zahira terduduk lemas sembari menangis perih di hadapan pemuda tersebut.Sementara Afnan sendiri juga tidak bisa berbuat apa-apa,setiap kata pembelaan yang keluar dari mulut nya selalu tidak dipercaya.
"Maka nya jika nggak mau diarak jangan mesum dasar anak muda jaman sekarang,kalau sudah tidak kuat lebih baik kalian menikah saja.Bagaimana para warga jika kita nikah kan saja Zahira dengan pemuda ini."ucap wanita berdaster tersebut dengan semangat memprovokasi para warga.
"Iya kami setuju biar kampung kita nggak terkena sial akibat perbuatan zina mereka."Ujar salah satu warga.Mendengar hal itu tentu saja Zahira terkejut karena tidak pernah terpikirkan bahwa dia akan menikah dengan cara yang memalukan apa lagi menikah dengan pria yang tidak dikenal nya apalagi di cintai nya,belum lagi pernikahan akan terjadi karena sebuah fitnah keji.
Tiba-tiba datang dua orang tua paruh baya yang ternyata adalah orang tua dari Zahira mereka datang dengan raut wajah yang sulit untuk digambarkan.Zahira yang melihat kedatangan kedua orang tua nya pun semakin merasa bersalah,tidak tega rasa nya melihat kondisi kedua nya yang sudah tidak muda lagi harus ikut terseret kasus yang tidak dia lakukan sama sekali.
"Nah berhubung kedua orang tua nak zahira sudah datang bagaimana kalau kita putus kan agar zahira dan pemuda ini kita nikah kan,bagaimana menurut Bapak Dharma dan Ibu Ningsih selaku orang tua dari nak zahira." ucap Pak Rt.Mendengar itu zahira segera berdiri dan berlari memeluk badan pak Dharma.
"Pak,zahira nggak mau nikah,bapak percayakan pada zahira,zahira nggak mungkin melakukan zina."Ucap zahira sembari menangis tersedu sedu.Di lerai nya tubuh anak nya dari pelukan nya.ditatap nya mata sang anak,sebagai orang tua Pak Dharma tentu merasa sedih melihat nasib anak nya.
"Iya nak,bapak sama ibu percaya dengan zahira,anak bapak nggak mungkin melakukan zina,tapi kamu nggak ada bukti atau pun saksi yang bisa membuktikan kalau kamu dan pemuda itu tidak berzina,jadi lebih baik kalian segera menikah saja agar kalian selamat dan tak lagi di anggap melakukan zina."Ucap pak Dharma dengan hati yang perih.
"Tapi pak,zahira belum mengenal kak Afnan,kami baru tadi bertemu karena dia lah yang menolong zahira dari gangguan para pemabuk yang hendak melecehkan Zahira."ucapan Zahira sambil menangis tergugu.
"Gimana nak Afnan apa kau bersedia menikahi putriku?".Tanya pak Dharma kepada Afnan.
"iya saya bersedia pak,saya akan bertanggung jawab kepada zahira meski saya dan zahira tidak pernah melakukan zina seperti yang di tuduhkan kepada kami."ucap Afnan dengan mantap.Pak Dharma pun menjadi tenang dan mempercayakan zahira kepada Afnan.
"Baiklah,besok kita nikahkan Zahira dan Afnan."ujar Pak Rt dengan keputusan nya tak ada yang berani menolak.
"huuuuuuu...maka nya jadi cewe jangan sok jual mahal,sok alim nggak tahu nya suka celap celup,munafik."ucapan perempuan berdaster itu lagi.perempuan berdaster tersebut bernama Ratna.sejak dulu Ratna memang tidak pernah suka kepada Zahira,dia selalu iri terhadap zahira karena semua orang yang ada dikampung sangat menyukai nya karena kepribadian nya yang baik dan sopan.maka ketika terjadi peristiwa tersebut membuat Ratna ingin memanfaatkan untuk menjatuhkan Zahira.
"oh ya zahira jangan lupa gunakan pakaian terbaikmu karena besok laundry akan menikah."ucapan Ratna sambil tertawa mengejek dan segera meninggalkan kediaman pak Rt.
keesokan hari nya,dengan mengenakan gamis putih dan juga kerudung putih zahira bersiap siap untuk melaksanakan ijab qabul,begitu pun Afnan yang memakai koko putih dan peci warna senada bersiap melaksanakan ijab kabul.
"bisa kita mulai."tanya pak penghulu.
"bisa pak."ucap Afnan sambil menjabat tangan pak penghulu dan disaksikan oleh seluruh warga yang akan mengikuti ijab kabul.
"saya nikah kan dan saya kawinkan engkau Muhammad Afnan dengan ananda Zahira Aulia binti Dharma dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin seberat 2 gram dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawin Nya Zahira Aulia binti Dharma dengan mas kawin tersebut tunai!!
"bagaimana para saksi sah!!!",
"sah!!!." ucapan para warga dengan lantang.
"Baiklah sekarang kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri,meski kalian hanya menikah siri tapi tetap kalian tetap harus saling menghormati."Nasehat penghulu kepada Zahira dan Afnan.
Karena pernikahan sudah selesai maka penghulu pun segera pamit pergi begitu juga ke dua orang tua Zahira,sedangkan zahira dan Afnan masih terdiam tidak tahu ingin berbuat apa.
"Ayo pulang ketempat bapaku,hanya rumah itu yang masih mau menerima kita."Ucap Zahira yang di ikuti oleh Afnan
"Huuuuuu"
sorak sorai mengiringi kepergian mereka bahkan tanpa di duga ada yang melempar telur busuk kearah kepala zahira,kaget tentu saja seumur hidup nya belum pernah dia dipermalukan seperti ini.luruh sudah air mata zahira untuk yang kesekian kali nya.Tanpa di duga ada yang menyiramkan air comberan ke arah Zahira,beruntung Afnan mengetahui nya dan segera melindungi zahira dengan tubuh nya sehingga punggung Afnan lah yang terkena siraman air comberan tersebut.Afnan menatap tajam kearah orang yang menyiramkan air comberan tersebut yang ternyata adalah Ratna wanita berdaster yang selalu memfitnah zahira.
Afnan sangat marah,ditatapnya Ratna dengan tajam ingin rasa nya dia memaki bahkan memukul wanita tersebut,namun dia sadar hal itu akan semakin memperkeruh keadaan maka Afnan hanya bisa menyimpan dalam hati kemarahan tersebut.
"sudah bubar semua,ini bukan tontonan,bubar!!!".usir pak Rt kepada warga yang masih berkumpul.
"huuuuuu nggak seru Pak Rt."ucap salah satu warga.sedangkan pak Rt yang mendengar itu hanya bisa geleng-geleng kepala.
sementara itu Zahira dan Afnan yang telah sampai di rumah pak Dharma tidak bisa masuk karena pintu dalam keadaan terkunci.
Tok...tok...tok
"Bapak ini Zahira pak."Teriak Zahira sembari mengintip dari jendela.
"ceklek." terdengar anak kunci diputar menandakan pintu dibuka.
"Bruuuk."
"Pergi kau dari sini,bawa barang-barangmu."Ujar Bu Ningsih dengan tatapan tajam penuh amarah.
"Ibu ngusir Zahira,kalau Zahira ibu usir kemana Zahira harus pergi bu?."ucap Zahira dengan hati menahan sakit.
"Aku tak perduli kemana kamu mau pergi,yang pasti aku tidak mau menampung pezina seperti kalian!!!!."ucap Bu Ningsih lagi sambil mendorong zahira hingga jatuh terduduk melihat itu Afnan pun membantu zahira untuk berdiri.Zahira hanya bisa menangis,tidak bisa melawan amarah sang ibu.
"Izin kan Zahira bertemu dengan bapak,agar Zahira bisa berpamitan untuk yang terakhir kali nya bu."ucapan Zahira memohon,di pegang nya lengan sangat ibu.namun ditepis nya tangan Zahira dengan kasar hingga tubuh Zahira pun terhuyung.
"Bapak nggak ada,dia sudah pergi ke ladang pagi-pagi sekali.segera tinggalkan rumahku biar nanti aku yang sampaikan ke bapakmu,kalau kamu sudah pergi dari sini,cepat pergi.pergi!!!!!."Teriak Bu Ningsih sambil mendorong Zahira dan segera masuk kedalam dan menutup pintu dengan kasar.Bu Ningsih terduduk di balik pintu dan menangis tertahan.
"Maafkan ibu Zahira,maafkan ibu."Ucap Bu Ningsih lirih sambil memukul-mukul dada nya seolah menghilangkan rasa sesak di dada.Sementara Zahira hanya bisa menangis meratapi nasib nya yang entah akan bagaimana kedepan nya.
Afnan hanya bisa menghela nafas,segera di dekati nya Zahira dan di tuntun nya pergi meninggalkan kediaman orang tua Zahira.Sedih hati Zahira harus meninggalkan rumah dan kedua orang tua nya.
"sudahlah kamu sekarang adalah tanggung jawabku,Insya Allah kau tidak akan kekurangan, aku janji padamu,ayo kita pulang kerumahku."Ucap Afnan bergegas mengajak Zahira untuk pergi.sekali lagi ditengok nya oleh Zahira rumah kedua orang tua nya sebelum benar-benar pergi untuk meninggalkan nya.
"Ibu,Bapak.maafkan Zahira karena sudah membuat kalian kecewa,tapi aku janji suatu saat nanti aku pasti kembali."Janji Zahira dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
✿🅼🅾🅼 🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿
amin afgan/Applaud/
2024-10-14
0
✿🅼🅾🅼 🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿
share lock rumah ratna,bakalan ku robek daster nya menjadi beberapa bagian/Angry//Angry//Angry/.....
2024-10-14
0
✿🅼🅾🅼 🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿
sah banget/Proud/
2024-10-14
0