Bab 3 Menemui Briyan

LILIANA

Disepanjang perjalanan menuju ke kantor papanya Lilian hanya bisa terdiam di dalam mobil, pikirannya masih tertuju pada Briyan yang kemarin baru saja ia putuskan.

"Maafkan aku Briyan, aku tahu pasti kamu bingung dengan keputusanku kemarin, aku harus bagaimana Briyan?"

Tak terasa air mata Lilian mulai berjatuhan, rasa cintanya pada Briyan sebenarnya sangatlah besar, tapi dia tahu apa yang akan terjadi kalau orang tuanya sudah mengetahui hubungannya dengan Briyan.

Disampingnya diam-diam Adrian terus memperhatikannya putri angkatnya dari depan kaca mobil.

"Lilian, apa sebenarnya kamu terpaksa mengikuti kemauan papa?" teguran pak Adrian langsung membuat Lilian segera menghapus air matanya.

"Ti-tidak pa, aku tidak terpaksa, semua keputusan mama dan papa itu yang terbaik." suara Lilian seakan tercekik di tenggorokan saat mengatakan itu semua.

"Benarkah?" Pak Adrian tersenyum kecil.

"Iya pa, benar."

"Bukankah kamu menangis karena kamu sudah tidak bisa bertemu lagi dengan Briyan?" Lilian langsung menoleh kearah papanya.

"Papa?" benar dugaan Lilian papa nya pasti sudah mengetahui tentang hubungannya bersama Briyan.

"Sudahlah, papa tahu semua. Mulai sekarang lupakan Briyan kamu bisa mendapatkan laki-laki yang lebih dari Briyan."

"Tapi pa, aku sangat mencintai Briyan, dia baik dan juga sayang sama aku."

"Bukankah papa sudah berulang kali melarang kamu dan juga Daren untuk tidak berhubungan dengan orang miskin!"

"Tapi pa, apa alasan papa selalu melarang itu semua?"

"Kamu ingin tahu alasan papa?" Lilian langsung menganggukkan kepalanya.

"Karena orang miskin tidak bisa mencintaimu dengan tulus, mereka hanya mengincar harta kita saja." Lilian langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak, tidak semua orang begitu pa. Briyan tidak seperti itu, dia tulus mencintaiku, bahkan dia tidak tahu kalau aku adalah anak papa."

"Oya, tapi bagaimana kalau dia sudah tahu? dan dia diam-diam sudah mencari tahu terlebih dahulu tentang siapa kamu sebenarnya? Sudahlah! papa tidak mau memperpanjang urusan ini, bagi papa ini semua tidak penting!" terlihat kekecewaan di wajah Lilian setelah mendengar papanya berbicara.

Mobil yang membawa mereka akhirnya sudah sampai di depan lobi perusahaan, Adrian segera turun dari mobilnya dengan Lilian yang langsung mengikuti dibelakangnya.

Semua mata langsung mulai tertuju pada kedatangan Direktur utama pemilik perusahaan tempat mereka bekerja. kedatangan Lilian diperusahaan itu membuat semua karyawan mulai bertanya-tanya.

"Bukankah itu putri dari pak Adrian? apa dia akan mulai bekerja di perusahaan ini?" bisik-bisik dari mereka.

"Entahlah, putri pak Adrian ternyata cantik sekali, dia seperti bidadari." ucap teman disampingnya.

"Hus, jangan sembarangan kamu! kalau kamu ketahuan memuji kecantikannya bisa-bisa kamu langsung dipecat pak Adrian." mereka langsung terdiam saat Lilian melintas di depan mereka.

Didepan semua karyawan Lilian selalu memberikan senyumannya, dia tidak menunjukan ke angkuhan sama sekali, Lilian ramah dan baik hati.

"Selamat pagi pak?"

"Pagi, Arka tolong siapkan ruangan kerja untuk putri saya!" perintah Adrian pada asisten pribadinya.

"Baik pak!" dengan cekatan dan sedikit melirik kearah Lilian, Arka sang asisten langsung menjalankan perintah atasannya, dan tanpa sepengetahuan yang lain diam-diam didalam hati, Arka mulai mengagumi kecantikan Lilian anak dari bos besarnya itu.

**

Sementara itu di ruang kerjanya Briyan masih saja memikirkan Lilian, dia belum bisa mengalihkan pikirannya pada sosok Liliana yang ia cintai, dia belum bisa terima atas keputusan Lilian yang sudah mengakhiri hubungan mereka.

"Lilian kamu dimana? kenapa nomor ponselmu tidak bisa di hubungi?" Briyan mulai kesal karena sudah beberapa kali dia mencoba menghubungi Lilian tapi selalu tidak bisa.

Ponsel miliknya terus saja ia pandangi, dia berharap Lilian mau menghubunginya, tapi nyatanya semua itu tidak pernah terjadi seharian ini tidak ada kabar dari kekasih nya sama sekali.

Di kantor milik papanya Liliana mulai terlihat menyibukkan diri dengan pekerjaan barunya, sama seperti Briyan hatinya terus saja memikirkan Briyan.

"Apa yang harus aku lakukan, nyatanya memutuskan hubungan ini semakin membuat hatiku sakit, tidak bisa, aku harus menemui Briyan."

Dengan cepat Lilian langsung mengambil tasnya dan segera pergi meninggalkan ruangannya. Papanya tak terlihat disana dia merasa aman kali ini.

Dengan cepat Lilian langsung memesan sebuah taksi dan langsung pergi meninggalkan perusahaan milik papanya. Tujuan Lilian kali ini hanya ingin segera menemui Briyan di kantornya.

Hanya butuh dua puluh menit Lilian akhirnya sudah sampai didepan perusahaan tempat dulunya dia bekerja disana seorang satpam langsung berjalan menghampirinya.

"Bu Lilian? bukankah ibu sudah keluar dari perusahaan ini? tanya seorang satpam disana.

"Benar pak, oya apa boleh saya minta tolong?"

"Silahkan bu."

"Bisa saya minta tolong bapak panggilkan Briyan? katakan padanya saya menunggunya di luar."

"Siap bu, sebentar." satpam itu segera berlari menuju pos tempatnya bekerja, disana dia langsung menghubungi seseorang.

Setelah menunggu kurang lebih sepuluh menit akhirnya Briyan sudah terlihat keluar dari dalam lobi, matanya mulai mencari keberadaan Lilian.

Kali ini matanya langsung tertuju pada perempuan yang sedang melambaikan tangan kearahnya, dengan sedikit gemetar Briyan langsung tersenyum ke arah Lilian dan mulai berjalan mendekatinya.

Entah apa yang terjadi pada hati mereka berdua, disana nampak kegugupan terlihat saat mereka saling beradu pandang, sehari tanpa kabar mereka sama-sama saling merindukan.

"Lilian? kamu datang?" kenapa dengan ponselmu kenapa susah sekali aku hubungi?" Briyan terus saja memberi pertanyaan pada Lilian.

"Maafkan aku Briyan, ponselku tiba-tiba saja mati setelah aku membalas pesan untukmu kemarin."

"Tidak apa-apa, tapi kamu baik-baik saja bukan?"

"Aku baik-baik saja, tapi Briyan?" terlihat mata Lilian mulai berkaca-kaca, Briyan tidak suka melihat kekasihnya menangis didepannya, dia benar-benar mengkhawatirkan Lilian saat ini.

"Ada apa Lilian? jangan buat aku khawatir, katakan apa yang sebenarnya terjadi?" kenapa kamu sampai memutuskan hubungan kita?"

"Itu karena?"

Bersambung....

Episodes
1 Kembalinya Sang Pewaris
2 Bab 2 Berhenti Bekerja
3 Bab 3 Menemui Briyan
4 Bab 4 #Kemarahan Pak Adrian
5 Bab 5 # Mengetahui Informasi
6 Bab 6# Karma
7 Bab 7 #Ketakutan Casandra
8 Bab 8 # Pertemuan dengan Pak Adrian
9 Bab 9 # Orang di Masa lalu
10 Bab 10 # Menemui Dokter Kandungan
11 Bab 11 #Sebuah Kecelakaan
12 Bab 12# Melihat Seseorang Dari Masa Lalu
13 Bab 13 # Saraswati?
14 Bab 14 # Sabotase
15 Bab 15# Kedatangan Lilian
16 Bab 16 # Kedatangan Casandra
17 Bab 17# Cerai???
18 Bab 18 # Mendapat Titik Terang
19 Bab 19# Mulai Melakukan Pencarian
20 Bab 20 # Bermimpi
21 Bab 21# Pencarian
22 Bab 22# Pertemuan
23 Bab 23# Melihat Seseorang
24 Bab 24# Tuan Muda?
25 Bab 25# Masuk Perangkap
26 Bab 26# Kekesalan Casandra
27 Bab 27# Surat Perjanjian
28 Bab 28# Kedatangan Casandra
29 Bab 29# Perginya Saraswati
30 Bab 30# Kedatangan Briyan
31 Bab 31# Ancaman Daren
32 Bab 32# Lari dari Persidangan
33 Bab 33 # Kedatangan Agung
34 Bab 34# Hati Casandra Meleleh
35 Bab 35# Kalung Berlian
36 Bab 36 #Kemana Perginya Briyan?
37 Bab 37 # Saraswati Pingsan
38 Bab 38# Sebuah Informasi
39 Bab 39# Falshback
40 Bab 40# Berita meninggalnya Briyan
41 Bab 41# Penjelasan Marlon
42 Bab 42# Rencana Arka
43 Bab 43# Tiga Bulan Berlalu
44 Bab 44# Kekesalan Daren
45 Bab 45# Rencana Casandra
46 Bab 46 #Kesepakatan
47 Bab 47# Mendengar Sebuah Rencana
48 Bab 48# Hal yang Menjijikan
49 Bab 49# Sebuah Kecelakaan
50 Bab 50# Tak enak hati
51 Bab 51# Sebuah Pengakuan yang Mengejutkan
52 Bab 52# Saraswati?
53 Bab 53# Kedatangan Daren
54 Bab 54 # Kedatangan Saraswati
55 Bab 55 # Adrian Mengalami Kejang
56 Bab 56# Lilian baru saja mendapatkan kabar
57 Bab 57# Membebaskan Arka
58 Bab 58# Adrian Sadar
59 Bab 59# Pindah ke ruang perawatan
60 Bab 60# Daren menemui Adrian
61 Bab 61# Perawat Palsu
62 Bab 62# Pertemuan Adrian dan juga Saraswati
63 Bab 63# Sabotase
64 Bab 64# Briyan akan kembali
65 Bab 65# Kedatangan Casandra
66 Bab 66 #Pertemuan Adrian dan juga Briyan
67 Bab 67 # Papa?
68 Bab 68 #Kemunculan Briyan
69 Bab 69# Sebuah Penembakan
70 Bab 70# Daren hampir tertangkap
71 Bab 71# Daren tertembak
72 Bab 72# Briyan sudah sadar
73 Bab 73# Ke kesalan Agung
74 Bab 74# Kembali menjalin hubungan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Kembalinya Sang Pewaris
2
Bab 2 Berhenti Bekerja
3
Bab 3 Menemui Briyan
4
Bab 4 #Kemarahan Pak Adrian
5
Bab 5 # Mengetahui Informasi
6
Bab 6# Karma
7
Bab 7 #Ketakutan Casandra
8
Bab 8 # Pertemuan dengan Pak Adrian
9
Bab 9 # Orang di Masa lalu
10
Bab 10 # Menemui Dokter Kandungan
11
Bab 11 #Sebuah Kecelakaan
12
Bab 12# Melihat Seseorang Dari Masa Lalu
13
Bab 13 # Saraswati?
14
Bab 14 # Sabotase
15
Bab 15# Kedatangan Lilian
16
Bab 16 # Kedatangan Casandra
17
Bab 17# Cerai???
18
Bab 18 # Mendapat Titik Terang
19
Bab 19# Mulai Melakukan Pencarian
20
Bab 20 # Bermimpi
21
Bab 21# Pencarian
22
Bab 22# Pertemuan
23
Bab 23# Melihat Seseorang
24
Bab 24# Tuan Muda?
25
Bab 25# Masuk Perangkap
26
Bab 26# Kekesalan Casandra
27
Bab 27# Surat Perjanjian
28
Bab 28# Kedatangan Casandra
29
Bab 29# Perginya Saraswati
30
Bab 30# Kedatangan Briyan
31
Bab 31# Ancaman Daren
32
Bab 32# Lari dari Persidangan
33
Bab 33 # Kedatangan Agung
34
Bab 34# Hati Casandra Meleleh
35
Bab 35# Kalung Berlian
36
Bab 36 #Kemana Perginya Briyan?
37
Bab 37 # Saraswati Pingsan
38
Bab 38# Sebuah Informasi
39
Bab 39# Falshback
40
Bab 40# Berita meninggalnya Briyan
41
Bab 41# Penjelasan Marlon
42
Bab 42# Rencana Arka
43
Bab 43# Tiga Bulan Berlalu
44
Bab 44# Kekesalan Daren
45
Bab 45# Rencana Casandra
46
Bab 46 #Kesepakatan
47
Bab 47# Mendengar Sebuah Rencana
48
Bab 48# Hal yang Menjijikan
49
Bab 49# Sebuah Kecelakaan
50
Bab 50# Tak enak hati
51
Bab 51# Sebuah Pengakuan yang Mengejutkan
52
Bab 52# Saraswati?
53
Bab 53# Kedatangan Daren
54
Bab 54 # Kedatangan Saraswati
55
Bab 55 # Adrian Mengalami Kejang
56
Bab 56# Lilian baru saja mendapatkan kabar
57
Bab 57# Membebaskan Arka
58
Bab 58# Adrian Sadar
59
Bab 59# Pindah ke ruang perawatan
60
Bab 60# Daren menemui Adrian
61
Bab 61# Perawat Palsu
62
Bab 62# Pertemuan Adrian dan juga Saraswati
63
Bab 63# Sabotase
64
Bab 64# Briyan akan kembali
65
Bab 65# Kedatangan Casandra
66
Bab 66 #Pertemuan Adrian dan juga Briyan
67
Bab 67 # Papa?
68
Bab 68 #Kemunculan Briyan
69
Bab 69# Sebuah Penembakan
70
Bab 70# Daren hampir tertangkap
71
Bab 71# Daren tertembak
72
Bab 72# Briyan sudah sadar
73
Bab 73# Ke kesalan Agung
74
Bab 74# Kembali menjalin hubungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!