...~Happy Reading~...
Diperjalanan menuju Restoran king, Felix kembali menelepon Layla menggunakan ponsel nya meskipun ponselnya sedikit retak, "Sial! Berani sekali dia mematikan setiap panggilan ku!!," teriak Felix lalu membanting ponselnya.
Kenzo melihat ponsel Felix di lempar dan rusak, "Seperti nya kau harus membeli ponsel baru," ucap Kenzo dengan santai.
"Belikan aku yang baru!." ucap Felix dengan marah, Kenzo mengangguk patuh. Lalu kembali fokus menyetir.
Sesampainya di Restoran king, Felix segera turun dari mobil dan di susul oleh Kenzo, ia melangkah masuk dengan amarah yang sudah meluap.
Pelayan pelayan di sana melihat Felix dan mereka segera membungkuk dengan gelisah, "Tuan Fe-,"
"Minggir! Jangan menghalangi ku!." bentak Felix dengan nada menaik, Felix terus melangkah menuju meja yang di tempati oleh sang istri. Ia menatap tajam Layla dan Arion yang sedang bercerita dan tertawa.
"Felix! Kita selesaikan dengan cara baik baik!," ucap Kenzo menghalangi Felix untuk melangkah lebih lanjut lagi, Felix menyingkirkan Kenzo. Untungnya Kenzo masih bisa menahan dorongan tersebut.
Felix menarik lengan Layla dengan kasar, membuat gadis itu langsung mendongak dan terkejut. "P-Pak Felix?!," ucap Arion terkejut.
"Kau! Berani sekali mengajak Layla pergi makan malam!," ucap Felix meraih kerah Arion, Kenzo dengan panik segera melepaskan mereka berdua.
Arion menatap ke arah Layla lalu kembali menatap Felix, "Istri? Apakah Layla adalah istri anda?!," tanya Arion dengan gemetar.
"Ya! Dan beraninya kau mendekati nya! Jika kau mencoba mendekatinya lagi, akan ku pastikan lengan mu akan terpi sah dari tu buh mu!!." ucap Felix melangkah pergi sembsri menarik Layla dengan kasar.
Semua orang yang berada di Restoran itu melihat ke arah Felix dan Layla, Felix menatap tajam ke arah mereka, semua orang langsung menunduk ketakutan.
*
*
*
Felix menarik lengan Layla menuju mobil dan memaksa nya masuk, setelah Layla masuk ia masuk ke dalam kemudi dan melajukan mobilnya dengan cepat.
"Siapa yang mengizinkan kau keluar dengan Pria lain, Huh?!," ucap Felix sembari menggenggam erat setirnya.
"Kau siapa yang be-,"
"Aku suami mu Layla Axxele jonshon!!," bentak Felix sambil memukul setir nya dengan keras, Layla langsung terdiam.
"Kau harus di hukum kasar! Tidak bisa lembut! Karena kau terus membantah!," bentak Felix tanpa mengalihkan pandangan nya.
"Fel-,"
"Berhenti melontarkan kata kata kekanak kanakan mu itu!!," ucap Felix dengan nada menaik. Layla terdiam sembari menggenggam tangannya sendiri.
Sesampainya di mansion, Felix segera keluar lalu kembali menarik Layla dengan kasar dan memasuki Mansion, Mansion itu sudah kosong karena pelayan pelayan sudah kembali ke Paviliun belakang untuk beristirahat.
Felix menarik Layla dengan kasar memasuki kamarnya, lalu menghempaskan tubuh Layla ke ranjang dengan kasar.
Ia mengunci pintu kamarnya lalu kembali menatap tajam Layla, "Berani kau, huh?!," bentak Felix kasar.
Ia melangkah mendekat ke arah Layla yang terbaring di ranjang, Ia membuka ikat pinggangnya dengan pelan.
Layla membelak tidak bisa bergerak sama sekali, Layla hendak beranjak dari ranjang tetapi kali ini Felix langsung menjepit Layla di ranjang.
"Kali ini aku akan membuat mu menjadi seorang ibu!," ucap Felix sedikit menyeringai. Ia meraih dagu Layla dengan kasar, alhasil Layla terpaksa menatap mata Felix.
"F-Felix a-aku,"
"Berhenti membantah!," ucap Felix kembali menyesuaikan dirinya di atas Layla. Ketika ia hendak menggempur Layla tiba tiba saja ponsel Layla berdering kencang.
Drttttt..
Drttttt..
Felix berdecak kesal, ia beranjak dari ranjang kemudian meraih ponsel milik Layla dengan kasar, melihat siapa yang menelepon dan ternyata itu adalah Arion.
Felix menggertakkan giginya marah, dan ia menerima panggilan tersebut lalu menempelkan ponsel nya di telinganya.
"Hallo Layla? Apa kau baik baik saja?! Layla hallo?! Layla?!," ucap Arion di dalam panggilan dengan gelisah.
Felix menatap tajam Layla yang sedang gemetar, "Bangun! Dan jawab panggilan ini, menggunakan speker!," ucap Felix menyerahkan ponsel milik Layla kepadanya.
Layla segera beranjak lalu mengambil ponselnya dan berbicara, "Arion, ini aku." jawab Layla dengan sedu.
"Apa yang pak Felix lakukan kepadaku?!," tanya Arion dengan khawatir, Layla menatap ke arah Felix.
Felix menatap Lala tajam, dan menyilangkan tangannya tanda tidak senang. "T-Tidak ada semua baik baik saja." jawab Layla berusaha tenang.
"Huft ... aku senang kau baik baik saja, apakah kita bisa melakukan panggilan vidio?," tanya Arion dengan lembut.
Felix sudah geram mendengar itu semua, ia meraih ponsel Layla dan menjawab, "Berhenti menghubungi Layla!! Jika kau masih menghubungi nya, akan ku pastikan ka ma ti di tanganku!," bentak Felix lalu mematikan panggilan tersebut.
"Arghh!! Sial! Kau akan ku kurung selama 2 hari Layla!," ucap Felix melangkah pergi.
"Felix Jangan tinggalkan aku! Ku mo-, " pintu itu sudah di tutup dengan kencang oleh Felix, Layla terduduk lemas dan menangis sesegukan.
*
*
*
"Felix? Kau yakin mengurungnya di dalam?," tanya Kenzo yang sudah datang sambil membawa Laptop nya. "Ini adalah hukuman untuk dirinya, kalau aku terburu buru menghamilinya mungkin akan sulit," ucap Felix sembari memijat pelipisnya yang terasa sakit.
"Kita pergi esok malam?," tanya Kenzo mengikuti Felix pergi ke ruangan pribadi nya, "Tentu, siapkan pesawat pribadi milik ku." ucap Felix masuk ke dalam ruangan pribadi nya dan disusul oleh Kenzo.
"Bagaimana pengiriman nya apakah lancar?," tanya Felix yang sudah duduk di tempatnya. "Ya, semua pengiriman berjalan dengan lancar." ujar Kenzo.
"Lihatlah ini," Kenzo menyerah kan Laptopnya yang berisi berita bahwa Felix sudah memiliki istri tetapi istrinya memilih dengan pria lain?!.
"Akun yang bernama axul879 mengupload berita ini sebagai tuduhan," ucap Kenzo.
"Hubungi orang itu dan beritahu segera hapus berita itu selama 2 jam terakhir, jika tidak nyawanya tidak akan selamat," ucap Felix menghembuskan nafasnya panjang.
Kenzo mengangguk lalu segera mengotak atik Laptopnya, "Terkirim! Dan langsung ada jawaban," ucap Kenzo.
"Katakan,"
"Baiklah akan ku hapus Tuan, maafkan aku telah membuat berita itu. Tolong jangan ambil nyawaku," lanjut Kenzo menyeringai.
"Cek sekali lagi berita nya apakah benar atau hanya tipuan," ucap Felix kesal. Kenzo segera menyerahkan laptopnya dan menampilkan bahwa akun itu sudah kosong. Felix mengangguk menyeringai.
"Katakan kepada pihak kampus, bahwa selama 2 hari aku tidak akan masuk sebagai dosen, dan Layla izinkan dia juga." perintah Felix kepada Kenzo. Kenzo mengangguk patuh dan segeran mengirimkan email kepada pihak kampus.
*
*
*
Layla berbaring telentang di ranjang milik Felix dengan wajah yang terlihat bosan, "Ponsel ku juga di sita!," ucap Layla yang dengan keadaan berantakan.
"Felix!! Kau sangat menyebalkan!," teriak Layla dengan sengaja, tapi Layla baru sadar bahwa kamar ini diberitahu kedap suara.
"Arghhh!! baj-,"
Ceklek!
Layla terdiam dan melihat ke arah pintu, pintu itu terbuka dan memperlihatkan sosok Bi Emma sembari membawa sebuah nampan yang berisi sebuah makanan.
"Malam nyonya, saya membawakan makanan ke sukaan and" ucap Bi emma mendekat sambil tersenyum tipis.
Layla mengendus aroma makanan tersebut dan segera beranjak dari ranjang dan mendekati Bi Emma.
"Aroma nya sangat wangi bi!," ucap Layla dengan antusias menunggu makanan itu, Bi Emma tersenyum lalu memberikan makanan itu kepada Layla yang sudah terduduk.
Sementara itu Felix menatap layar laptopnya yang sedang menampilkan keadaan Layla menggunakan CCTV tersembunyi, Felix tersenyum tipis melihat tingkah laku Layla yang menggemaskan.
*
*
*
...~BERSAMBUNG~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
✧˖°. Dilaa 𝜗𝜚 ‧₊˚ ⊹
Keep going, author! Ceritamu pasti bikin nagih. Jangan ragu buat eksplorasi ide, aku dukung full!🔥
2025-02-02
1
author
SERU BANGET THORRR
2025-02-01
1
Brock
Wah! Seru banget!
2024-11-18
1