Audrey sedang menyiram bunga-bunga di halaman rumahnya. Kebetulan Audrey emang suka banget dengan bunga, makanya hampir semua halamannya ditanami bunga. Tapi karena saat ini sedang musim kemarau Audrey jadi repot menyiram tanamannya.
"Kamu duduk-duduk aja dulu ya Htar. Aku nyelesaiin dulu pekerjaanku" kata Audrey pada Ahtar yang lagi main ke rumahnya sore ini.
"Iya" jawab Ahtar yang sedang duduk santai di teras rumah Audrey.
Audrey yang lagi sibuk-sibuknya nyiram tanaman, tiba-tiba saja airnya mati.
"Maa... listriknya padam ya?" tanya Audrey ke mamanya yang berada di dalam rumah.
"Nggak.Listriknya nyala kok.
Ini mama lagi nonton" jawab mama dari dalam.
"Aduh.. berarti dapnya yang rusak nih" keluh Audrey. Padahal masih banyak yang belum tersiram.
"Tar... kamu bisa benerin nggak, dap airnya?" tanya Audrey ke Ahtar.
"Yah aku nggak ngerti kerjaan ginian, Drey. Maaf ya" jawab Ahtar nggak enak.
"Ya nggak apa-apa" jawab Audrey.
"Papa mana, mah?" tanya Audrey ke mamanya.
"Papa lagi ke apotik".
''Yah.. alamat harus ngambil air dari sumur nih'' sungut Audrey.
"Assalamualaikum.. " tiba-tiba saja ada yang memberi salam dari arah belakang Audrey.
"Waalaikum salam" jawab Audrey seraya menengok ke belakang.
'Ups... apa aku nggak salah lihat?? kok ada cowok ganteng ya'
Ahtar yang lagi duduk-duduk diteraspun kaget dengan kemunculan si cowok.
"Ehm... maaf mbak, tadi saya lewat. Saya lihat mbak kayaknya butuh bantuan ya, apaa... boleh saya bantu?" tanya si cowok tampan yang entah turun dari mana.
'Ini Malaikat ya, kok tiba-tiba saja muncul di saat aku emang butuh bantuan. Ih... emangnya aku orang baik ya, sampai-sampai Tuhan mengirim bantuan untukku' Audrey masih dengan keheranannya.
Sementara Ahtar langsung memasang muka jutek, sebel banget dia dengan nih cowok yang menurutnya songong ini.
"Mbak... kok diam aja? ehm... apa ada yang boleh saya bantu?" tanya cowok itu dengan sopan.
"Eh... iya. Ada. Tapii... kamu siapa ya?"
"Tadi saya lewat depan rumah mbak. Trus saya lihat mbak kayak kebingungan. Makanya saya singgah untuk membantu mbak. Siapa tau aja ada yang bisa saya lakukan" jawab si cowok.
''Perkenalkan, nama saya Sigit" sambung si cowok seraya mengulurkan tangannya.
''Hah... Sigiit?" Audrey dan Ahtar jadi berpandangan dan hampir tertawa, tapi mereka tahan. Mereka jadi teringat Sigit, sahabat mereka.
"Iya mbak, nama saya Sigit. Apaa ada yang salah dengan nama saya, mbak?"
"Ah nggak. Hanya saja nama kamu sama dengan nama temen sekelas kita" jawab Audrey langsung.
"Eh ini.. dap dirumahku rusak nih, padahal masih banyak bunga yang belum kesiram" kata Audrey sambil menunjuk mesin air dirumahnya.
"Sini.. boleh saya benerin?" tanya si cowok yang ternyata bernama Sigit itu.
"Iya" jawab Audrey senang.
Sigit memeriksa dap air dirumah itu.
Tak sampai lima menit..,
"Ooh.. kayaknya ada kabelnya yang lepas" kata Sigit sembari memasang kembali kabel yang rusak itu.
Tak sampai sepuluh menit Sigit memperbaiki dap itu.
"Silahkan dicoba, mbak" kata Sigit kemudian.
Audreypun menyalakan kran air. dan ternyata sudah bisa digunakan lagi.
"Wah... udah bisa. Kamu hebat ya" puji Audrey.
Ahtar yang mendengar pujian Audrey ke Sigit jadi-jadian ini jadi jengkel.
"Ah.. biasa aja. Namanya laki-laki ya pasti bisa dengan kerjaan-kerjaan kecil seperti ini" sahut Sigit seraya menoleh ke arah Ahtar.
Ahtar jadi merasa tersinggung, sebab dia tak bisa dengan kerjaan seperti itu. Lah.. Ahtar kan anak mami banget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments