BAB 5.TETANGGA NYINYIR

Waktu pulang jam kerja telah tiba,Zahira segera berkemas dan menuju pintu kelur dan duduk di bawah pohon agar tidak terlalu panas dan merasakan kesejukan udara di bawah pohon menerpa tubuh nya.Afnan memberi pesan akan menjemput nya sehingga di sinilah Zahira menunggu Afnan.Tak lama terdengar suara motor sport milik Afnan terlihat mendekat Kearah Zahira.

"Sudah lama menunggu?."Tanya Afnan yang baru saja tiba kemudian turun dan memberikan helm yang satu nya untuk. dipakai oleh Zahira

"nggak lama kok,Zahira juga baru saja keluar."Ucap Zahira sambil menggunakan helm di kepala nya.

"Ya sudah ayo pulang!."Ajak Afnan,di hidup kan nya motor sport tersebut namun di tahan oleh Zahir.

"Hmmm...kak boleh nggak sebelum pulang kita mampir cari makanan dulu."Ucap Zahira sambil menundukan kepala nya,dengan ragu dan sedikit takut zahira memberanikan diri mengajak Afnan untuk makan.

sedangkan Afnan yang mendengar permintaan Zahira bukan nya marah namun justru tertawa geli karena tingkah Zahira yang seperti anak kecil.

"Kamu lapar...ya sudah ayo kita cari makan dulu kebetulan aku juga belum makan."Ucap Afnan uang disambut dengan senyum dan mata berbinar dari Zahira.

"Tapi kak boleh nggak kalau aku ngutang dulu sama kakak,aku nggak ada duit buat bayar nya karena tadi uangku di pinjam temen."Ujar Zahira dengan mata yang melirik ke kanan dan kiri menahan malu.

Afnan tak bisa menahan tawa nya melihat tingkah Zahira yang semakin absurd itu,hingga air mata nya mengalir karena tertawa terbahak-bahak.sungguh ini dangat lucu bagi Afnan karena baru sekarang dia tahu ada seorang istri yang hutang ke suami perkara minta makan.

Zahira yang ditertawakan oleh Afnan sungguh merasa malu,mata nya berkaca-kaca karena hendak menangis.Melihat itu tentu saja Afnan menjadi merasa bersalah.

"Eheem..ehemm...dengar ya Zahira kita ini sudah menjadi suami istri nggak ada istilah hutang piutang dalam rumah tangga kita,apa lagi menyangkut nafkah dan itu sudah menjadi tugas ku untuk memenuhi semua nya,jadi ayo kalau kita mau makan nggak perlu khawatir soal uang,kak Afnan yang akan Membayar nya."Ujar Afnan yang masih berusaha untuk menyembunyikan tawa nya.

Mendengar hal itu wajah Zahira yang semula sendu kini berubah cerah,dngan antusias Zahira pun naik motor sport tersebut dan menunjukan arah tempat makan yang enak namun murah.Tak lama mereka sampai di rumah makan padang yang sangat enak dan murah serta mengenyangkan.Afnan yang melihat zahira begitu bersemangat merasa bahagia,setidak nya meskipun pernikahan mereka di lakukan secara mendadak dan karena akibat di grebek warga tidak Membuat Zahira menjadi down dan membenci diri nya dan pernikahan mereka.Meski belum ada rasa cinta setidak nya mereka bisa memulai nya dengan baik.

Setelah merasa kenyang Zahira tak lupa mengucapkan terima kasih karena sudah di traktir makan nasi padang kesukaan nya,sedangkan Afnan hanya mengangguk saja.Setelah membayar makanan,Afnan dan Zahira memutuskan untuk pulang dan tak butuh waktu lama mereka telah sampai di rumah.zahira lekas turun dan bermaksud untuk masuk ke dalam sementara Afnan hendak memasukan motor nya,namun kegiatan tersebut harus terhenti karena mendengar seseorang memanggil nama Afnan.

"Mas Afnan tunggu dulu."Ucap seorang ibu-ibu berbadan cempal sedang menuju ke arah mereka.

"Mampus lah Kita Zahira."Ujar Afnan sambil menepuk jidat nya.sementara Zahira yang melihat tingkah Afnan menjadi heran dan penasaran.

"Memang nya kenapa kak?."Tanya Zahira dengan raut wajah bingung.

"nanti kau bakal tahu sendiri,yang pasti siap-siap saja pasang kuping dan siapkan mental."Ujar Afnan,mendengar ucapan Afnan mau tak mau Zahira pun menuruti kemauan Afnan.

"Ada apa ya Bu Romlah manggil saya."Tanya Afnan dengan sopan,sementara Bu Romlah yang mendengar diri nya di panggil.ibu hanya bisa melengos dan saat mata nya tak sengaja menatap Zahira pandangan sinis pun dia lontar kan.

"Eh mas Afnan kemarin saya ndak sengaja liat situ bawa perempuan masuk kedalam rumah,apa ini perempuan nya.Kalian itu kan bukan muhrim jangan sembarang bawa perempuan masuk ke dalam rumah apa lagi tinggal bersama,kalian pasti mau berbuat zina ya!!!."Ucap Bu Romlah dengan ketus.Sementara Zahira yang mendengar kalimat sindiran tersebut merasa emosi dan ingin membalas perkataan Bu Romlah namun di larang oleh Afnan.Zahira hanya bisa mendengus membuang rasa kesal nya.

"Maaf ya ibu jangan bicara sembarangan,saya dan Zahira sudah menikah secara agama dan negara ibu Romlah yang cantik dan baik hati serta rajin menabung."Ujar Afnan yang menanggapi nya dengan sabar dan tetap berusaha untuk bersikap ramah.Sedangkan Zahira berusaha menahan emosi nya dengan mengepalkan kedua telapak tangan nya.

"Kalau sudah menikah mana surat nikah nya dan kenapa saya tidak di undang."Ujar Bu Romlah sewot.

"Kami memang baru melakukan ijab kabul saja Bu Romlah,rencana nya kami mau mengadakan syukuran kecil-kecilan saja."Ujar Afnan yang berusaha menjelaskan dengan nada planet agar Bu Romlah tidak tersinggung meski diri nya harus menahan amarah.

"Kira-kira kapan tuh mau di adakan syukuran nya,ndak usah yang gede acara nya kalau ndak ada biaya, yang ada nanti repoti tetangga sana sini mau pinjam uang."Ucap Bu Romlah dengan pedas nya.

"Ya sudah ya Bu Romlah,kami mau masuk dulu karena kami baru saja pulang kerja.Dan kami butuh istirahat."Ucap Zahira,dengan cepat di buka nya pintu rumah dan Zahira bergegas masuk kedalam dan di ikuti oleh Afnan.Segera di kunci nya kembali pintu tersebut agar Bu Romlah tidak bisa mengganggu mereka lagi.

Sementara Bu Romlah yang di tinggal masuk begitu saja hanya bisa ngedumel berbicara sendiri dan marah-marah sendiri.

"Dasar tetangga ndak ada akhlak,masa ada tamu ndak di suruh masuk.Dasar pasangan aneh!!!!."Ujar Bu Romlah sambil berjalan meninggalkan rumah Afnan dan Zahira.sementara kedua pasangan suami istri yang mendengar umpatan dari Bu Romlah hanya bisa tertawa cekikikan karena merasa lucu dengan tingkah Bu Romlah yang luar biasa menakjubkan.

"Jadi ini yang di maksud dengan ucapan kakak tadi kalau aku bakal tahu sendiri."Tanya Zahira yang masih senyum-senyum tak jelas.Sedangkan Afnan hanya bisa tertawa ngakak sambil menganggukan kepala karena tingkah Bu Romlah tadi.

"Mulai sekarang kamu harus mulai terbiasa dengan segala tingkah polah Bu Romlah,dan jangan pernah masukan dalam hati tiap perkataan Bu Romlah karena yang ada nanti kita sakit hati.masih mending masih kalau sakit hati,kalau sampai sakit jiwa kan repot."Ucap Afnan sambil terus tertawa terbahak-bahak yang di ikuti oleh Zahira dan sukses melemparkan bantal sofa di kepala Afnan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!