Bab 4

...~Happy Reading~...

Layla terbangun dari tidur nya ketika matahari menyinari wajah cantiknya, ia mengerjapkan matanya lalu melihat sekeliling dan melihat sosok Felix yang hanya menggunakan handuk di pinggangnya.

Ia segera menutup matanya kembali, "Apa apaan dia!" gumam Layla ketika diri nya ditutup dengan selimut.

Felix yang sedari tadi sudah mengetahui bahwa Layla sudah terbangun segera menoleh, "Jangan berpura pura," ucap Felix melangkah mendekat ke arah Layla.

Layla menelan ludahnya kasar ketika mendengar suara langkah kaki Felix yang mendekat. Felix menyingkirkan selimut yang menutupi Layla.

Felix membelak kaget ketika Layla memakai piyama yang sedikit terbuka, dengan cepat Felix menutup kembali tubuh Layla menggunakan selimut, "Damn it!" gumam Felix.

Layla sedikit membuka matanya hanya untuk mengintip, "Bangun! Jangan berpura pura lagi" bentak Felix dengan keras. dan Felix segera memakai kemeja nya.

Layla membuka matanya perlahan masih melihat sosok Felix tetapi sekarang Felix sudah memakai pakaian nya dan menutupi tubuhnya.

"Daddy akan datang kemari," ucap Felix sembari membenarkan jam tangannya, "Lalu?," tanya Layla dengan cemberut.

"Katakan bahwa aku seharian tidak ada di rumah, dan jangan melebihkan lebihkan!," ucap Felix dengan kalimat tajam.

Layla memutar matanya kesal, "Aku kan ada jadwal pergi ke kampus!" ujar Layla dengan marah.

"Tidak! Kau akan tetap di Mansion sementara aku pergi nanti malam," ucap Felix denga kata mencekam. Layla menatap tajam ke arah Felix.

"Pergi kemana?!," tanya Layla, Felix menyeringai "Bukan urusan mu gadis nakal!," ucap Felix lalu melangkah pergi.

"Felix! Aku perlu mengetahui nya!," teriak Layla mengikuti Felix yang berjalan keluar.

Brukk!!

"Aduh! Felix kenapa berhenti?!" tanya Layla sembari mengusap usap hidungnya. Felix berbalik lalu menatap lekat Layla.

"Aku ada urusan, diamlah di mansion dan jangan kemana mana tanpa sepengetahuan ku!!," ucap Felix membalikan tubuh Layla, "Menyebalkan!," ucap Layla lalu melangkah pergi.

"Ingatlah bahwa Daddy akan datang kemari," ucap Felix kembali memasang muka datar.

*

*

*

"Kenzo bagaimana keadaan markas saat ini?," tanya Felix kepada Kenzo yang sedang berada di mobil.

"Aman terkendali, ya meskipun ada penyusup yang mencoba menghancurkan markas kita," ucap Kenzo.

"Oh ya? Berani sekali dia," ucap Felix dengan santai nya masuk ke dalam mobil, "Langsung bu nuh saja?," tanya Kenzo.

Felix menyeringai senang, "Berikan kepada Leon, akhir akhir ini dia tidak makan daging manusia," ucap Felix.

Kenzo mengangguk mengerti, dan memerintahkan kepada anak buah yang berada dimarkas untuk membawa penyusup itu ke kandang Leon.

"Tunggu aku sampai di sana. Lalu masukkan penyusup itu ke kandang Leon," ucap Felix memerintahkan Kenzo.

Sesampainya di Markas, Felix memakai topengnya lalu melangkah masuk disusul oleh Kenzo.

"Bawa dia ke hadapanku!" perintah Felix kepada Kenzo, Kenzo mengangguk lalu membawa penyusup itu ke hadapan Felix.

"Seorang gadis, huh?," tanya Felix, "Ya tuan!." jawab Kenzo dengan cepat.

"Beritahu aku, datang dari mana kau?!" bentak Felix sambil beranjak dari duduknya, dan berjongkok di hadapan penyusup itu.

Penyusup itu hanya diam ketakutan, "JAWAB SIALAN!!," bentak Felix sekali lagi dengan marah.

"M-Maaf Tuan, saya disuruh kemari suruhan e-eum," gadis itu kembali gugup, sebenarnya dia tidak mau memberitahu karena suruhannya yang sudah mengancam nya.

"Katakan!! ata-"

"Nathan Sykes almost!!" ucap gadis itu kencang. Felix menyeringai senang.

"Tunggu, Nathan bukannya sepupu anda?," tanya Kenzo bertanya tanya. "Tepat sekali," Felix berdiri lalu menatap ke arah Kenzo.

"Jadwalkan pertemuan antara aku dan Nathan, katakan bahwa ini adalah acara keluarga!," perintah Felix dengan dingin.

Kenzo mengambil ponselnya dan segera menelepon seseorang yaitu Nathan, panggilan itu segera terhubung. "Silahkan tuan," ucap Kenzo menyerahkan ponsel nya kepada Felix.

Felix segera menggeleng pelan, "Katakan oleh mu, kita baru saja memulai permainan ini," gumam Felix, "Berikan gadis ini ke kandang Leon!!" bentak Felix.

Pengawal pengawal Felix mengangguk patuh lalu segera mengikat gadis itu dan membawanya pergi ke kandang Leon yaitu singa ganas milik Felix yang diberi nama Leon..

*

*

*

Layla sedang berada di taman belakang duduk dengan santai di bangku yang sudah ada di sana menatap keindahan bunga bunga yang tumbuh dengan sempurna.

"Permisi nyonya," ucap pelayan yang datang dari dalam, "Ada apa?,"

"Tuan besar, dan nyonya besar sudah sampai," ucap Pelayan itu sembari tersenyum tipis. "Daddy dan Mommy Felix?," tanya Layla memastikan.

"Benar Nyonya," ucap Pelayan itu, Layla mengangguk dan mengikuti pelayan itu masuk ke dalam.

"Daddy, mommy." ujar Layla sembari menghampiri kedua mertuanya dengan sedikit berlari kecil. "Menantu mommy! Jangan lari lari," ucap Mommy Flora yaitu mommy Felix.

Layla memeluk kedua mertuanya dengan erat, "Akhirnya Mommy dan Daddy sampai, aku sangat bosan di Mansion besar ini!," adu Layla dengan cemberut.

"Bagaimana kalau kamu ikut ke Mansion Mommy?," tanya Flora dengan antusias karna mengajak menantu nya pergi ke mansion miliknya.

"Bolehkah Mom?," tanya Layla dengan senang, "Tentu sayang, kamu mau menginap di sana?," tanya Flora dengan lembut.

"Sayang gantian! Aku juga ingin memeluk menantu kesayangan Daddy," ucap Clint dengan lembut.

Layla tersenyum lalu memeluk Ayah mertuanya itu, "Daddy membawakan coklat untuk mu!," ucap Clint menyerahkan paper bag yang berisi bermacam macam coklat.

"Terima kasih Dad," ucap Layla mengambil paper bag itu lalu mengecek nya. "Apakah kau bisa meluluhkan Felix sayang?," tanya Flora sembari mengupas buah apel di tangannya.

"Aku pun tidak tau mom," jawab Layla sibuk dengan coklatnya. "Mommy berharap kamu pun tidak membuat masalah lagi ya sayang," ucap Flora sembari menyerahkan sepiring buah apel.

Layla menerima buah itu lalu memakannya dengan pelan, "Daddy tidak melihat Felix? Kemana anak itu?," tanya Clint melihat sekeliling.

"Felix berkata kepadaku bahwa dia tidak ada seharian ini Dad," jawab Layla dengan cemberut.

"Felix meninggal kan mu sayang? Berani sekali anak itu, meninggalkan istrinya," ucap Flora dengan kesal, "Mungkin Felix ada pekerjaan lain yang penting," ucap Clint mengusap lembut punggung Flora.

"Tapi tetep saja, Felix sudah mempunyai istri harusnya dia fokus dengan istrinya," jawab Flora begitu kesal.

"Memang nya ada pekerjaan lain yang Felix kerjakan?," tanya Layla dengan polos. "Iya sayang sebagai dosen kan?" ucap Clint tersenyum tipis.

"Iya aku tau jika Felix seorang dosen," ucap Layla tersenyum. "Ayo sayang kita pergi ke mansion Mommy dan Daddy," ucap Flora menggandeng tangan menantu nya dengan riang.

"Karena Felix tidak memperhatikan mu, kamu akan tinggal di Mansion Mommy sementara," ucap Flora melangkah keluar dari mansion bersama suami nya dan menantunya.

Sesampainya di mansion milik Flora dan Clint. "Selamat datang di Mansion milik Mommy dan Daddy," ucap Flora riang mengajak menantu nya untuk masuk.

*

*

*

Felix melangkah masuk ke dalam mansion nya dan melihat bahwa tidak ada Layla di sana. Ia melangkah pergi ke kamarnya dan mengecek nya, dan Layla pun tidak ada di sana.

"Layla!" panggil Felix di seluruh ruangan, "Permisi tuan, nyonya dan tuan besar pergi mengajak nyonya ke Mansion milik Tuan besar" ucap Bi Emma yang muncul dari arah dapur.

"APA?!,"

*

*

*

...~Bersambung~...

Terpopuler

Comments

okiikk_art

okiikk_art

semangat thor tadi lupa like hehe

2025-01-12

1

Awa De UwU lavita uwu

Awa De UwU lavita uwu

Cerita ini mengajak saya merenungkan makna yang lebih dalam.

2024-11-18

1

Serenarara

Serenarara

Mau dong jadi menantunya.

2025-02-23

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!