Pohon tumbang

"Yaudah kaka berangkat ya, kalian baik-baik di rumah." Pamit Abizar sambil mengelus lembut kepala Keyla dan beralih mengacak rambut Arka.

Abizar begitu menyayangi ke-dua adiknya ini walaupun Arka hanya sepupu, tapi Abizar sudah menganggapnya sebagai adik.

"Iya, kaka hati-hati di jalan." Ucap keduanya.

"Nanti kabari key ya kalau udah sampe di rumah sakit."

Abizar tersenyum sambil mengangguk.

"Iya nanti Kaka kabari."

Setelah itu Abizar berjalan menuju pintu utama. Sebenarnya Abizar merasa berat meninggalkan mereka, tapi juga tidak bisa abai dengan tugasnya sebagai seorang dokter.

Ketika sedang beristirahat, tiba-tiba ada panggilan darurat dari rumah sakit, menyuruhnya untuk segera datang ke rumah sakit.

Abizar tau bagaimana watak kedua adiknya itu selalu bertingkah bar-bar melakukan segala hal tanpa berfikir dulu, selain itu Abizar juga mengetahui kemampuan keduanya. Tapi tidak pernah mengetahui tentang sosok-sosok yang selalu minta pertolongan kepada Arka dan Keyla.

'Syukurlah kak Abi pergi, jadi gue bisa keluar menghirup udara malam yang segar.' Batin Arka tersenyum miring sambil menyugar rambutnya.

Sebenarnya ini momen yang Arka tunggu-tunggu. Bisa keluar rumah berkumpul dengan teman-temannya di markas.

Keyla menyadari raut wajah Arka sepertinya sedang merencanakan sesuatu. Keyla melipat tangan di depan dada.

"Awas aja kalau lu keluar rumah."

Peringat Keyla menatap Arka penuh selidik.

Arka menaikan sebelah alis. "Gue emang mau keluar. Kenapa? Lu mau ngadu sama kak Abi? Silahkan gue nggak perduli. Daripada suntuk di rumah lebih baik gue kumpul sama teman-teman."

Arka tidak perduli, sungguh rasanya bosa sekali jika terus berada di rumah.

Sebenarnya Arka paling malas menginap di rumah Abizar. Kenapa? Karena kaka sepupunya itu selalu mengatur.

Arka bisa saja tinggal di rumahnya sendirian, tapi karena sang papah menyuruhnya menginap di rumah Abizar jadi cowok itu hanya bisa menurut, itupun terpaksa karena papahnya mengancam tidak akan memberinya uang bahkan akan memblokir kartu kreditnya.

"Yaudah, tapi sebelum kak Abi pulang lu harus ada di rumah, kalau nggak motor lu akan kak Abi sita."

Memang benar apa kata Keyla, Abizar seperti papahnya, jika bertindak tidak main-main.

Arka menghela nafas panjang di hembusannya secara kasar, tidak menanggapi ucapan Keyla lagi cowok itu pun segera berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

Keyla mengerucutkan bibir.

Sebenarnya Keyla juga merasa bosan ingin berkumpul bersama teman-temannya, tapi karena di luar hujan, jadi Keyla malas untuk keluar rumah.

...........

Saat ini Abizar berada di perjalanan menuju rumah sakit, membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai ke rumah sakit.

Pria itu menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Hujan masih turun tapi tidak se deras tadi.

Abizar menghela nafas berat, wajahnya terlihat lesu. Entah mengapa Abizar merasa gelisah perasaannya tidak enak seperti ada yang mengganjal di hatinya namun entah apa Abizar tidak tau.

Rasanya baru kali ini dirinya mengalami kegelisahan tanpa sebab.

Kening Abizar mengerut matanya sedikit memicing menatap ke depan sana.

"Ada apa?"

Di depan sana Abizar melihat banyak kendaraan berhenti, bahkan mobil yang melaju di depannya pun ikut berhenti.

Dengan segera Abizar menghentikan mobilnya.

Niu niu.

Terdengar bunyi sirene dari mobil polisi dan juga mobil ambulans.

Abizar juga melihat terpasang tanda polisi. Selain itu banyak orang berseragam Oren, kelihatannya itu adalah petugas pemadam kebakaran, polisi juga tidak kalah banyak.

"Pohon tumbang?" Gumam Abizar saat melihat ada sebuah pohon besar yang tumbang dan menghalangi jalan.

Mungkin itu alasannya mengapa banyak kendaraan yang berhenti.

Tok tok.

Deg.

Abizar sedikit terkejut tiba-tiba pintu mobilnya di ketuk dari luar.

Pria itu segera menurunkan kaca mobil.

"Selamat malam pak." Ucap orang yang mengetuk kaca pintu mobilnya, dia seorang polisi.

Abizar mengangguk. "Iya pak selamat malam"

"Maaf pak kami hentikan kendaraannya karena di depan sana ada kecelakaan. Bapak harus menunggu beberapa saat untuk bisa melewati jalan karena pohon tumbang menghalangi jalan" jelas polisi.

Abizar langsung terdiam. Jika begitu bagaimana dirinya bisa segera sampai ke rumah sakit?.

"Kira-kira berapa lama pak?"

"Semoga saja tidak lama pak, karena petugas sudah menyingkirkan beberapa batang pohon yang menghalangi jalan"

Abizar mengangguk, berharap tidak akan menunggu lama.

"Kalau begitu saya permisi"

"Iya pak, terimakasih"

Polisi kembali pergi ke depan sana.

Setelah di perhatikan ternyata ada beberapa kendaraan roda empat yang tertimpa batang pohon.

Dengan perasaan masih gelisah Abizar menyenderkan kepalanya ke punggung kursi, memejamkan mata, mendengarkan suara

rintikan-rintik hujan.

Tiba-tiba bayangan seseorang terlintas di benak Abizar, pria itu segera membuka matanya.

"Natasha" Gumam Abizar sambil tersenyum hangat.

Mengangkat tangannya menatap sebuah cincin yang terpasang indah di jari manisnya. Mengelus lembut cincin itu.

Itu adalah cincin tunangannya dengan seorang gadis cantik. Dan gadis itu sendiri yang memilih cincinnya, di cincin itu ada inisal kecil A&N yang berarti Abizar and Natasha.

Abizar kembali merasa gelisah bahkan rindu yang teramat dalam untuk tunangannya.

Pria itu tersenyum tipis. "Kenapa aku merindukanmu? Padahal tadi siang kita bertemu."

Mereka bertunangan sudah cukup lama, yaitu satu tahun.

Sebenarnya dari awal Abizar tidak ingin bertunangan, hanya ingin segera menikah tanpa ada pertunangan.

Tapi karena Natasha tidak ingin menikah dulu sebelum lulus kuliah S1 jadi mereka memutuskan untuk bertunangan saja.

Abizar merogok saku celana panjangnya, mengeluarkan benda pipih miliknya.

Mengutak-atik sebentar lalu di tempelkan ke telinga.

"Angkat sayang." Gumam Abizar.

Mereka memang tidak sering bertemu karena kesibukan masing-masing. Abizar sibuk dengan pekerjaannya sementara Natasha sibuk dengan kuliahnya.

Nut nut.

Kening Abizar mengerut, menjauhkan ponselnya dari telinga menatap layar ponsel.

"Kenapa nggak aktif?" Herannya.

Nomor Natasha tidak aktif, kembali menelponnya

Menghela nafas kasar, masih sama seperti tadi nomornya masih tidak aktif.

'Atau mungkin sudah tidur, dan ponselnya mati daya?' Batin Abizar mungkin saja kekasihnya sudah tidur.

"Yasudah, besok kita bisa bertemu lagi."

Besok adalah rencana mereka untuk bertemu kembali.

.......

Sementara itu di dalam sebuah mobil yang rusak parah karena tertimpa dahan pohon besar, ada seorang perempuan yang terjepit tidak sadarkan diri. Tubuhnya di penuhi oleh luka dan dar*h.

Bunyi sirene mobil polis dan ambulan saling bersahutan. Polisi dan pemadam kebakaran berusaha menyingkirkan dahan pohon yang menindih mobil itu.

"Hati-hati, kita harus segera mengeluarkan orangnya"

Suara orang saling bersahutan terdengar panik dan khawatir.

"Pintunya tidak bisa di buka"

"Kita tarik yang kuat sampai pintunya terbuka."

"Di dalam ada dua orang, supir laki-laki dan penumpang perempuan."

"Astaga orangnya sudah tidak sadarkan diri"

Mereka semua merasa panik karena pintu mobil terkunci tidak bisa di buka. Walaupun begitu mereka tidak menyerah terus berusaha, mengarahkan alat-alat yang bisa membuka pintu mobil.

Setelah berusaha keras, akhirnya pintu mobil terbuka juga.

"CEPAT KELUARKAN ORANGNYA".

"SIAPKAN AMBULAN, KORBAN TERLUKA PARAH"

"SI SOPIR SUDAH TIDAK BERNYAWA."

.....

jangan lupa like, komen dan vote ya guys. Makasih!!!

Terpopuler

Comments

⧗⃟ᷢʷ🍾⃝ sᴀͩᴋᷞᴜͧʀᷡᴀͣ≛⃝⃕|ℙ$ 🇵🇸

⧗⃟ᷢʷ🍾⃝ sᴀͩᴋᷞᴜͧʀᷡᴀͣ≛⃝⃕|ℙ$ 🇵🇸

bagus ceritanya AQ suka Thor salam kenal ya, AQ bakalan setia membaca thor

2024-11-21

1

Rasmel Nasrun

Rasmel Nasrun

Awal ceritanya udah sedikit mendebarkan. Jangan-jangan korban kecelakaan si tunangan

2024-12-24

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kalo biasanya kek gitu,pasti yg kena musibah itu adalah orang yg kita pikirkan..

2025-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Keyla Azalea Adhitama, Arka Arion Adhitama.
2 Pohon tumbang
3 Sosok mengerikan
4 Scary Tiger
5 Amukan Arka.
6 "Jadi gue masuk ke masa lalu sosok itu?"
7 Sosok Kala
8 Dendam
9 Keyla tau
10 "Lo jangan berani laporin Arka ya."
11 Kepergian Natasha
12 Benci pengkhianatan
13 Farell salting!!
14 "Di sana cuman ada ibu itu Keyla."
15 Ke empat teman Keyla.
16 Perkelahian Keyla dan Gladis
17 'Semua laki-laki sama saja, tidak cukup satu wanita'
18 "Kali ini siapa yang datang?"
19 Keyla pingsan
20 "Gue ada di mana ini?"
21 "Cepat k*bur tikus itu."
22 Gara-gara wajah cantik ini
23 Salah paham
24 Kilas balik
25 Merasa lebih baik
26 Gombalan maut
27 takdir baik tidak pernah berpihak kepadanya.
28 Tampan dan tinggi
29 Alasan
30 Mencurigai sutino
31 Bunga tau siapa itu Burhan
32 kepolosan Qilla
33 Livia dan Arka
34 Siapa dia?
35 Membencinya
36 'Aku tidak mau kehilangan mereka'
37 membereskan kekacauan
38 Arka lepas tanggung jawab
39 Wanita-wanita malam
40 Rumah Refal
41 akan mendapatkan keadilan untuk Kala.
42 menampakan diri di hadapan Burhan
43 Jangan sampai ada yang tau.
44 Ditya and Refal
45 Bau bangkai
46 Melapor
47 Pengganggu
48 Ada apa dengan Qilla?
49 mulai pencarian
50 Tidak mungkin Kala
51 Menangkap Sutino.
52 Menemukan tubuh Kala
53 Kala merasa tenang
54 Suara tangisan.
55 apa ada wujud di sini?
56 "I-ini dimana? Bukan kelas gue"
57 Jatuh dari gedung
58 Sasya selingkuh
59 khawatir
60 Burhan tertarik dengan Keyla, Gaby dan Bunga
61 Arka marah
62 Bully1ng
63 Keyla, Gaby dan Bunga bertemu Burhan.
64 Di bawa Burhan
65 Mansion
66 Selesai
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Keyla Azalea Adhitama, Arka Arion Adhitama.
2
Pohon tumbang
3
Sosok mengerikan
4
Scary Tiger
5
Amukan Arka.
6
"Jadi gue masuk ke masa lalu sosok itu?"
7
Sosok Kala
8
Dendam
9
Keyla tau
10
"Lo jangan berani laporin Arka ya."
11
Kepergian Natasha
12
Benci pengkhianatan
13
Farell salting!!
14
"Di sana cuman ada ibu itu Keyla."
15
Ke empat teman Keyla.
16
Perkelahian Keyla dan Gladis
17
'Semua laki-laki sama saja, tidak cukup satu wanita'
18
"Kali ini siapa yang datang?"
19
Keyla pingsan
20
"Gue ada di mana ini?"
21
"Cepat k*bur tikus itu."
22
Gara-gara wajah cantik ini
23
Salah paham
24
Kilas balik
25
Merasa lebih baik
26
Gombalan maut
27
takdir baik tidak pernah berpihak kepadanya.
28
Tampan dan tinggi
29
Alasan
30
Mencurigai sutino
31
Bunga tau siapa itu Burhan
32
kepolosan Qilla
33
Livia dan Arka
34
Siapa dia?
35
Membencinya
36
'Aku tidak mau kehilangan mereka'
37
membereskan kekacauan
38
Arka lepas tanggung jawab
39
Wanita-wanita malam
40
Rumah Refal
41
akan mendapatkan keadilan untuk Kala.
42
menampakan diri di hadapan Burhan
43
Jangan sampai ada yang tau.
44
Ditya and Refal
45
Bau bangkai
46
Melapor
47
Pengganggu
48
Ada apa dengan Qilla?
49
mulai pencarian
50
Tidak mungkin Kala
51
Menangkap Sutino.
52
Menemukan tubuh Kala
53
Kala merasa tenang
54
Suara tangisan.
55
apa ada wujud di sini?
56
"I-ini dimana? Bukan kelas gue"
57
Jatuh dari gedung
58
Sasya selingkuh
59
khawatir
60
Burhan tertarik dengan Keyla, Gaby dan Bunga
61
Arka marah
62
Bully1ng
63
Keyla, Gaby dan Bunga bertemu Burhan.
64
Di bawa Burhan
65
Mansion
66
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!