Rasa Itu (Refisi)

Kata orang cinta pertama itu sulit dilupakan, kata orang rasanya jatuh cinta itu kaya permen nano - nano banyak rasanya. Dan itu pun yang saat ini dirasakan oleh Elfiza, kegigihan Nano mendekatinya membuatnya secara tak langsung menerima Nano sebagai temannya.

Awalnya memang hanya pertemanan tanpa rasa apapun namun lama kelamaan perlakuan dan sikap Nano yang membuatnya nyaman membuat dirinya terhanyut dalam prilaku nano.

Elfiza Voff...

Ohhh .. Tuhan entah apa yang aku rasa saat ini kenapa hati dan fikiran ku malah tak mau sejalan, dan ada apa dengan jantung ini debarannya tak seperti biasa membuat aku takut apa aku memiliki penyakit yang tak pernah ku tau.

Apa aku harus cek kedokter supaya ketahuan sebenarnya aku sakit atau tidak, tapi mengapa debaran ini hanya aku rasakan padasaat bersama dengannya.

Sebenarnya ada apa dengan diriku ini mengapa semua terasa aneh, perasaan apa ini. Sebelumnya aku tak pernah merasakan perasan ini.

Kadang rasanya begitu cemas, terkadang begitu menggelitik dan terkadang begitu senang membuat ku merasa pusing saja namun aku merasa nyama dengan ini semua, apa sebenarnya arti semua ini yang kursakan untuknya.

"Loe kenapa?" Nano bertanya padaku yang aku jawab dengan gelelengan saja padalah saat itu aku sedang merasakan sakit yang lumaya cukup luar biasa.

"Kalau emang ga apa - apa tu muka ga bakalan pucet gitu, loe sakit ya ?" ucap Nano kembali bertanya padaku.

Ohhh ya tuhan entah memangapa perhatian sekecil itu tersa sangat melambungkan hati ini, entah karna hormon didalam tubuhku yang tidak stabil pergerakannya dikarnakan aku sedang datang bulan atau memang perasaan ini yang sudah mulai tumbuh didasar hati ku.

"Ye malah ngelamun..." tegur Nano kembali pada ku.

Aku hanya tersenyum karna merasa malu. "Bener deh El loe ga apa - apakan?" Nano terlihat cemas sangat cemas.

'*A**pa dia menghawatirkan aku ya*' ucap batin ku.

"Biasa lah cewe kalau PMS ke gimana" ucapku akhirnya jujur padanya walau sangat malu diri ini.

"Ohhhh.... Biasanya pake apa? Atau minum apa? Biar aga ngurangin sakitnya" kembali Nano bertanya padaku.

Oh tuhan dia begitu perhatian terhadap ku.

"Udah minum ko tadi sebelum berangkat kesini, tapi emang masih aga sakit sih mungkin obatnya belum bereaksi soalnya kan kita belum lama sampai sini" jelasku padanya.

"Kalau tau loe lagi sakit mending kita batalin aja tadimah, kan nanti bisa diganti lain hari" ucap Nano pada ku dia sepertinya merasa tak enak karna mengajak ku dalam kondisi kaya gini.

"Yantai lah lagian gue juga udah biasa ko" jawab ku.

"Tetep aja gue ga enak jadinya, tau ga loe yang sakit gue yang ngerasa ga nyaman ga tega liatnya" ucap Nano jujur entah mengapa ada ketulusan dan kejujuran yang terpancar dimatanya menurutku.

"Ga lah lagian gue kan yang pengen kesini dan minta temenin loe " ucap ku menjelaskan dan memastikan agar Nano tak merasa bersalah.

Memang aku dan Nano sudah hampir tiga bulan lamanya kami menjalin hubungan tapi hanya sebatas teman hanya teman itu saja tak ada yang lain, aku berfikir kenapa tak mencoba berteman dengannya lagi pula tak ada salahnya bukan memperbanyak teman.

Namun entah karna apa sebabnya pertemanan ku dengannya ahkir - akhir ini tersa sangat berat untuk aku jalani, bukan karna kita tak sepaham atau berdebat kecil karna dalam berteman itu wajar berdebat hal sepele, bukan karna itu semua yang mengakibatkan pertemaan ini sulit.

Tapi rasa yang aneh yang dirasakan oleh kulah yang membuatku terkadang sulit untuk melanjutkan pertemanan ini.

Namun disaat yang bersamaan aku merasa nyaman dan bahagia atas hadirnya persaan ini dalam hidupku... ahhhhh entah lah aku pusing dengan rasa yang kurasa ini ....

_oh tuhan jika rasa ini memang tak bisa dielakan adanya maka buatlah dia mengerti dan buat lah ia memiliki rasa yang sama terhadap ku _batin aku berucap kala itu

Elzifa Voff off.....

Nano membuktikannya ya dia membuktikan ucapanya jika dia bukan hananya sekedar ingin menjadi temannya saja, disaat yang tepat dirinya mengucapkannya pada sang pemilik hati.

"El malam ini indah bukan" ucap Nano pada Elfiza yang hanya diangguki Elfiza yang terus menatap langit yang bertahtakan bintang dan rembulan malam itu.

"Liat deh Nan, bintang sama bulanya indah banget" ucap Elfiza.

"Ya sangat indah" ucap Nano sembari melihat kearah Elfiza.

"El tau ga ?" tanya Nano.

"Ya enggalah kan loe ga bilang" jawab Elfiza santai.

"His loe mah ga bisa diajak romantis sih" dengus Nano kesal,

"Lah.... lagi loe mah mau romantis - romantisan tu ya sama pacar bukannya sama gue" tukas Elfiza santai.

" Haissss... kan guenya lagi sama loe dan pengennya romantisannya cuman ama loe aja " ucap Nano yang sukses membuat Elfiza merona tersipu.

"Apaan banget dah Nan" ucap Elfiza menyembunyikan kegugupannya.

"Udah loe mah tinggal dengerin gue ngomong doang juga" tukas Nano kesal.

"Ok". singkat Elfiza

"Denger ya, kemaren tu gue ngitung bintang - bintang itu" tunjuk Nano kearah langit malam yang bercahayakan bintang dan rembulan.

"Loe gila ya?" Tanya Elfiza polos

"Ko gue dibilnang gila si" ucap Nano kesal.

"Ya abis apa namanya kalau bukan gila? Mana bisa bintang diitung" ucap Elfiza santai.

"Udah deh iya aja si biar ROMANTIS El" ucap Nano sambil menekan kata romantis.

'Ya tuhan Elfiza loe itu polos apa kelewat polos sih.. niat hati gue tu pengen gombalin loe El, biar ada kesan romantis gitu lah ini mah apa namanya. Romantis kaga kesel iya gue gara - gara loe ' batin Nano.

"Gue lanjut " ucap Nano mangkal tapi masih berusaha membuat suasana romantis yang terkesan memaksa dan malah jadinya absrud itu.

"Loe tau ga berapa jumlah bintang yang gue itu ada berapa?" Kembali Nano bertanya dan kali ini Nano berharap Elfiza bisa berskenario dengannya agar terbentuk suasana romantis itu.

Agar ia bisa mengungkapkan persaannya hari ini kepada gadis yang saat ini berada disamping dirinya.

"Engga tau emang berpa?" tanya Elfiza kali ini Elfiza berkontribusi agar tercipta suasana romantis.

"Waktu gue itung kemaren itu ada 1000, tapi pas gue itung lagi sekarang cuman ada 998 aja El dan loe tau ga dua bintang lainnya dimana?" tanya Nano yang mengeluarkan kembali gombalanya yang sempet tertahan tadi.

"Otak loe beneran udah pindah ya Nan masa sih loe masih sempet - sempetnya itung bintang sekarang" ucap Elfiza.

"Ya allah .... udah dengerin gue aja dulu" tegas Nano mulai kesal dan emosi secara bersamaan.

"Loe tau ga dua bintang lainnya kemana?" Kembali Nano bertanya dengan nada sedikit tinggi karna kesal.

Elfiza kala itu hanya mengeleng saja karna takut jika Nano malah marah padanya."Dua bintang lainnya itu ada diloe tepatnya dimata loe El, makanya tempat ini begitu terang karna loe bintangngnya disini" jelas Nano pada Elfiza.

Elfiza tau itu hanya sebuah gombalan tanpa makna yang pada akhirnya dibuang begitu saja tapi entah mengapa mendengar gobalan itu malah membuat hatinya melayang dengan gombalan itu.

'Hais.... padahal cuman gombal tanpa makna ko gue bersa seneng banget sama gombalan receh macem itu yang dia ucapkan tadi' batin Elfiza dia benar - benar merasa pusing dengan otak dan hatinya tak sejalan.

"El" ucap Nano sembari menggengam tangan Elfiza sekarang dia mulai seirius membuat Elfiza panik ditempat namun sebisa mungkin menetralkan raut wajahnya meskipun jantungnya tengah berdetak tak karuan.

"Apa?" Tanya elfiza sebiasa mungkin.

"El kita udah cukup berkenalankan? gue udah cukup tau tentang loe, bigitu juga loe dan kita juga udah berteman sesuai apa yang pernah gue bilang dulu. Yang pengen gue sampaikan ke loe dan gue pengen loe juga jawab jujur El" panjang lebar Nano berucap.

"Dulu gue pernah bilangkan ke loe kalau gue pengen hati loe dan sekara gue minta itu dari loe El" pinta Nano lantang.

"Apaan si Nan...."elak Elfiza pura - pura tak mengerti karna dirinya masih belum siap akan rasa ini.

"Apa loe udah buka hati loe buat gue? Apa gue bisa terus bersama sama loe dalam sebuah ikatan yang bukan hanya sekedar teman? Apa gue udah bisa jadi pacar loe?" rentetan pertanyaan itu membuat Elfiza diam membisu entah harus menjawab apa.

"El pleach jawab salah satu pertanyaan itu agar gue tau apa yang loe rasa ke gue" Nano seakan memohon karna dirinya merasa sesak kala Elfiza menggantung dirinya karna rasa penasaran akan jawaban gadis itu.

"Iya Nan gue punya rasa itu, tapi gue ga tau dan ga yakin kalau itu cinta" jawab Elfiza jujur.

"Kenapa ?" tanya Nano.

"Karna itu terlalu cepat nan" jawab Elfiza kembali.

"Ga ada yang terlalu cepat untuk cinta El. Kita hanya tinggal memulai menghiasinya saja jika rasa itu memang sudah tumbuh El" jawab Nano.

"Gue tanya sama loe mau loe jadi pacar gue?" Tanya Nano.

"Apa loe bisa jamin kalau gue ga akan rasain sakit dikemudian hari Nan?" Kini giliran Elfiza yang bertanya pada Nano.

"Gue ga yakin bisa jamin itu El, karna dalam suatu hubungan yang akan kita jalani ga mungkin ga ada rintangannya. Tapi gue janji sebisa mungkin akan buat loe bahagia tanpa rasa sakit itu" jelas Nano pada Elfiza panjang lebar.

"Ya jika itu menurut loe kita jalani aja apa yang seharusnya kita jalani bagai air yang mengalir, mencoba untuk sepaham dan sejalan" ucap Elfiza.

"Itu artinya loe trima gue gitu El?" tanya Nano memastikan yang diangguki oleh Elfiza.

"Beneran?" Kembali Nano bertanya untuk benar - benar mematikan telinganya tak salah dengar. "Iya Nano" jawab santai Elfiza.

TBC...

Episodes
1 Pertemuan (Refisi)
2 ALIEN WHATERPARK (REFISI)
3 Nano Budiman (Refisi)
4 Rasa Itu (Refisi)
5 Semanis tiramisu Sepahit Kopi (Refisi)
6 Perpisahan & Penghianatan (Refisi)
7 Pindah (Refisi)
8 Prayudha Wira Atmaja (Refisi)
9 Itu Hanya Masalalu (Refisi)
10 Tugas Bikin Pusing (Refisi)
11 Pesawat Kertas (Refisi)
12 Masalalu Yang Membayang (Refisi)
13 Senja Bersama Duka Pangandaran (Refisi)
14 Pesawat Kertas Pertama Elfiza (Refisi)
15 Weekend Yang Kacau (Refisi)
16 Stalker Bodoh 1 (Refisi)
17 Stalker Bodoh 2 (Refisi)
18 Stalker Bosoh 3 (Refisi)
19 Senja DiTaman Pinus 1 (Refisi)
20 Senja DiTaman Pinus 2 (Refisi)
21 TELAT (Refisi)
22 HUKUMAN1
23 HUKUMAN2
24 EFEK SAMPING SEBUAH HUKUMAN
25 KAMU SAKIT EL?
26 MASUK RS
27 PEMBESUK RUSUH1
28 PEMBESUK RUSUH2
29 MASIH DIRS1
30 MASIH DIRS2
31 WELCOME TO THE HOME EL
32 KEMBALI KESEKOLAH
33 PERAYAAN KELULUSAN
34 SUKA TEMAN MU
35 TOLONG BANTU AKU
36 PESTA PIAMA
37 TRUTH OR DARE1
38 TRUTH OR DARE2
39 BELAJAR BERBAGI ITU HARUS
40 TAK TERDUGA
41 KESEMPATAN HANYA UNTUK PENDOSA
42 PESAWAT KERTAS KE 100
43 MALAH JADINYA TARUHN
44 OSPEK OH OSPEK
45 WADUH SENIOR GALAK
46 MALAH MELEBAR KEMANA - MANA
47 HARI TERAKHIR OSPEK
48 KERIBUTAN TAK BERFAEDAH
49 CUCI MATA JUGA KAN PERLU
50 MASIH SOAL PUISI DAN SURAT CINTA
51 OSPEK HARI TERAKHIR ( MENUJU DRAMA)
52 HARI TERAKHIR OSPEK (SEBUAH DRAMA)
53 FLASBACK
54 KESEMPATAN BUAT FAHRI
55 CARA ALEXIS BERTINDAK
56 BUKAN LAGI DITEMBAK TAPI DILAMAR
57 SAMPAI KAPAN FAHRI?
58 KETIKA FAHRI CURHAT : SEMUA ORANG JUGA TAK INGIN MILIKNYA DIBAGI!
59 KETIKA FAHRI CURHAT : GUE HANYA MENGAMBIL MILIK GUE!
60 KETIKA FAHRI CURHAT : THE END
61 JALAN - JALAN BARENG ARJUNA
62 BERMAIN ATV BARENG ARJUNA
63 NGEMALL BARENG SI RAJA JAHIL
64 DI KERJAI
65 HBD KEZIA
66 TERNYATA
67 KEPASAR MALAM YU EL 1
68 KEPASAR MALAM YU EL 2
69 PASAR MALAM
70 ANAK MACAN NGAMOK (BBQ BARENG YUDHA DKK)
71 PRMBULLYAN
72 RENCANA
73 NGEMALL BARENG
74 MKRAB
75 Semakin kacau
76 Bercerita
77 Berlari
78 Mencari bukti
79 Dimana Kamu Dek?
80 Akhirnya Ketemu
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pertemuan (Refisi)
2
ALIEN WHATERPARK (REFISI)
3
Nano Budiman (Refisi)
4
Rasa Itu (Refisi)
5
Semanis tiramisu Sepahit Kopi (Refisi)
6
Perpisahan & Penghianatan (Refisi)
7
Pindah (Refisi)
8
Prayudha Wira Atmaja (Refisi)
9
Itu Hanya Masalalu (Refisi)
10
Tugas Bikin Pusing (Refisi)
11
Pesawat Kertas (Refisi)
12
Masalalu Yang Membayang (Refisi)
13
Senja Bersama Duka Pangandaran (Refisi)
14
Pesawat Kertas Pertama Elfiza (Refisi)
15
Weekend Yang Kacau (Refisi)
16
Stalker Bodoh 1 (Refisi)
17
Stalker Bodoh 2 (Refisi)
18
Stalker Bosoh 3 (Refisi)
19
Senja DiTaman Pinus 1 (Refisi)
20
Senja DiTaman Pinus 2 (Refisi)
21
TELAT (Refisi)
22
HUKUMAN1
23
HUKUMAN2
24
EFEK SAMPING SEBUAH HUKUMAN
25
KAMU SAKIT EL?
26
MASUK RS
27
PEMBESUK RUSUH1
28
PEMBESUK RUSUH2
29
MASIH DIRS1
30
MASIH DIRS2
31
WELCOME TO THE HOME EL
32
KEMBALI KESEKOLAH
33
PERAYAAN KELULUSAN
34
SUKA TEMAN MU
35
TOLONG BANTU AKU
36
PESTA PIAMA
37
TRUTH OR DARE1
38
TRUTH OR DARE2
39
BELAJAR BERBAGI ITU HARUS
40
TAK TERDUGA
41
KESEMPATAN HANYA UNTUK PENDOSA
42
PESAWAT KERTAS KE 100
43
MALAH JADINYA TARUHN
44
OSPEK OH OSPEK
45
WADUH SENIOR GALAK
46
MALAH MELEBAR KEMANA - MANA
47
HARI TERAKHIR OSPEK
48
KERIBUTAN TAK BERFAEDAH
49
CUCI MATA JUGA KAN PERLU
50
MASIH SOAL PUISI DAN SURAT CINTA
51
OSPEK HARI TERAKHIR ( MENUJU DRAMA)
52
HARI TERAKHIR OSPEK (SEBUAH DRAMA)
53
FLASBACK
54
KESEMPATAN BUAT FAHRI
55
CARA ALEXIS BERTINDAK
56
BUKAN LAGI DITEMBAK TAPI DILAMAR
57
SAMPAI KAPAN FAHRI?
58
KETIKA FAHRI CURHAT : SEMUA ORANG JUGA TAK INGIN MILIKNYA DIBAGI!
59
KETIKA FAHRI CURHAT : GUE HANYA MENGAMBIL MILIK GUE!
60
KETIKA FAHRI CURHAT : THE END
61
JALAN - JALAN BARENG ARJUNA
62
BERMAIN ATV BARENG ARJUNA
63
NGEMALL BARENG SI RAJA JAHIL
64
DI KERJAI
65
HBD KEZIA
66
TERNYATA
67
KEPASAR MALAM YU EL 1
68
KEPASAR MALAM YU EL 2
69
PASAR MALAM
70
ANAK MACAN NGAMOK (BBQ BARENG YUDHA DKK)
71
PRMBULLYAN
72
RENCANA
73
NGEMALL BARENG
74
MKRAB
75
Semakin kacau
76
Bercerita
77
Berlari
78
Mencari bukti
79
Dimana Kamu Dek?
80
Akhirnya Ketemu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!