Yoona berlari dan terus berlari sambil membawa Ziyan dipelukannya. Para preman itu tidak pernah menyerah untuk terus mengejar Yoona dan Ziyan.
Yoona sebenarnya sangat kesulitan berlari dengan menggunakan sepatu tingginya, diapun lalu berhenti dibalik tong sampah sambil melepaskan sepasang sepatunya.
"Kenapa kau melepas sepatu mu??" tanya Ziyan kepada Yoona.
"Aku kesulitan berlari jika terus menggunakan sepatu ini." Jawab Yoona sambil melepas kedua sepatunya.
"Tapi kaki mu akan terluka jika tidak memakai sepatu." Saut Ziyan terlihat khawatir pada Yoona.
"Anak nakal berlari lebih cepat lebih penting." Ucap Yoona sambil memeluk Ziyan dan berlari lagi.
"Hey kau tidak perlu menggendongku." Ucapnya sambil mencoba untuk turun.
"Kau memang pantas dibilang anak nakal dan tidak penurut, jika aku tidak menggendong mu kita sudah tertangkap dari tadi." Ucap Yoona sambil menatap Ziyan,
dan tiba-tiba......
Brruuukkkk...
Yoona terjatuh karena keseimbangannya hilang.
Ya wajar saja dia sudah berlari sekuat tenaganha tanpa henti hingga membuatnya kehabisan tenaga dan tak sanggup lagi untuk berlari.
"Hahaha kalian tidak bisa lari lagi sekarang.!!" Ucap preman itu mengelilingi Ziyan dan Yoona.
"Gadis..!! seharusnya kau tidak perlu berlari lihatlah kaki cantikmu ini jadi penuh luka." Ucap bos preman itu sambil mengelus betis putih Yoona.
"Ziyan cepat lari.!!" Ucap Yoona sambil melepas pelukannya.
"Tidak kita bisa lari sama-sama.!" Ucap Ziyan dengan air mata yang sudah membendung dimatanya.
"Aku bilang cepat lari..!!" Teriak Yoona kepada Ziyan.
Namun Ziyan sianak nakal ini sangat keras kepala dia bahkan tidak mengindahkan kata-kata Yoona.
Dia malah berdiri didepan Yoona yang sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri karena kakinya yang sudah lecet dan terkilir.
"Kalian semua jangan sakiti mamaku..!!" Ucap Ziyan sambil membentangkan kedua tangannya untuk melindungi Yoona.
"Ohh anak kecil yang manis kau ingin menjadi pahlawan kecil ya,, hhahaha." Ucap preman itu sambil tertawa.
"Sebaiknya kau minggir dulu anak kecil,kami ingin bersenang-senang dulu dengan mama cantikmu itu." Ucap salah satu preman sambil menangkap Ziyan,
Dengan cepat Ziyan langsung menendang ******** preman itu ketika hendak menangkap dirinya.
"Aargghhh dasar bocah sialan..!!" Teriak preman itu sambil memegangi *********** yang sakit.
"Ziyan sebaiknya kau cepat lari.!!" Teriak Yoona lagi kepada Ziyan
"Hey bocah nakal kenapa kau tidak mati saja.!" Ucap preman yang memegang senjata tajam sambil mengangkat tangannya.
"Tidaakk.. tidakkk Ziyannnn awaasss.!!" Teriak Yoona sambil berlari menghadang preman itu dan...
Jleebbb....
Sesuatu yang tajam mendarat diperut sebelah kanannya. Rasanya sangat sangat menyakitkan Yoona bahkan tidak bisa untuk berteriak mengatakan bahwa dia sangat kesakitan.
Rasa sakit yang dulu pernah dia rasakan kenapa harus terulang lagi.
Darah pun terus mengalir dari perutnya ,Yoona merasa bahwa tubuhnya seperti sedang melayang tidak bisa menggerakan apapun, bahkan untuk bicara saja dia tidak sanggup.
"Mamaaa.... Hiks apa kau baik-baik saja??, apa kau bisa mendengar ucapan ku??Hikss" Ucap Ziyan sambil terisak menangis.
"Zii.... yann ce...pat..lah... la...la...rii.." Ucap Yoona terbata-bata rasanya untuk bicara saja Yoona sangat kesakitan
.
.
Alan dan Sam baru sampai ditempat lokasi yang dikirimkan oleh Ziyan, namun mereka tidak menemukan Ziyan merekapun terus mencari melalui GPS ponselnya Ziyan.
"Alan cepat kearah sini.!!" Ucap Sam berlari dan diikuti oleh Alan.
"Maamaaaaa.." Teriak Ziyan sekuat tenaga.
"Sam itu suara Ziyan.!" Teriak Alan sambil berlari ke sumber suara.
.
.
"Hey anak kecil.!! percuma saja Mama mu itu sudah mati, sebaiknya kau ikut kami untuk menghasilkan uang..hahaha." Ucap preman itu sambil menangkap Ziyan.
"Tidak mau lepaskan aku lepaskan." Teriak Ziyan sambil memukul-mukul badan preman itu.
"Lepaskan putraku.!!" Teriak Alan dari kejauhan dan langsung berlari menghampiri Ziyan.
Alan dan Sammuel yang baru saja tiba langsung berlari meghampiri Ziyan dan Yoona. Alan terkejut ketika melihat Yoona yang sudah terbaring dengan bersimbah darah.
"Kalian tidak apa-apa?" tanya Sam yang juga terlihat kaget melihat Yoona.
"Paman apa kamu tidak bisa melihat dia terluka karena kalian terlambat datang," ketus Ziyan sambil terisak dan terus memeluk Yoona.
"Bos bagaimana?? sepertinya rencana kita gagal." bisik salah satu preman itu kepada Bossnya.
"Kalau sudah gagal kenapa tidak bunuh saja semuanya.!!" Ucap preman itu sambil mengeluarkan senjata.
"Sam apa kau bisa mengatasinya sendiri." Ucap Alan kepada Sam.
"Apa kau meremehkan kemampuanku? ayolah mereka hanya curut kecil." Jawab Sam sambil meregangkan kedua tangannya.
"Hem aku serahkan padamu." Ucap Alan sambil menepuk bahu Sam.
Sam pun langsung beraksi menghajar ketiga preman itu dengan tangan kosong.dia menendang,memukul bahkan mematahkan tangan dan kaki para preman itu.
sedangkan Alan langsung menghampiri Ziyan yang sedang menangis sambil memeluk tubuh Yoona yang penuh darah.
"Hiiks papa kau payah,, kenapa kau sangat terlambat.. hiks dia sudah ter....luka kalau dia ma...tii a..ku akan mem...bunuh...mu.." Ucap Ziyan terisak-isak menangis.
"Tenang saja dia tidak apa-apa, ayo kita kerumah sakit.!!" Ucap Alan sambil menggendong tubuh Yoona.
"Ziyan apa kau baik-baik saja.??" Tanya Sam yang baru saja selesai menghajar preman dan langsung diangguki oleh Ziyan.
"Apa kau sudah menghubungi polisi?" Tanya Alan kepada Sam.
"Sudah." Jawab Sam singkat.
"Bagus..!! ayo cepat kerumah sakit." Ucap Alan sambil masuk kedalam mobil.
Disepanjang perjalanan Ziyan tidak bisa berhenti menangis sambil memeluk tubuh Yoona yang sudah penuh dengan darah.
Hingga sampai dirumah sakit pun Ziyan menolak untuk menunggu diluar dia memaksa untuk ikut masuk keruang IGD, namun ditahan oleh Sam.
"Hiks paman apa dia akan baik baik saja,? bagaimana jika terjadi sesuatu padanya, dia terluka karena menolongku, dia sudah menjadi Peri pelindung untukku hikss" Ucap Ziyan sambil terus menangis.
Sam hanya melirik kearah Alan dengan lirikan yang penuh arti.dan Alan pun seperti mengerti apa yang dimaksud Sam.
Setelah 30 menit seorang suster keluar dari ruang operasi dia menanyakan dimana keluarga pasien.
"Keluarga pasien..!!! kami kekurangan Gol darah O spesial, siapa yang akan menjadi pendonor.?" Ucap Seorang suster kepada mereka.
"Kebetulan sekali atau memang orang yang sama,?Golongan darahnya sama dengan golongan darah Ellie." Gumam Alan dalam hati.
"Sam hubungi Rumah sakit keluarga william suruh mereka antarkan stok darah yang dibutuhkan secepatnya." Ucap Alan kepada Sam.
Sam pun langsung menghubungi rumah sakit pusat.
Operasi pun berjalan lancar setelah datang donor darah untuk Yoona. setelah melewati masa kritisnya Yoona langsung dipindahkan keruang rawat VIP.
"Ziyan ayo kita pulang kerumah,besok pagi kita kesini lagi." Ucap Alan kepada putranya dan Ziyan hanya menggelengkan kepalanya.
Ziyan pun tertidur disamping tempat tidur Yoona menunggu Yoona yang tak kunjung sadar.
.
.
***
Setelah satu malam tidak sadarkan diri Yoona akhirnya membuka matanya, dia terlihat linglung tidak tau sedang berada dimana.
"Kenapa gelap sekali dan tubuhku terasa sangat sakit." Gumam Yoona sambil berusaha untuk membuka matanya.
Setelah berhasil membuka mata Yoona sangat terkejut karena dia terbaring seperti mayat ditempat yang tidak dia kenali.
"Haah dimana ini,,?? aduhh badan ku seperti tertusuk seribu pedang." Rintihnya sambil mencoba untuk melihat sekeliling ruangan dan dia melihat suster yang sedang berdiri disamping kanan tempat tidurnya.
"Suss...terr.!" Ucap Yoona terbata-bata.
"Nona kamu sudah sadar.??" tanya seorang Suster dengan tersenyum.
"Tunggu sebentar ya aku akan memanggilkan dokter." Ucap suster itu lalu berbalik meninggalkan ruangan.
"Aku baru saja mau bertanya ini hari apa dan jam berapa suster itu malah kabur, ohh tidak bagaimana dengan pekerjaanku." Gumam Yoona dalam hati.
Tak lama kemudian dokter datang lalu memeriksa keadaan Yoona lalu dia menyuntikan obat ditangan kanannya."
"Arghhh dasar dokter sialan dia bahkan tidak meminta persetujuanku untuk menyuntik. badanku sudah seperti ditusuk seribu pedang,bahkan sekarang aku harus merasakan ditusuk seribu suntikan." teriak Yoona didalam hati.
"Mama kau sudah sadar,apa kau baik-baik saja.??" tanya Ziyan yang tiba-tiba datang menghampiri Yoona.
Mama katakan padaku dimana yang sakit??" ucapnya lagi sambil membelai lembut tangan Yoona.
"Weww.. apa aku mati dan melakukan perjalanan waktu seperti di dalam komik, sejak kapan aku punya anak dan dipanggil mama, bahkan dia bertanya dimana yang sakit asal kau tau tubuhku seluruhnya sakitt." Gerutu Yoona lagi didalam hati.
Yoona langsung berusaha untuk menggerakan kepalanya untuk melihat siapa yang barusan memanggilnya dengan panggilan mama, ya ternyata dia adalah Ziyan.
Yoona langsung mencoba untuk duduk dan mengingat semua kejadian yang sudah membuatnya berda di Rumah Sakit, setelah terdiam sejenak dia baru ingat bahwa dia dan Ziyan sedang dikejar oleh para preman dan terakhir yang dia ingat dia berlari melindungi Ziyan dan lalu setelah itu dia tidak ingat lagi.
"Mama kenapa kau diam saja, apa ini sangat sakit.??" Ucap Ziyan sambil mengelus perut Yoona yang terkena tusukan pisau.
"hehe ini tidak sakit dan ngomong-ngomong kenapa kau memanggilku mama??" tanya Yoona sedikit bingung.
"Hem bukannya kamu sendiri yang bilang bahwa kamu adalah mamaku.!!" Ucapnya sambil mengangguk semangat.
"Aku sudah memutuskan sejak saat itu kau menjadi mamaku.!" Sambung Ziyan lagi sambil memeluk tangan kiri Yoona.
Yoona hanya terdiam kaku setelah mendengar pengakuan yang keluar dari dalam mulut anak nakal ini. waktu itu dia memang mengaku sebagai ibunya namun itu hanya kata-kata yang sekilas terpikir olehnya ketika sedang dalam keadaan darurat.
Ceklekkk... suara pintu terbuka.
"Jangan dengarkan kata-katanya dia hanya bicara omong kosong saja." Ucap Alan yang tiba-tiba masuk kedalam ruangan.
"Ohh...hem aku mengerti." Jawab Yoona sambil tersenyum tapi bahkan pria yang bernama Alan itu masih tetap dengan wajah temboknya.
"Papa aku tidak bicara omong kosong.!!" Teriak Ziyan dengan ekspresi marahnya.
"Kanu berani membantahku?" Ucap Alan dan mereka saling menatap tajam satu sama lain seperti ada sengata listrik diantara tatapan mereka berdua.
"Hey sebaiknya ayah dan anak tidak saling bertengkar.!!" Ucap Yoona mencoba menengahi petengkaran mereka.
"Diam..!!" Teriak mereka berdua serempak sambil menatap kearah Yoona.
Sontak Yoona pun langsung menciut ketakutan dan dia sadar bahwa dia hanya orang asing diantara mereka berdua.
kruuyyuukkk... suara perut Yoona yang berteriak meminta makan.
"Hehe maaf itu suara perutku." Ucap Yoona tersipu malu sambil memegang perutnga.
"Mama kau lapar ya,?tenang saja papa akan membelikanmu makanan enak." Ucap Ziyan bersemanga sambil mengedipkan sebelah matanya untuk memberi isyarat kepada Alan.
"Kamu mau makan apa??" Tanya Alan kepada Yoona.
"Apa saja aku makan." Ucap Yoona merasa senang.
"Yey orang kaya pasti beli makanan direstoran mewah." Ucapnya dalam hati sangat senang.
Belum sampai 5 menit Sam tiba-tiba sudah datang membawa makanan.
"Makanan datang..!!" Ucap Sam yang tiba-tiba datang membawa sekantung makanan.
"Ehh kenapa cepat sekali?" Gumam Yoona sambil menatap kantong plastik yang dibawa oleh Sam.
"Nona Yoon, kau sebaiknya untuk sementara makan apa yang disarankan oleh dokter dulu ya." Sambungnya lagi sambil memberikan semangkuk bubur putih kepada Yoona.
"what?? makanan apa ini?? ayolah yang sakit perutku bukan selera makanku, makanan apa ini?" Gerutu Yoona menangis dalam hati.
"Mama..!! tidak apa-apa,besok setelah mama sembuh kita akan makan bersama direstora mewah." Ucap Ziyan sambil menyuapi Yoona bubur putih yang tidak terlihat enak.
"Anak nakal kau tidak perlu merayuku." Ucap Yoona sambil menjitak kening Ziyan.
"Mama aku janji mulai sekarang aku akan menjadi anak yang baik." Ucap Ziyan sambil memeluk tangan kiri Yoona.
"Heyyy berhenti memanggilku Maamaaaaa.......!!!" Teriak Yoona dengan ekspresi seperti nenek sihir.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
Jangan lupa Rate 5 🌟 like dan komentarnya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Rika Mz
seru bnvt crtanya
2021-01-02
0
Boru Tanjung
masih terus like boom kak
2020-09-22
0
Giselle
sementara hny bisa bomb like n star ya dek..
2020-09-13
1