Happy Reading..!!
Hari ini adalah hari kedua Yoona terbaring dirumah sakit, keadaannya sudah semakin membaik. Yoona selalu berbaring ditempat tidur karena Dr. Vian melarangnya untuk terus bergerak walau hanya untuk jalan-jalan.
Dia benar-benar merasa seperti bayi karena hanya boleh berbaring sambil membaca satu novel yang direkomendasikan oleh Dr. Vian dan dia bahkan sudah membacanya berulang kali.
Karena Yoona merasa bosan dan sendirian didalam kamar rumah sakit yang seperti rumah mewah tapi penuh dengan tombak yang selalu menusuk badannya,
dia pun berjalan sambil menggunakan tongkat untuk menopang kaki kanannya yang sakit.
Yoona sedikit kesulitan dengan berjalan menggunakan tongkat, belum lagi rasa sakit diperutnya yang masih terasa sangat menyakitkan.
"Ya ampun nasib ku begitu buruk sakit pun tidak ada yang mengurus." gerutunya sambil membuka pintu,
Dan ternyata dari balik pintu seseorang juga sedang membuka pintu sehingga membuatnya terdorong hingga jatuh kelantai.
Brruukkk...
"Aduuhhhh..!!" Teriak Yoona sambil menahan sakit.
"Kenapa kamu berdiri dibalik pintu,??." tanya Alan sambil membantu Yoona berdiri.
Yoona hanya meringis kesakitan tanpa menghiraukan pertanyaannya. Luka diperut Yoona berdarah lagi itulah yang membuatnya sangat kesakitan.
"Lukamu berdarah lagi aku akan memanggil dokter,!!" Ucap Alan sambil menggendong Yoona kekasur lalu dia memencet tombol pemanggil dokter.
Tak lama dokter pun datang lalu memeriksa luka diperut Yoona yang berdarah lagi.
Dokter langsung menceramahi Yoona hingga gendang telinganya terasa mau pecah.
"Nona kenapa kau sangat keras kepala..!!,aku sudah bilang kau tidak boleh banyak bergerak lihatlah luka mu berdarah lagi, kau bilang ingin cepat-cepat keluar dari rumah sakit,dan sekarang bahkan kau sendiri yang membuat kau akan lama tinggal dirumah sakit.!!" Celoteh Dr. Vian yang sangat cerewet itu.
Dokter yang merawat Yoona adalah dokter yang diutus oleh Alan namanya Dr. Vian, dia sengaja selalu memarahi Yoona karena jika terjadi sesuatu padanya maka dia yang akan dimarahi oleh Alan, begitu yang dia katakan.
Dr. Vian adalah teman dekat Alan, dia sepenuh nya mempercayakan kesehatan keluarga William dibawah pengawasannya.
"Bagaimana keadaannya.??" tanya Alan kepada Vian.
"Dia baik baik saja, katakan pada pacarmu itu agar jangan banyak bergerak.!!" Jawab Vian sambil menepuk bahu Alan.
"Siapa yang kau bilang pacar.??" ketus Alan sambil membalas menepuk bahu Vian dengan tatapan menerkam.
"Ahaha maaf-maaff bukan ya, aku kira dia calon mama Ziyan.!" Ucap Vian sambil menggaruk kepalannya yang tidak gatal.
"Aku berhutang padanya,dia kemarin sudah menolong Ziyan." gumam Alan sambil berjalan keluar ruangan dan diikuti oleh Vian.
"Aku rasa dia sangat galak terhadap Ziyan, bagaimana bisa dia menyelamatkan nyawa Ziyan??." tanya Vian sambil memegang dagunya.
"Entahlah Ziyan pun sangat menyukainya,walau dia sendiri yang bilang bahwa wanita itu sangat galak seperti nenek sihir." Jawab Alan.
"Puuft Nenek sihir haha" ledek Vian menahan tawa.
Drrrrtttt...ddrrrtttt...
Suara getaran ponsel didalam saku celana Alan,
"Halo Sam ada apa??" Ucap Alan dengan wajah datarnya.
"Merry sudah memberikan datanya padaku,apa kau ingin dengar sekarang atau nanti??" tanya Sam dari dalam telpon.
"sekarang,! bacakan untuku..!!" Ucap Alan sambil melirik Vian.
"Baiklah dengarkan baik-baik,nama lengkapnya Yoona Athalia,umur 21 tahun,nama ibunya Hana Ardana, dia 5 tahun terakhir selalu hidup sendiri disebuah Apartemen, ibunya tinggal didesa bersama anak laki-lakinya yang sakit-sakitan. tidak diketahui dengan jelas identitas lainnya tentang Yoona, banyak data yang tidak valid aku rasa data ini dipalsukan" Jelas Sam dari dalam telpon.
"Terus cari tau tentang Yoona,cari data selengkapnya tentang dia..!!" Perintah Alan kepada Sam.
"Hem aku mengerti... o ya Alan dia dua hari yang lalu sebelum kejadian, pernah bertengkar dengan Ziyan didepan gedung perusahaan,dia adalah karyawan magang di perusahaan kita, namun karena terlambat dia langsung dipecat oleh kepala staff." Jelas Sam lagi dari dalam telpon.
"Oke atur saja dia menjadi Asistenku." Ucap Alan membuat Sam terkejut.
"Hey kau ingin mengusirku.??" teriak Sam dari dalam Ponsel dengan nada kesal.
"Kau jangan cerewet aku hanya ingin mengawasi dia," Jawab Alan dengan santay.
"Ohh aku kira kau ingin menggantikan ku." Ucap Sam pura pura bodoh.
Setelah selesai berbicara didalam telpon Alan langsung terdiam tanpa ekspresi,dia berpikir kenapa semuannya selalu terlihat kebetulan. apa ini memang hanya kebetulan yang biasa??
"Hmm...Yoona Athalia dan Ellie Atharic? Athalia dan Atharic nama belakang yang hampir sama,dan orang nya pun begitu mirip. hanya sifatnya yang membedakan,Ellie sangat lemah lembut sedangkan Yoona galak seperti nenek sihir." Gumam Alan dalam hati penuh pertanyaan dalam pikirannya,
ia pun lalu kembali masuk kedalam kamar Yoona.
.
.
.
Ceklekk... Suara pintu terbuka.
Yoona yang sedang berbaring pun menoleh kearah pintu melihat siapa yang masuk kedalam,dan ternyata dia lagi.
"Kenapa siwajah tembok ini belum pergi." Gerutu Yoona dalam hati.
Alan lalu berjalan mendekati Yoona dan dia berdiri tepat disamping tempat tidurnya, Yoona bingung apa yang sebenarnya yang dia inginkan?. dia berdiri menatap Yoona tanpa sepatah katapun membuat keadaan menjadi canggung.
"Mmm ituu... aku janji akan mengganti biaya rumah sakit." Ucap Yoona memecahkan keheningan.
"Aku tidak kekurangan uang." Jawab Alan membuat hawa dingin diseluruh tubuh Yoona.
"Mmm.. jadi bagaimana aku harus membayarnya??"
"Tidak perlu." Jawab Alan lagi singkat.
"Arrgghhhh apa ada lubang disini,aku ingin masuk lubang saja tidak mau berbicara lagi dengan wajah tembok ini." Teriak Yoona dalam hati.
"Terimakasih." Itulah yang hanya bisa Yoona ucapkan karena bingung harus bagaimana.
"Terimakasih." Alan mengikuti apa yang diucapkan Yoona.
"Ehh kenapa berterimakasih?" tanya Yoona sambil menusuk-nusuk pipinya sendiri dengan jari telunjuknya.
"Kau telah menolong putraku." Jawab Alan singkat.
"Haha sama-sama." Ucap Yoona canggung,
"Huh tau bagaimana cara mengucapkan terimakasih juga ternyata." Gumam Yoona dalam hati.
Keheningan pun terjadi lagi, dia masih dalam posisi berdiri sambil menatap Yoona, sedangkan Yoona menjadi salah tingkah bingung harus bagaimana, andai saja ada Ziyan saat ini mungkin saja dia bisa melampiaskan kecanggungan ini kepada Ziyan.
"Tuhaannn...!! aku ingin bertanya padamu apa saat kau menciptakan manusia ini kau lupa memberikan ekspersi senyum atau sedih? sehingga membuat dia terlahir berwajah datar sedatar triplek." Gumam Yoona dalam hati tidak tahan lagi.
"Aku ingin bertanya padamu??" ucap Alan membuat Yoona menjadi kaget dengan suaranya yang tiba-tiba bicara.
"A... apa yang ingin kamu tanyakan??" tanya Yoona sambil menatapnya.
"Apa kau sedang bermain trik denganku, Ellie???" Tanya Alan to the point.
"Hee apa maksudnya ini?? bermain trik apa? dan kenapa dia salah menyebut namaku.." Gumam Yoona dalam hati sangat bingung.
"Anuu.. apa maksudmu tuan?? bermain trik apa??" tanya Yoona dengan sangat bingung.
"Sudahlah.." Ucapnya singkat lalu berbalik dan pergi.
Alan sangat kesal karena menurutnya Yoona hanya sedang berpura-pura bodoh didepannya.
"whats?? Apa dia sudah tidak waras? dia membuatku bingung dengan pertanyaanya dan sekarang tiba-tiba pergi begitu saja." Gerutu Yoona sangat kesal.
"Siapa yang dia maksud Ellie,kenapa salah menyebut namaku?" Ucapnya penuh pertanyaan.
Yoona pun sangat kesal dan langsung berbaring lalu menutupi seluruh tubuhnya dari kepala hingga kaki menggunakan selimut.
Yaa rasanya dia ingin capat cepat pergi dari Rumah Sakit agar tidak bertemu lagi dengan ayah dan anak yang sangat sulit untuk dipahami oleh orang normal seperti Yoona.
.
.
.
Alan duduk termenung di dalam mobil, sebenarnya banyak pertanyaan yang melayang dipikirannya untuk ditanyakan kepada Yoona. tapi dia mengurungkan niat nya untuk mengetahui semuanya langsung. karena dia pikir percuma juga bertanya kepada Yoona dia pasti akan berpura-pura bodoh lagi didepannya.
"Aku benci saat melihat ekspresi bodohnya tadi, berpura-pura tidak tau apa yang sudah terjadi, aku akan menyelidiki dirimu sendiri Ellie..!!" Gumam Alan merasa sangat kesal.
Drrttt...drrttttt... Suara telepon dari ayah Alan.
"Halo..!!"
"Alan hari ini pulanglah kerumah utama, Ziyan juga ada disini..!!" Ucap Fredy William dari dalam telpon.
"Baik ayah aku akan segera kesana." Ucap Alan mematikan teleponnya dan langsung melajukan mobil menuju kerumah utama keluarga William.
Sesampainya dirumah utama keluarga William,
Alan langsung bergegas menuju keruang keluarga. Disana sudah terlihat ada Fredy William ayah Alan dan ibunya Karyn William dan ada juga Ziyan sicucu pertama keluarga William.
"Papa..!!" Teriak Ziyan sambil memeluk Alan.
"Papa bagaimana keadaan Mama??." Sambung Ziyan lagi terlihat khawatir.
"Dia baik baik saja dan behentilah memanggilnya Mama dia tidak akan suka." Jawab Alan berjongkok sambil mengelus rambut putranya.
"Tidakkk..! dia harus menjadi Mama ku." Teriak Ziyan dengan tegas.
"Bukannya kamu sendiri yang mengatakan bahwa dia galak seperti nenek sihir.!" Ucap Alan sambil berdiri.
"Memang betul dia galak seperti nenek sihir tapi hati nya seperti bidadari. kebanyakan wanita yang mendekatiku sifatnya seperti bidadari tapi hatinya jahat seperti nenek sihir, mereka mendekatiku hanya untuk mengambil hati papa." Ucap Ziyan dengan lantang.
"Ck...Anak ini siapa yang mengajarinya berkata seperti ini?" Gumam Alan dalam hati sambil mengernyitkan dahinya.
"Ziyan sayang kemarilah..!! ayo bantu nenek masak makanan kesukaan kamu dan papa." Ucap Karyn sambil meraih tangan Ziyan dan merekapun pergi kedapur.
"Ziyan sudah menceritakan semuanya tentang wanita yang dia panggil Mama." Ucap Fredy setelah melihat Ziyan pergi.
"Sebelumnya Ziyan tidak pernah menyukai wanita mana pun yang aku kenalkan untuk menjadi Mamanya,tapi kali ini dia terlihat bahagia saat menceritakan wanita yang dia panggil Mama, apa benar wanita itu terluka demi menolong Ziyan??" Tanya Fredy kepada anaknya.
"Benar ayah, wanita itu bernama Yoona Athalia." Jawab Alan sambil duduk didepan ayahnya.
"Apa? Athalia??" Ucap Fredy sedikit kaget.
"kenapa ayah?, apa kau kaget mendengar nama belakangnya yang mirip dengan nama belakang Ellie?" Tanya Alan kepada ayahnya.
"Hmm kenapa bisa kebetulan nama belakangnya hampir sama dengan nama belakang Ellie?" Ucap Fredy sambil mengernyitkan dahinya.
"Ayah kau pasti akan lebih terkejut setelah melihat wajah Yoona." Ucap Alan.
"Apa maksudmu???" tanya Fredy penasaran.
"Ya bukan hanya nama belakang mereka yang mirip,tapi bahkan wajah mereka terlihat sangat mirip,aku sempat berpikir mereka adalah orang yang sama." Jelas Alan kepada ayahnya.
"Apa?? bagaimana mungkin, wanita itu sejak Ziyan lahir sudah pergi meninggalkannya hingga saat ini,bagaimana bisa dia tiba tiba muncul dan mendekati cucu ku." Ucap Fredy sambil berdiri tegas dan mengepalkan tangannya dengan sangat erat.
"Ayah tenang dulu aku sedang menyelidiki wanita itu, sebenarnya aku tidak yakin kalau dia orang yang sama. dia terlihat tidak mengenaliku bahkan saat pertama kali kami bertemu tidak ada ekspresi kaget diwajahnya." Jelas Alan menenangkan ayahnya.
"Kalau memang dia adalah Ellie jangan biarkan cucuku mendekatinya,aku tidak sudi menerimanya.. beraninya dia dulu meninggalkan cucuku dipanti asuhan." Ucap Fredy sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Ya aku mengerti ayah, aku tau apa yang harus aku lakukan." Ucap Alan sambil berjalan kearah jendela.
"Ellie apa yang sebenarnya terjadi saat itu? kenapa kau tiba-tiba menghilang tanpa sepatah katapun dan meninggalkan Ziyan, sekarang tiba-tiba ada orang yang sangat mirip denganmu. apa sebenarnya yang kau rencanakan??." Gumam Alan dalam hati sambil menatap keluar jendela.
•Alan William
•Yoona Athalia
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung..
yang suka dengan cerita ini jangan lupa rate 5 bintang, like and comment ya...😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Angela Jasmine
5 like sampai sini kak
Nanti lanjuuuttt lagi
Salam dari
Pemilik Hati Florence
Cloud & Sky
2020-09-21
1
W⃠🦃𝖆𝖑𝖒𝖊𝖎𝖗𝖆 Rh's😎
Hadir kembali
2020-08-31
1
🧭 Wong Deso
like
2020-08-28
0