Acara pesta pun akhirnya selesai. Namun ketika mas Angga di tinggal sendirian oleh pak Galih, Angga di tegur oleh salah satu perempuan.
“Selamat malam, pak Angga. Perkenalkan, nama saya Sinta yang akan menjadi sekretaris bapak nanti.” Ucap Sinta memperkenalkan diri
“Oh.. rupanya begitu. Ya sudah. Bekerja yang rajin ya.” Ucap mas Angga dengan dingin karena menahan emosi
“Yup terimakasih, pak.” Jawab sang sekretaris
Tak lama kemudian pak Galih datang.
“Ayo nak. Kita pulang.” Ajak pak Galih ke mas Angga.
“Kalian sudah mau pulang?” tanya Sinta kecewa karena dari tadi belum sempat TP..TP... alias tebar pesona.
“Eh, bu Sinta. Saya kira tadi siapa?! Maaf, bu.” Ujar pak Galih pura-pura kaget dan tidak tahu kalau di situ ada Sinta
“Ah Bapak bisa saja.” Ucap Sinta genit
Pak Galih yang sudah biasa melihat tingkah sekretarisnya itu pun hanya bisa senyum.
“Ayo yah, kita jadi pulang tidak nih?” Tanya Angga mengingatkan
“Oh... Iya.. Iya... Ayo kita pulang.” Jawab pak Galih ke mas Angga
“Bu Sinta, kami pulang duluan ya. Sampai bertemu nanti di kantor.” Ucap pak Galih ke Sinta dan Sinta pun mengangguk.
“Sungguh tampannya pangeran masa depanku. Biar bagaimana pun caranya, aku harus mendapatkanmu, sayangku.” Gumam Sinta dalam hati
***
Sesampainya di rumah, Anggapun langsung mencari sesosok perempuan yang sangat dia cintai.
“Adek... Kamu dimana?” teriak mas Angga
“Hei nak, tidak usah teriak-teriak begitu sih. Ini bukan di hutan tahu.” Celetuk pak Galih ke anaknya
“Ya, si Ayah ini. Aku rindu sekali dengan Kania.” Rengek mas Angga
“Nah tuh Kania..”Ucap pak Galih sambil menunjuk ke arahku
“Memang ada apa, yah?” tanyaku bingung
“Ini lho mas mu katanya rindu denganmu.” Jelas pak Galih
“Ish... Si mas ini. Buat apa juga rindu denganku. seperti sudah lama tidak bertemu saja.” Ucapku santai
“Ya dek, kamu mah begitu. Memang mas tidak boleh ya rindu denganmu?” rengek mas Angga sambil memeluk Kania
“Haiz yah, lihat nih anak ayah. Sudah jadi Direktur juga masih bertingkah seperti anak kecil.” Celetuk Kania
Pak Galih yang melihat tingkah kami pun hanya bisa geleng-geleng.
“Mas, mas bau. Sudah sana mandi dulu. Biar segar.” Ucap kania
“Masa’ sih, dek?!” tanya Angga sambil menciumi bajunya sendiri
“Ya sudah deh, mas mandi dulu ya kalau begitu.” Ucapnya dan aku pun mengangguk
***
“Mandi ternyata bisa buat segar ya...?” ucap mas Angga yang tiba-tiba saja datang duduk di dekat Kania
“Emang...” jawabku santai karena sedang serius nonton drakor.
“Eh dek, tadi tahu tidak orang yang seenaknya dengan adik itu siapa?” Angga memulai pembahasan
“Siapa?” tanyaku yang masih serius dengan drakor
“Dia itu ternyata sekretaris mas lho.” Jawab Angga
“Sudah tahu tuh” jawabku singkat
“Kok sudah tahu?” tanya Angga bingung
“Ya tahulah.. Kan waktu aku tadi di toilet, aku tidak sengaja mendenger gosip tentang dia.” Jawabku santai yang masih tetap fokus dengan drakor
“Gosip?”tanya Angga penasaran
“Iya, katanya dia itu perawan tua. Dia sepertinya bakalan merayu mas deh.” Jelasku
“Masa’ sih? pantas saja tadi dia kelihatan seperti ada udang di balik batu waktu tegur mas.” Ucap Angga yang tersadar
“hmm..” jawabku singkat
“Eh dek, menurut kamu bagaimana kalau kita kerjain sekretaris mas itu?” tanya Angga dengan senyum licik
“Kerjain gimana maksud mas?” tanyaku yang seketika menoleh ke arah mas Angga
“Besok kamu datang ke kantor mas ya jam 10.” Perintah Angga
“Tapi mas, untuk apa? Secara aku kan tidak boleh masuk. Lagipula aku juga tidak mau identitasku terbongkar hanya karena supaya aku bisa masuk ke dalam” tanyaku bingung
“Sudah kamu datang saja. Mas mau kamu jadi sekretaris dadakan mas dan urusan masuk ke dalam, serahkan sama mas. Tapi kamu hubungi mas ya kalau sudah sampai di lobi.” Pinta Angga
“Apa mas? Sekretaris dadakan? Masa bisa begitu? Lagipula aku tidak mau kalau ada yang tahu identitasku.” Ucapku memberi syarat
“Ya bisalah. Kenapa tidak bisa? Untuk masalah identitas, pokoknya beres, kamu tidak usah khawatir...” jawab Angga
“Ya sudah deh. Terserah mas saja.” Ucapku menyerah dan kembali fokus ke drakor
“Hehehe....” senyum licik mas Angga pun mengembang..
.
.
.
.
.
Bersambung...
Kira-kira bagaimana ya reaksi Sinta? Tunggu jawabannya di next episode...😉
Jangan lupa comen dan like nya ya...🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Bunda Tria Tria
seru,cuma kesanya spt terburu2 jd bcny ngos2an mcm hbs lari maraton
2020-06-13
2
Rina Nikijuluw
Beneran seru nich
2020-01-23
4