..
Aku terbangun dari tidurku saat melihat jam sudah menunjukan pukul 05.00 pagi, aku bergegas bangun tidur langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu. Kemudian Aku bersiap melaksanakan sholat subuh di kamarku.
Rutinitas pagiku adalah membantu mamah mempersiapkan meja makan walaupun hanya sekedar merapihkan piring saja hehe, aku mendengar suara dari luar rumah seperti ada orang yang sedang menyapu halaman saat Aku melihat ke jendela Aku kaget ada Naya sedang menyapu halaman rumah. Wahhh ada apa ini pagi-pagi Naya mau menyapu sungguh mencurigakan.
Jam menunjukan pukul 06.00. Semua anggota keluarga sudah berkumpul di atas meja makan kecuali mamah dan adikku Aisyah. Aisyah baru bangun tidur pasti mamah lagi mandiin Aisyah jadi kita selalu sarapan duluan.
Aku selalu bahagia melihat Karim gimana tidak dengan umur Karim yang masih 7 tahun selalu mengingatkan Aku kepada Pangeran Manisku apalagi kalau Karim tersenyum sangat mirip bedanya Karim hanya lebih besar badannya hehe. Aku malah senyum-senyum sendiri saat yang lain fokus makan.
"Kak Iffah kalau makan itu harus fokus jangan senyum-senyum kaya gitu, kebiasaan banget nih suka senyum-senyum kalau ayah tau Kak Iffah suka senyum-senyum hampir setiap tempat kalau aku perhatiin" kata Naya dengan muka judesnya.
"Iya, iya ini mau makan kok Naya adikku yang sangat perhatian sama kakaknya"
Makan pagi telah selesai dan waktunya Aku dan Naya berangkat ke sekolah, kita pamitan sama ayah dan mamah, tapi saat Naya pamitan sama ayah Naya bicara.
"Ayah, Naya ingin punya handphone masa Naya sendiri yang belum punya handphone dikelas Naya juga mau punya handphone kalau ayah tidak belikan Naya handphone engga papa Naya beli sendiri pakai uang tabungan naya boleh ya ayah?" kata Naya dengan sedikit takut bicara seperti itu ke ayah.
Aku kaget mendengar Naya bicara seperti itu ke ayah, karena Aku tau juga tidak tahu kenapa ayah melarang kita pegang handphone sendiri dan hanya bilang fokus sekolah jangan punya handphone dulu kalau ada apa-apa bisa pakai handphone ayah atau mamah. Lebih kaget lagi uang tabungan Naya sudah banyak bisa membeli handphone sendiri jadi ini alasan Naya kenapa suka minta uang disekolah dengan alasan uang jajan Naya habis dan Naya masih lapar kak aku tertipu karena melihat mukanya yang sedih.
"Ayah boleh ya Naya beli handphone sendiri, Naya janji akan rajin belajar, bangun pagi dan menyapu halaman depan Naya janji ayah" kata Naya dengan muka sedih nya.
Benar kan kenapa Naya tiba-tiba mau menyapu halaman rumah pagi-pagi karena ada maunya hufftt Aku tidak akan tertipu lagi Naya saat kamu minta uang di sekolah haha.
"Ayah sudah pernah bilang akan ayah belikan tapi saat umur naya sudah 17 tahun sekarang umur naya baru 13 tahun buat apa naya? sekarang fokus belajar, bangun pagi bantuin mamah dan jika Naya beneran beli handphone pakai uang sendiri ayah akan sita handphone nya sampai umur naya 17 tahun baru ayah kembalikan, ini berlaku bukan hanya Naya tapi semua anak ayah." kata ayah dengan sangat marah.
Mendengar ayah marah Aku dan Naya hanya diam, pamitan berangkat sekolah Aku hampir lupa ijin sama mamah pulang telat karena mau mengerjakan tugas di rumah Karin setelah pulang sekolah.
Aku sama Naya berangkat dulu yaa "Assalamualaikum" sambil jalan keluar rumah.
"Wa'alaikumsalam hati-hati ya dijalan" kata mamah sambil tersenyum.
Sepanjang perjalanan Naya menggerutu dan marah-marah tidak jelas karena kesal tidak mendapatkan ijin dari ayah buat beli handphone. Aku hanya diam karena jika Aku jawab Naya akan semakin marah.
Hari ini mobil angkot sangat sepi tidak seperti hari biasanya angkot selalu penuh dengan ibu-ibu ke pasar. Aku hanya melihat 2 anak SMA dari sekolahku satu adalah Kak Adit anak kelas 2 SMA sangat terkenal baik hati, ganteng dan idaman semua anak-anak di sekolah. Kak Adit juga ketua osis di sekolahku dan satunya Aku tidak kenal siapa mungkin temannya kelas Kak Adit juga.
Aku keasikan melamun sampai aku tidak sadar kalau mobil angkot yang Aku naikin sudah mau sampai di sekolahku, aku melihat Naya masih dengan muka yang sama masih marah.
"Bang kiri berenti di depan ya"
"iya neng, itu temennya kenapa pagi-pagi mukanya cemberut aja masih pagi neng bilangin temennya haha" kata abang angkot.
"Iya bang , tidak papa hehe ini ya bang bayar buat berdua terimakasih" aku memberi uang ongkos dengan tersenyum.
Aku dan Naya berjalan menuju sekolah. Sampai gerbang seperti ada suara yang memanggil kita "kamu, kamu berdua tunggu sebentar" Aku dan Naya menolehkan muka kita ke belakang dan kita kaget ternyata Kak Adit panggil kita berdua.
"Makasih ya udah berhenti in mobil angkutan umum tadi jika tidak aku sama Leo teman ku sudah ketiduran di mobil dan pasti kelewat jauh telat ke sekolah" kata kak adit sambil mengatur nafas karena tadi berlari mengejar kita.
"Iya Kak Adit sama-sama" kata Aku sambil tersenyum.
"Nama kamu siapa? dan kelas berapa?" tanya Kak Adit bertanya kepadaku.
"Nama aku Naya kak, aku kelas 7a"
"nama Aku Iffah kak, aku kelas 8a"
"Rumah kalian dekat ya?" tanya Kak Adit.
"Rumah kita? dekat? maksudnya gimana kak? " tanya Aku karena bingung mau jawab apa.
"Maksudnya rumah kalian dekat soalnya aku pernah beberapa kali melihat kalian turun bareng dari mobil angkot setiap pagi"kata Kak Adit.
"Aku sama Kak Iffah bukan dekat memang kita tinggal satu rumah karena Kak Iffah itu adalah kakak aku kak" kata Naya sambil tersenyum.
Aku senang melihat Naya tersenyum kembali setelah drama tadi pagi di rumah, soalnya kalau Naya marah akan lama kembali tersenyumnya. Apalagi kalau udah drama juga sama ke-4 sahabatku untuk membantu Aku membujuk Naya buat tersenyum.
"Jadi kalian adik kakak, jadi berangkat dan pulang barengan yaa" kata Kak Adit.
"Iya Kak, maaf ya kak seperti nya tidak bisa ngobrol lebih lama karena 5 menit lagi bel masuk, kita duluan ya kak masuk kelas" kataku sambil menarik Naya buat jalan. Tapi Naya senyum-senyum sambil melambaikan tangan ke Kak Adit seakan sama kakak sendiri sama Aku juga tidak pernah seperti itu.
"Woii dit, parah banget gua ditinggalin di jalan malah lari kaya dikejar maling aja dan sekarang liat malah senyum-senyum sendiri lagi didepan gerbang sekolah bukan masuk" kata Leo teman Adit.
"Ya udah ayo masuk hehe gua lagi bahagia tapi belum siap cerita ke lu nanti saatnya tiba gua akan cerita" kata Adit.
"Oke baiklah ketua osis" kata Leo emang lebih suka panggil Adit ketua osis.
Dalam hati Adit akhirnya aku menemukan kamu Iffah selama ini aku cari kamu.
selamat membaca ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
hello you
woahh makin seru aja nihh
2020-11-22
0
alrvn97_
Semangat terus buat ceritanya -! 😍
2020-11-18
0
j
weh?? adit itu angga?? 👀
btw semangat trus yaw
2020-11-18
0