BAB 3.KEHIDUPAN BARU

Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam Zahira dan Afnan telah sampai di tempat tinggal Zahira yang baru,ya rumah Afnan tidak lah besar namun tidak juga kecil,rumah sederhana dengan 3 kamar tidur yang sudah ada kamar mandi dalam,ruang makan,dapur dan ruang tamu.meski rumah tersebut sederhana namun sangat bersih dan terawat dan terlihat sejuk dimata dengan berbagai tanaman yang berada di depan rumah nya

"Selamat datang di rumah kita,maaf bukan rumah mewah yang bisa ku berikan.hanya rumah sederhana yang bisa aku berikan untukmu."Ucap Afnan dengan rasa bersalah.

Zahira yang mendengar hal itu tersenyum,kemudian memasuki teras rumah Afnan.

"Rumah kakak sangat bagus kok,meski sederhana namun terlihat klasik dan asri.dan lumayan luas juga jika di tinggali oleh kakak sendiri."Ucapan Zahira tentu membuat Afnan senang karena Zahira bisa menerima keadaan nya yang bukan lah orang kaya.

"Zahira suka rumah kakak,aku pasti betah tinggal di rumah kakak."ucap Zahira lagi.

"Syukurlah,sekarang kita masuk,bersih kan badan kita dan setelah itu kita cari makan karena ada yang ingin aku bicarakan sama kamu."Ujar Afnan kemudian mengeluarkan anak kunci dan membuka pintu rumah nya.sekali lagi Zahira sungguh takjub melihat rumah Afnan meski sederhana tapi betul-betul bersih dan rapi meski ditinggalin oleh Afnan yang notabene seorang cowo.

Afnan menunjukan sebuah kamar yang tidak terlalu besar namun bersih dan rapi.

"Ini kamar kamu,aku tahu meski kita sudah menikah namun kita belum saling kenal,jadi kalau tidur sekamar aku yakin kamu nggak akan nyaman dan tenang.Dan sebelah nya adalah kamarku jadi jika ada apa-apa kamu bisa mengetuk kamarku." ucap Afnan dan zahira pun hanya mengangguk dan tersenyum.

Setelah Afnan meninggalkan kamar zahira dan masuk ke kamar nya sendiri,zahira pun lekas menutup pintu dan menyusuri tiap sudut ruangan,terdapat kamar mandi dalam sehingga saat Zahira ingin mandi tidak perlu keluar kamar.jika di bandingkan dengan rumah nya,rumah Afnan jauh lebih baik dan lebih nyaman untuk ditinggalin sedangkan dirumah Zahira hanya terdapat 2 kamar tidur,ruang tamu,ruang makan,dan kamar mandi yang menyatu dengan dapur dan ukiran rumah nya pun jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan rumah Afnan.

Setelah membersihkan diri Afnan pun berjalan menuju ke kamar Zahira.

"tok..tok..tok"

tak lama terbukalah pintu kamar Zahira,karena terburu buru membuka pintu Zahira lupa mengenakan kerudung nya.Rambut hitam legam, panjang terurai membuat Zahira terlihat cantik apa lagi zahira baru selesai mandi.Melihat pemandangan ini Afnan terpana dan tak berkedip saat melihat Zahira.

zahira yang melihat Afnan yang terdiam pun berusaha untuk menyadarkan Afnan dengan menggerakkan tangan nya di depan mata Afnan.

"Kak,kak Afnan!!!."Ucap Zahira dengan lantang sambil menggerakkan tangan nya ke atas dan ke bawah di depan wajah Afnan.

"Kakak kenapa?kok bengong sih!!".Tanya Zahira dengan tersenyum geli melihat wajah Adnan yang lucu saat terbengong-bengong.

"Ah..itu bukan nya aku bengong cuma kaget aja lihat kamu nggak pakai kerudung."Ucap Afnan sambil menunjuk ke arah rambut Zahira.Mendengar ucapan Afnan zahira pun melotot kaget,di sentuh nya kepala nya dan benar dia lupa memakai kerudung.dan segera masuk ke kamar dan mengenakan kerudung nya.Setelah selesai baru lah dia keluar menemui Afnan yang mengajak nya makan malam di luar.

Setelah sampai di tempat tujuan Zahira dan Afnan pun segera memesan 2 piring nasi goreng seafood dan 2 gelas jus jeruk.Sambil.menunggu makanan mereka datang Afnan pun mulai membuka percakapan agar suasana tidak canggung.

"Zahira mengenai pernikahan kita,aku tahu kita samasama tidak ada rasa cinta.namun aku mau kita berusaha untuk menerima pernikahan ini.aku mau bertanya apakah kamu mau menjadi istri ku sampai kita tua nanti?".Tanya Afnan sambil menatap mata Zahira,sementara Zahira yang mendapatkan pertanyaan tersebut merasa bingung untuk menjawab nya.

"Aku tahu,kamu pasti bingung untuk menjawab nya namun aku sangat membutuhkan jawaban kamu sekarang,karena jawaban mu sangat menentukan tentang nasib pernikahan kita."Ujar Afnan lagi dan kini di raih nya tangan Zahira dan di genggam nya dengan lembut.

Zahira menghela nafas,masih bingung dengan hati nya dan tak tahu harus bagaimana dia menjawab nya.Namun jika difikir apa yang dikatakan oleh Afnan ada benar nya dan zahira harus segera menjawab agar nasib pernikahan nya pun jelas.

"sebenarnya aku belum ingin menikah,namun ternyata takdir berkata lain.mungkin kak Afnan adalah jodoh Yang allah berikan untukku meski dengan jalan yang tak terduga.Aku hanya ingin menikah sekali dalam seumur hidupku dan aku mau menerima pernikahan kita dengan ikhlas dan bersedia menua bersama kakak.jadikanlah pernikahan kita menjadi yang pertama dan terakhir,dan mari kita jalani pernikahan kita karena Allah dan mari kita tumbuhkan rasa cinta dalam hati,aku yakin suatu saat nanti cinta akan tumbuh dalam hati kita!".Ucap Zahira dengan mantap dan di sambut dengan senyum bahagia oleh Afnan.

"Aku tidak bisa berjanji kalau aku tidak akan membuatmu menangis,namun akan aku akan berusaha untuk membuatmu bahagia meski aku bukan lah orang kaya,namun apapun akan aku lakukan untuk menafkahimu dan calon anak kita nanti!"Ucap Afnan dengan penuh keyakinan.

mendengar ucapan suaminya membuat Zahira merasa terharu dan bahagia,meski nanti harus hidup miskin sekalipun selama Afnan selalu berada di sisi nya dan tak pernah berlaku kasar terhadap nya maka dia akan senantiasa berada di sisi Afnan.

"Setelah ini kita mulai lembaran baru sebagai pasangan suami istri dan aku harap kau bisa menyesuaikan keadaanku yang bulan orang kaya."Ucap Afnan kembali.

Zahira sungguh terharu dan bersyukur mendapatkan suami sebaik Afnan,dia berjanji akan mnjadi istri yang baik untuk nya dan akan berbakti kepada suaminya.Tak lama makanan mereka pun datang dan terpaksa percakapan mereka hentikan.

"ya sudah lebih baik kita makan dulu setelah itu di lanjutkan lagi ngobrol nya setelah makan kamu selesai."Ucapan Anda dan disertai dengan anggukan kepala.

Zahira mengangguk dan segera menyantap makan malam nya dngan semangat karena perut nya sudah sangat lapar.melihat itu Afnan pun tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala nya melihat tingkah lucu zahira.

setelah makan malam selesai mereka pun bergegas pulang dan segera ingin istirahat karena esok hari zahira dan Afnan akan kembali bekerja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!