucin kayak gak ada cewek lain aja! Ary itu seperti merpati. Berapa lama Lo deketin dia, eeh begitu tinggal tangkap, dianya malah terbang."
" Ini masalah hati, nyet! Mana bisa tau mau jatuh dimana pilihannya!" balas Alex.
" Lo liat gak tadi, gue mau anterin pulang dianya gak mau. Tapi pulangnya malah sama cowok lain!" kata Alex.
" Gak usah dipikirin, ada si Tere noh siap ngobatin luka di hati Lo!" nasehat Anton.
" Gue gak suka ma Tere! Dia terlalu agresif, anaknya manja dan gelamor! Bukan tipe gue banget!" jawab Alex.
" Ee, nyet! Lo tanya-tanya kek sama si Mundar mandir, gimana sih si Ary itu?" perintah Alex.
" Yang butuh siapa, nyuk? Enak di Lo, apes di gue!"
" Betul gak mau Lo, nyet? Gak ada uang jajan ma pulsa lagi ya!?" ancam Alex.
" Iya... Iyaa... Apes banget dah gue, nasib... nasib jadi kacung!" kata Anton memelas.
"Gue mesti ngomong apa ma Enno, Lo tau sendiri kan seperti apa si Enno itu. Mulutnya kalo ngomong nyablak gak bisa diem. Yang ada makin heboh!"
"Pinter - pinter lo, gimana baiknya nurut Lo. Biasanya kan Lo sering interaksi ma dia dibanding gue." kata Alex.
"Interaksi! Interaksi opo, gelut iyo (apa, berantem iya)."
"Itu namanya interaksi, saling komunikasi. Walaupun kayak anjing dan kucing, tapi kalian kompak!" sambung Alex sambil cengengesan.
"Kita lihat besok aja!" jawab Anton. "Ingsun kondur rumiyen, Siro ojo kakehan ngalamun! Udah malem! " pamit Anton cengengesan.
(Gue pulang dulu, Lo jangan kebanyakan melamun).
" Haseeemm! Wes gek ndang minggat kono! Sok tua Lo!" jawab Alex sambil melemparkan botol minuman bekas mereka tadi yang ada di dekatnya.
(Dah sana cepetan pergi)
Anton lari keluar dari kamar Alex sambil memiringkan tubuhnya untuk menghindari botol yang dilemparkan Alex tadi.
"Bocah gendeng, suka ma cewek sampai segitunya! Ndi Andi udah ganteng anak orang kaya lagi. Otak lumayan cerdas tapi gak bisa taklukkan cewek." gumam Anton sambil berjalan keluar dari rumah Alex.
Andi adalah nama panggilan untuk Alex di rumah, karena Alexander merupakan nama baptisnya.
Sepeninggalan Anton dari kamarnya, Alex merebahkan tubuhnya di kasur sambil memandangi langit-langit kamarnya. Dia mulai memikirkan bagaimana cara untuk mendekati Ary. Bukannya mendapatkan caranya, dia malah melamun, membayangkan Ary berada di depannya. Tangannya mulai menggapai-gapai bayangan Ary, tapi tak kunjung dia dapatkan juga.
Alex tersadar dari lamunannya karena dia terjatuh dari tempat tidurnya sewaktu dia menggapai-gapai bayangan Ary. Alex menghela napasnya dengan kuat, sambil garuk-garuk kepala. "Untung gue sendirian, coba ada si monyet satu itu, habis dia ngetawain gue! Kenapa sulit mendapatkan cintamu Ary. Jangankan hatinya, untuk berteman dekat aja susah!"
"Cantik, cerdas, humble, enerjik, ceria.... benar - benar sempurna! Tapi sayang susah untuk didapatkan. Gue diam, dia mencoba menarik perhatian. Begitu gue deketin, dia malah terbang. Betul-betul jinak jinak burung merpati. Ary... kamu betul-betul mengalihkan duniaku. Aku mencintaimu Aryanti Wihardja..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈
Ary....kau begitu sempurna
🎵🎶🎵🎶🎵🎶🎵🎶🎵
2022-02-09
0
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈
Tere mulai panas gaaees 🤭🤭🤭
2022-02-09
0
🌬️🌧️🌪️☁️☙
ad bahasa oseng ini,, td aku gak ngehh kirain bahasa pa,, pas baca translate ternyata oseng 🤭
2022-01-17
0