Episode 4

"Sudah biarkan saja, lebih baik kita bergabung dengan yang lainnya." Ucap Bagas sedikit kecewa.

"Ya." Jawab singkat Gilang yang masih kesal.

...

"Ka-kamu?" pikir Sekar.

"Ada apa kamu disini?" sambung Sekar.

"Mau bangun tidak? Tanganku sudah pegal." Ucap Alan yang membuat Sekar lebih baik tidak bangun dari pada harus bangun dengan bantuannya.

Sekar memalingkan wajahnya dengan kesal lalu memperbaiki posisi duduknya. Jika tidak mau membantu tidak perlu memberikan bantuan. Apalagi berkata seperti itu, membuat orang kesal saja. Kalimat itulah yang ada dipikiran Sekar.

Alan yang melihat sikapnya merasa lucu, Alan sedikit tersenyum tipis melihat ekspresi yang di buat Sekar.

"Malam yang indah bukan?" ucap Alan yang tiba-tiba sudah berada tepat disamping Sekar.

Sontak mendengar suara yang cukup dekat, ia menengok ke arah suara itu. Ternyata Alan sudah berada disampingnya dan membuat hatinya tak karuan.

Kenapa dia tiba-tiba duduk disini? pikirnya.

"Ada apa?" tanya Alan memecahkan pikiran Sekar.

"Ti-tidak apa apa. Apa kamu yang membawaku kemari?" tanya Sekar berusaha menyembunyikan sesuatu.

"Ya." Jawab Alan seadanya dengan pandangan tetap lurus menelusuri luasnya lautan.

"Oh. Terimakasih." Ucap Sekar lalu menatap kembali lautan.

30menit sudah berlalu, deburan ombak semakin terdengar sangat jelas. Kini hanya ada mereka berdua disana, para karyawan dan yang lainnya sudah lembali ke penginapan masing-masing.

"Siapa namamu?" akhirnya sebuah kalimat terlontar dari mulut Alan yang memecahkan keheningan.

"Sekar Ayu."

"Nama yang bagus. Alan Mahendra. Biasa di panggil Alan."

"ohh...."

"Boleh ku tanya sesuatu?" tanya Alan.

"Silahkan."

"Kenapa kamu berada di hutan?"

Lagi-lagi Sekar berpikir, apa dia harus jujur atau menyembunyikannya? Bagaimana kalau dia bisa membantuku? Tapi ... ibu mengatakan....

"Hey? Kalau tidak mau jawab tidak apa-apa."

"Iya iya, aku jawab." Ucap Sekar lalu menceritakan tujuannya semuanya dari awal.

"Apa kau punya tanda atau peninggalan orang tua kandungmu?"

"Tidak"

Untuk saat ini, Sekar tidak bisa menceritakan saputangan dan kalungnya, karna Sekar belum sangat mengenal Alan. Jadi lebih baik ia tidak menceritakan kepadanya.

"Oh ya, kenapa kamu takut dengan an*jing?" ucap Sekar mengalihkan pembicaraan.

"Tidak. Aku tidak takut. Siapa yang takut."

"Mppptttt... masa??? Terus siapa yang waktu siang minta tolong buat usirin tuh." Ledek Sekar yang langsung berdiri.

"Itu hanya kaget!" balas Alan yang juga langsung berdiri.

"Kaget apa kaget.. hayoooo" ucap Sekar diiringi dengan tawa kecilnya.

Alan yang melihatnya merasa tidak tahan, baru kali ini ada yang berani padanya. Alan hendak menangkap Sekar namun Sekar dengan cepat berlari.

Terjadilah kejar-kejaran seperti anak kecil. Ketika Alan sudah menangkap Sekar, ia menggelitik pinggang Sekar, lalu Sekar ingin membalas namun Alan dengan cepat menghindar. Begitulah seterusnya.

Malam yang begitu indah, ditemani dengan bintang-bintang yang gemerlapan, bulan purnama yang bulat penuh dengan sempurna, juga deburan ombak yang membuat mereka terhanyut dalam perasaan. Setelah 3 tahun membeku, akhirnya hati dari seorang Alan Mahendra mulai mencair, senyumnya yang dulu sempat hilang kini telah kembali.

...

"Apa kau lelah? Nih." Ucap Alan lalu memberikan botol minuman pada Sekar.

"Terimakasih." Balas Sekar lalu mengambil air itu.

"Apa aku boleh bertanya?" tambah Sekar yang di jawab anggukan oleh Alan.

"Karyawan itu apa?"

"Kenapa kamu menanyakan ini? Hahaha.. aku kira kamu mau bertanya apa. Itu, teman-temanku di kantor/bisnisku."

"Ohh.. ya maaf. Namanya juga 20th hidup di hutan. Kalau-"

Sekar dan Alan kembali duduk dipinggir pantai, Sekar banyak bertanya tentang apa yang ada diluar sana, dan Alan dengan sabar menjawab satu persatu pertanyaan Sekar. Alan juga bercerita tentang kehidupannya disana, hingga tidak sadar Sekar mulai mengantuk dan tak sengaja kepalanya berada di bahu Alan.

Awalnya Alan ingin membangunkannya, namun ketika melihatnya ia sedikit tidak tega. Jadi ia membiarkan Sekar tidur berada di bahu kanannya yang gagah.

Mereka terus berada disana, hingga pada suatu saat Sekar sedikit mengusap lengannya yang kedinginan, melihatnya Alan memilih untuk membawa Sekar kembali ke penginapan. Alan menggendongnya dengan sangat hati-hati.

Sendari tadi, tanpa mereka sadari ada orang yang melihatnya dengan sebuah senyuman. Ya, itu adalah Gilang, meskipun Gilang terbilang nakal dan sedikit menyukai Sekar, tetapi ia sangat menyayangi sahabatnya, Gilang merasa senang melihat Alan bisa tersenyum dan bersikap seperti itu. Akhirnya Alan bisa kembali meneruskan hidupnya tanpa harus memikirkan wanita yang dulu.

Karna hatinya sudah merasa senang dan tenang, akhirnya Gilang juga memilih untuk kembali ke penginapan.

"Ahhh.. senang sekali melihatnya." Ucap Gilang setiba di kamarnya lalu merebahkan badannya di atas kasur.

"Ada apa?" Tanya Bagas.

"Kalo gue ceritain lo pasti gak akan percaya." Jawab Gilang.

"Ayooo, ceritakan ada apa? Lo bikin gue penasaran aja."

"Tadi si Alan sama...." ucap Gilang yang menceritakan dari awal sampai akhir.

"Serius lo?? Yang bener ? " tanya Bagas tidak percaya.

"Ngapain gue boong."

"Syukurlah, kalo begitu. Dengan begini gue ngerasa senang."

"Dahlah yok tidur."

"Duluan aja. Gue lagi mau maen game dulu bro."

"Yaudah terserah."

...

Dengan sinarnya sang mentari yang begitu hangat menerobos dengan lembut kedalam jendel kaca membuat seorang gadis cantik dengan bola mata berwarna biru terbangun.

"Kenapa disini? bukannya tadi malam?"

Sekar langsung melihat sekeliling, ternyata masih aman. Dimana lelaki itu? pikir Sekar.

Ternyata Alan tidur di atas sofa panjang disana, sedangkan Sekar tidur di atas kasur.

"Kasian sekali dia, mungkin harusnya aku yang tidur disana. Hmm.. sudahlah. Sebagai permintaan maafku, akan ku buatkan makanan untuknya." Ucap Sekar lalu beranjak pergi.

Sekar memasuki ruangan dapur, menurutnya sedikit berbeda. Tentu saja berbeda tidak seperti di hutan.

"Kenapa seperti ini? Sepertinya aku harus belajar mengenai tempatnya dulu. Benar-benar sangat sulit." Gerutu Sekar.

"Kenapa di sini tidak ada kayu bakar? terus masaknya gimana dong?" sambung Sekar.

"Ada kompor disana." Ucap Alan.

"Ehh,, sudah bangun ya...."

"Mau masak?" tanya Alan.

"Iya, tapi-"

"Akan kuberitahu semuanya."

"Baiklah terimakasih."

"Kemari, ini namanya kompor. Jika kamu memutar ini akan keluar api untuk memasak, seperti ini. Lalu untuk mematikannya seperti ini." Jelas Alan.

"Ohhh.. iya. Bagus sekali, tidak perlu lagi mencari kayu bakar." Ucap Sekar polos dengan senang yang mengundang tawa Alan. Namun Alan berusaha menahan tawanya.

"Kenapa?" tanya Sekar.

"Tidak papa." Jawab Alan lalu melanjutkan menjelaskan alat-alat yang ada disana.

Daya ingat Sekar sangatlah bagus, cukup dijelaskan satu kali Sekar sudah paham. Dan itu membuat Alan sedikit kagum.

"Baiklah aku akan mulai memasak." Ucap Sekar lalu memasang celemeknya.

"Ya. Aku akan bersih-bersih dulu."

"Silahkan."

Alan kembali berjalan menuju kamar mandi. Alan sedikit berpikir nampaknya ia memang harus membantunya sedikit mengenai dunia luar. Jika tidak, itu akan sangat berbahaya baginya.

Selesai bersih-bersih Alan duduk disebuah kursi ditemani oleh Ramon. Alan mengangkat ponselnya lalu memanggil prita.

"Ada apa pak?" tanya Prita.

"Tolong ajarkan Sekar dengan baik mengenai keadaan diluar sana dan apa saja perilaku yang boleh dan tidak boleh di lakukan di luar sana. Dan juga beritahu Alat-alat modern padanya. Lalu beritahu dia sedikit mengenai bisnis."

"Baik pak."

"Tenang saja. Gajimu akan saya naikkan."

"Terimakasih pak."

"Oh ya. Juga beritahu dia mengenai Fashion. Agar dia sedikit lebih modis."

"Baik tuan."

Terpopuler

Comments

R_armylove ❤❤❤❤

R_armylove ❤❤❤❤

maaf ya baru sempet ❤️❤️

2021-02-18

1

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Likee

2021-02-17

0

Bagus Effendik

Bagus Effendik

nitip like ya

2021-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Author
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Epiosde 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105 END
107 Trailer
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Author
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Epiosde 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105 END
107
Trailer

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!