pengganggu

Paginya, di suasana kantin

Di sebuah kantin dimana anak - anak tunas bangsa sedang asik menikmati makanannya. Jenna dan Mila yang sedang asik menikmati makanannya tiba-tiba di ganggu oleh lima pria most wanted yang tak lain adalah geng dragon.

" Permisi... Boleh nggak kita - kita ikut gabung dengan kalian berdua.? " Tanya Rafa meminta izin kepada Jenna dan Milla.

Sebelum Mila berbicara,  sebelum itu dia menoleh ke arah Jenna. Melihat Jenna mengangguk kepala barulah Milla mengizinkan mereka untuk bergabung.

" Boleh silakan duduk. " Seru Milla memberi izin.

Tidak dengan Jenna hanya sibuk menikmati makanannya tanpa menghiraukan keberadaan kelima anak Dragon.

Dengan senang hati kelima anak dragon duduk Untuk bergabung dengan Jenna dan Milla.

" Hai.. Lo anak baru itu kan, boleh kenalan nggak? " Sapa Willy sambil mengulurkan tangan ke arah Jenna.

Dengan sifat dingin Jenna seperti biasa ia tidak akan pernah mau membalas uluran tangan seseorang jika ingin berkenalan dengan nya. Karena  Merasa uluran tangan tak terbalas Willy merasa malu dengan cepat ia menarik tangannya kembali.

" Jenna.. " Sahut Jenna datar.

" Hah?? " Willy yang tadinya sedikit kecewa dengan sikap Jenna yang tak mau membalas uluran tangannya untuk berkenalan tapi Willy langsung melongo dengan ucapan Jenna secara tiba-tiba.

" Aduh buset...! Masa itu saja Lo nggak ngerti sih? Nama nya Jenna bro! Lo panggil namanya Jenna. " Timpal Putra memberi penjelasan.

" Ooh.. Oke.. Oke" Langsung di angguki oleh Willy.

"Kalau Lo sudah tahu siapa Willy, maka kenalkan kita semua Oke... Kalau gue Rafa, ini Putra, dan ini wakil ketua kita yang super tampan kemana-mana Bryan, Mmm ini ketua kita Aska cowok kulkas 12 pintu gitu deh. " Jelas Rafa secara rinci pada Jenna dan langsung mendapatkan polotan mata tajam Aska ke arahnya.

" He.. He.. Sorry paketu ! " Sambil terkekeh Rafa merasa bersalah kepada Aska.

Sedang asik berkenalan dengan satu sama lain, salah satu murid berlari kencang ke arah Anak - anak Dragon dengan ketakutan.

" To- tolong.. " Teriak siswa itu menghampiri meja Anak Dragon.

Kelima anak Drago langsung menoleh, baik itu Milla bahkan Jenna juga ikut melihat apa yang terjadi.

" Eh Lo kenapa sih? Teriak - teriak kayak gitu. Ada setan emangnya? " Tanya Putra penasaran.

" I-itu kak, lebih dari setan deh. Di depan sekolah kita ada anak sekolah sekolah xxxx kak nyerang sekolah kita, bahkan kelas dekat gerbang sudah hancur kaca jendelanya sama mereka kak. " Lapor nya kepada Geng Dragon.

Kenapa mereka lebih dahulu melaporkan kepada anak Dragon di banding guru, karena kejadian seperti ini dulu juga sudah pernah terjadi dari pihak guru tak satu pun ada yang mampu memberantas kekacauan itu. Karena bringasnya anak Dragon mampu menghentikan kekacauan itu.

" Apaaa! " Seru anak Dragon secara bersamaan.

Mereka berlima langsung berlari keluar menuju gerbang untuk menghampiri kekacauan itu. Namun Jenna dengan santainya masih menikmati makanannya sampai tandas berbeda dengan Milla yang sudah merasa ketakutan.

Tak lama ada segerombolan anak sekolah lain itu, berhasil menerobos masuk ke dalam kantin dan membuat kekacauan di dalam kantin seluruh penghuni kantin berteriak ketakutan karena  kursi - kursi dan meja kantin beterbangan oleh mereka.

Brak

Brak

Prang

Kursi dan meja berterbangan kemana-mana bahkan piring dan gelas sudah banyak yang pecah. sang pelakunya adalah sang pengacau tadi.

" Tolong... "

" Tidak tolong... " Teriak para penghuni kantin ketakutan.

" Wah.. Wah.. Nggak nyangka bro.. Di sekolah ini ada bidadari loh.. " Tunjuk salah satu pengacau itu ke arah Jenna yang masih santai di mejanya tanpa sedikit pun ada rasa takut menghadapi mereka.

" Bisa juga nih.. Kalau kita jadiin hiburan kita bareng - bareng kalau kita bawa dia ke markas."  Ejek mereka secara bersama-sama.

" Ya Tuhan.. Lindungi kita berdua. "  Batin Milla merasa takut karena para pengacau mendekati mereka berdua.

Jenna yang mendengar suara batin Milla hanya tersenyum miring, apalagi mereka memancing amarah Jenna.

" Gimana gadis cantik mau kan jadi hiburan kita - kita. " Tawar salah satu dari mereka.

Tidak banyak bicara dengan santainya Jenna meletakkan satu pistol ke atas mejanya.

" Boleh.. Lo pilih kepala atau dada lo yang bolong sama peluru yang ada di dalam senjata itu. " Tawar Jenna seraya tersenyum miring.

Deg

Begitu susahnya mereka menelan saliva ketika melihat benda yang di tunjukkan Jenna di hadapan mereka. Mereka yang menjadi brandalan sudah tahu itu senjata palsu atau asli, bahkan Milla yang masih ada duduk di samping Jenna sampai kedua bola matanya sampai melotot, ia kaget melihat benda yang di bawa oleh sang sahabatnya itu.

Namun dengan gengsi yang tinggi mereka berusaha lebih tenang di hadapan wanita yang sedang mereka incar.

" Aduh neng cantik.. Masa mainan itu doang kita takut sih? " Ledek Nya meremehkan apa yang di tunjukkan  Jenna kepada mereka.

" Boleh kalau Lo bilang nggak takut! " Ejek Jenna balik.

Dor...

Akh...

Tanpa basa - basi langsung saja Jenna melepas satu tembakan ke arah kaki pria yang baru saja menganggap remeh dengan apa yang ia tunjukkan kepada mereka.

" Gimana? Apa ada yang mau coba lagi? " Hardik Jenna sengaja memancing emosi lawannya.  Sambil memutar dan memainkan pistol itu di jari - jarinya.

" Pergi!! Jika lo pada masih sayang nyawa. Gue hitung mundur dari sekarang jika lo pengen hidup! Bawa sekalian teman - teman lo yang ada di depan. " Bentak Jenna pada mereka

Tiga

Dua

Sat__

Belum lagi hitungan Jenna cukup, mereka semua sudah kocar- kacir berhamburan lari ke arah teman - teman yang lain untuk segera meninggalkan sekolah Tunas bangsa.

Dari sudut ruang kantin, Ayu dan para antek-antek nya yang tadi nya sangat ketakutan melihat kekacauan tadi memilih bersembunyi tapi melihat aksi Jenna melawan Para berandalan sekolah itu membuat nyali Ayu dan para antek-antek nya menciut seketika.

Sedangkan di halaman sekolah Kelima anak - anak dragon yang masih berkelahi dengan para pengacau sekolah,  mendengar salah satu mereka berlari ketakutan dan ada yang cidera sambil memberi kode untuk segera pergi meninggalkan sekolah Tunas Bangsa segera.

Kelima anak dragon sampai melongo dengan sikap pengacau tiba-tiba saja mundur sebelum perkelahian selesai.

" Kenapa sih mereka aneh bangat nggak sih? " Tanya Putra penasaran.

" Iya aneh bangat, padahal gue masih pemanasan kok mereka udah kocar-kacir gitu ya? " Selidik Willy ikutan penasaran.

" Mereka ada yang terluka, tembak. " Ucap Aska datar. Karena Aska melihat salah satu dari mereka yang sedang di gendong oleh temannya. Yang sedang terluka tembak.

" Gue rasa begitu? " Sahut Bryan tak kalah datarnya.

" Apa? Tembak.. Terus siapa Donk jadi pelakunya.

" Yuk kita ke dalam cari tahu siapa yang membuat mereka ketakutan gitu. " Ujar  Rafa memberi solusi.

Tanpa banyak bicara lagi mereka berlima langsung menuju ke dalam kantin yang masih ada Jenna dan Milla yang masih duduk dengan santai, namun melihat keadaan kantin terlihat kacau, kursi dan meja terlihat berserakan dimana - mana, bahkan gelas dan piring banyak yang pecah akibat mereka.

" Jadi mereka berhasil masuk ke kantin dan buat kekacauan disini. " Seru Rafa terlihat syok dengan keadaan kantin.

" Tapi.. Kok bisa Jenna dan Mila masih ada di sana ya? " Tanya Putra penasaran.

" Ayo.. " Ajak Bryan untuk menyusul Jenna dan Milla.

Tanpa basa - basi Bryan langsung duduk tanpa permisi terlebih dulu untuk bergabung dengan Jenna dan Milla.

" Mereka yang buat isi kantin ini kacau? " Tanya Bryan mengintimidasi Jenna dan Milla.

" Hm" Jawab Jenna datar.

" Terus mereka nggak gangguin Lo berdua gitu? Selidik Willy pada Jenna dan Milla.

" Menurut Lo? " Tanya Jenna dingin.

Tanpa permisi Jenna langsung menarik Tangan Milla untuk pergi meninggalkan kelima anak Dragon.

" Eh.. Eh.. Kita ditinggal ketika masih sayang - sayangnya. " Timpal Rafa tidak Terima.

Tuk

" Aduh! Sakit! Gila... " Protes Rafa karena kepalanya habis di pukul oleh Aska.

" Ha.. Ha.. " Ledek mereka secara bersamaan.

Tiba-tiba kelima anak dragon tak sengaja mendengar percakapan anak- anak yang lain sedang membicarakan Jenna dan Milla.

" Wah.. Gue nggak Nyangka anak baru yang sedang bersama dengan Milla itu hebat bangat lagi, tanpa banyak bicara bisa buat musuh jadi menciut gitu,." Puji Salah satu siswa sedang mengagumi kehebatan Jenna.

" Iya nih.. Jadi berfikir seratus kali deh gue buat cari masalah sama itu anak, kalau nggak bisa bisa k. O nyawa gue. " Sahutnya lagi.

Kembali ke arah Aska, dan teman - temannya.

" Apa? Jadi Jenna pelaku nya... Wah.. Hebat bangat itu cewek. " Puji Putra mengagumi kehebatan Jenna.

" Iya.. " Sahut mereka secara bersamaan.

Episodes
1 makam
2 meminta izin
3 sahabat baru
4 pengganggu
5 calon ibu
6 pindah sekolah
7 sekolah baru
8 apartemen
9 mainan lagi
10 Memang iblis
11 tidak semangat
12 kedatangan Malio
13 Arena balapan
14 pertemuan
15 Kembali pulang
16 Fakta
17 Markas
18 Rasa malu
19 Meretas
20 Perusahaan
21 perkenalan calon suami untuk Lili
22 Apartemen Jenna
23 misi
24 Raisa
25 pertarungan
26 penyerangan Mansion
27 hukum rimba
28 Sudah ada pasangan
29 mendekati Milla
30 Menggantikan posisi Jenna
31 Nyonya Dira
32 Lamaran
33 Sosok Jimmy
34 satu misi penting
35 jadi istri orang
36 Mata gue
37 saus sambal
38 firasat buruk
39 perasaan yang tidak enak
40 Bima Argantara
41 Adik
42 satu tamparan
43 gadis ini loh..
44 bibit cinta
45 mengejar Milla
46 bakalan Menikah
47 kesepakatan Jenna dan Bima
48 Bos kita sudah gila
49 Racun mematikan
50 isi hati
51 gengster
52 aksi Mila dan Gengster
53 kedatangan Malio
54 Wina dan Abraham
55 kecewaan Jenna pada Aska
56 kecewa Jenna
57 gadis primadona
58 ngidam Lili
59 siapa dia?
60 Bertemu Mertua
61 Syarat menjadi menantu
62 kamu cantik sekali
63 kedatangan Aska
64 Aksi Bryan
65 kedatangan Lili dan Jimmy
66 Leon
67 aku merasa malu
68 Phoenix
69 balas dendam
70 gengster
71 minta izin
72 sebuah misi
73 kedatangan keluarga Bima
74 Natan Vs Bryan
75 kedatangan Queen Nara
76 kerja sama
77 Anak Alexander
78 jangan cemberut donk!
79 ini. sudah kelewatan batas
80 siapa kau?
81 Bayi
82 amukan Diana dan Rani
83 Almer
84 lokasi area tembak
85 LiLi
86 kenapa bukan gue?
87 Baleon
88 posesif Bryan
89 sadar dari Koma
90 istri sepupu
91 sedang kecewa
92 kapan Lo nikahin sahabat gue?
93 kalau melamun pulang!
94 hukuman untuk Bryan
95 Elang
96 iya saya Elang
97 sengketa tanah
98 posesif jenna
99 pengantin baru
100 and
Episodes

Updated 100 Episodes

1
makam
2
meminta izin
3
sahabat baru
4
pengganggu
5
calon ibu
6
pindah sekolah
7
sekolah baru
8
apartemen
9
mainan lagi
10
Memang iblis
11
tidak semangat
12
kedatangan Malio
13
Arena balapan
14
pertemuan
15
Kembali pulang
16
Fakta
17
Markas
18
Rasa malu
19
Meretas
20
Perusahaan
21
perkenalan calon suami untuk Lili
22
Apartemen Jenna
23
misi
24
Raisa
25
pertarungan
26
penyerangan Mansion
27
hukum rimba
28
Sudah ada pasangan
29
mendekati Milla
30
Menggantikan posisi Jenna
31
Nyonya Dira
32
Lamaran
33
Sosok Jimmy
34
satu misi penting
35
jadi istri orang
36
Mata gue
37
saus sambal
38
firasat buruk
39
perasaan yang tidak enak
40
Bima Argantara
41
Adik
42
satu tamparan
43
gadis ini loh..
44
bibit cinta
45
mengejar Milla
46
bakalan Menikah
47
kesepakatan Jenna dan Bima
48
Bos kita sudah gila
49
Racun mematikan
50
isi hati
51
gengster
52
aksi Mila dan Gengster
53
kedatangan Malio
54
Wina dan Abraham
55
kecewaan Jenna pada Aska
56
kecewa Jenna
57
gadis primadona
58
ngidam Lili
59
siapa dia?
60
Bertemu Mertua
61
Syarat menjadi menantu
62
kamu cantik sekali
63
kedatangan Aska
64
Aksi Bryan
65
kedatangan Lili dan Jimmy
66
Leon
67
aku merasa malu
68
Phoenix
69
balas dendam
70
gengster
71
minta izin
72
sebuah misi
73
kedatangan keluarga Bima
74
Natan Vs Bryan
75
kedatangan Queen Nara
76
kerja sama
77
Anak Alexander
78
jangan cemberut donk!
79
ini. sudah kelewatan batas
80
siapa kau?
81
Bayi
82
amukan Diana dan Rani
83
Almer
84
lokasi area tembak
85
LiLi
86
kenapa bukan gue?
87
Baleon
88
posesif Bryan
89
sadar dari Koma
90
istri sepupu
91
sedang kecewa
92
kapan Lo nikahin sahabat gue?
93
kalau melamun pulang!
94
hukuman untuk Bryan
95
Elang
96
iya saya Elang
97
sengketa tanah
98
posesif jenna
99
pengantin baru
100
and

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!