Setelah selesai berdiskusi dengan Rena, kami masuk ke kamar masing-masing. Ku lihat si dedek masih tertidur pulas. Ku pandangi wajah tampannya. Lucu dengan pipi merah, bulu mata lentik, bibir tipis nan merah serta kulitnya yang putih bersih. Ku elus pipinya dan ku ciumi, dia hanya menggeliat geli. Mungkin dia merasakan ada yang mengusik tidurnya.
"Askara Mahardika" gumamku pelan. "Sayang, nama kamu sekarang Askara Mahardika. Nanti dipanggilnya Aska. Baguskan?" kataku padanya yang masih mengelus pipi merahnya. Tiba-tiba dia tersenyum, mungkin itu tanda setuju darinya. Tanpa terasa mataku mulai terpejam masuk ke dalam mimpi indahku.
Suara adzan membangunkanku. Aku bergegas bangun dan menjalankan kewajibanku. Selesai sholat, ku lihat baby Aska bangun, dia mengeliat. Ku dekati dia, dan menggendongnya.
"Hai sayang. Aska udah bangun ya. Uh, pinternya gak nangis. Aska mau minum?"
Aku mengajaknya ke luar kamar menuju ke dapur membuatkan susu untuknya. Sudah kebiasaan dia bangun subuh untuk minum dan setelah itu tidur lagi.
"Yah, susu Aska tinggal dikit. Mana bajunya juga itu-itu aja. Kayaknya harus ngajak Rena belanja perlengkapan Aska deh" Ucapku bermonolog.
"Kenapa Na?" Saking fokusnya aku sampai tidak mengetahui kedatangan Rena. Aku tersadar karena tepukan dibahuku.
"Eh. Ini Ren susu Aska tinggal dikit, terus ya bajunya dia juga itu-itu aja Ren. Liat ni dia semakin gemuk, bentar lagi bajunya sempit. Belum lagi minyak telon, sabun mandi, bedak dan lain-lainnya juga mau habis"
"Haduh, udah kayak emak-emak aja kamu Na. Yaudah ntar kita belanja, kebetulan aku juga mau belanja sih Na"
"Oke Ren. Kita bawa Aska ya?"
"Ya iyalah, masak mau ditinggal. Sana gih siap-siap" Titahnya
"Oke. Ye kita mau jalan-jalan sayang" Kataku senang. Lalu berjalan masuk ke kamar berganti pakaianku dan Aska.
Satu jam kemudian kami telah selesai dengan aktivutas kami. Rena sudah siap, akupun sama. dan jangan lupakan si tampan Aska yang tenang dalam gendonganku. Ah, lihat betapa tampannya dia. Semakin hari rasa sayang kami semakin bertambah untuknya.
"Sudah siap?" Ucap Rena.
"Udah Ren. Yuk jalan sekarang keburu panas nanti kasihan Askanya" Kami berjalan keluar.
Aku berjalan duluan, sampai diteras rumah aku berhenti menunggu Rena yang sedang mengunci pintu. Setelah itu kami melangkahkan kaki keluar gang, di sepanjang jalan banyak warga yang menyapa kami. Aku dan Rena sangat bersyukur dengan lingkungan tempat tinggal kami. Warga yang ramah, baik dan saling menolong. Terbukti dengan kehadiran Aska. Mereka sangat menyayangi dan memperhatikan Aska. Aku sangat bersyukur karena mereka mau menerima kehadiran Aska tanpa memperdulikan status dan asal usulnya. Sampao di depan gang kami menepi sebentar menunggu taxi online yang Rena pesan. Memang biasanya kami pergi dengan menggunakan angkot untuk ke kampus atau kemanapun kami akan pergi karena ongkosnyapun lebih murah. Sangat cocok di kantong mahasiswa seperti kami. Tapi berhubung hari ini kami pergi dengan Aska, kami memutuskan untuk naik taxi online untuk kenyamanan Aska. Kami tidak mau jika Aska ikut berdesak-desakan dan terkena debu. Sangat tidak baik untuk Aska.
Sekitar lima menit taxi online kami datang. Kami masuk kedalam taxi tersebut. Aska terlihat sangat senang. Ini pertama kalinya kami mengajaknya jalan-jalan ya walaupun hanya belanja. Setidaknya dia bisa merasakan suasana baru.
Setengah jam kemudian kami sampai di salah satu pusat perbelanjaan. Kami turun di depan pintu mall. Aska menggeliat, dan menerjapkan matanya.
"Aska udah bangun ya?"
Kami masuk ke pusat perbelanjaan mulai mencari-cari perlekapan Aska dan kebutuhan kami. Pertama kami mencari perlekapan Aska yaitu baju. Baju Aska memang baru sedikit itupun baju yang Aska bawa sewaktu kami menemukan dan sekarang baju itu mulai sempit karena badan Aska mulai gembul.
Kami mulai masuk ke toko baju. Memilah dan memilih baju untuk Aska. Kami memilik baju dengan berbagai model dan warna. Memang tidak banyak yang kami beli untuk Aska.
Selesai memilih baju, kami berjalan lagi untuk membeli perlengkapan Aska yang lain. Kami menyusuri lantai demi lantai untuk mencari kebutuhan yang lain.
Setelah semua perlengkapan Aska dan kebutuhan kami terbeli, kami memutuskan untuk makan siang. Si Aska masih tenang dalam gendonganku. Sesampainya di salah satu tempat makan kami mencari tempat duduk dan memilih makanan.
"Na, mau makan apa?" Tanya Rena sambil membolak-balikkan buku menu.
"Samain aja Na, Ini si Aska mau bobok mau ku kasih minum dulu. Tolong ambilin dot nya di yas Ren?" Setelah mengambil dot untuk Aska, Rena melanjutkan memesan makanan. Selang beberapa menit Aska sudah terlelap damai dalam tidurnya.
"Na, Aska udah bobok ayo makan dulu?" Aku hanya mengangguk. Kami makan dengan tenang.
Selesai makan, kami memutuskan untuk mampir ke mushola di pusat perbelanjaan untuk melaksanakan kwajiban kami. Aku dan Rena bergantian melaksanakan sholat dan menjaga Aska.
Hari semakin sore, kami memutuskan untuk pulang. Rena bergegas untuk memesan taxi online. Setelah taxi online kami datang, kami bergegas masuk. Dalam perjalanan pulang Aska bangun. Aska menggeliat membuat kami semakim gemas padanya. Tak terasa taxi online kami sudah sampai di depan gang kontrakan kami, karena gangnya sempit taxi kami tidak bisa masuk, alhasil kami membawa sendiri barang belanjaan kami yang cukup banyak. Rena tidak mengizinkanku membawa banyak karena aku menggendong Aska. Aku kasihan padanya haris membawa banyak barang sendiri tapi mau bagaimana lagi aku tak mungkin membantahnya.
Sampai di teras rumah aku membukakan pintu rumah membawa barang belanjaan kami masuk. Ku lihat Rena langsung duduk di ruang tamu. Wajahnya terlihat lelah. Ku tidurkan Aska di sofa dekat Rena. Aku berjalan ke dapur membuatkan minum untuk Rena.
"Nih, minum dulu" Kataku sambil menuodorkan segelas air padanya.
"Makasih Ren. Tau aja kalo aku haus" Katanya mengambil gelas dari tangganku. Suasana hening seketika.
"Na, perlengkapan dan kebutuhan Aska udah semua? " Tanya Rena tiba-tiba membuyatkan lamunanku.
"Udah Ren. Susu, popok, baju sama perlenglapan mandi udah semua kok" Dia hanya mengangguk mendengar jawabanku.
"Ya udah Na, Aku mau ke kamar dulu ya. Mau tidur bentar capek nih badan. Aska sama kamu gak papa kan?"
"Iya Ren, gak papa toh dianya gak rewel juga paling bentar lagi bobok. Udah sana istirahat dulu. Aku juga mau ke kamar. Belanjaan biar disini dulu aja. Kita rapiin ntaran aja" kataku.
Rena langsung berjalan menuju kamarnya. Ku gendong Aska menuju kamar ku. Ku tidurkan dia di ranjangku dan memberinya minum. Ku tepuk pahanya pelan ajar dia tidur. Setelah dia tidur, ku rebahkan badanku pelan disisi Aska dan mulai memejamkan mataku. Hari ini memang hari yang melelahkan, tapi kami senang bisa jalan-jalan bersama Aska dan membeli kebutuhan Aska.
Jangan lupa dukung author dengan cara like, comment dan vote. Terima kasih sudah membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Tanti Dwi Kurniawati
ortunya kok gak dikasih tau kak
2021-08-27
2
Zhree
semangattt
2020-08-28
0
HeniNurr (IG_heninurr88)
Lanjuuuttt.....cemumut trus😉😉
2020-08-25
1