..
Ehem, ehem, kenapa Aku mendengar suara seperti orang sedang ehem ehem ya dan kenapa juga badan Aku ko goyang terus Aku mendengar orang teriak memanggil Aku fah, fah, iffahhhh, aku tersadar dari lamunanku dan Aku terkejut bahwa Aku melamun di pelajaran Ibu Dewi, kenapa pas di pelajaran Ibu Dewi sih huhu. Pangeran manisku kenapa Aku ingat kamu disaat pelajaran Ibu Dewi kenapa engga di pelajaran olahraga aja huaa Aku ingin menangis rasanya atau Aku pura-pura pingsan aja ya seperti nya itu bukan ide buruk.
"Iffah kamu bukan perhatiin pelajaran ibu ini malah asik melamun, coba ibu tanya kamu mikirin apa?" tanya Ibu Dewi.
Aku hanya diam tidak mungkin Aku menjawab bahwa Aku memikirkan pangeran manis Aku. Karena Aku tidak menjawab akhirnya Aku dihukum berdiri depan kelas sampai pelajaran ibu dewi selesai dan kalian tau masih ada 1 jam lagi pelajaran selesai jadi Aku berdiri sampai bel berbunyi.
Akhirnya bunyi bel berbunyi Aku sangat bahagia tapi ternyata hukuman ku masih ada huhu. Rasanya Aku ingin menangis tapi Aku sadar ini salahku kenapa Aku melamun kan pangeran manis ku di saat pelajar Ibu Dewi.
Setelah bel berbunyi bertanda kan bahwa pelajaran Ibu Dewi telah selesai dan waktu nya untuk istirahat pertama.
"Iffah kamu kesini"kata bu dewi
Aku melihat semua temanku sudah keluar kelas untuk pergi ke kantin. Aku berjalan dan mendekat ke meja Ibu Dewi.
"Iya Ibu Dewi" kata Aku.
"Sekarang kamu menulis dari halaman 13 sampai halaman 15. Sebelum pulang sekolah harus dikumpulkan dan besok-besok kalau kamu melamun di jam pelajaran saya kamu tau hukuman berikutnya apa?" kata Ibu Dewi dengan nada tegas.
"Iya bu, saya janji tidak melamun di pelajaran ibu" kata Aku sambil tersenyum.
Ibu dewi pergi keluar kelas dan disapa oleh sahabat-sahabat ku ibu Dewi hanya tersenyum lalu pergi.
Di dalam kelas Aku masih kaget atas teguran dan ancaman Ibu Dewi karena Ibu Dewi adalah guru yang paling terkenal menyeramkan disekolah ku jangan kan teman-teman aku di SMP kakak kakak kelas ku pun sama pada takut sama Ibu Dewi.
Aku duduk di bangku membuka buku biologi dan mulai mencatat hukuman tambahan Aku. Sahabatku datang dan bertanya apakah Ibu Dewi mengancam dengan ancaman yang beredar kabarnya kepadaku, aku hanya mengangguk saja saat sahabatku bertanya.
"Wah berarti bener kabar yang aku dengar dari kakak kelas betul,engga tidak fit?" kata Nana sambil melihat Fitri.
"Iya, bener banget malahan yaa lebih serem lagi tau ibu Dewi kalau udah kasih teguran" kata Fitri.
"Ibu Dewi kayanya tidak seseram itu deh, coba kalian tau sendiri Ibu Dewi itu baik iya kan Karin?" kata Bunga sambil tersenyum.
Karin hanya senyum aja dan bilang "Iya lah Bunga, baik sama kamu soalnya kamu itu anaknya nurut kalau dikasih tau ditambah lagi kamu suka pelajaran biologi makin suka Ibu Dewi sama kamu coba sama kita hm".
"Memangnya seperti itu ya" kata Bunga.
"Apa kalian tidak istirahat jajan di kantin? Apalagi Bunga udah kelaparan biasanya haha" kata ku sambil tertawa.
"iya ini aku udah lapar banget engga dengar suara perut aku, jajan yuk, ke kantin aku lapar banget tadi pagi aku hanya makan roti aja" kata Bunga dengan muka sedih.
"Tidak makan nasi? dan berapa roti yang kamu makan?" tanya Nana.
"Kalau aku ingat ingat kayanya aku makan 3 roti tapi engga minum" kata Bunga.
"Bunga kamu kan udah banyak makan roti tadi pagi masih lapar aja hmm" kata Nana.
Ternyata sahabatku mau menunggu Aku dikelas ngerjain tugas bukan tugas tapi hukuman haha. Karena Bunga bilang lapar terus akhirnya Bunga dan Fitri ke kantin sekolah Aku seperti biasa hanya nitip siomay dan es teh saja. Sama seperti Nana dan Karin nitip makanan karena tidak mau Aku dikelas sendirian.
Saat perjalan ke kantin Bunga bertanya kepada Fitri.
"Fit mau tanya dong. Apa sih hukuman ibu Dewi yang kamu tadi bilang serem itu?" kata Bunga penasaran.
"Kamu engga tau apa, Ibu Dewi itu kalau udah kena sekali melihat kita tidak memperhatikan pelajarannya dan Ibu Dewi akan mengancam maka hukuman berikutnya, kamu akan ikut belajar di kelas anak 12 huaa. Aku tidak mau ngebayangin aja serem karena anak kelas 12 itu pada serem banget mukanya dan serius belajar jadi kita hanya jadi penonton nanti pulangnya kita di godain aku engga mau takut" kata Fitri dengan membayangkan saja takut.
"Masa sih kayanya tidak mungkin deh Ibu Dewi sampai seperti itu, tapi kaga papa lah kan lagian bukan aku yang kena hukuman haha" kata Bunga yang tertawa.
Saat di kantin..
Karena Aku sekarang sudah kelas 2 SMP jadi adikku Naya kelas 1 SMP. Karena ayah tidak mau ribet akhirnya kita satu sekolah dari SD sampai SMP kita liat nanti apakah pas SMA akan di satukan lagi apa tidak aku maunya sih tidak haha.
Bunga dan Fitri sampai di kantin dan langsung membeli pesanan buat Aku, Nana dan Karin tiba-tiba Naya dateng.
"Kak Iffah mana? Kok tidak ada? Kemana?" Kata Naya sambil memperhatikan Bunga dan Fitri yang berdua biasanya berlima.
"Ada dikelas, lagi males aja ke kantin jadi nitip makan sama aku" Fitri yang malas menjelaskan ke Naya dan kalau Naya tau kakaknya sedang di hukum bisa panjang urusannya.
"Kak uangnya Kak Iffah sisa engga, aku haus uang aku sudah abis Kak Bunga dan Kak Fitri baik deh dan ada sisa kan pastinya uang Kak Iffah soalnya Kak Iffah orangnya tidak suka menghabiskan uang jajannya" Naya dengan muka sedih.
Akhirnya sama Fitri dikasih sisanya 5000 uang kembalian ke Naya dari pada ribet kan urusan kasih aja dah.
Pas sampai kelas di liatnya ada Rio nyebelin ngapain dia ikut nimbrung di situ hmm. Fitri sudah emosi kalau udah liat Rio ikut di dekat sahabatnya bawaannya emosi terus, Rio itu teman kecilnya Fitri dan tetangga Fitri jadi tau sifatnya udah bilang suka sama Iffah padahal di rumah juga bilang suka sama Aprillia kan ngeselin laki-laki sok ganteng banget.
Fitri mau mendekat, Rio tiba-tiba aja langsung berdiri liat Fitri.
"Hai Fit apa kabar? nanti pulang bareng ya" sambil melambaikan tangan dan mengedipkan matanya.
Fitri melihat itu langsung jijik ih "Kenapa sih ada manusia kaya dia tumben banget langsung pergi biasanya betah nimbrung sama kita."
"Kamu tidak tahu saja tadi Rio debat sama Nana ya gak?" Karin melihat Nana.
"Tenang saja, udah adu mulut sama dia dari tadi panjang kali lebar kali tinggi kali luas haha udah kapok kayanya si Rio aku kasih rumus matematika haha" Kata Nana yang betul jago matematika.
"Bagus aku bahagia haha"
Di sisi lain Aku dan Bunga hanya melihat kebahagian Nana dan Fitri saat membahas Rio sambil menikmati siomay haha.
Selamat membaca ♥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
alrvn97_
jdi keinget waktu dlu wkwk, bgus
2020-11-18
1
j
bagus kak, semangat terus buat cerita nyaa 🐹💚
2020-11-18
1
hello you
hai kak za terus semangat nulis novel nya yaa unik banget lhoo, semoga makin banyak yg baca novel kakak🤩
2020-11-18
2