"Hahaha, lucu banget siih!!" Kekeuh Keyla.
Saat ini gadis itu sedang rebahan di kasur dengan posisi tengkurap sambil membaca buku novel.
Karena belum mengantuk dan merasa jenuh Keyla pun membaca buku novel. Sementara Arka sudah pergi entah kemana Keyla tidak perduli, mencegah pun akan sia-sia saja karena sepupunya itu keras kepala tidak mau di atur.
Sekali-kali Keyla tersenyum salting saat membaca bagian yang menurutnya lucu dan romantis. Terkadang Keyla juga heboh sendiri.
Seperti anak muda pada umumnya, Keyla sangat suka membaca novel bergenre romantis.
"Memangnya ada cowok se-romantis dan se-peka ini di dunia nyata? Kalau ada, aku mau satu aja!!!" Pekik Keyla sambil berguling-guling di atas kasur.
Mungkin jika ada yang melihat tingkah konyolnya akan mengatai Keyla gadis gila.
Brak.
"AAAKH MAMA!!" Pekik Keyla terkejut, tiba-tiba terdengar benda jatuh sangat keras.
Keyla bangun lalu duduk, meletakan buku novel di atas kasur. Pandangannya mengedar ke sekeliling mencari benda apa yang jatuh, karena jelas sekali suara itu berasal dari kamarnya.
"Apa yang jatuh?"
Keyla terlihat keheranan karena tidak ada benda apapun yang jatuh, semuanya rapih di tempat masing-masing.
"Apa mungkin tikus? Atau mungkin----"
Wajah Keyla berubah tegang terlihat jelas ketakutan di sana, mengelus tengkuknya yang terasa merinding.
"Apa mungkin mahluk halus?"
Keyla akan ketakutan jika di suguhi hal-hal ghaib. Ya, walaupun sedari kecil bisa melihat mahluk halus, tapi Keyla akan tetap ketakutan apa lagi sosok-sosok itu selalu menampakkan wujud mengerikan.
Hussss.
Brak.
"Astaga."
Keyla terlonjak kaget. Angin kencang masuk begitu saja ke dalam kamar di barengi dengan jendela terbuka lebar dan gorden-gorden berterbangan.
Keyla langsung melihat ke arah jendela, keningnya mengerut heran.
"Kenapa jendelanya bisa kebuka? Bukannya gue udah kunci dari sore?"
Keyla rasa jendela kamarnya sudah di kunci rapat tapi kenapa bisa terbuka seperti itu? Atau mungkin Keyla memang lupa menguncinya?
Jendela itu mengarahkan ke balkon kamar.
Masih sedikit keheranan Keyla pun turun dari kasur dan berjalan menuju jendela ingin menutupnya kembali.
WUSSSH.
Prak prak, prang.
Tak.
Deg.
Langkah Keyla terhenti seketika, tubuhnya kaku di tempat wajahnya berubah pucat.
Glek.
Menelan ludahnya susah payah tenggorokannya terasa kering, hawa di sekitar pun berubah panas.
"A-apa itu?"
Keyla melihat ada bayangan hitam melesat begitu kencang sampai barang-barang di kamarnya berjatuhan dan lampu kamar pun mati begitu saja.
Dengan tubuh kaku jantung berdetak tidak karuan, Keyla berbalik badan.
Prttt.
"Astaga."
Keyla kembali terkejut, tiba-tiba lampu tidurnya menyala. Melihat benda-benda berserakan di lantai.
Bingkai foto yang berada di atas meja dan di dinding berjatuhan, bukan hanya itu gelas kaca bekas Keyla pun pecah di atas meja belajar.
Entah mahluk apa yang baru saja masuk ke dalam kamarnya, energinya begitu kuat.
"Keyla."
Deg.
Belum sempat sembuh dari keterkejutannya, gadis itu kembali dibuat terkejut. Mata Keyla membulat sempurna, bulu kuduknya meremang.
Keyla mendengar ada yang memanggil namanya suaranya begitu lirih.
"S-siapa itu." Gumam Keyla, tubuhnya langsung gemetar karena rasa takut.
Pandangan Keyla mengedar ke sekeliling mencari sosok itu. Ya, Keyla tau itu mahluk tak kasat mata
"Keylaaa".
"Keylaaa".
"Keylaaa".
Sosok itu terus memanggil-manggil namanya.
Menghela nafas berat berusaha tenang tangannya terkepal kuat. Keyla tau suara itu berasal dari mana.
Pandangan Keyla beralih ke arah lemari, dengan perlahan kepalanya mendongak.
Degh.
Mata hazel Keyla membulat sempurna mulutnya menganga, badannya semakin gemetar dan kakinya terasa lemas.
Di atas lemari ada sosok yang hancur mukanya sosok itu menyeringai, darah mengalir keluar dari mulut dan hidungnya.
"AAAAAAKH SETAAAAAAN!!!!" Teriak Keyla histeris sambil berlari terbirit-birit keluar dari kamar.
"MAMA, KAKAK TOLONG KEY!!"
Keyla terus berlari menuruni anak tangga.
Sudah di jelaskan dari awal Keyla itu gadis penakut.
Memang salah besar kakeknya menuruni kemampuan itu kepada Keyla, beda lagi dengan Arka yang pemberani.
"HUUAA, KAKAK TOLONG KEY!!"
Keyla sudah sampai di lantai bawah, berhenti berlari melihat kesana kemari mencari seseorang yang bisa menolongnya.
"BIBI, BIBI DI MANA?" Teriak Keyla memanggil art, namun tidak ada sautan sama sekali, di rumah besar itu seperti tidak ada siapapun padahal ada art yang setiap hari bekerja dan menginap.
Wussssh.
Buk.
"Aduuh"
Keyla terjatuh, tiba-tiba angin kencang menghantam tubuh kecilnya.
Keyla meringis, lututnya terasa sakit akibat terbentur lantai.
Prak, prak.
Deg.
Tubuh Keyla membeku ketika mendengar benda-benda berjatuhan.
Prak.
Kembali terdengar benda jatuh.
Prtt prtt prtt.
Kepala Keyla mendongak menatap lampu yang berkedip-kedip entah kenapa. Keyla mengelus tengkuknya terasa merinding hawanya pun sangat panas.
Prak.
Tangan Keyla terkepal jantungnya berdetak tidak karuan. Dengan dikuasai rasa takut, Keyla menoleh ke belakang dan.
"AAAKH"
Keyla menjerit histeris sambil mundur ke belakang dengan posisi duduk di lantai.
Sosok di atas lemari tadi ternyata mengikutinya, sosok itu berjalan ke arahnya dan benda-benda yang di lewatinya berjatuhan.
"PERGI JANGAN GANGGU GUE. Hiks" Teriak Keyla sambil terisak.
Sosok itu terus mendekat, rambut panjangnya menjuntai menutupi wajah buruknya.
Tangan dan kaki sosok itu hancur berjalan terseok-seok menyeret kakinya lantai di penuhi darah, bau anyir menyeruak masuk kedalam indra penciuman Keyla.
"Keylaaah"
Sosok itu menunjukkan wajah hancurnya menyeringai ke arah Keyla, matanya merah.
"Hiks hiks. GUE BILANG PERGI."
Buk.
Deg deg deg.
Keyla berhenti bergerak ketika punggungnya menyentuh tembok, menoleh ke belakang menatap dinding. Tidak ada jalan lagi, tubuh Keyla mentok di tembok.
Kembali menatap mahluk itu yang terus berjalan menyeret kakinya.
"Hiks hiks, gue bilang pergiii." Ucap Keyla sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, tidak ingin melihat sosok mengerikan itu.
"Hiks hiks, kakak mamah tolong key." Lirih Keyla.
Berharap kakaknya segera kembali.
Beberapa saat Keyla menutupi wajahnya, berharap sosok itu segera pergi.
Hening tidak terjadi apapun. Mungkin sosok itu sudah pergi?
Dengan perlahan Keyla menurunkan tangannya yang menutupi wajah, lalu membuka matanya dan.
"Keyla!!"
Deg.
Mata Keyla membulat sempurna mulutnya menganga, jantungnya berdetak tidak karuan.
Sosok itu tepat berada di hadapanKeyla.
Wajahnya sangat mengerikan di penuhi luka dan darah, menyeringai menatap Keyla matanya melotot merah menyala.
"AAAARG" Keyla menjerit dan pingsan di tempat.
.....
Jangan lupa like dan komen ya🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ku pikir setelah bertahun2 di ganggu dan punya indera ke 6 kayak gini,Key udah terbiasa dan gak ketakutan lagi,Eh tau nya sama aja kayak mula kenak gangguan..
2025-04-22
0
Qaisaa Nazarudin
Harusnya SOSOK yg kayak gini,Kalo mau mintak Tolong mbok ya jangan nunjukin muka jelek gitu dong..
2025-04-22
0
Qaisaa Nazarudin
Nah Calon kakak Ipar udah datang mau mintak tolong..
2025-04-22
0