Sigit tiba di kelas. Tempat duduk Audrey masih kosong, pertanda gadis ini belum datang. Begitu juga dengan tempat duduk Ahtar, masih kosong.
'Apa mereka akan datang berdua ya? kok kayaknya mereka berdua makin akrab saja. Atau jangan-jangan mereka sudah jadian. Oh tidak... jangan sampai hal itu terjadi' batin Sigit.
"Hai Git.. " sapa Audrey yang baru saja tiba di kelas.
"Hey... " sahut Sigit yang kegirangan ketika tau itu Audrey.
"Kamu nggak bareng Ahtar?" tanya Sigit ketika dilihatnya Audrey hanya sendiri.
"Nggak. Aku diantar papa" jawab Audrey.
"Oohh.. " dalam hatinya Sigit merasa lega.
"Itu Ahtar.. " seru Audrey begitu melihat Ahtar masuk kelas.
"Hay Drey... udah lama nyampenya?" tanya Ahtar basa-basi.
"Baru... " jawab Audrey.
"Hai Git.. " sapa Ahtar pada Sigit yang masih berdiri di depan pintu kelas.
Yang disapa diam saja.
'Tuh si Sigit kenapa ya, kayak bete banget lihat aku. Apa aku udah bikin salah sama dia ya? ah.. perasaan enggak. Atau... dia nggak denger sapaan ku tadi ya' pikir Ahtar.
"Drey, kamu udah ngerjain PR?" tanya Sigit mencari-cari alasan ngobrol dengan Audrey.
"Udah.. " jawab Audrey.
Ahtarpun menunggu Sigit bertanya padanya. Karena biasanya Sigit pasti mewanti-wanti sahabatnya ini setiap kali ada PR. Bahkan kalau Ahtar tak sempat ngerjain PRnya, Sigit selalu bersedia memberikan contekan.
Sigit duduk di tempatnya. Dibukanya buku pelajarannya. Dasar si rajin, belum ada gurupun, dia sudah mulai belajar, nggak kayak siswa yang lain.
Ahtar terdiam menyaksikan perubahan pada Sigit.
Pukul 07.45.
Bel sekolah berdering. Seluruh siswa masuk kedalam ruangan masing-masing.
Pak Gilang segera masuk untuk mengisi jam pertama di kelas tiga IPA, kelasnya Audrey.
********************************
Pukul 11.30
"Anak-anak... karena hari ini kami guru-guru akan ada rapat, kalian akan segera pulang" ucap bu' Gayatri yang mengajar di jam ketiga di kelas Audrey.
"Horee... " sorak seluruh siswa di semua kelas. Hanya Sigit saja satu-satunya siswa yang tak merasa girang. Sebab dia lebih suka di sekolah daripada di rumah. Dia lebih suka belajar daripada main atau apapun. Terlebih dikelasnya ada seorang gadis cantik, yaitu Audrey.
"Nelpon siapa drey?" tanya Ahtar yang melihat Audrey sedang menelpon.
"Mau nelpon papa, tapi nggak diangkat nih" jawab Audrey.
"Pulang bareng aku aja. Kan kita searah" Sigit menawarkan diri.
"Oohh... ya udah aku pulang bareng kamu aja" jawab Audrey.
"Yuk... " ajak Sigit seraya berdiri meninggalkan ruang kelas.
"Ayo Tar. Kamu juga udah mau pulang, kan" Audrey bicara ke Ahtar.
"Iya.. " jawab Ahtar seraya bangkit dengan malasnya.
'Kalau gini, mending jangan pulang dulu' batin Ahtar.
"Langkah kamu kok pelan amat sih, Tar" kata Audrey yang jadi serba salah. Mau ikut Sigit, dia udah jalan lebih dulu. Mau nunggu Ahtar, langkahnya pelan banget.
"Yuk.. " ajak Audrey sambil memegang tangan Ahtar biar bisa agak cepat.
"Git... tungguin dong" teriak Audrey yang merasa sudah tertinggal jauh oleh Sigit.
"Kamu duluan nggak apa-apa kok. Kan kamu pulangnya bareng Sigit" kata Ahtar kemudian.
"Lho.. kan kita temen, jadi harus bareng pulangnya. Di parkiran baru kita pisah, kan kita nggak searah" kata Audrey yang nggak ngeh dengan perubahan sikap Sigit dan Ahtar.
"Ayo Drey... " ajak Sigit sambil menyiapkan helm untuk Audrey. Dipakaikan helm itu dikepala Audrey.
"Ya udah. Kita cabut ya Tar" pamit Audrey.
"Iya. Hati-hati dijalan ya Drey" sahut Ahtar.
"Iya" jawab Audrey yang sudah berada di boncengan Sigit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments