Amukan Arka.

"Anj*ng. Si Gio cari mati sih, ngapain ke markas bawa cewek segala." Ucap Febian dengan wajah kesal.

Tidak lama lagi pasti ada keributan dan Febian malas sekali melihatnya.

"Waah gawat, bang Gio pasti habis sama bang Arka." Timpa Arvin santai sambil meraih satu toples keripik kentang yang berada di atas meja.

"Benar, si bos kalau marah itu serem banget anjir kaya harimau"

Farell yang melihat wajah khawatir teman-temannya seketika tersenyum miring. Pria itu memasukan ponselnya ke dalam saku jaket.

"Nggak usah di pikirin, biarin si Gio mti di tangan Arka." Ujar Farell santai, sedikitpun tidak ada kekhawatiran di wajahnya.

Mereka semua langsung dibuat terkejut dengan ucapan Farell. Yang benar saja, Farell malah menginginkan Gio m*ti di tangan Arka?

"Cek. Kalau Gio mati di tangan Arka, yang ada si bos di amuk sepupunya, Keyla. Si bos juga masih muda kasian banget kalau mendekam di penjara." Gama menanggapi serius ucapan Farell.

"Kita tunggu aja apa yang akan terjadi"

"Benar, kita liat apa yang akan si bos lakukan, tapi kalau si bos udah kelewatan baru kita bertindak."

Mereka semua mengangguk setuju. Walaupun begitu Gio masih teman mereka.

"Tapi gue setuju sama bang Farell, biarin aja Bang Gio di amuk, siapa suruh bawa cewek ke sini." Ujar Arvin tak suka Gio membawa perempuan ke basecamp

Dan sebenarnya mereka juga tidak suka basecamp yang merupakan privasi anggota Scary Tiger harus di datangi oleh orang lain.

"Si Gio udah gue bilangin jangan bawa pacarnya ke basecamp, tapi dia batu susah di kasih tau." Elvin gram sendiri jadinya karena Elvin tidak mau ada keributan di basecamp ini.

Sebenarnya Basecamp mereka ini sedikit jauh dari pemukiman, jadi apapun yang akan mereka lakukan tidak akan mengganggu ketenangan warga. Halamannya luas dan juga ada tembok besar yang mengelilingi basecamp, sementara bagian gerbang di depan ada penjaganya yaitu satpam, terkadang juga anak Scary Tiger ikut menjaga gerbang.

Sudah di jelaskan dari awal Scary Tiger di musuhi beberapa geng lain, jadi basecamp harus ada yang menjaga. Karena dulu mereka lalai menjaga basecamp, sampai ada geng lain masuk dan merusak semua yang ada di dalam basecamp. Jadi sekarang mereka tidak mau kecolongan lagi.

"Kita hitung guyss. Seru nih kalau ada ribut-ribut, udah lama gue nggak liat si bos ngamuk" beda lagi dengan Elvin yang tidak mau ada keributan, Gama justru menginginkan keributan itu.

Tidak di sangka-sangka mereka semua mengangguk setuju untuk menghitung, kecuali Farell dan Elvin.

"Satu."

Mereka mulai menghitung sambil menatap ke arah pintu dapur.

"Dua"

"Tiii---gaa."

"Bangsat lu Gio!!"

Buk.

"Anjiiinng"

"Jancook, kaget gue"

"Mampus." Gumam Farell tersenyum puas melihat seseorang tersungkur ke lantai.

Semua yang ada di sana langsung berdiri dengan wajah-wajah terkejut.

Arka dari dapur menyeret Gio ke ruang utama Basecamp sampai tubuh Gio tersungkur.

Gio meringis kesakitan. Tatapannya tajam menatap Arka, tidak terima dengan perlakuan Arka kepadanya.

"Maksud lu ap---" Ucapan Gio terhenti ketika dengan tiba-tiba Arka loncat menduduki tubuhnya.

Bugh

"Agggh."

Ringis Gio merasakan perutnya yang sakit di duduki Arka.

Buk buk buk.

"Siala lu, bisa-bisanya bawa cewek ke markas."

Amarah Arka meluap, dadanya bergemuruh tatapannya nyalang menatap cowok yang berada di bawahnya.

Arka memukuli Gio dengan memb*bii buta.

Bugh.

"ARGHH. Ampun KA gue----gue b-bisa jelasin."

Gio berusaha menghalangi wajahnya agar tidak terkenal pukulan Arka.

Sementara yang lainnya hanya terdiam menyaksikan dengan wajah-wajah terkejut.

"BACOT, GUE NGGAK BUTUH PENJELASAN LU, GIO." Gram Arka tidak ingin mendengar satupun penjelasan dari Gio.

Buk buk.

Arka kembali memukul Gio tanpa ampun.

Mereka semua panik melihat Arka yang terus memukuli Gio. Segera mendekati dua cowok yang sedang berkelahi.

Sementara itu di ambang pintu dapur ada seorang gadis, badannya gemetar dan matanya merah karena menangis.

"Anjirr Arka udah."

"Bos udah bos, bisa mati si Gio."

Febian dan Gama berusaha menghentikan Arka, menarik tubuh Arka dari atas Gio.

"LEPASIN GUE, BAJINGAN TENGIK INI HARUS M*TI."

Arka memberontak ketika Febian dan Gama menarik tangannya.

"LEPAS BANGSAT!"

Dengan kekuatan penuh Arka mendorong Febian dan Gama sampai keduanya hampir tersungkur jika saja tidak di tahan anggota lainnya

Ya, seperti ini jika Arka marah, cowok itu akan sulit mengendalikan emosinya, Arka seperti kesetanan sekarang.

Arka kembali memukuli Gio bertubi-tubi. Mereka semua hanya melihat tidak berani memisahkan.

"Wooy cepet pisahkan." Titah Febian menatap semua anggota, tapi mereka hanya diam tidak berani mendekat.

Buk buk.

"BERANI LO SELINGKUHI KEYLA!!"

Ya, Gio merupakan kekasih Keyla dan teganya cowok itu selingkuh.

"Aghhh. Gue b-bisa jelasin Ar... Aagh."

"Wooy bngsttt jangan diem aja, si Gio bisa mati." Lagi-lagi Febian menyuruh karena dirinya sendiri pun tidak berani.

Sebenarnya bukan kali ini saja Gio membawa gadis itu ke basecamp. Tapi Arka baru mengetahuinya sekarang, anggota Scary Tiger tidak ada yang memberitahunya, mereka ingin Arka sendiri yang melihatnya karena mereka takut Arka tidak akan percaya.

"Basecamp gue bukan tempat berzina bangsat. Kalau mau berzina jangan di Basecamp gue"

Gram Arka sambil terus memukuli Gio yang tidak berdaya, bahkan cowok itu sudah pingsan, tapi Arka masih belum puas memukulinya.

"Bos udah Bos, bagaimanapun si Gio teman kita" Gama berusaha membujuk Arka agar berhenti memukuli Gio.

"Iya Ar udah cukup." Timpa yang lainnya.

"Bang Arka udah bang." Panik Arvin yang sedari tadi ternyata bersembunyi di belakang tubuh Farell, ya karena cowok itu ketakutan.

"GUE NGGAK PERDULI, MATI AJA SEKALIAN BIAR KEYLA TERLEPAS DARI COWOK BRENGSEK INI"

Jika soal Keyla, Arka tidak akan tinggal diam. Arka menyayangi Keyla sebagai sepupunya walaupun mereka sering bertengkar tapi sebenarnya mereka saling menyayangi seperti adik kakak.

"Gio." Lirih cewek itu sambil menangis menatap Gio.

Cewek itu bernama Gladiss. Menatap nanar Gio yang terus Arka pukuli, ingin membantu Gio tapi Gladiss merasa takut.

Farell menghela nafas kasar. Rasanya sudah cukup melihat pertunjukan ini, Farell puas melihat Gio tidak sadarkan diri.

"Udah Arka, lu mau b*nuh dia dan di penjara se umur hidup?" Ucapan dingin Farell langsung menghentikan pukulan Arka.

Nafas Arka tersengal-sengal keringat membasahi tubuhnya, wajah dan matanya memerah bahkan Arka merasa kebas di buku-buku tangannya setelah memukuli Gio.

Dengan segera Febian mendekati Arka dan menariknya dari atas tubuh Gio.

Mereka semua menatap iba Gio. Wajahnya babak belur hidungnya mengeluarkan darah bibirnya pecah.

"Gio." Gladiss berlari mendekati  Gio.

Gladiss duduk di sisi tubuh Gio.

"Sayang bangunan hiks."

Gladiss menatap mereka semua dengan berurai air mata, tapi mereka terlihat acuh sepertinya tidak perduli dengan keadaan Gio.

"Kenapa kalian diam saja? Tolong Gio, hiks." Teriak Gladiss dengan suara gemetar.

Baru kali ini Gladiss melihat cowok se kejam Arka.

Mereka semua saling pandang. Sebenarnya tidak berani jika bukan Arka yang mengizinkan mereka untuk mendekati Gio.

"Dan Lo." Gladiss menatap Arka nyalang.

"GUE AKAN LAPORIN LO KE POLISI." Teriaknya mengancam .

Mereka semua langsung terkejut, kecuali Arka sendiri. Cowok itu malah tersenyum miring. Tidak menyesal sama sekali sudah membuat Gio tepar.

"Gue nggak perduli, cewek murhan"

Rahang Gladiss mengetat tangannya terkepal kuat, dadanya naik turun.

"GUE BUKAN CEWEK MURAHAN SIALAN." Tentu Gladiss tidak terima di katai murahan.

"Cih" Arka berdecih, jika bukan murahan lalu apa?

"Lu udah tau Gio itu pacarnya sepupu Arka, tapi lu mau aja berhubungan sama si bangsat itu? Kalau bukan murahan lantas apa, dasar disgusting!! Comoh Farell.

Ya, yang bicara itu adalah Farell si cowok dingin jarang bicara, sekalinya bicara menusuk jantung.

Gladiss terhenyak mendengar ucapan Farell, menelan ludahnya dengan kasar, menatap Farell tajam sementara Farell menatapnya dengan jijik.

"BERISIK LO SIALAN." Teriak Gladiss berapi-api.

Ya, Gladiss memang tau jika Gio kekasihnya Keyla, tapi Gladiss tidak perduli karena mencintai Gio.

Sudah lama Gladiss mengagumi Gio dan setelah sekian lama ada kesempatan untuknya menjadi kekasihnya Gio walaupun hanya menjadi selingkuhan. Gladiss tidak perduli yang terpenting Gio sudah menjadi miliknya.

Arka menatap Gio tajam. Sebenarnya Arka sendiri tidak menyangka Gio selingkuh.

"Sejak kapan kalian menjalin hubungan?" Tanya Arka dengan suara rendah berusaha menahan amarah.

"Udah Ar, lebih baik kita bawa Gio ke rumah sakit." Usul Gama hati-hati takut membuat singa yang ada di tubuh Arka kembali mengamuk.

Arka menghela nafas kasar, mengusap wajahnya gusar. Sebenarnya Arka tidak perduli dengan ke adaan Gio, rasanya Arka puas sekali memukuli cowok brengsek itu.

Tring-tring.

Tiba-tiba ponsel Arka berdering, cowok itu segera merogok saku jaketnya mengambil ponsel disana melihat siapa yang menelponnya.

Kening Arka mengerut. "Bi Keti, ngapain telpon " Batin Arka.

Segera menerima sambungan telpon itu.

"Hallo bi ada apa?"

[Hallo den Arka. Tolong den, non Key pingsan]

Mata Arka mengerjap terkejut.

"Kenapa bisa bi?" Arka nampak khawatir.

Keyla pingsan? Apa yang terjadi kepada sepupunya? Sebelum berangkat ke basecamp Keyla baik-baik saja.

Mereka semua langsung menatap Arka penasaran.

[Bibi juga nggak tau den. Saat bibi mau ke dapur ambil minum, bibi liat non Keyla pingsan di lantai]. Jelas Bi Keti terdengar khawatir.

Arka menghela nafas. "Oke bi, saya pulang sekarang" Arka mengakhiri sambungan telponnya.

"Urus dia, gue pulang"

Setelah mengatakan itu Arka segera berjalan.

"SIALAN LO ARKA, GUE AKAN LAPORIN LO KE POLISI." Teriak Gladiss mengancam.

"Ngebacot aja lu. Arka nggak akan hajar si Gio kalau tuh cowok gak bikin masalah." Ujar Febian gram juga.

Rasanya sudah tidak ada toleransi untuk Gio. Mereka terlalu kecewa.

"Guys bawa si kutu kupret ke mobil gue. Sementara lu Feb, Rel ikut gue ke rumah sakit urus si Gio." Ucap Gama.

Farell menghela nafas kasar. "Gue gak ikut."

Setelah mengatakan itu Farell berjalan menaiki anak tangga lantai dua meninggalkan mereka semua.

"Gue aja yang ikut Bang. " Arvin menawarkan diri.

"Lu gak usah ikut bocah di sini aja." Gama langsung melarang, Arvin ikut juga tidak akan membantu yang ada merepotkan mereka.

"Ish. Oh iya, jadi yang bayar pizza-nya siapa kalau lu nggak ada di Basecamp, sebentar lagi pizza-nya datang"

"Bodo amat gue gak perduli, bayat sendiri"

Arvin menaikan sebelah alisnya, mangut-mangut.

"Oh gitu, oke nanti gue kasih tau kak Bunga kalau---".

"Ah, bacot aja lu" Gram Gama, merogok saku celana panjangnya mengeluarkan dompet berwarna hitam.

Arvin yang melihat itu langsung tersenyum lebar.

Nama kakaknya memang ampuh untuk menjinakkan Gama.

"Niih." Dengan tidak ikhlas Gama memberikan beberapa uang kepada Arvin, dan dengan senang hati Arvin menerimanya.

"Elvin, Bram kalian ikut kita ke rumah sakit".

"Oke siapp"

****

"Keyla." Panggil Arka, membuka pintu kamar sepupunya.

Bi Keti yang sedang menutup jendela langsung melihat ke arah Arka.

"Den Arka ." Setelah menutup jendela Bi Keti segera mendekati Arka.

"Den bagaimana ini? Non Keyla belum sadar juga." Khawatir Bi Keti, menatap Keyla yang terbaring lemah di atas kasurnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kalo kayak gini emang cari mati si Gio,berani2 nya bawak cewek lain di depan Arka,Gila.. Pantesan Arka mengamuk,Apapun alasannya,Gio tetap salah..

2025-04-22

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Mending jujur ke Keyla,ngapain di tutup2 in..Kalo Key udah tau dengan bukti-bukti nya sekalian,kalo Key masih mau juga, Berarti Key yg Bego..

2025-04-22

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pasti si Jalang udah ngasih tubuhnya ke Gio,Makanya Gio sanggup selingkuh dibelakang Key..

2025-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Keyla Azalea Adhitama, Arka Arion Adhitama.
2 Pohon tumbang
3 Sosok mengerikan
4 Scary Tiger
5 Amukan Arka.
6 "Jadi gue masuk ke masa lalu sosok itu?"
7 Sosok Kala
8 Dendam
9 Keyla tau
10 "Lo jangan berani laporin Arka ya."
11 Kepergian Natasha
12 Benci pengkhianatan
13 Farell salting!!
14 "Di sana cuman ada ibu itu Keyla."
15 Ke empat teman Keyla.
16 Perkelahian Keyla dan Gladis
17 'Semua laki-laki sama saja, tidak cukup satu wanita'
18 "Kali ini siapa yang datang?"
19 Keyla pingsan
20 "Gue ada di mana ini?"
21 "Cepat k*bur tikus itu."
22 Gara-gara wajah cantik ini
23 Salah paham
24 Kilas balik
25 Merasa lebih baik
26 Gombalan maut
27 takdir baik tidak pernah berpihak kepadanya.
28 Tampan dan tinggi
29 Alasan
30 Mencurigai sutino
31 Bunga tau siapa itu Burhan
32 kepolosan Qilla
33 Livia dan Arka
34 Siapa dia?
35 Membencinya
36 'Aku tidak mau kehilangan mereka'
37 membereskan kekacauan
38 Arka lepas tanggung jawab
39 Wanita-wanita malam
40 Rumah Refal
41 akan mendapatkan keadilan untuk Kala.
42 menampakan diri di hadapan Burhan
43 Jangan sampai ada yang tau.
44 Ditya and Refal
45 Bau bangkai
46 Melapor
47 Pengganggu
48 Ada apa dengan Qilla?
49 mulai pencarian
50 Tidak mungkin Kala
51 Menangkap Sutino.
52 Menemukan tubuh Kala
53 Kala merasa tenang
54 Suara tangisan.
55 apa ada wujud di sini?
56 "I-ini dimana? Bukan kelas gue"
57 Jatuh dari gedung
58 Sasya selingkuh
59 khawatir
60 Burhan tertarik dengan Keyla, Gaby dan Bunga
61 Arka marah
62 Bully1ng
63 Keyla, Gaby dan Bunga bertemu Burhan.
64 Di bawa Burhan
65 Mansion
66 Selesai
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Keyla Azalea Adhitama, Arka Arion Adhitama.
2
Pohon tumbang
3
Sosok mengerikan
4
Scary Tiger
5
Amukan Arka.
6
"Jadi gue masuk ke masa lalu sosok itu?"
7
Sosok Kala
8
Dendam
9
Keyla tau
10
"Lo jangan berani laporin Arka ya."
11
Kepergian Natasha
12
Benci pengkhianatan
13
Farell salting!!
14
"Di sana cuman ada ibu itu Keyla."
15
Ke empat teman Keyla.
16
Perkelahian Keyla dan Gladis
17
'Semua laki-laki sama saja, tidak cukup satu wanita'
18
"Kali ini siapa yang datang?"
19
Keyla pingsan
20
"Gue ada di mana ini?"
21
"Cepat k*bur tikus itu."
22
Gara-gara wajah cantik ini
23
Salah paham
24
Kilas balik
25
Merasa lebih baik
26
Gombalan maut
27
takdir baik tidak pernah berpihak kepadanya.
28
Tampan dan tinggi
29
Alasan
30
Mencurigai sutino
31
Bunga tau siapa itu Burhan
32
kepolosan Qilla
33
Livia dan Arka
34
Siapa dia?
35
Membencinya
36
'Aku tidak mau kehilangan mereka'
37
membereskan kekacauan
38
Arka lepas tanggung jawab
39
Wanita-wanita malam
40
Rumah Refal
41
akan mendapatkan keadilan untuk Kala.
42
menampakan diri di hadapan Burhan
43
Jangan sampai ada yang tau.
44
Ditya and Refal
45
Bau bangkai
46
Melapor
47
Pengganggu
48
Ada apa dengan Qilla?
49
mulai pencarian
50
Tidak mungkin Kala
51
Menangkap Sutino.
52
Menemukan tubuh Kala
53
Kala merasa tenang
54
Suara tangisan.
55
apa ada wujud di sini?
56
"I-ini dimana? Bukan kelas gue"
57
Jatuh dari gedung
58
Sasya selingkuh
59
khawatir
60
Burhan tertarik dengan Keyla, Gaby dan Bunga
61
Arka marah
62
Bully1ng
63
Keyla, Gaby dan Bunga bertemu Burhan.
64
Di bawa Burhan
65
Mansion
66
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!