Cinta & Luka
Hari pernikahan yang harusnya di isi dengan canda tawa kebahagian,ucapan selamat dan berakhir ciuman romantis,Tapi tidak dengan Samuel dan Grace yang baru saja melangsungkan acara pernikahan mereka di sebuah gereja di negeri Belanda.Mereka berdua sejak tadi hanya berusaha membuat para tamu undangan dan keluarga mereka merasa nyaman namun tidak dengen hati mereka masing-masing.
Pandangan tajam dan terkesan sinis selalu Samuel lemparkan pada Grace sejak tadi,membuat gadis cantik berlesung pipi,bermata biru teduh itu sedikit ketakutan.Grace ingin pestanya segera berakhir dan ia ingin secepatnya pulang.
Dan apa yang Grace harapkan akhirnya terkabul pesta pernikahan sudah usai semua keluarga inti dan para tamu undangan berangsur pulang meninggalkan tempat pesta.Hanya tertinggal Felix dan Bella orang tua Samuel sedangkan,Pedro Ayah Grace sejak tadi juga sudah pulang dan sebelum pedro pulang ia berpesan pada Samuel agar menjaga Grace putri kesayangannya dengan baik.Tentu saja Samuel mengangguk setuju walau terpaksa.
Bella menghampiri menantu cantiknya dan memberi kecupan sayang di kedua pipi Grace.Perlakuan hangat dan manis dari Bella membuat Grace merasakan kasih sayang seorang ibu yang tak pernah ia rasakan sejak kecil .Ibu Grace meninggal saat melahirkan Grace.
"Sam segera bawa pulang Istrimu untuk beristirahat,ia pasti lelah setelah pesta".Ucap Bella
Samuel hanya mengangguk kecil ingin sekali ia pergi ke club dari pada menghabiskan waktu bersama orang asing yang berstatus istrinya sekarang.
"Sam bersikap baiklah pada istrimu sekarang Grace sudah menjadi tanggung jawabmu".Ucap Felix pada putranya
Felix sedikit memiliki kekhawatiran karena dari awal pernikahan ini Samuel begitu menentangnya.Dan Felix berharap Grace bisa merubah sikap keras kepala putranya itu.bukan tanpa alasan Felix memilih Grace sebagai calon menantunya selain ia dan Pedro bersahabat Felix juga bisa melihat Grace adalah gadis yang baik.
Setelah Grace berpamitan,Samuel mengajak istrinya untuk segera pulang.Rumah yang akan di tempati mereka berdua sudah di siapkan sejak jauh hari sebagai kado pernikahan dari Bella buat putra dan menantunya.
sepanjang perjalanan hanya keheningan yang tercipta Grace begitu takut walau hanya sekedar melirik suaminya.Grace berharap pernikahan ini hanya mimpi setelah ia terbangun dari tidur nya nanti.
Tiba di rumah Samuel segera keluar dari mobil dan meninggalkan Grace begitu saja.Sejak tadi ia begitu kesal harus satu mobil dengan wanita asing yang tidak dicintainya.Apalagi kedepanya ia harus menjalani status baru sebagai suami dan tinggal di satu atap yang sama.Memikirkan nya saja membuat Samuel hampir merasa gila.
Grace pun memilih tak ambil pusing dengan sikap Samuel yang begitu dingin terhadapnya.Grace menghampiri salah satu pelayan yang menunggunya di depan pintu masuk rumah.
"Nyonya Grace silahkan masuk".Sambut pelayan itu ramah
Grace hanya tersenyum melihat keramahan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya sekarang.
"Panggil saya Grace aja Bibi jangan panggil Nyonya".Tolak Grace ia lebih merasa nyaman dengan panggilan namanya dari pada harus di tambah kata Nyonya.
"Tidak boleh seperti itu Nyonya,bagaimanapun nyonya sekarang adalah istri Tuan Samuel".Tolak bibi yang bernama Lili.
Grace hanya mengangguk setuju,benar ia sekarang adalah istri seorang pria yang begitu berpengaruh di Belanda ini.
"Bi dimana kamarku?"Tanya Grace ia ingin segera membersihkan tubuhnya yang terasa lengket dan mengganti gaun pengantinnya.
Bibi Lili dengan senang hati mengantarkan nyonya barunya ke kamar yang udah Ia siapkan sejak awal.
"Ini kamar Nyonya,silahkan nyonya beristirahat nanti kalo sudah tiba makan malam Bibi panggil Nyonya ya".
"Ia Bibi terimakasih".Ucap Grace dengan senyum yang teduh membuat siapapun melihatnya merasa nyaman.
"Kalau begitu Bibi pamit ya Nyonya".
Grace pun segera membuka pintu kamar rumah mewah itu,di dalamnya penuh ornamen mahal yang tak pernah Grace miliki sebelumnya.Tapi Grace tetap merindukan kamar minimalisnya.
Hidup sebagai anak petani membuat hidup grace begitu sederhana,Pedro tipe ayah yang pekerja keras walau hidup tak mewah tapi apapun yang Grace inginkan,selalu Pedro usahakan buat putrinya kesayangannya.Namun Grace tak semena-mena memanfaatkan kasih sayang ayahnya itu,jika menginginkan sesuatu yang bagi Grace tidak terlalu penting ia memilih untuk menabung uang yang ayahnya berikan.
Grace pun segera melepas gaun pengantin dan membersihkan hiasan di wajahnya.Setelah semua selesai Grace pun langsung memilih untuk mandi.Aroma terapi dari sabun yang ia pakai membuat Grace sedikit merasa rileks.
Setelah mandi Grace membuka koper baju yang sebelumnya sudah di bawa kerumah ini,ia mengambil piyama berwarna pink fanta buat ia pakai tidur malam ini,terlihat lucu dan menggemaskan saat Grace memakai piyama itu.
Grace melihat belum ada tanda-tanda jika suaminya masuk,Grace malah berharap Samuel tidak tidur sekamar dengannya.
Namun ternyata Grace salah.
Ceklek
Suara pintu kamar terbuka dan mendadak menunjukan seorang pria yang bertubuh atletis,bola mata berwarna cokelat tenang dan wajah yang begitu tampan namun terlihat sangat dingin.
"Sam,,"Ucap Grace satu kata saat melihat pria itu masuk dan berdiri dihadapannya menatap dengan teliti.
"Apa kau mau minum bersama ku?".Samuel memberi tawaran pada Grace.
Grace menatap nanar pada gelas berisi alkohol yang ada di tangan pria yang sekarang berstatus suami sahnya sekarang.
"Ah,,maaf Sam aku tidak bisa minun alkohol".Tolak Grace
"Dasar Munafik!!!!".Bales Samuel begitu cepat,ia tersenyum klise dan menenggak sisa alkohol di gelasnya sampai habis.
"A-apa maksudmu? "Tanya grace memandang pria itu dalam.
"Pernikahan ini kau setuju karena uang kan?Berapa banyak ayahmu mendapatkan uang dengan menjual anak kandungnya pada keluargaku".Ucap Samuel tanpa perasaan.
Wajah Grace berubah,ini tidak pantas ia dengar apalagi dari mulut Samuel.
"Jangan menuduhku seperti itu Sam,,Ayahku tak seperti apa yang kau pikirkan,mengerti!!".tegas Grace dengan mata berkaca-kaca.
"Itu memang kenyataanya Grace!Aku melihat kedua orang tuaku memberikan sejumlah uang pada ayahmu itu!hmm,,,,aku jadi penasaran bagaimana rasanya wanita murahan sepertimu itu".Samuel kembali tersenyum mengejek dan disusul dengan tamparan yang kuat dari grace tepat di wajahnya.
"Aku bukanlah wanita murahan!Aku ini istrimu Sam!Tidak bisakah kamu menghormati istrimu sendiri!".Grace meradang sampai ia bisa bicara dengan nada tinggi dan kasar.
Karena tidak terima apa yang Grace lakukan padanya,Samuel melempar gelas yang ia pegang sembarang tempat hingga pecahan kaca itu pecah dan menimbulkan suara yang begitu kencang.
"Apa?istri kau bilang?apa kau pikir aku mencintaimu?apa kau pikir aku menerima pernikahan ini dengan sepenuh hatiku?hah!!!".
Teriak Samuel dan tangannya langsung mencengkram leher Grace dengan kuat sehingga gadis itu harus berusaha menarik tangan Samuel.
Nafas Grace hampir habis namun Samuel tak ada niat untuk melepasnya sama sekali,ia tak peduli jika Grace mati di tangannya.
"Sam....lepaskan!lepassss"Grace berusaha menarik tangan Samuel agar lepas dari lehernya suara Grace sudah semakin lemah.
"Dengar ini baik-baik Grace,aku menerima semua ini hanya karena mommy ku,kita lihat saja nanti grace,kau akan menyesal karena sudah menikah denganku dan aku peringatkan jangan coba-coba membuatku marah,aku tidak akan segan menyakiti dan membuatmu menderita".Ancam Samuel setelah itu ia mendorong dengan keras tubuh Grace hingga terjatuh kelantai.Dengan cepat Grace bangun dan mengatur nafas sebanyak mungkin.Grace begitu ketakutan tak menyangka perlakuan Samuel yang tidak ragu menyakitinya.
"Dan jangan coba-coba mencari pembelaan dari kedua orang tuaku,atau aku akan membuat keluargamu hidup dalam kehancuran dibawah kaki ku sendiri".Samuel tak pernah main-main dengan ucapannya.
"Jangan campurkan kebencian mu padaku,dengan keluarga ku terutama ayahku Sam".
"Kalo begitu bersikap baiklah,jadi istri seperti yang ku mau,lakukan apa yang aku perintahkan dan jangan banyak protes".Ancam samuel sambil menatap Grace tajam.
Grace hanya bisa terdiam dan meratapi nasibnya kedepan akan seperti apa pernikahannya ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments