Bab 5 Membeli Perlengkapan Aska

Setelah selesai berdiskusi dengan Rena, kami masuk ke kamar masing-masing. Ku lihat si dedek masih tertidur pulas. Ku pandangi wajah tampannya. Lucu dengan pipi merah, bulu mata lentik, bibir tipis nan merah serta kulitnya yang putih bersih. Ku elus pipinya dan ku ciumi, dia hanya menggeliat geli. Mungkin dia merasakan ada yang mengusik tidurnya.

"Askara Mahardika" gumamku pelan. "Sayang, nama kamu sekarang Askara Mahardika. Nanti dipanggilnya Aska. Baguskan?" kataku padanya yang masih mengelus pipi merahnya. Tiba-tiba dia tersenyum, mungkin itu tanda setuju darinya. Tanpa terasa mataku mulai terpejam masuk ke dalam mimpi indahku.

Suara adzan membangunkanku. Aku bergegas bangun dan menjalankan kewajibanku. Selesai sholat, ku lihat baby Aska bangun, dia mengeliat. Ku dekati dia, dan menggendongnya.

"Hai sayang. Aska udah bangun ya. Uh, pinternya gak nangis. Aska mau minum?"

Aku mengajaknya ke luar kamar menuju ke dapur membuatkan susu untuknya. Sudah kebiasaan dia bangun subuh untuk minum dan setelah itu tidur lagi.

"Yah, susu Aska tinggal dikit. Mana bajunya juga itu-itu aja. Kayaknya harus ngajak Rena belanja perlengkapan Aska deh" Ucapku bermonolog.

"Kenapa Na?" Saking fokusnya aku sampai tidak mengetahui kedatangan Rena. Aku tersadar karena tepukan dibahuku.

"Eh. Ini Ren susu Aska tinggal dikit, terus ya bajunya dia juga itu-itu aja Ren. Liat ni dia semakin gemuk, bentar lagi bajunya sempit. Belum lagi minyak telon, sabun mandi, bedak dan lain-lainnya juga mau habis"

"Haduh, udah kayak emak-emak aja kamu Na. Yaudah ntar kita belanja, kebetulan aku juga mau belanja sih Na"

"Oke Ren. Kita bawa Aska ya?"

"Ya iyalah, masak mau ditinggal. Sana gih siap-siap" Titahnya

"Oke. Ye kita mau jalan-jalan sayang" Kataku senang. Lalu berjalan masuk ke kamar berganti pakaianku dan Aska.

Satu jam kemudian kami telah selesai dengan aktivutas kami. Rena sudah siap, akupun sama. dan jangan lupakan si tampan Aska yang tenang dalam gendonganku. Ah, lihat betapa tampannya dia. Semakin hari rasa sayang kami semakin bertambah untuknya.

"Sudah siap?" Ucap Rena.

"Udah Ren. Yuk jalan sekarang keburu panas nanti kasihan Askanya" Kami berjalan keluar.

Aku berjalan duluan, sampai diteras rumah aku berhenti menunggu Rena yang sedang mengunci pintu. Setelah itu kami melangkahkan kaki keluar gang, di sepanjang jalan banyak warga yang menyapa kami. Aku dan Rena sangat bersyukur dengan lingkungan tempat tinggal kami. Warga yang ramah, baik dan saling menolong. Terbukti dengan kehadiran Aska. Mereka sangat menyayangi dan memperhatikan Aska. Aku sangat bersyukur karena mereka mau menerima kehadiran Aska tanpa memperdulikan status dan asal usulnya. Sampao di depan gang kami menepi sebentar menunggu taxi online yang Rena pesan. Memang biasanya kami pergi dengan menggunakan angkot untuk ke kampus atau kemanapun kami akan pergi karena ongkosnyapun lebih murah. Sangat cocok di kantong mahasiswa seperti kami. Tapi berhubung hari ini kami pergi dengan Aska, kami memutuskan untuk naik taxi online untuk kenyamanan Aska. Kami tidak mau jika Aska ikut berdesak-desakan dan terkena debu. Sangat tidak baik untuk Aska.

Sekitar lima menit taxi online kami datang. Kami masuk kedalam taxi tersebut. Aska terlihat sangat senang. Ini pertama kalinya kami mengajaknya jalan-jalan ya walaupun hanya belanja. Setidaknya dia bisa merasakan suasana baru.

Setengah jam kemudian kami sampai di salah satu pusat perbelanjaan. Kami turun di depan pintu mall. Aska menggeliat, dan menerjapkan matanya.

"Aska udah bangun ya?"

Kami masuk ke pusat perbelanjaan mulai mencari-cari perlekapan Aska dan kebutuhan kami. Pertama kami mencari perlekapan Aska yaitu baju. Baju Aska memang baru sedikit itupun baju yang Aska bawa sewaktu kami menemukan dan sekarang baju itu mulai sempit karena badan Aska mulai gembul.

Kami mulai masuk ke toko baju. Memilah dan memilih baju untuk Aska. Kami memilik baju dengan berbagai model dan warna. Memang tidak banyak yang kami beli untuk Aska.

Selesai memilih baju, kami berjalan lagi untuk membeli perlengkapan Aska yang lain. Kami menyusuri lantai demi lantai untuk mencari kebutuhan yang lain.

Setelah semua perlengkapan Aska dan kebutuhan kami terbeli, kami memutuskan untuk makan siang. Si Aska masih tenang dalam gendonganku. Sesampainya di salah satu tempat makan kami mencari tempat duduk dan memilih makanan.

"Na, mau makan apa?" Tanya Rena sambil membolak-balikkan buku menu.

"Samain aja Na, Ini si Aska mau bobok mau ku kasih minum dulu. Tolong ambilin dot nya di yas Ren?" Setelah mengambil dot untuk Aska, Rena melanjutkan memesan makanan. Selang beberapa menit Aska sudah terlelap damai dalam tidurnya.

"Na, Aska udah bobok ayo makan dulu?" Aku hanya mengangguk. Kami makan dengan tenang.

Selesai makan, kami memutuskan untuk mampir ke mushola di pusat perbelanjaan untuk melaksanakan kwajiban kami. Aku dan Rena bergantian melaksanakan sholat dan menjaga Aska.

Hari semakin sore, kami memutuskan untuk pulang. Rena bergegas untuk memesan taxi online. Setelah taxi online kami datang, kami bergegas masuk. Dalam perjalanan pulang Aska bangun. Aska menggeliat membuat kami semakim gemas padanya. Tak terasa taxi online kami sudah sampai di depan gang kontrakan kami, karena gangnya sempit taxi kami tidak bisa masuk, alhasil kami membawa sendiri barang belanjaan kami yang cukup banyak. Rena tidak mengizinkanku membawa banyak karena aku menggendong Aska. Aku kasihan padanya haris membawa banyak barang sendiri tapi mau bagaimana lagi aku tak mungkin membantahnya.

Sampai di teras rumah aku membukakan pintu rumah membawa barang belanjaan kami masuk. Ku lihat Rena langsung duduk di ruang tamu. Wajahnya terlihat lelah. Ku tidurkan Aska di sofa dekat Rena. Aku berjalan ke dapur membuatkan minum untuk Rena.

"Nih, minum dulu" Kataku sambil menuodorkan segelas air padanya.

"Makasih Ren. Tau aja kalo aku haus" Katanya mengambil gelas dari tangganku. Suasana hening seketika.

"Na, perlengkapan dan kebutuhan Aska udah semua? " Tanya Rena tiba-tiba membuyatkan lamunanku.

"Udah Ren. Susu, popok, baju sama perlenglapan mandi udah semua kok" Dia hanya mengangguk mendengar jawabanku.

"Ya udah Na, Aku mau ke kamar dulu ya. Mau tidur bentar capek nih badan. Aska sama kamu gak papa kan?"

"Iya Ren, gak papa toh dianya gak rewel juga paling bentar lagi bobok. Udah sana istirahat dulu. Aku juga mau ke kamar. Belanjaan biar disini dulu aja. Kita rapiin ntaran aja" kataku.

Rena langsung berjalan menuju kamarnya. Ku gendong Aska menuju kamar ku. Ku tidurkan dia di ranjangku dan memberinya minum. Ku tepuk pahanya pelan ajar dia tidur. Setelah dia tidur, ku rebahkan badanku pelan disisi Aska dan mulai memejamkan mataku. Hari ini memang hari yang melelahkan, tapi kami senang bisa jalan-jalan bersama Aska dan membeli kebutuhan Aska.

Jangan lupa dukung author dengan cara like, comment dan vote. Terima kasih sudah membaca.

Terpopuler

Comments

Tanti Dwi Kurniawati

Tanti Dwi Kurniawati

ortunya kok gak dikasih tau kak

2021-08-27

2

Zhree

Zhree

semangattt

2020-08-28

0

HeniNurr (IG_heninurr88)

HeniNurr (IG_heninurr88)

Lanjuuuttt.....cemumut trus😉😉

2020-08-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Menemukan
2 Bab 2 Rumah Pak Rt
3 Bab 3 Merawatnya
4 Bab 4 Nama
5 Bab 5 Membeli Perlengkapan Aska
6 Bab 6 Sidang
7 Bab 7 Dinner
8 Bab 8 Dinner 2
9 Bab 9 Rena Pulang
10 Bab 10 Bertemu
11 Bab 11 Piknik
12 Bab 12 Pernyataan
13 Bab 13 Flashback
14 Bab 14 Rena Balik
15 Bab 15 Kedatangan
16 Bab 16 Obrolan
17 Bab 17 WISUDA
18 Bab 18 Jawaban
19 Bab 19 Menunggu Jawaban
20 Bab 20 Lamaran
21 Bab 21 Dadakan
22 Bab 22 Berangkat
23 Bab 23 Awal Baru
24 Bab 24 Rutinitas Baru
25 Bab 25 Malu sama Abang
26 Bab 26 Rencana Pindah
27 Bab 27 Awal Baru 2
28 Bab 28 Panggilan
29 Bab 29 Weekeend
30 Bab 30 Pandangan Aneh
31 Bab 31 Pacaran
32 Bab 32 Siapa dia?
33 Bab 33 Kecewa
34 Bab 34 Baikan
35 Bab 35 Yang tertunda
36 Bab 36 Yang Tertunda 2
37 Bab 37 Pulang Kampung
38 Bab 38 Rumah
39 Bab 39 Resepsi Da-Ren
40 Bab 40 Oh Ternyata
41 Bab 41 Merayu
42 Bab 42 Cerita
43 Bab 43 Rencana Liburan
44 Bab 44 Tentang Rasa
45 Bab 45 Liburan
46 Bab 46 Liburan 2
47 Bab 47 Modusnya Raihan
48 Bab 48 Cemburu
49 Bab 49 Kamu aneh
50 Bab 50 Jalan Malioboro
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73 BALI
74 Bab 74 Temenin
75 Bab 75 Akhirnya
76 Bab 76 Yang Dinanti
77 Bab 77 Duo Bumil
78 Bab 78 Ganti yang lain ya?
79 Bab 79 Demi Kamu
80 Bab 80 Demi Kamu 2
81 Bab 81 Askanya Ibu
82 Bab 82 Pilihan
83 Bab 83 Pilihan 2
84 Bab 84 Pulang
85 Bab 85 Kejutan
86 Bab 86 Sejak kapan?
87 Bab 87 Lihat lah!
88 Bab 88 Tatapan itu!
89 Bab 89 Kamu kenapa?
90 Bab 90 Syukuran Aska
91 Bab 91 Khawatir
92 Bab 92 Kamu Kemana?
93 Bab 93 Bersama Aska
94 Bab 94 Mirip
95 Bab 95 Kebersamaan
96 Bab 96 Emang ada??
97 Bab 97 Tamu
98 Bab 98 Tamu (2)
99 Bab 99 Bukti
100 Bab 100 Serangan Balik
101 Bab 101 Jadi??
102 Bab 102 Masih Menjelaskan
103 Bab 103 Tetangga Baru
104 Bab 104 Pertanyaan
105 Bab 105 Mencari Tahu
106 Bab 106 Rumah Sakit
107 Bab 107 Ngapain disini?
108 Bab 108 ARSENIO
109 Bab 109 Meminta Ijin
110 Bab 110 Melamun
111 Bab 111 Seandainya
112 Bab 112 Permintaan
113 Bab 113 Kabar Baik
114 Bab 114 Mau apa?
115 Bab 115 Kok bisa?
116 Bab 116 Tindakan
117 Bab 117 Malaikatku
118 Bab 118 Kemarahan
119 Bab 119 Telepon
120 Bab 120 Selamatkan Dia!
121 Bab 121 Cucu-cucuku
122 Bab 122 Sepatu
123 Bab 123 Halo sayang
124 Bab 124 Memulai
125 Bab 125 Aksi
126 Bab 126 Tidak akan pernah!
127 Bab 127 Cukup!
128 Bab 128 Terlalu singkat
129 Bab 129 Duka
130 Bab 130 Duka (2)
131 Bab 131 Surat
132 Bab 132 Katakan lagi
133 Bab 133 Aqiqah si Kembar
134 Bab 134 Menjodohkan?
135 Bab 135 Bahagiaku
136 S2 ARSENIO
137 S2 ARSENIO
138 S2 ARSENIO
139 S2 ARSENIO
140 S2 ARSENIO
141 S2 ARSENIO
142 S2 ARSENIO
143 S2 ARSENIO
144 S2 ARSENIO
145 S2 ARSENIO
146 S2 ARSENIO
147 Bab 147 ARSENIO
148 S2 ARSENIO
149 S2 ARSENIO
150 S2 ARSENIO
151 S2 ARSENIO
152 S2 ARSENIO
153 S2 ARSENIO
154 S2 ARSENIO
155 S2 ARSENIO
156 S2. Pernikahan
157 S2. Pernikahan (2)
158 S2. Status Baru
159 S2. istri?
160 S2. Kaget
161 S2. Maaf
162 S2. Mama
163 S2. Pelukan
164 S2. Masalah Hati
165 S2. Beri Waktu
166 S2. Siapa?
167 S2. Hari Baru
168 S2. Bersama Aska
169 S2. Mengantar
170 S2. Berbagi Cerita
171 S2. Gangguan
172 S2. Cemburu?
173 S2. Gangguan (lagi)
174 S2. Perlakuan
175 S2. Potret
176 S2. Narsis
177 S2. Masih Terasa Sakit
178 S2. Bertemu Falisha
179 S2. Ponakan
180 S2. Kembali Dinas
181 S2. Ngapain sih?
182 S2. Tidur
183 S2. Kencan yuk?
184 S2. Berdua
185 S2. Apa?
186 S2. Pantai
187 S2. Rame
188 S2. Ragu.
189 S2. Akhirnyaaa
190 S2. Serumah?
191 S2. Munafik?
192 S2. Ngapain ikut?
193 S2. Ngeselin!
194 S2. Bersama
195 S2. Serasi
196 S2. Berperang dengan Hati
197 S2. Pendapat
198 S2. (Masih) Pendapat
199 S2. Gugup
200 S2. Telepon
201 S2. Khawatir
202 S2. Menyusul
203 S2. Debat
204 S2. Beneran?
205 S2. Nyusahin!
206 S2. Kok nangis?
207 S2. Dokter
208 S2. Resah
209 S2. Hah?
210 S2. Tebar pesona
211 S2. Pergi Bersama
212 S2. Senja
213 S2. Pipi merah
214 S2. Rasanya aneh!
215 S2. Kereta
216 S2. Rumah Mertua
217 S2. Gak sabar
218 S2. Bertemu Teman
219 S2. Ayah
220 S2. Sekarang?
221 S2. Alasan
222 S2. Mahar
223 S2. SAH
224 S2. Cangung
225 S2. Telat
226 S2. Amplop
227 S2. Batagor
228 S2. Tangan
229 S2. Pernyataan
230 S2. Sisi Lain
231 S2. Berebut Perhatian
232 S2. Membujuk
233 S2. Syarat dari Abang
Episodes

Updated 233 Episodes

1
Bab 1 Menemukan
2
Bab 2 Rumah Pak Rt
3
Bab 3 Merawatnya
4
Bab 4 Nama
5
Bab 5 Membeli Perlengkapan Aska
6
Bab 6 Sidang
7
Bab 7 Dinner
8
Bab 8 Dinner 2
9
Bab 9 Rena Pulang
10
Bab 10 Bertemu
11
Bab 11 Piknik
12
Bab 12 Pernyataan
13
Bab 13 Flashback
14
Bab 14 Rena Balik
15
Bab 15 Kedatangan
16
Bab 16 Obrolan
17
Bab 17 WISUDA
18
Bab 18 Jawaban
19
Bab 19 Menunggu Jawaban
20
Bab 20 Lamaran
21
Bab 21 Dadakan
22
Bab 22 Berangkat
23
Bab 23 Awal Baru
24
Bab 24 Rutinitas Baru
25
Bab 25 Malu sama Abang
26
Bab 26 Rencana Pindah
27
Bab 27 Awal Baru 2
28
Bab 28 Panggilan
29
Bab 29 Weekeend
30
Bab 30 Pandangan Aneh
31
Bab 31 Pacaran
32
Bab 32 Siapa dia?
33
Bab 33 Kecewa
34
Bab 34 Baikan
35
Bab 35 Yang tertunda
36
Bab 36 Yang Tertunda 2
37
Bab 37 Pulang Kampung
38
Bab 38 Rumah
39
Bab 39 Resepsi Da-Ren
40
Bab 40 Oh Ternyata
41
Bab 41 Merayu
42
Bab 42 Cerita
43
Bab 43 Rencana Liburan
44
Bab 44 Tentang Rasa
45
Bab 45 Liburan
46
Bab 46 Liburan 2
47
Bab 47 Modusnya Raihan
48
Bab 48 Cemburu
49
Bab 49 Kamu aneh
50
Bab 50 Jalan Malioboro
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73 BALI
74
Bab 74 Temenin
75
Bab 75 Akhirnya
76
Bab 76 Yang Dinanti
77
Bab 77 Duo Bumil
78
Bab 78 Ganti yang lain ya?
79
Bab 79 Demi Kamu
80
Bab 80 Demi Kamu 2
81
Bab 81 Askanya Ibu
82
Bab 82 Pilihan
83
Bab 83 Pilihan 2
84
Bab 84 Pulang
85
Bab 85 Kejutan
86
Bab 86 Sejak kapan?
87
Bab 87 Lihat lah!
88
Bab 88 Tatapan itu!
89
Bab 89 Kamu kenapa?
90
Bab 90 Syukuran Aska
91
Bab 91 Khawatir
92
Bab 92 Kamu Kemana?
93
Bab 93 Bersama Aska
94
Bab 94 Mirip
95
Bab 95 Kebersamaan
96
Bab 96 Emang ada??
97
Bab 97 Tamu
98
Bab 98 Tamu (2)
99
Bab 99 Bukti
100
Bab 100 Serangan Balik
101
Bab 101 Jadi??
102
Bab 102 Masih Menjelaskan
103
Bab 103 Tetangga Baru
104
Bab 104 Pertanyaan
105
Bab 105 Mencari Tahu
106
Bab 106 Rumah Sakit
107
Bab 107 Ngapain disini?
108
Bab 108 ARSENIO
109
Bab 109 Meminta Ijin
110
Bab 110 Melamun
111
Bab 111 Seandainya
112
Bab 112 Permintaan
113
Bab 113 Kabar Baik
114
Bab 114 Mau apa?
115
Bab 115 Kok bisa?
116
Bab 116 Tindakan
117
Bab 117 Malaikatku
118
Bab 118 Kemarahan
119
Bab 119 Telepon
120
Bab 120 Selamatkan Dia!
121
Bab 121 Cucu-cucuku
122
Bab 122 Sepatu
123
Bab 123 Halo sayang
124
Bab 124 Memulai
125
Bab 125 Aksi
126
Bab 126 Tidak akan pernah!
127
Bab 127 Cukup!
128
Bab 128 Terlalu singkat
129
Bab 129 Duka
130
Bab 130 Duka (2)
131
Bab 131 Surat
132
Bab 132 Katakan lagi
133
Bab 133 Aqiqah si Kembar
134
Bab 134 Menjodohkan?
135
Bab 135 Bahagiaku
136
S2 ARSENIO
137
S2 ARSENIO
138
S2 ARSENIO
139
S2 ARSENIO
140
S2 ARSENIO
141
S2 ARSENIO
142
S2 ARSENIO
143
S2 ARSENIO
144
S2 ARSENIO
145
S2 ARSENIO
146
S2 ARSENIO
147
Bab 147 ARSENIO
148
S2 ARSENIO
149
S2 ARSENIO
150
S2 ARSENIO
151
S2 ARSENIO
152
S2 ARSENIO
153
S2 ARSENIO
154
S2 ARSENIO
155
S2 ARSENIO
156
S2. Pernikahan
157
S2. Pernikahan (2)
158
S2. Status Baru
159
S2. istri?
160
S2. Kaget
161
S2. Maaf
162
S2. Mama
163
S2. Pelukan
164
S2. Masalah Hati
165
S2. Beri Waktu
166
S2. Siapa?
167
S2. Hari Baru
168
S2. Bersama Aska
169
S2. Mengantar
170
S2. Berbagi Cerita
171
S2. Gangguan
172
S2. Cemburu?
173
S2. Gangguan (lagi)
174
S2. Perlakuan
175
S2. Potret
176
S2. Narsis
177
S2. Masih Terasa Sakit
178
S2. Bertemu Falisha
179
S2. Ponakan
180
S2. Kembali Dinas
181
S2. Ngapain sih?
182
S2. Tidur
183
S2. Kencan yuk?
184
S2. Berdua
185
S2. Apa?
186
S2. Pantai
187
S2. Rame
188
S2. Ragu.
189
S2. Akhirnyaaa
190
S2. Serumah?
191
S2. Munafik?
192
S2. Ngapain ikut?
193
S2. Ngeselin!
194
S2. Bersama
195
S2. Serasi
196
S2. Berperang dengan Hati
197
S2. Pendapat
198
S2. (Masih) Pendapat
199
S2. Gugup
200
S2. Telepon
201
S2. Khawatir
202
S2. Menyusul
203
S2. Debat
204
S2. Beneran?
205
S2. Nyusahin!
206
S2. Kok nangis?
207
S2. Dokter
208
S2. Resah
209
S2. Hah?
210
S2. Tebar pesona
211
S2. Pergi Bersama
212
S2. Senja
213
S2. Pipi merah
214
S2. Rasanya aneh!
215
S2. Kereta
216
S2. Rumah Mertua
217
S2. Gak sabar
218
S2. Bertemu Teman
219
S2. Ayah
220
S2. Sekarang?
221
S2. Alasan
222
S2. Mahar
223
S2. SAH
224
S2. Cangung
225
S2. Telat
226
S2. Amplop
227
S2. Batagor
228
S2. Tangan
229
S2. Pernyataan
230
S2. Sisi Lain
231
S2. Berebut Perhatian
232
S2. Membujuk
233
S2. Syarat dari Abang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!