Audrey malas banget kalau masih harus memesan taxi online, mending dia nelpon Ahtar aja biar dijemput, kan bisa sama-sama ke sekolah.
"Tar.. dimana?" tanya Audrey.
"Dikelas. Kamu dimana?" tanya Ahtar balik.
"Waduh.. kupikir kau masih dirumah"
"Emang kamu masih dirumah ya?" tanya Ahtar.
"Iya nih"
"Ya udah. Aku jemput ya"
"Nggak usah. Aku nelpon Sigit aja. Siapa tau dia belum berangkat"
"Oh Sigit, nih dia udah dikelas" jawab Ahtar.
"Astaga... "
"Tungguin aku. Aku segera otw"
"Ya udah" jawab Audrey kemudian.
Ahtar segera berlari ke parkiran dan mendapati mobilnya.
'Heran gue, kok Audrey nggak diantar papanya sih. Apa papanya sakit? mana udah hampir telat nih' pikir Ahtar seraya menghidupkan mobilnya.
Suuuuuiiiitt..........
Pak satpam meniup peluitnya.
"Bentar banget pak, ada buku saya yang ketinggalan dirumah" teriak Ahtar dari mobilnya yang kini sudah keluar dari halaman sekolah.
Audrey sesekali melihat jam tangannya. Lima belas menit lagi bel sekolah berbunyi.
"Hey Tar... " panggil Sigit yang motornya hampir bertubrukan dengan mobil Ahtar.
'Tuh si Ahtar mau kemana ya, kok dia malah balik dari sekolah?' pikir Sigit yang berhenti sesaat.
Sementara Ahtar yang buru-buru dia nggak terlalu memperhatikan kalau yang hampir bertubrukan dengannya adalah motor Sigit.
Akhirnya tiba juga Ahtar di rumah Audrey. Segera dia membukakan mobilnya untuk Audrey.
"Yuk.. " panggilnya ke Audrey.
Audreypun segera naik.
"Aku pikir kamu nggak jadi jemputin aku. Soalnya pak satpam di sekolah kita itu kan orangnya keras dan galak. Kalau udah di dalam halaman sekolah, nggak boleh keluar lagi" Audrey membuka suara.
"Yaa... tadi aku bilangnya ada bukuku yang ketinggalan di rumah" jawab Ahtar sambil tertawa kecil, diikuti Audrey.
Teng... teng... teng...
Terdengar bel sekolah berbunyi. Untunglah mobil Ahtar sudah berada di depan sekolah, walaupun masih diluar halaman.
Semua siswa sudah masuk kedalam kelas, menunggu guru mata pelajaran pertama masuk. Hanya tinggal Ahtar dan Audrey yang belum berada di kelas.
'Audrey mana ya, apa dia nggak masuk hari ini?' pikir Sigit.
Tak lama kemudian Audrey tiba dikelas.
'Alhamdulillah, pak Gilang belum nyampe kelas' Audrey yang baru masuk jadi lega.
"Hay Drey.. kamu kok hampir telat" sapa Sigit yang lega melihat Audrey.
"Iya nih. Mobil papaku harus masuk bengkel, makanya aku telat" jawab Audrey.
"Trus kamu kesini naik apa?"
"Minta dijemput Ahtar"
"Kok nggak nelpon aku sih? kita kan searah kalau ke sekolah" tanya Sigit.
"Sebenarnya mau nelpon kamu, tapi kata Ahtar kamu udah dikelas. Trus kata Ahtar biar dia aja yang jemput, ya udah"
"ooh.. pantesan tadi Ahtar buru-buru balik, ternyata mau jemput kamu ya. Kita tadi bahkan hampir tabrakan lho" kata Sigit.
"Lho.. bukannya tadi itu kamu udah dikelas? kok hampir tabrakan" tanya Audrey heran.
"Ya belumlah. Ini.. aku juga baru nyampe".
Ooh... Audrey ngerti sekarang. tapi ya udah, toh Ahtar udah berjasa menjemput dia.
Sigitpun terdiam, 'apa Ahtar punya RASA ke Audrey ya, dan ini adalah caranya menarik simpati Audrey'
"Selamat pagi, pak Gilang" sapa para siswa ketika pak Gilang masuk ke kelas mereka untuk mengisi jam pertama.
Sigit tertegun tiba-tiba saja pak Gilang udah berada dikelas.
"Eh Drey.. Ahtar kok belum masuk?" tanya Sigit.
"Lagi markirin mobilnya" jawab Audrey.
Diam-diam Ahtar masuk kedalam kelas. Untunglah pak Gilang sedang sibuk mencari buku di dalam tasnya, jadi dia tak melihat Ahtar yang datang terlambat.
"Baiklah, kita mulai pelajaran kita pada hari ini. Sekarang buka buku paket kalian halaman lima puluh tiga" kata pak Gilang membuka pelajarannya.
Kali ini Sigit tak konsen. Dia malah sibuk mikirin bagaimana caranya mendapatkan HATI Audrey.
'Ahaa... aku dapat ide sekarang.. ' katanya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments