Bab 4 #Kemarahan Pak Adrian

DAREN

"Itu karena?"

"Karena apa Lilian?"

"Itu karena mamaku sudah mengetahui hubungan kita, waktu itu mereka sempat melarangnya dan aku masih mengabaikannya, tapi kali ini tidak bisa Briyan, aku takut terjadi apa-apa denganmu." kehawatiran nampak terlihat di wajah Lilian.

"Terjadi apa Lilian? percayalah itu hanya ketakutanmu saja. Kamu masih mencintaiku bukan?" Lilian mulai memberanikan diri menatap kearah Briyan dia tidak bisa menyembunyikan rasa cintanya pada laki-laki di depannya.

Tanpa mereka berdua sadari disaat mereka sedang berdiri dan saling berhadapan tiba-tiba saja mobil Daren baru saja melintas di jalanan tidak jauh dari tempat mereka berdiri, Daren seperti mendapatkan angin segar melihat Lilian sedang bersama dengan kekasihnya.

Daren tidak menyia-nyiakan waktunya dia segera menghentikan laju mobilnya dan segera mengeluarkan ponsel miliknya untuk segera mengambil gambar Lilian dan juga Briyan.

"Lihat saja adikku sayang, bagaimana kamu akan langsung di buang dari keluarga Adrian kalau papa sudah melihat foto yang akan aku kirim ini!" senyum miring nampak terlihat dari Daren.

Rasa tidak suka Daren pada adik angkatnya itu sudah terjadi sejak lama, dimana setiap harinya Lilian seperti di anak emaskan oleh Adrian dan juga Casandra, timbul di hati Daren rasa benci pada adik angkat nya itu.

Dia tidak ingin nantinya Lilian lah yang akan mendapatkan hak waris dari keluarga angkatnya, dia juga merasa berhak disana, rasa kesal Daren bertambah setelah Lilian sudah mulai bekerja di perusahaan papa angkatnya.

Sementara itu Daren masih harus bekerja keras untuk mendapatkan itu semua, rasa tidak suka Daren pada Lilian semakin besar, walaupun mereka dibesarkan bersama tapi rasa sayang kedua orang tua angkatnya sangat berbeda terhadapnya, apalagi Casandra yang terlihat lebih menyayangi Lilian seperti putri kandungnya sendiri.

**

Sementara dikantornya, pak Adrian baru saja selesai bertemu dengan rekan bisnisnya, dia segera menemui Lilian diruangan nya, tapi sayang, dia tidak menemukan putrinya ada disana, dia segera memanggil Arka dan menanyakan pada Arka dimana keberadaan Lilian sekarang.

"Arka dimana Lilian? bukankah seharusnya dia sedang mempelajari pekerjaannya disini?"

"Saya kurang tahu pak, tadi nona Lilian masih ada diruangan ini, kalau begitu saya akan coba tanyakan pada karyawan yang lain."

Belum sempat Arka meninggalkan ruangan Lilian, tiba-tiba saja ponsel milik Pak Adrian berbunyi, disana sebuah pesan baru saja diterimanya, pesan itu ternyata dari anak angkatnya Daren.

"Daren? ada apa dia mengirim pesan?" pak Adrian segera membuka isi pesan itu, ternyata Daren mengirimkannya sebuah foto, foto itu adalah foto Lilian yang sedang bersama dengan Briyan.

"Lilian! beraninya anak itu menemui laki-laki miskin itu!" kekesalan pak Adrian mulai terlihat, dia tidak menyangka kalau Lilian berani meninggalkan pekerjaannya demi untuk bertemu dengan kekasihnya.

"Arka! tolong jemput Lilian suruh dia menemuiku!" Arka yang masih berdiri didepan pintu langsung terkejut mendengar perintah dari bos besarnya.

"Dimana saya harus menjemput nona Lilian pak?"

"Lilian sekarang sedang ada didepan perusahaan Gunawan."

"Baik, saya akan segera menjemput nona Lilian." Arka segera keluar dari ruangan itu.

**

Mobil Arka terus melaju menuju ke tempat dimana Lilian sekarang berada, dia tidak menyia-nyiakan waktunya.

Sementara itu di depan perusahaan milik pak Gunawan, Lilian masih terlihat sedang berbicara pada Briyan, mereka masih mencoba mencari solusi tentang bagaimana hubungan mereka kedepannya.

"Lilian, aku mohon jangan kamu akhiri hubungan kita, aku sangat mencintaimu." ucap Briyan.

"Tapi Briyan aku tidak mau kamu terkena masalah dari keluargaku, kamu belum tahu siapa papaku."

"Kamu benar, bukankah papamu adalah pak Adrian pemilik perusahaan ternama di kota ini? dan bukan guru honorer seperti yang kamu katakan padaku waktu itu?" Lilian nampak terkejut.

"Jadi kamu?"

"Aku sudah tahu dari pak Gunawan, bukankah aku selalu memintamu untuk berkata jujur Lilian, tapi kenapa kamu menutupinya dariku? pantas saja kamu takut aku terkena masalah bila masih bersamamu, aku tahu keluargamu memang orang terhormat. Ternyata kita bagai langit dan bumi." Briyan langsung mengalihkan padangannya ketempat lain.

"Maafkan aku Briyan, tapi percayalah aku juga sangat mencintaimu, apalagi ibu Saraswati sudah aku anggap seperti ibuku sendiri, aku hanya takut mama akan melakukan berbagai cara untuk memisahkan kita berdua."

''Apa kamu takut?"

"Tentu saja aku takut, bukankah cinta tak harus saling memiliki Briyan?" Briyan langsung menatap wajah Lilian.

"Jadi, selama ini kamu tidak pernah serius denganku? baiklah mulai sekarang aku akan menjauh darimu, aku tidak akan menahanmu untuk pergi." ada rasa berat di hati Lilian setelah Briyan mengucapkan kata itu.

"Pulanglah Lilian, nanti kedua orang tuamu mencarimu, aku harus kembali bekerja." Briyan segera berjalan menjauhi Lilian.

"Briyan." Lilian langsung berlari menahan Briyan yang mulai menjauh dari tempatnya berdiri, Lilian memeluk erat punggung kekar milik Briyan seakan dia tidak ingin melepasnya.

Ada rasa bersalah dihatinya, tapi ada juga rasa takut kalau sesuatu terjadi pada Briyan seperti yang sudah mamanya lakukan pada kisah Daren dan kekasihnya waktu itu.

Casandra tidak pernah main-main, kala itu Daren juga sempat mempunyai kekasih seorang guru, mamanya tidak pernah menyetujui hubungan Daren dan juga kekasihnya itu, sampai akhirnya guru itu sudah tidak pernah terlihat lagi di kota ini, entah bagaimana sekarang nasibnya.

Casandra selalu saja menginginkan menantu kaya, dia tidak ingin sedikitpun kehilangan hartanya, kalau bisa hartanya bisa semakin bertambah dan tidak berkurang sedikitpun.

"Nona Lilian ikutlah dengan saya," suara dari seseorang dibelakangnya membuat Lilian terkejut, dia segera menoleh kearah sumber suara.

"Arka?" Briyan langsung ikut menoleh kearah Arka.

"Nona Lilian, maaf, pak Adrian menyuruh saya untuk segera membawa anda bertemu dengan beliau."

"Papa? jadi papa tahu aku disini?" Arka hanya menganggukkan kepala sambil melirik kearah Briyan.

"Jadi ini laki-laki kekasih Lilian?"

Bersambung....

Episodes
1 Kembalinya Sang Pewaris
2 Bab 2 Berhenti Bekerja
3 Bab 3 Menemui Briyan
4 Bab 4 #Kemarahan Pak Adrian
5 Bab 5 # Mengetahui Informasi
6 Bab 6# Karma
7 Bab 7 #Ketakutan Casandra
8 Bab 8 # Pertemuan dengan Pak Adrian
9 Bab 9 # Orang di Masa lalu
10 Bab 10 # Menemui Dokter Kandungan
11 Bab 11 #Sebuah Kecelakaan
12 Bab 12# Melihat Seseorang Dari Masa Lalu
13 Bab 13 # Saraswati?
14 Bab 14 # Sabotase
15 Bab 15# Kedatangan Lilian
16 Bab 16 # Kedatangan Casandra
17 Bab 17# Cerai???
18 Bab 18 # Mendapat Titik Terang
19 Bab 19# Mulai Melakukan Pencarian
20 Bab 20 # Bermimpi
21 Bab 21# Pencarian
22 Bab 22# Pertemuan
23 Bab 23# Melihat Seseorang
24 Bab 24# Tuan Muda?
25 Bab 25# Masuk Perangkap
26 Bab 26# Kekesalan Casandra
27 Bab 27# Surat Perjanjian
28 Bab 28# Kedatangan Casandra
29 Bab 29# Perginya Saraswati
30 Bab 30# Kedatangan Briyan
31 Bab 31# Ancaman Daren
32 Bab 32# Lari dari Persidangan
33 Bab 33 # Kedatangan Agung
34 Bab 34# Hati Casandra Meleleh
35 Bab 35# Kalung Berlian
36 Bab 36 #Kemana Perginya Briyan?
37 Bab 37 # Saraswati Pingsan
38 Bab 38# Sebuah Informasi
39 Bab 39# Falshback
40 Bab 40# Berita meninggalnya Briyan
41 Bab 41# Penjelasan Marlon
42 Bab 42# Rencana Arka
43 Bab 43# Tiga Bulan Berlalu
44 Bab 44# Kekesalan Daren
45 Bab 45# Rencana Casandra
46 Bab 46 #Kesepakatan
47 Bab 47# Mendengar Sebuah Rencana
48 Bab 48# Hal yang Menjijikan
49 Bab 49# Sebuah Kecelakaan
50 Bab 50# Tak enak hati
51 Bab 51# Sebuah Pengakuan yang Mengejutkan
52 Bab 52# Saraswati?
53 Bab 53# Kedatangan Daren
54 Bab 54 # Kedatangan Saraswati
55 Bab 55 # Adrian Mengalami Kejang
56 Bab 56# Lilian baru saja mendapatkan kabar
57 Bab 57# Membebaskan Arka
58 Bab 58# Adrian Sadar
59 Bab 59# Pindah ke ruang perawatan
60 Bab 60# Daren menemui Adrian
61 Bab 61# Perawat Palsu
62 Bab 62# Pertemuan Adrian dan juga Saraswati
63 Bab 63# Sabotase
64 Bab 64# Briyan akan kembali
65 Bab 65# Kedatangan Casandra
66 Bab 66 #Pertemuan Adrian dan juga Briyan
67 Bab 67 # Papa?
68 Bab 68 #Kemunculan Briyan
69 Bab 69# Sebuah Penembakan
70 Bab 70# Daren hampir tertangkap
71 Bab 71# Daren tertembak
72 Bab 72# Briyan sudah sadar
73 Bab 73# Ke kesalan Agung
74 Bab 74# Kembali menjalin hubungan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Kembalinya Sang Pewaris
2
Bab 2 Berhenti Bekerja
3
Bab 3 Menemui Briyan
4
Bab 4 #Kemarahan Pak Adrian
5
Bab 5 # Mengetahui Informasi
6
Bab 6# Karma
7
Bab 7 #Ketakutan Casandra
8
Bab 8 # Pertemuan dengan Pak Adrian
9
Bab 9 # Orang di Masa lalu
10
Bab 10 # Menemui Dokter Kandungan
11
Bab 11 #Sebuah Kecelakaan
12
Bab 12# Melihat Seseorang Dari Masa Lalu
13
Bab 13 # Saraswati?
14
Bab 14 # Sabotase
15
Bab 15# Kedatangan Lilian
16
Bab 16 # Kedatangan Casandra
17
Bab 17# Cerai???
18
Bab 18 # Mendapat Titik Terang
19
Bab 19# Mulai Melakukan Pencarian
20
Bab 20 # Bermimpi
21
Bab 21# Pencarian
22
Bab 22# Pertemuan
23
Bab 23# Melihat Seseorang
24
Bab 24# Tuan Muda?
25
Bab 25# Masuk Perangkap
26
Bab 26# Kekesalan Casandra
27
Bab 27# Surat Perjanjian
28
Bab 28# Kedatangan Casandra
29
Bab 29# Perginya Saraswati
30
Bab 30# Kedatangan Briyan
31
Bab 31# Ancaman Daren
32
Bab 32# Lari dari Persidangan
33
Bab 33 # Kedatangan Agung
34
Bab 34# Hati Casandra Meleleh
35
Bab 35# Kalung Berlian
36
Bab 36 #Kemana Perginya Briyan?
37
Bab 37 # Saraswati Pingsan
38
Bab 38# Sebuah Informasi
39
Bab 39# Falshback
40
Bab 40# Berita meninggalnya Briyan
41
Bab 41# Penjelasan Marlon
42
Bab 42# Rencana Arka
43
Bab 43# Tiga Bulan Berlalu
44
Bab 44# Kekesalan Daren
45
Bab 45# Rencana Casandra
46
Bab 46 #Kesepakatan
47
Bab 47# Mendengar Sebuah Rencana
48
Bab 48# Hal yang Menjijikan
49
Bab 49# Sebuah Kecelakaan
50
Bab 50# Tak enak hati
51
Bab 51# Sebuah Pengakuan yang Mengejutkan
52
Bab 52# Saraswati?
53
Bab 53# Kedatangan Daren
54
Bab 54 # Kedatangan Saraswati
55
Bab 55 # Adrian Mengalami Kejang
56
Bab 56# Lilian baru saja mendapatkan kabar
57
Bab 57# Membebaskan Arka
58
Bab 58# Adrian Sadar
59
Bab 59# Pindah ke ruang perawatan
60
Bab 60# Daren menemui Adrian
61
Bab 61# Perawat Palsu
62
Bab 62# Pertemuan Adrian dan juga Saraswati
63
Bab 63# Sabotase
64
Bab 64# Briyan akan kembali
65
Bab 65# Kedatangan Casandra
66
Bab 66 #Pertemuan Adrian dan juga Briyan
67
Bab 67 # Papa?
68
Bab 68 #Kemunculan Briyan
69
Bab 69# Sebuah Penembakan
70
Bab 70# Daren hampir tertangkap
71
Bab 71# Daren tertembak
72
Bab 72# Briyan sudah sadar
73
Bab 73# Ke kesalan Agung
74
Bab 74# Kembali menjalin hubungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!