Apa aku kabur aja ya " batin sahira
" jangan deh nanti aku makan apa kalo aku kabur " pikir sahira lagi.
...🍫🍫🍫...
2 hari kemudian
" sa besok lusa kamu di antar ke rumah nenek ya " ucap bunda
" buuunn aaaa yang bener aja "
" iya bener sa "
" tapi bun.. "
" udah gausah tapi tapi, siapin barang- barang kamu " perintah bunda
" iya bun " sahira memasang wajah cemberut
Sahira pun memilih - milih baju untuk di bawa kerumah neneknya
" huhuhuhu, aku udah gak sama ayah bunda lagi " sahira meneteskan air mata sambil merapihkan pakaian nya.
" udah sa gausah sedih nanti kita ketemu lagi kok " jawab bunda tak sadari sejak tadi bunda berada di depan pintu kamarnya
" tapi bundaa huaaaaa" tangis sahira pecah dan sahira menghamburkan pelukan ke pada sang bunda
Bunda mengelus pundak putri bungsu nya ini, putri terakhir yang ia miliki dan ia paling manjakan.
" sudah sa gausah sedih nanti bunda sama ayah jenguk, kalo kamu perlu kakak mu sama ponakan mu bunda ajak juga " ujar bunda
" bener ya bun"
" iya sayang "
Bunda mengelus puncak kepala sahira dan mencium nya. Jujur ini bukan keputusan yang mudah untuk ia dan suami nya melepas putrinya ke pada ibu nya yang berada di pedesaan yang dimana putrinya belum pernah beradaptasi lama di sana, hanya sekedar bertamu saja ia di sana.
...🍫🍫🍫...
* hari keberangkatan tiba
Ayah mulai menyiapkan mobil untuk di pakai ke rumah ibu mertuanya itu sedangkan bunda sibuk mempersiapkan makanan untuk di bawa kesana, sahira sibuk dengan handphone nya untuk mengabari teman- temannya bahwa ia pindah.
Trio girls
^^^Sahira: guys hari ini aku^^^
^^^Berangkat, jangan kangen yaa.^^^
Vania : OMAIGAAAD SAAA, HUAAA
Kirana: pasti kangen sii
Kapan kapan kita main kesana yaa
^^^Sahira: BOWLEEH^^^
Setelah itu ia menutup ponsel nya itu dan melanjutkan persiapannya.
Semua sudah siap saat nya berangkat dan perjalanan antara rumah ke rumah nenek sekitar 4 jam karena rumah nenek berada di kota Jogja yang sangat pelosok.
" nak jangan anggap kita gak sayang sama kamu, cuma kita mau didik kamu biar mandiri dan tangung jawab " ucap ayah
" iya nak , jangan sedih pasti disana ada banyak temen juga kok " lanjut bunda
" iya bun "
* sampai di rumah nenek
" assalamu'alaikum buk" ucap bunda
" waalaikumsalam nduk "
Semua bersalaman kepada nenek dan melanjutkan untuk duduk
" buk ini aku titip putri bungsu ku di disini ya bu, maaf bu kalo merepotkan ibuk" ujar bunda
" oh enggak sama sekali nduk, justru ibuk seneng ada temen nya disini " jawab nenek
" oh itu buk soal biaya nya nanti saya transfer setiap bulan dan kalo ada kebutuhan lebih sahira biar chat saya saja " ujar ayah
" itu gampang nak urusan belakang, yasudah istirahat aja dulu sambil beres- beres "
" iya buk"
...🍫🍫🍫...
" sa ayah sama bunda pulang dulu ya, jangan rewel-rewel sama nenek, nurut sama nenek " ucap bunda dengan mata yang berkaca-kaca
" huaa bundaaaa " sahira menangis di pelukan bundanya
" sudah nak sana ikut nenek ya " ucap ayah mengelus puncak kepala putrinya
Mereka pun pergi pulang ke surabaya.
" sa , mau makan apa " tanya nenek
" terserah apa aja nek "
Sahira melihat dari jendela begitu enak di pandang sawah yang hijau yang di sertai angin sepoi-sepoi.
Sahira yang merasa ingin melepaskan kejenuhan dan ingin menenangkan diri ia keluar rumah dan berdiri di pinggiran sawah dengan menggunakan pakaian kaos pendek dan celana serta rambut di jedai
...
...
Ia menikmati udara yang begitu sejuk dan ia perlahan menutup mata untuk menenangkan dirinya ini.
Dari kejauhan ada anak laki-laki yang tak sengaja memperhatikan nya sejak ia berada di sawah. Dan anak laki-laki ini menghampiri sahira. Jejak langkah mulai terdengar oleh sahira di saat ia memejamkan mata ia mulai waspada.
Dan..
" neeeekkk " sahira berteriak
Dan anak laki-laki ini mencoba membungkam sahira.
" heeh ngapain teriak " ucap anak laki-laki ini
" emmm emm "
Anak laki ini pun membuka bungkam an nya
" gua kira siap lu anjir, tiba-tiba dateng kek penyusup "
" parah aku di kira penyusup di daerah ku sendiri" jawab anak laki itu.
" ya kan gua kagak tau "
Hanya di balas dengan anggukan pelan saja
" oh ya kamu bukan anak sini, kok aku gak pernah liat kamu "
" iya gua baru pindah tadi, gua disini ikut nenek gua "
" oh pantes "
" btw nama lu siapa? " tanya sahira
" aku bumi alexander adipta bisa di panggil bumi " jawab bumi
" oh, gua sahira " sambil menyodorkan tangan
Bumi pun membalas jabatan nya itu
" kamu disini sekolah atau liburan aja " tanya bumi
" aku sekolah sma disini "
" anjir bocil SMP baru lulus, hahaha"
Sahira pun merengut atas perkataan bumi kepadanya, walaupun perkataan nya benar tapi ya begitulah , kurang mengenakan di dengar.
" biarin penting sekolah, emang lu kelas berapa sok tua banget lu " jawab sahira
" aku kelas 11 kenapa tuaan aku ya "
Sahira pun terdiam mendengar jawaban dari bumi.
Sedari tadi nenek melihat dan mendengarkan pembicaraan kedua anak itu.
Nenek tersenyum tipis dari kejauhan.
Setelah itu nenek menghampiri mereka
" sa, bumi "
" eh nenek " jawab sahira
" nenek kok kenal bumi " tanya sahira
" ya kenal to orang bumi ini rumah nya di depan rumah nenek " nenek memberitahu keberadaan rumah bumi dengan logat jawanya.
Sahira hanya ber oh ria karena baru tahu jika bumi rumahnya berada di depan rumah nenek.
" yasudah nduk, le kalian masuk ke rumah yuk sudah sore " ajak nenek
" aku pulang saja nek , nanti di cariin umi " tolak bumi memilih untuk pulang kerumah nya sendiri
" yasudah hati- hati ya le "
" iya nek " bumi pun menyalimi nenek dan pergi menuju rumah
...🍫🍫🍫...
*keesokan hari nya
" neek ini aku sekolah nya sama siapa " tanya sahira
" sama bumi ya sa " jawab nenek
" lho emang kita satu sekolah "
" iya nduk "
Sahira pun berangkat setelah berpamitan kepada nenek dan menuju ke rumah bumi.
" permisi,kak bumi "
Sahira mencoba memanggil bumi yang masih berada di dalam rumah
" eh iya nak ,sebentar ya bumi nya masih di dalam "
" oh nggeh sampean cucu ne nenek Ratih nggeh ? " tanya umi bumi
" iya te "
" sak dereng e sampean tinggal wonten pundi nduk " tanya umi nya bumi lagi
Sahira hanya tolah-toleh tak tau arti dari apa yang di ucapkan uminya bumi karena meskipun dia orang Jawa tapi ia selalu tinggal di kota, sehingga dia tidak seberapa mengetahui bahasa Jawa.
" dia dari surabaya mi " jawab bumi dari dalam rumah
" oh sahira mboten saget bahasa Jawa " tanya umi kepada bumi
" mboten mi "
Umi hanya mengangguk mengetahui bahwa sahira tidak bisa bahasa Jawa
Bumi pun berpamitan kepada umi dan sahira pun ikut menyalimi dan mereka pergi ke sekolah.
Merek berjalan bersama dengan beriringan bersama dan tanpa ada satu kata pun yang keluar dari merek. Sehingga sahira pun penasaran dengan bumi.
" emm, kak bumi, kak bumi kalo sama keluarga mas bumi harus pake bahasa Jawa gitu ? "
Bumi pun menoleh dan menjawab pertanyaan dari adik kelasnya ini
" nggak harus cuma itu lebih sopan nya aja"
" ohh "
Mereka seperti layaknya adik kakak memakai seragam sekolah dan berangkat bersama
Mereka pun memasuki area sekolah . Para murid di sekolah itu tertuju pada mereka berdua dan bergosip.
" kak, kelas ku dimana " tanya sahira
" kamu aku antar ke ruang kepsek aja dulu ya "
" yaudah deh "
Mereka pun berjalan menuju keruang kepsek untuk mendapatkan arahan.
Setelah berada di depan ruang kepsek kemudian mereka perlahan mengetok pintu dan membuka pintu perlahan.
" permisi bu, ini ada anak baru pindahan "
" eh bumi, iya nak, ini siapa kamu "
" i-ini ee "
" adik kamu atau pacar kamu? "
" bukan bu, saya nemu di jalan "
Sahira merengut dengan spontan memukul lengan bumi.
" aww, becanda bu "
" saya tetangga nya bumi bu"
" oalah iya iya, kalian lucu banget berdua , mari ikut saya nak"
Sahira pun mengikuti ibu guru dan memberi peringatan kepada bumi layaknya anak kecil dua jari menunjuk matanya dan kemudian mengarahkan ke bumi.
* sahira memasuki kelasnya
Sahira mencoba memperhatikan setiap sudut kelas yang akan ia tempati.
" baik anak-anak sebelum nya perkenalkan ini ada temen baru kalian, silahkan perkenalan diri " ucap guru kepada sahira
" pagi semua, gua sahira zanna alvarendra , gua pindahan dari Surabaya semoga bisa berteman dengan baik "
" baik sahira bisa duduk si tempat kosong di sebelah sana " ibu guru menunjuk ke arah kursi kosong yang berada di bagian belakang.
Sahira pun menuju ke kursi itu dan lalu ia duduk
Banyak anak yang melihat sahira dengan pandangan tidak enak.
Haii semua gimana ceritanya?.. Semoga bisa menghibur kalian ya jangan lupa like dan ajak temen- temen kalian buat baca juga.. Seee youu
Lope you semuaa❤❤
🍫
🍫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Char Aznable
Duh, hati rasanya meleleh.
2024-10-28
1