Setelah Kejadian heboh yang menurut Elfiza aib itu yang sangat memalukan,bahkan ia berharap tak perna mengingtnya kembali.Dan Elfiza tak pernah pula membayangkan muka orang itu apa lagi sampai berjumpa kembali dengan orang tersebut.
Namun malangnya Elfiza , waktu seakan mempermainka dirinya. Satu bulan paska kejadian itu Elfiza menyempatkan dirinya untuk main ketempat kakak sepupunya yang berada diujung komplek, niat hati Elfiza ingin melepas rindu sama kakak sepupunya yang sudah lama ia rindukan karna berjauhan dan ingin bermai pula bersama kedua kakak sepupu lainnya ya itu a' Jendra dan teh Nia.
"Assalammualaikum" ucap Elfiza memberi salam sambil sesekali tangannya mengetuk pintu rumah yang lumayan cukup besar itu.
"Waalaikumsalam" jawab dari sebrang pintu bersusulan dengan pintu terbuka.
"Ehhhh... non el " ucap bi Ita.
"Bi, uwa Put sama wua Sita ada ga ?" tanya Elfiza pada bi Ita.
"Yuan dan nyonya sedang keluar non" menjawab pertanyaan Elfiza.
"Ohhh ... Dirumah ada siapa kalau gitu?" kembali Elfiza bertanya, "Ada den Enda sama temamnya non" menjawab kembali.
"Temannya a' Enda" bergumam yang diangguki oleh bi Ita.
"Oh ya bi kalau a' Jendra sama teh Nia kemana bi ?" untuk kesekian kalinya Elfiza menanyakan penghuni rumah yang lumaya besar itu.
"Kalau non Nia masih belum pulang dari klinik non kalu den Jendra mungkin main non" untuk yag kesekian kali pula bi Ita menjwab pertanyaan dari Elfiza
"Oh iya, non El mau minum apa?" tanya bi Ita.
"Bibi tau lah apa yang aku mau" menjawab.
"Ok ... satu es kopi segera datang " ujar bi Ita
yang mengundang kekehan Elfiza.
"Dasar bi ita bi ita" berucap sembari melangkahkan kaki kekamar Enda kakak sepupunya itu.
"Teman a' Enda siapa ya ?" bergumam sendiri ada rasa penasaran dalam pertanyaan yang tergumam tadi.
Elfiza memang dekat dengan ketiga anak dari kakak ayahnya itu tak heran jika rumah yang sekarang ia sambangi itu tak membuatnya menjadi tamu saat berada disana seakan dia pemilik rumah itu yang bebas berkeliaran kemana saja.
"Ohh.. jadi gini ya aa pulang ga bilang sama aku. Takut diminta oleh - oleh ya sama aku ya?" ucap Elfiza yang mulai menunjukan tampang kesalnya yang dibuat - buat olehnya padahal dirinya belum tau siapa orang yang sedang meghadap jendela kamar Enda.
Efiza malah nyerocos saja dan alangkah kaget dirinya saat orang tersebut memaligkan tubuhnya ternyata bukan lah Enda kakak sepupunya yang berad dikamar itu melainkan orang lain.
"Astaga .... loe ... ngapain loe ada disini?" tanya Elfiza yang kembali merona karna rasa malu untuk yang keduakalinya karna salah orang lagi dengan orang yang sama yang saat dirinya mengira Enda yang sedang telponan sewaktu ia berada diwhater park satu bulan lalu.
"Kamu ga liat aku sedang apa?" dengan santainya pria itu malah balik bertanya pada Elfiza.
"Maksud gue tu, loe ngapain ada disini?" Elfiza meralat pertanyaannya untuk bisa dijawab oleh orang itu.
"Hi, sudah lama de?" sebelum sempat menjawab sipria tadi,terdengar suara yang kali ini pasti ia tak salah menebak lagi siapa lagi kalau buka Enda kakak sepupunya itu.
Elfiza hanya menganggukan kepalanya saja, sudah satu tahun dirinya tak bertemu dengan Enda dan itu menimbulkan rasa rindu didalam diri elfiza namun ia takkan semudah itu membebaskan kakak sepupunya itu tanpa drama ngambek yang akan ia lakukan. Dan skenariopun dimulai.
"Oh ..... ayah sama mama lagi ga ada katanya undangan kalau teh Nia belum pulang dari klinik kalau Jendra main kayanya" jelas Enda yang semakin membuat mimik wajah kesal dimuka Elfiza pasalnya Enda malah tidak peka kalau Elfiza tengah merajuk.
"Hemmmm " ucap Elfiza memberikan respon.
"Ohhh iya ampe lupa, kenalin ini temen aa de" ucap Enda malah memperkenalkan temannya yang membuat geram Elfiza karna kakak sepupunya itu tak mengetahui kalau dirinya sedang ngambek.
"Udah tau " jawab Elfiza ketus
"Udah tau ... tau dari mana ?" tanya enda penasaran dari mana adik seupunya itu tau tentang temannya itu karna setau dirinya kalau sahabatnya itu baru bertamu hari ini dan Enda sangat yakin kalau Elfiza belum pernah kenal sama temannya.
"Tanya saja sama anaknya langsung" sambil menghentakan kakinya karna rasa kesalnya pada Enda, Elfiza menjawab pertanyaan Enda lantas pergi dari kamar itu berjalan menuju ruang keluarga.
"Kenal dimana loe sama adek sepupu gue ?" tanya Enda pada temannya itu.
"Ohhh .... dia itu adik sepupu loe" ucap teman Enda itu.
"Iya dia adik sepupu gue, emang loe kenal dia dimana ?" kembali Enda bertanya berharap mendapat jawaban dari sahabatnya itu.
"Diwhater park depan komplek sini" jawab sipria. "Siapa namanya ?" tanya pria itu
"Kenapa loe suka sama adik gue ha?" tanya Enda sedikit sinis.
"Ga sih ... tapi gue juga ga yakin kalau nantinya gue ga suka dia ... soalnya dia unik" jawab sipria itu.
"Haisssss.... awas ya loe kalau macem - macem ama adek gue" tegas Enda mengancam pria itu.
"Yayaya.... tapi sepertinya adek kesayangan loe itu lagi ngambek deh " ucap sipria itu kembali.
"Iya dia lagi.apa? Ngambek! Ahhh sial ko gue ampe ga paham gini si! Sit" ucap Enda bermonolog.
"Adik ku sayang, ayolah jangan ngambek gitu dong" pinta Enda
" Tau ah " ucap Elfiza ketus
" Aa minta maaf ya aa tau aa salah ga kasih tau kepulangan aa dari jogja maafin aa ya " pinta Enda.
"Hemmm" jawab seadanya.
"Ayolah de .. kamu kan tau sifat pelupa aa kaya gimana ayo lah maafin aa, lagian mama, ayah teh Nia sama Jendra aja ga tau aa pulang karna aa juga ga kasih tau mereka" panjang kali lebar kali tinggi Enda mencoba menjelaskan ke Elfiza agar adik perempuannya itu mengerti.
"Hemmm" kembali Elfiza menanggapi ucapan Enda dengan hanya bergumam saja.
"Ok.. ok ... kamu mau apa dari aa ?" tanya Enda berusaha membujuk Elfiza agar tidak ngambek padanya lagi.
"Ohhhh, jadi ceritanya aa nyogok aku. Emang aku anak kecil ahhh sudah lah aku pergi saja" ucap Elfiza ketus, padahal Elfiza tau bagaimana sifat pelupa akutnya Enda hanya saja dia tak mau semudah itu kakaknya lolos dari jeratannya dirinya.
'pokonya a' Enda harus turutin apa mau aku' batin Elfiza berucap.
"Ehhh... iya ... iya bukan nyogok ko adik ku sayang tapi aa pengen kasih hadiah buat adik kesayangannya aa ini" ucap Enda kembali mencoba untuk merayu Elfiza.
"Masa ? Ga percaya tu" ucap Elfiza sangsi.
"Loh ko gitu si ... beneran loh ini aa mau kasi apa aja " ucap Enda.
"Bener ya apa aja?" tanya Elfiza menyakinkan Enda.
"Iya apa saja sayang" jawab Enda meyakinkan.
"Ok ... kalau gitu aku mau cokodot" ucap Elfiza menyebutkan keinginannya.
"Yaampun de aa ini baru pulang dari jogja loh bukan dari bandung masa iya kamu mintanya cokodot kan kamu mah aneh" ucap Enda.
"Ohhh gitu, ga mau ngasih?" tanya Elfiza
"Bukan gitu de, yang lain aja ya " Enda berusaha bernegosiasi pasalnya cokodot itu coklat asli bandung yang belum ramai dipasarkan didaerah lainnya, masa ia dia harus kebandung jam segini kan tidak mugkin.
"Ohhh... ok ... kalau gitu mending aku pulang aja" ucap Elfiza ketus.
"Ehhhh iya deh iya, aa beliin tapi ga sekarang ya" kembali Enda bernegosiasi pasalnya Elfiza kalau ngambek bisa sagat lama jika tak dituruti apa maunya tapi itu untuk orang - orang tertentunya saja yang paling dekat dengan Elfiza.
"Terus jangan ngambek lagi ya sama aa" tambah Enda.
"Kita liat aja nanti apa aku dapet yang aku mau atau engga" ucap Elfiza sembari menyesap es kopi buatan bi Ita.
"Iya adik ku sayang."
"Udah lah aku mau pulang aja" ucap Elfiza.
"Lah ko pulang si? kan aa masih kagen loh" ucap Enda.
"Nanti ibu cariin aku, lagian aku ga betah disini" ucap Elfiza menjelaskan.
"Ga betah ... kenapa?" tanya Enda bigung biasanya kalau sudah disini Eliza malah lupa pulang, tapi ini malah bilang tidak betah.
"Ga betah aja, soalnya ada mahluk dari planet lain disini" ucap Elfiza.
"Maksudnya de?" tanya Enda bingung.
"Iya disini ada alien" ucap Elfiza
"Alien" gumam Enda semakin bingung.
"Haissss ... itu loh alie temennya aa itu" ucap Elfiza kembali yang berhasil membuat Enda terbahak ...
"Huhahahaha...de ... dek... ada - ada aja kamu dia itu nano temen aa bukan alien" ucap Enda sembari tertawa.
"Ahh... sama saja dia itu bisa ada dimana aja.. dasar alien whaterpak .. udah ahhh aku pamit assalamualaikum" ucap Elfiza pamit yang dibalas degan anggukan enda yang masih saja tertawa.
"Waalaikumsalam".
gimana kelanjutannya ya ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Duyung kesayangan
Aku mampir kak
Salam dari cinta berbeda keyakinan
2022-05-24
1