Setelah drama piring pecah itu,gue sama Boris semakin hari semakin dekat dalam berkomunikasi melalui handphone baik itu chat maupun video call.Itu pun gue backstreet sama keluarga terutama dengan Abang gue yaitu Abang Akbar.
Ya bukan apa sih,gue masih belum siap untuk bercerita kepada keluarga gue mengenai hal seperti ini apalagi ini adalah teman lawan jenis.Apalagi mau cerita ke Abang gue yang over protektif itu😌.
Bisa mampus gue kalau dia sampai tahu gue yang ingusan begini sudah dekat sama lawan jenis.Yah,nama nya juga anak cewek satu-satu nya yang paling di sayang.
Lambat laun hubungan ini pun berjalan.Setiap pulang dari luar kota,Boris selalu hadir di warung makan ibu.Gue yang setiap istirahat makan siang pun selalu mengambilkan apa yang dia pesan.
Entah kenapa ya?Apa yang terjadi dengan gue?2 Minggu enggak bertemu dengan dia bawaan nya sepi seperti kangen banget.Sekali bertemu dia bawaan nya gue salting melulu🤗🤗
Ya,Tuhan.... Ada apa kah dengan gue?
"Sa.. "Panggil Norin dengan lembut sembari tangan nya menggugah lengan gue.
"Sasya...."Panggil Norin lagi sambil nyubit lengan gue.
"Aduh sakit.."Keluh gue sembari mengusap bekas cubitan Norin di lengan gue.
Gue pun mengerucutkan bibir dengan kesal menatap Norin.
"Lagian loe sih,nyuekin gue.Dari tadi gue perhatiin loe senyum-senyum sendiri ke arah Boris."Bisik Norin di telinga gue yang duduk nya bersebelahan dengan gue.
"Apa sih loe kepo banget!Sakit nih."Kata gue kesel sembari masih mengelus tangan gue yang di cubit Norin.
Krakk!!
Terdengar suara tarikan kursi.
"Astaga kak Tony??"Tegur Sasya yang terkaget dan Tony pun tepat duduk di depan Sasya.
"Sa,laper nih!"Ujar Tony sembari mengusap perut datar nya kepada Sasya.
Sasya pun beranjak berdiri dari meja makan nya ketika melihat Boris sudah selesai makan dan berjalan ke arah pintu keluar warung.
Dan mengabaikan Tony,
Raut wajah Tony pun berubah masam ketika melihat Sasya tergesa-gesa pergi dan membuat Norin seketika untuk menyodorkan bantuan.
"Biar Norin saja yang mengambilkan nasi nya kak Ton."Ujar Norin.
"Hm,"Dehem Tony.
Sasya pun berjalan menghampiri Boris yang tengah berdiri di depan warung nya.Sementara dari dalam warung terlihat Tony yang memantau dari kejauhan.
"Sasya sedang dekat dengan itu cowok?"Tanya Tony kepada Norin.
"Enggak tahu kak Ton!Memang nya kenapa?"Tanya Norin kepada Tony sembari duduk membawa sepiring nasi campur dan es teh.
"Itu cowok,bukan cowok yang baik-baik."Jawab Tony sembari menyendokan nasi nya.
"Masak sih?"Tanya Norin ragu sembari melihati Sasya yang tengah asik ngobrol dengan Boris.
"Dua itu badboy!Tempo hari gue sama Akbar Abang nya mukulin dia di NightClub karena sudah melecehkan perempuan."Cerita Tony sambil meneguk es teh nya dan membuat Norin terdiam menelan saliva.
"Kasih tahu Sasya Norin,cowok itu cowok brengsek jangan dekat-dekat dengan dia."Tutur Tony dan Norin hanya mengangguk ragu dengan apa yang di ucapkan oleh Tony.
"Gue hanya takut Sasya itu dipermainkan sama dia.Karena loe tahu sendiri kan Sasya itu culun dan cupu!"Imbuh Tony.
Tak berselang kemudian,terlihat Boris yang datang menghampiri Sasya dan Boris.Tanpa banyak perkataan Sasya pun di tarik tangan nya dengan paksa oleh Akbar dan dibawa kedalam warung makan milik ayah dan ibu nya.
"Ih... Apaan sih Abang!"Ucap Sasya kesal sambil membanting tangan Akbar.
Apa yang dilakukan Akbar dan Sasya itu pun menarik perhatian oleh Tony dan Norin.Kebetulan ke dua orang tua Akbar dan Sasya sedang keluar untuk berbelanja bahan dapur.
"Dengerin gue,jauhin cowok itu jangan dekat-dekat dengan dia."Ucap Akbar keras sembari jari telunjuk mengarah ke arah Boris yang diluar warung.
"Apa hak Abang melarang Sasya untuk dekat dengan Boris?"Ucap Sasya yang menaikan nada tinggi nya.
Melihat suasana yang sedikit memuncak,Boris memilih untuk pergi meninggalkan warung milik orang tua Sasya.
"Loe itu enggak tahu.Dia itu cowok brengsek!"Jelas Akbar kepada Sasya.
"Sebrengsek apa sih bang?Setiap Sasya ingin kenal sama cowok,Abang selalu melarang Sasya dengan dalih cowok brengsek.Padagal Abang juga seorang cowok.Bang,Sasya udah besar.Sasya punya pilihan dan hak dengan siapa nanti Sasya menjalin suatu hubungan."Ujar Sasya.
"Gue sayang sama loe.Loe adik gue,gue lakuin ini semua karena gue perduli dengan loe.Gue enggak mau loe disakitin oleh siapa pun termasuk Boris.Gue juga tahu siapa itu Boris!"Balas Boris dengan nada tinggi nya.
"Bro......"Sela Tony yang mencairkan suasana diantara kakak beradik yang bersiteru itu.Sedangkan Norin mendekat ke arah Sasya mencoba untuk menenangkan Sasya dengan mengusap lengan Sasya.
"Abang enggak mau tahu.Loe harus jauhin cowok brengsek itu!"
"Boris bukan cowok brengsek bang!"Timpal Sasya dengan tatapan menyalang lalu berjalan ke arah meja makan dan mengambil tas selempang nya lalu pergi ke arah pintu keluar dengan langkah tergesa-gesa dengan raut wajah yang menahan buliran air mata.
"Sa.... Sasya tunggu!"Panggil Norin ke arah Sasya.
Norin pun mengambil tas nya dan bergegas berjalan dengan tergesa menyusul Sasya.
"Bro,seharus nya loe bisa bicara baik-baik dengan Sasya."Ucap Tony dan Akbar pun menatap ke arah Tony.
"Bicara baik-baik bagaimana Ton?Loe tahu kan siapa itu Boris?BadBoy!!"Sahut Akbar dengan tatapan kesal nya.
"Iya gue tahu bro,loe tahu kan Sasya itu masih labil."
"Awas saja kalau Boris sakitin Sasya."Ucap Akbar sembari tangan mengepal.
Sementara itu,Norin tengah kelelahan mengejar Sasya dengan langkah tergesa-gesa nya berjalan menuju ke arah kantor dimana tempat Sasya bekerja.
"Sa... Sasya...."Teriak Norin.
Sasya pun menghentikan langkah nya.
Norin pun menarik nafas panjang nya dan mengeluarkan dengan rilex pelan.
"Gue capek ngejar loe njir,bisa enggak loe jalan nya pelan saja?"Gerutu Norin dengan nafas tersengal nya.
"Please Norin,saat ini gue malas debat sama loe."Kata Sasya dengan raut wajah yang kesal nya.
"Gue tahu loe sedang kesal sama Abang Akbar.Tapi loe kayak gini dong ngelampiasin kekesalan loe ke gue.Gue kan enggak tahu apa-apa walau gue tahu masalah nya."Kata Norin dengan raut wajah nya yang memelas dan menunduk.
Sasya yang melirik ke arah Norin itu mulai narik nafas panjang dan mengeluarkan secara perlahan lalu merangkul bahu Norin.
"Maafin gue ya!"Ucap Sasya ke Norin.
Norin pun membalas dengan memeluk Sasya.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments