calon ibu

Nggak Nyangka gue.. Ternyata calon istri gue sehebat itu. " Timpal Rafa membuat Aska kesal.

" Jadi Lo udah nggak sayang lagi sama nyawa lo apa? " Peringatan dari Willy karena willy melihat tatapan tajam Aska ke arah Rafa yang tidak peka sama sekali.

" Maksud Lo? " Tanya Rafa penasaran.

" Noh.. Liat! " Seru Willy menunjuk dengan kode mulut.

Melihat arah kode Willy secara spontan Rafa menoleh ke arah Yang di tunjuki oleh Willy barusan.

Deg

Begitu susahnya Rafa menelan salivanya sendiri ketika tatapannya bertemu dengan tatapan Aska yang sudah menatap nya begitu tajam.

" Hehe... He.. Sorry paketuu.. Kelupaan! " Sambil salah tingkah dan terkekeh.

" Wah.. Seperti nya gue ada melupakan janji sama bu ina deh, kalau begitu gue pamit ya. " Sambung Rafa mencoba menghindari Aska yang sudah mengeluarkan tanduk nya. Setelah itu Rafa lari terbirit-birit dari amukan Aska.

Aska yang paham melihat Rafa yang salah tingkah hanya bisa geleng geleng kepala secara tipis saja.

****

Di Mansion Maxim

Kebetulan Jenna baru saja pulang dari Markas dengan pakaian serba hitam di tambah lagi dengan kaca mata hitam yang menambah aura badas Jenna terpancar. Karena enggan untuk mengganti baju membuat Jenna terpaksa pulang dengan pakaian yang di pakai dari markas saja.

Diruang tamu Maxim sedang berkumpul dengan Calon istri yang bernama Melati beserta calon anak tiri yang tak lain adalah Nadira.

" Kamu dari mana Jenna? " Tanya Maxim pada Jenna yang baru saja pulang.

" Main Dad.. Sama teman. " Sahut Jenna datar tak menoleh pada mereka bertiga yang sedang duduk di ruang tamu.

" Ayo kesini duduk dulu.. Ada yang Papa bicarakan sama kamu dan ada yang ingin berkenalan dengan kamu juga nih. "Ajak  maxim pada Jenna.

Jenna yang tadinya tak peduli dengan mereka, mendengar ajakan Daddy nya terpaksa menoleh ke arah dua orang wanita yang bisa Jenna nilai jika kedua wanita itu tidak baik ada di dekat sang ayah.

" Jadi ini anaknya Mas maxim.. Huft cantik juga tapi sayang sebentar lagi akan aku hempaskan dari rumahnya sendiri, haha.. Ha.. " Ucap Melati dalam hati.

Dengan anggun Melati melangkah mendekati Jenna untuk berkenalan.

" Cih Drama.. " Batin Jenna seraya tersenyum miring ketika melihat dua wanita yang mulai mengambil hati sang Daddy.

" Hai.. Anak cantik.. Kenalin nama Tante Melati. " Ucap Melati dengan nada yang sengaja di buat lembut. Apalagi tangannya mulai mengulurkan ke arah Jenna untuk berkenalan.

" Gue capek..! " Ucap Jenna datar setelah itu langsung berlalu dari hadapan Maxim beserta calon istri dan saudara tirinya tanpa mau membalas uluran tangan Melati.

" Sial..! Awas saja, jika gue berhasil jadi ibu  tiri Lo gue buat bapak Lo benci dan buat Lo di singkirin lo dari sini. " Batin Melati menatap tak suka melihat sikap Jenna yang terlihat tak menyukainya.

Jenna yang belum melangkah jauh dari sana masih bisa mendengar suara batin Melati barusan.

" Coba saja jika lo mampu.. Cih manusia sampah! Belum apa - apa udah berani aja Lo membuat masalah dengan gue. "  Batin Jenna tersenyum miring saraya melangkah ke kamar.

" Huft.. " Maxim hanya bisa menarik nafas dalam - dalam ketika melihat dinginnya sifat putri keduanya itu.

" Oh.. Oke nggak apa - apa mas mungkin Jenna butuh waktu buat nerima kita berdua mas. " Ucap Melati meskipun hatinya merasa sakit atas sikap cuek calon anak tirinya itu.

" Mmm.. Om.. " Ujar Nadira sedikit ragu- ragu.

" Buat pendekatan aku sama Jenna bagaimana kalau aku pindah satu sekolah yang sama dengan Jenna om? " Untuk memanfaat keadaan Nadira meminta pendapat dan mengkambing hitam kan Jenna untuk bisa bersekolah di sekolahan elit dan super mewah dan mahal di bandingkan sekolahnya yang biasa saja.

" Ya mas, apa salahnya mereka satu sekolah, siapa tahu mereka bisa menjadi dekat kan sebentar lagi mereka bakalan jadi saudara mas, tapi..? " Sambung Melati dengan ucapan putrinya dankebih sengaja lagi ia menganggantung perkataan nya agar Maxim menjadi penasaran.

" Tapi kenapa Mel? " Tanya Maxim kepada Melati.

" Aku mau Nadira satu sekolahan dengan Jenna biar hubungan mereka lebih dekat lagi, cuman sayangnya Aku nggak mampu mas buat sekolahin Nadira disana, maklum mas disana sekolah nya kan mahal. " Ucap Melati di buat - buat lesu  dan sedih agar Maxim terpengaruh atas ucapannya.

" Kalau memang itu maunya Nadira ya sudah, nggak jadi masalah biaya sekolah Nadira biar Mas yang bayarin, toh.. Besok Nadira bakalan jadi putri Mas juga kan. " Seru Maxim menyetujui ucapan Melati.

" Terima kasih banyak Om.. Mami benar - benar nggak salah pilih cari Daddy untuk Nadira. " Ucap Nadira sambil memeluk Maxim secara spontan.

" Iya nak.. Om juga ingin kedua putri om memiliki seorang ibu." Ujar Maxim sambil mengelus punggung Nadira dengan tulus.

Di depan pintu masuk Mansion putri sulung Maxim menyaksikan drama calon ibu tiri dan adik tirinya memanfaatkan keadaan.

" Belum apa - apa sudah memanfaatkan keadaan, apalagi sudah ya! " Sindir Lili untuk Melati dan Nadira seraya melangkah kan kaki menuju sofa untuk duduk dengan santainya di dekat mereka.

" Kamu bicara apa sih Li? " Tanya Maxim pada putri sulung nya itu.

" Nggak bicara apa - apa kok Dad. Cuman.. Daddy ngerasa nggak sih ada orang baru mau masuk ke keluarga kita tapi belum apa - apa sudah memanfaatkan keadaan aja! Aneh nggak sih? " Ucap Lili ceplas-ceplos seraya menyantap cemilan yang ada di atas meja.

Melati dan Nadira merasa tersinggung dengan ucapan anak sulung Maxim. Tapi tak ada satu kata pun yang berani untuk membalas sindiran Lili karena yang di ucap kan Lili sesuai dengan fakta. Mereka berdua hanya mampu menahan rasa sakit hatinya dengan mengepal kedua tangan sampai kuku - kukunya memutih.

Maxim paham dengan ucapan sang putri sulung nya itu namun ia tidak ingin calon istri dan anak tirinya itu merasa tersinggung dengan ucapan anaknya.

" Kamu bicara apa sih Li? Disini tidak ada yang memanfaatkan keadaan. Bagaimana pun Nadira nanti juga akan menjadi anak Daddy juga kan? Nanti dia juga akan menjadi tanggung jawab Daddy. " Tegur Maxim  pada anaknya.

" No! Kata siapa dia bakalan jadi tanggung jawab Daddy." Bantah Lili pada ucapan Maxim.

" Eh Lo! Bapak kandung Lo masih hidup kan..??Jangan jadi benalu deh Lo. Baru mau masuk jadi keluarga ini sudah minta aneh - aneh Lo! Kalau Lo mau sekolah elit kayak adek gue rayu sana bapak Lo itu! Jangan Daddy gue donk.. Dasar benalu nggak tahu diri lagi! Apalagi nanti ya.. Bisa - bisa lo hasut bokap gue biat singkirin gue sama adik gue agar Lo sama ibu Lo yang nggak tahu malu ini bisa kuasai harta bokap gue iya kan. " Bentak Lili seraya menunjuk ke arah Nadira.

" Lili.. Jaga ucapan kamu Lili...! Dia itu calon ibu tiri kamu. " Bentak Maxim menahan emosi.

" Emang daddy mau ya nikah sama benalu ini? " Hina Lili sambil menunjuk Melati yang sedang berpura-pura sedih di depan Maxim.

Plak

Satu tamparan lolos diterima oleh Lili dari Maxim sampai wajahnya tertoleh ke arah kanan sehingga sudut bibir Lili mengeluarkan sedikit darah segar.

Dua wanita yang merasa tersinggung dengan ucapannya tadi merasa senang jika Maxim menamparnya dengan kuat.

Lili melihat dua wanita itu tersenyum ketika dirinya di tampar oleh Maxim, membuat amarah Lili rasa ingin mendidih seketika.

" Kamu jangan keterlaluan ya Lili, Daddy tidak pernah mengajarkan kamu bicara lancang seperti itu! " Bentak Maxim merasa geram melihat sikap kurang ajar sang anak.

" Daddy tega ya.. Nampar anak kandung sendiri demi belain dua wanita jalang ini! Awas ya kalian ku buat nyawa kalian berpisah dengan tubuh kalian sendiri karena sudah berani mengusik ketenangan gue! " Ucap Lili menunjuk melati dan Nadira sambil menyeringai devil.

Perih ya, sudah tentu sakit malahan itu lah yang di rasakan oleh Lili, selain Daddynya tidak peduli dengannya, Sang Daddy dengan tega menampar wajahnya demi membela calon istrinya itu. Tak ada sedikit pun rasa penyesalan telah tega menampar wajah nya itu.

" Dengar ya Dad! Aku tidak sudi jika Daddy membawa dua orang benalu ini tinggal disini! Ini Mansion Mommy, dua benalu ini tidak berhak tinggal disini. Jika Daddy ingin tinggal dengan mereka silakan tapi tidak disini! Jika tidak... Nasib benalu ini tidak beda dengan bodyguard Daddy itu. " Ancam Lili setelah itu langsung berlalu dari hadapan mereka dengan rasa sakit hati yang di tahannya.

Deg

Mendengar ancaman sang anak barusan membuat Maxim merasa lidahnya terasa kelu. Ia tak sedikit pun bisa melupakan dengan sikap anaknya yang sikopat itu.

" Mas.. Sudah kasihan. " Timpal Melati berpura-pura menenangkan hati calon suaminyasuaminya sambil mengelus - elus pundak Maxim supaya Maxim berhenti memarahi sang anak.

" Kamu lihat! Tidak ada sedikit pun calon istri ku benci dengan sikap mu itu, seharusnya kamu itu bersyukur jika ada calon ibu mau menjadi ibu untuk Mu Lili. " Teriak Maxim membanggakan Melati di depan Lili.

" Cih.. Lili lebih  baik tidak punya ibu, dari pada punya ibu tiri kayak dia, murahan! Matre lagi. " Ejek Lili semakin menjadi - jadi. Setelah itu Lili melangkah masuk ke dalam.

" Kamu lihat anak itu pantas aku tampar Melati agar tidak seenaknya saja menghina orang. " Oceh Maxim pada Melati.

Mendengar ocehan Maxim, membuat langkah kaki Lili langsung terhenti sejenak dan menoleh kembali ke arah mereka.

" Cih.. Sedikit pun Aku tak butuh wanita ular seperti Dia! " Desis Lili sambil meremehkan Melati.

Melati yang mendengar ucapan Lili,mencoba menahan emosinya sehingga kuku - kuku tangannya sampai memutih. Membuat dendam Antara Melati dan Nadira semakin membenci Lili dan Jenna.

Terpopuler

Comments

Salsa Billa

Salsa Billa

thor kok melati kenalan lg??? bukanya di atas udah kenalan sm melati , disaat anaknya melati bilang dlm hati mau nyingkirin anaknya Maxim,, kok iki kenalan lagi gimana to thor alurnya

2024-12-14

1

tHie-nIe

tHie-nIe

lah bknnya udh kenalan di bab sebelumnya?

2024-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 makam
2 meminta izin
3 sahabat baru
4 pengganggu
5 calon ibu
6 pindah sekolah
7 sekolah baru
8 apartemen
9 mainan lagi
10 Memang iblis
11 tidak semangat
12 kedatangan Malio
13 Arena balapan
14 pertemuan
15 Kembali pulang
16 Fakta
17 Markas
18 Rasa malu
19 Meretas
20 Perusahaan
21 perkenalan calon suami untuk Lili
22 Apartemen Jenna
23 misi
24 Raisa
25 pertarungan
26 penyerangan Mansion
27 hukum rimba
28 Sudah ada pasangan
29 mendekati Milla
30 Menggantikan posisi Jenna
31 Nyonya Dira
32 Lamaran
33 Sosok Jimmy
34 satu misi penting
35 jadi istri orang
36 Mata gue
37 saus sambal
38 firasat buruk
39 perasaan yang tidak enak
40 Bima Argantara
41 Adik
42 satu tamparan
43 gadis ini loh..
44 bibit cinta
45 mengejar Milla
46 bakalan Menikah
47 kesepakatan Jenna dan Bima
48 Bos kita sudah gila
49 Racun mematikan
50 isi hati
51 gengster
52 aksi Mila dan Gengster
53 kedatangan Malio
54 Wina dan Abraham
55 kecewaan Jenna pada Aska
56 kecewa Jenna
57 gadis primadona
58 ngidam Lili
59 siapa dia?
60 Bertemu Mertua
61 Syarat menjadi menantu
62 kamu cantik sekali
63 kedatangan Aska
64 Aksi Bryan
65 kedatangan Lili dan Jimmy
66 Leon
67 aku merasa malu
68 Phoenix
69 balas dendam
70 gengster
71 minta izin
72 sebuah misi
73 kedatangan keluarga Bima
74 Natan Vs Bryan
75 kedatangan Queen Nara
76 kerja sama
77 Anak Alexander
78 jangan cemberut donk!
79 ini. sudah kelewatan batas
80 siapa kau?
81 Bayi
82 amukan Diana dan Rani
83 Almer
84 lokasi area tembak
85 LiLi
86 kenapa bukan gue?
87 Baleon
88 posesif Bryan
89 sadar dari Koma
90 istri sepupu
91 sedang kecewa
92 kapan Lo nikahin sahabat gue?
93 kalau melamun pulang!
94 hukuman untuk Bryan
95 Elang
96 iya saya Elang
97 sengketa tanah
98 posesif jenna
99 pengantin baru
100 and
Episodes

Updated 100 Episodes

1
makam
2
meminta izin
3
sahabat baru
4
pengganggu
5
calon ibu
6
pindah sekolah
7
sekolah baru
8
apartemen
9
mainan lagi
10
Memang iblis
11
tidak semangat
12
kedatangan Malio
13
Arena balapan
14
pertemuan
15
Kembali pulang
16
Fakta
17
Markas
18
Rasa malu
19
Meretas
20
Perusahaan
21
perkenalan calon suami untuk Lili
22
Apartemen Jenna
23
misi
24
Raisa
25
pertarungan
26
penyerangan Mansion
27
hukum rimba
28
Sudah ada pasangan
29
mendekati Milla
30
Menggantikan posisi Jenna
31
Nyonya Dira
32
Lamaran
33
Sosok Jimmy
34
satu misi penting
35
jadi istri orang
36
Mata gue
37
saus sambal
38
firasat buruk
39
perasaan yang tidak enak
40
Bima Argantara
41
Adik
42
satu tamparan
43
gadis ini loh..
44
bibit cinta
45
mengejar Milla
46
bakalan Menikah
47
kesepakatan Jenna dan Bima
48
Bos kita sudah gila
49
Racun mematikan
50
isi hati
51
gengster
52
aksi Mila dan Gengster
53
kedatangan Malio
54
Wina dan Abraham
55
kecewaan Jenna pada Aska
56
kecewa Jenna
57
gadis primadona
58
ngidam Lili
59
siapa dia?
60
Bertemu Mertua
61
Syarat menjadi menantu
62
kamu cantik sekali
63
kedatangan Aska
64
Aksi Bryan
65
kedatangan Lili dan Jimmy
66
Leon
67
aku merasa malu
68
Phoenix
69
balas dendam
70
gengster
71
minta izin
72
sebuah misi
73
kedatangan keluarga Bima
74
Natan Vs Bryan
75
kedatangan Queen Nara
76
kerja sama
77
Anak Alexander
78
jangan cemberut donk!
79
ini. sudah kelewatan batas
80
siapa kau?
81
Bayi
82
amukan Diana dan Rani
83
Almer
84
lokasi area tembak
85
LiLi
86
kenapa bukan gue?
87
Baleon
88
posesif Bryan
89
sadar dari Koma
90
istri sepupu
91
sedang kecewa
92
kapan Lo nikahin sahabat gue?
93
kalau melamun pulang!
94
hukuman untuk Bryan
95
Elang
96
iya saya Elang
97
sengketa tanah
98
posesif jenna
99
pengantin baru
100
and

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!