Episode 3

Jam sudah menunjukan pukul 16.58 WIB, tetapi Alan belum juga kembali. Ramon menghawatirkan tuan mudanya, ia terus berjalan mondar-mandir bolak-balik.

"Aduh, Ramon. Diamlah, kau membuatku pusing." Ucap Prita dengan posisi tangan memegang kepalanya.

"Saya sangat cemas, kenapa tuan muda belum juga kembali."

"Kalau begitu ayo kita mencarinya."

"Tidak bisa. Masih ada waktu dua menit lagi. Tuan hanya memperbolehkanku mencarinya ketika sudah pukul 5 sore."

"Yasudah kita tunggu 2 menit lagi. " Ucap Prita dijawab anggukan oleh Ramon.

Ramon terus melihat jam tangannya, hingga saatnya tiba yaitu dua menit telah berlalu. Mengetahuinya Ramon bergegas melangkah hendak mencari Alan bersama Prita.

Baru beberapa langkah Ramon akhirnya melihat tuan mudanya. Tetapi ada yang berbeda, kenapa tuan mudanya tidak sendirian.

"Tuan muda." Ucap Ramon lalu memberi hormat dan diikuti oleh Prita.

"Cepat bantu saya. Prita kamu ambilkan obat P3k."

"Baik pak."

Alan memasuki ruangan kamarnya dan meletakkan Sekar diatas sofanya.

"Merepotkan." Lirih Alan.

"Prita tolong kamu urus dia, pinjamkan bajumu. Apa-apaan dia memakai baju aneh seperti itu." Lanjut Alan lalu pergi meninggalkannya.

"Baik pak."

...

Tak terasa hari sudah malam, Alan terus memandang luasnya lautan, sekali-kali ia menghembuskan nafas beratnya. Dan lagi-lagi pikirannya dipenuhi dengan wanita itu. Wanita yang meninggalkannya disaat Alan akan menikah dengannya satu bulan lagi. Wanita itu tiba-tiba menghilang entah kemana, dan hanya meninggalkan sebuah surat yang berisi.

'Maaf. Aku baik-baik saja. Jangan khawatir.'

Sampai sekarang tidak ada kabar lagi tentangnya. Bagaikan lenyap ditelan bumi.

"Weyy Broo." Ucap Gilang mengagetkan Alan.

"Apaansi lo. Gak bisa pelan-pelan apa." Jawab Alan.

"Eitss tenang bro." Jelas Gilang.

"Sedang apa kalian disini." Tanya Alan dingin.

"Yaelah gitu amat sama sahabat lo sendiri. Kita sengaja kesini, eh lo kenapa gak ajak gue , Gilang sama Reyhan? Tega amat lu." Ucap Bagas.

"Males. Oh ya, si Reyhan kemana? Gak ikut kalian?" tanya Alan.

"Masih banyak urusan dia diperusahaannya. Sok sibuk." Jawab Bagas.

"Lo kenapa lagi, lo pasti lagi mikirin cewe itu. Udah lah, gue tau perasaan lo. Tapi lo juga gak bisa terus begini Al." Ucap Gilang.

"Tapi gue juga gak bisa lupain dia. Gue udah berusaha mengalihkan perhatian gue pada Melisa. Tapi percuma, itu sia-sia semakin gue berusaha semakin sulit untuk melupakan. Dan tentang Melisa, gue akan segera putusin dia. Gue udah gak tahan dengan sikapnya yang selalu mengatasnamakan nama gue." Jelas Alan.

"Gila lo." Ucap Gilang.

...

Bagas, Gilang dan Rey adalah sahabat Alan. Mereka tumbuh bersama dari kecil sampai saat ini. Persahabatan mereka sangat erat.

Mereka berempat adalah pria-pria tampan yang banyak diincar wanita.

Bagas, banyak digilai wanita dan paling pintar merayu.

Sedangkan Gilang, paling banyak digemari wanita dengan ketampanannya dan mudah bergaul.

Lalu Reyhan, orang yang paling kalem dan dewasa diantara mereka berempat. Meski banyak wanita yang mendekatinya Reyhan belum pernah jatuh cinta atau memacarinya.

Dan Alan, paling sempurna diantara mereka. Hanya saja sikapnya yang terlalu dingin,cuek, dan belum bisa move on dari kenangannya. Tetapi dia adalah orang yang paling peduli kepada orang terdekatnya.

...

"Kenapa nona ini belum bangun?" ucap Prita.

"Nona, permisi, bangun non." Sambung Prita berusaha membangunkan Sekar.

"Mmm.. dimana aku?" ucap Sekar yang masih merasa lemas.

"Akhirnya bangun juga ... Matanya-" pekik Prita terkejut.

"Kamu siapa?"

"Saya sekretrisnya Pak Alan."

"Sekretaris? "

"Iyaa.. mata nona sangat indah."

"Terimakasih."

"Sama-sama nona."

"Oh ya, dimana barang barang saya?"

"Ini nona. Saya memasukannya kedalam tas. Ambilah aku berikan untukmu."

"Wahh.. terimakasih.. kamu baik sekali. Aku terima ya." Ucap Sekar senang dan dijawab anggukan oleh Prita.

"Hmm.. boleh aku membersihkan badanku dulu? Ini sangat tidak nyaman."

"Baiklah nona."

"Dimana jambannya?"

"Jam-******?" jawab Prita bingung.

"Ohh itu mm... toilet ya toilet.. kamar mandi." Jelas Sekar malu.

"Oh .. kamar mandinya ada disana. Dan ini pakaian untukmu."

"Terimakasih."

Sekar berjalan menuju kamar mandi. Sekar mulai membuka pintu, Sekar cukup kaget apakah ini yang dinamakan kamar mandi? Kenapa sangat bagus. Itu yang ada dipikirannya saat ini. Sekar dengan pelan memasukinya dan melihat lihat. Disana terdapat sabun, sikat gigi, dan shampo. Sekar sudah tidak asing dengan benda itu. Sekar terus mengotak ngatik apapun yang ada didalam sana, bagaimanapun juga Sekar harus belajar sedikit demi sedikit yang ada diluaran sini.

"Apa ini?" pikir Sekar lalu memutar benda itu.

"Aaaaaaaa-" teriak sekar kaget.

Prita yang mendengar jeritan Sekar bergegas mendekat pintu.

"Ada apa nona?" teriak Prita dibelakang pintu.

"tidak tidak ada apa-apa." Balas Sekar.

"Yaampun ternyata bisa ada hujan didalam sini. Mesin ini cukup canggih juga." Ucap Sekar pelan diiringi tawa lecilnya ... (Shower)

Beberapa menit kemudian....

"Nona? Apa nona tidak apa-apa? kenapa lama sekali."

"Tidak apa-apa sebentar lagi. Oh ya apa kamu bisa masuk?"

"Baiklah. Tapi buka dulu kuncinya nona."

"Oh ya baik-baik." Balas Sekar lalu membuka kuncinya.

"Ada apa nona?"

"Eumm.. bagaimana cara memakai ini? Kenapa celana dan bajunya terhubung?" tanya Sekar polos dengan masih memakai handuk.

"Yaampun saya kira ada apa. Begini nona." Prita menjelaskan bagaimana cara memakainya.

"Baiklah kamu keluar akan saya coba." Balas Sekar.

Prita melangkah keluar dengan kebingungan. Apa yang terjadi sebenarnya?

Sekar telah selesai, Sekar keluar dari kamar mandi dengan keadaan rambut basah yang masih acak-acakan.

"Kemari nona biar saya rapihkan."

"Baik terimakasih. Jangan panggil aku nona, panggil saja Sekar."

Prita dengan telaten menyisir rambut Sekar yang indah itu. Rambutnya berwarna hitam sedikit kecoklatan, sangat cocok dengan wajahnya. Wajahnya semakin terlihat sangat putih dengan rambut berwarna itu. Apalagi matanya, matanya yang biru seakan membuat tenang yang melihat.

"Ehh mau kamu apakan rambutku?" tanya Sekar.

"Saya akan mengeringkan rambut nona, eh Sekar.. dengan hair dryer ini."

"Ohmm.. iya. Mesin yang bagus." Balas Sekar membuat Prita kebingungan.

Prita merapikan rambut Sekar, Prita membuat gaya rambut cepol pada Sekar dengan bagian depan yang sengaja tidak terlaru rapih agar terlihat lebih Natural.. Sangat cocok sekali dengan memakai baju overoll jeans dan kaos pendek putih polos.

"Sempurna." Ucap Prita dengan terkagum.

"Wahh kamu pintar sekali ... saya suka. Terimakasih."

"Sama-sama."

"Boleh aku keluar jalan-jalan?"

"Silahkan."

Sekar berjalan menyusuri pantai, ia berpikir tentang bagaimana hidupnya selanjutnya.

Namun pikirannya teralihkan, dan langkah sekar terhenti ketika melihat kunang-kunang yang begitu banyak dan terlihat indah.

"Kenapa ada banyak kunang-kunang disini? Aku harus menangkapnya." Ucap Sekar dengan senyum jailnya.

Sekar sangat suka menangkap kunang-kunang dan mengumpulkannya lalu melepaskannya kembali secara bersamaan, menurutnya itu sangatlah menyenangkan dan terlihat sangat indah.

Ketika sekar sudah menangkap cukup bayak, ia akan melepaskannya lalu menari membayangkan seperti seorang putri. Di hutan yang begitu lebat, ada sebuah tempat yang indah seperti sebuah taman. Disana terdapat banyak sekali bunga, kupu-kupu dan kunang-kunang . Itulah sebabnya ia ingin menangkap kunang-kunang itu karena ini sangat menyenangkaan baginya.

Sekar berlari dan melompat seperti anak kecil dan itu terlihat sangat imut. Tawanya lalu cara melompatnya dan sikap kesalnya sangat unik dan indah dipandang. Hingga ia tidak menyadari bahwa ada 3 orang laki-laki disana yang sedang memperhatikan Sekar. Semuanya terpana melihat Sekar.

"Siapa dia? Apakah bidadari yang turun dari langit?" ucap Gilang.

"Aku harus mendapatkannya." Ucap Bagas.

"Apa kau bilang?" tanya Gilang tak terima.

"Aku bilang, aku harus mendapatkannya!" jawab Bagas dengan nada menekan.

"Tidak. Dia akan menjadi milikku." Tukas Gilang.

"Milikku." Ucap Bagas.

"Alan?" panggil Bagas dan Gilang bersamaan.

Namun tidak ada respon, ketika mereka berdua melihat ke arah Alan, Alan sudah tidak ada disana.

Sekar terus melompat menangkap kunang-kunang itu, sampai-sampai ia tidak memperhatikan langkahnya, lalu kakinya sedikit tergelincir yang membuat dirinya terjatuh dan merintih kesakitan.

Sekar hendak berdiri, tiba-tiba ada sebuah uluran tangan. Sekar mengernyitkan dahi, lalu ia melihat asal dari tangan itu, betapa terkejutnya ketika ia melihat ternyata laki-laki itu lagi.

"Kemana Alan?" tanya Gilang.

"Sial. Kenapa dia selalu melangkah lebih cepat." Ucap Bagas.

"Apa maksud lo?" tanya Gilang heran.

"Lihat saja sana." Jawab Bagas dengan gerakan dagunya.

"Cih." Hanya dengkusan kesal yang keluar dari Gilang.

Terpopuler

Comments

R_armylove ❤❤❤❤

R_armylove ❤❤❤❤

Hay ka...aku balik lagi

2021-02-18

2

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Wahhh diksinya baguss... Tulisannya juga rapi

2021-02-17

1

Cahaya mata

Cahaya mata

Mulai membaca cerita mu Thor

2021-02-12

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Author
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Epiosde 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105 END
107 Trailer
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Author
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Epiosde 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105 END
107
Trailer

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!