Bab 4

Brakkkkk

Tiba-tiba tubuh Grace terpental saat seseorang menarik dan menjatuhkannya di sofa dan Grace merasakan perutnya mencengkram hebat.

"Apa yang kau katakan tentang Rachel pada mommy ku?Apa kau sengaja membuat nya tampak buruk di depan Mommy ku?!".Tanya Samuel sambil menindih tubuh Grace dengan wajah beringasnya.

"Sam aku tidak mengatakan apapun pada mommy mu".

"Apa kau pikir aku tuli hah,kau sengaja menanyakan tentang Rachel pada mommy ku,kenapa ?apa kau ingin membandingkan kekasihku".Samuel menatap Grace nyalang.

"Kau salah paham Sam,sungguh aku tak bermaksud apa-apa".Grace mencoba membela diri.

"Apa kau pikir aku percaya dengan ucapanmu !?Tidak semudah itu Grace mungkin orang tua ku dibutakan oleh wajah polos mu itu,bagiku kau hanya perempuan kotor yang mengincar hartaku yang merelakan tubuh dan juga hidupnya,bukan kah kamu seperti itu".Hina Samuel tanpa memikirkan perasaan Grace.

Sungguh tuduhan Samuel begitu menyakitkan bagi Grace,ia juga tak menginginkan pernikahan ini dan posisinya juga sama tak bisa menolak.Grace hanya bisa terisak meluapkan sakit hatinya.

"Berhenti menangis!dan jangan harap air matamu itu bisa membuat ku jadi berbelas kasihan padamu".Samuel memberi peringatan

"Satu bulan,aku ingin pernikahan ini segera berakhir.Kau harus mengatakan pada mommy dan Daddy ku,jika kau tidak bisa memiliki anak dan mintalah surat perceraian".

"Sam?apa maksudmu?!".

"Jangan bertanya dan membantah! Aku tidak ingin memiliki anak bersama wanita kotor sepertimu".Wajah Samuel merah padam ia semakin membenci Grace.

Mata Grace berkaca-kaca menahan tangis saat kalimat dari Samuel berputar-putar di benaknya,ia menggigit bibir bawahnya yang terasa kelu atas ucapan suaminya sendiri.Grace tau tidak mudah bagi Samuel menerima kehadirannya yang secara tiba-tiba,tapi apa pantas ia mendapatkan hinaan seburuk itu dari suaminya sendiri.

Grace mendorong kuat tubuh Samuel,hingga nyaris terjatuh kebelakang,lalu Grace berlari kencang meninggalkan rumah yang seperti neraka baginya.

Grace berjalan tanpa arah,ia terduduk di sebuah taman dipinggir jalan,Grace menangis sesenggukan meratapi nasib pernikahan kedepannya akan seperti apa ,ia harus hidup dengan pria yang selalu menghina dan mengatakan dirinya wanita murahan.

"Ya tuhan,apa salahku?mengapa aku harus menjalani ini? pernikahan memang impianku,tapi tidak dengan jalan yang seperti ini.Tuhan?mengapa?".Rengek Grace dengan nada keras membuat orang-orang yang lewat jadi sedikit penasaran.

Grace terus menangis dan meletakkan wajahnya di lutut,suaranya bergetar hebat,rasa dingin yang membalut tubuhnya seakan tak ia rasakan lagi.Langit gelap pertanda hujan akan segera turun.

"Grace?Apa yang kau lakukan di sini?".Suara berat seorang pria membuat Grace terpaksa menghentikan tangisnya.Lalu Grace mendongak dan mengenali pria itu.

"Jason".Jawab Grace singkat sambil menahan malu.Lalu ia mengusap air mata nya pelan.

"Mengapa kau disini,dalam keadaan dingin seperti ini?apa kau tidak tau sebentar lagi akan turun hujan?apa kau juga habis,,".Jason tak melanjutkan ucapannya.

"Aku hanya tidak ingin suamiku melihat kesedihan ku Jason"Potong Grace cepat sambil mencoba berdiri.

"Memangnya kenapa?apa yang telah terjadi padamu".Tanya Jason khawatir

"Aku hanya merindukan ayahku Jason,kamu tau kan ini pertama kali aku berpisah dengan nya".

Jason hampir saja tak percaya ucapan Grace

"Aku tau kau sangat manja pada ayahmu,itu sangat wajar untuk orang yang baru menikah sepertimu".Ucap Jason

Grace hanya mengangguk mengiyakan

"Selamat atas pernikahanmu maaf aku tidak bisa datang kemaren".Ada kesedihan di wajah Jason.

"Hei seharusnya kau juga menikah Jason,kapan kamu pulang dari London?bukan kah kamu kesana untuk menemui seorang gadis".tanya Grace

"Kau salah paham aku tidak menemui gadis di sana aku hanya membatu keluarga ayahku,dan setelah semua selesai aku langsung balik ke Belanda,Kau pasti sangat bahagia bisa menikah dengan pria impianmu kan Grace?".

"Sepertinya hujan akan turun sebaiknya kita pulang Jason".Grace tak ingin Jason bertanya lebih banyak lagi

"Ayo aku akan mengantarkan mu pulang".Jason mengulurkan tangan nya buat Grace.

"hmm baiklah aku akan ikut pulang bersamamu"ucap Grace,namun Grace tak membalas uluran tangan Jason,ia memilih berdiri di samping cowok ganteng yang kini memandang Grace dengan tatapan lembut.

Sesekali Grace dan Jason bercerita di sepanjang jalan,mengingat sesuatu yang pernah terjadi di antara mereka,Grace sadar jika pria di sampingnya ini pernah mencintainya tapi Grace hanya menganggap Jason adalah sahabat terbaiknya.

"Ini rumah ku Jason".akhirnya Grace sampai Setelah berjalan beberapa menit.

Jason tersenyum kecil,Ia sebenarnya ingin lebih banyak bercerita dengan Grace tapi ternyata rumah gadis yang masih ia cintai sedekat ini.

"Maaf ya Jason aku tak bisa mengajak mu untuk mampir".Grace tak enak dengan Jason yang sudah mengantarnya pulang.

"Tidak masalah Grace, kita masih bisa bertemu lagi kan?".Harap Jason

"Aku tak bisa berjanji kalau untuk itu,Jason sekarang kau sudah tau aku memiliki suami dan itu akan sulit untuk aku bertemu dengan mu".Keluh Grace

"Ya kau bener Grace,aku saja yang belum terbiasa dengan statusmu,Grace ingatlah jika sesuatu terjadi padamu kau bisa mengandalkan ku".Jason seakan paham tanpa sedikitpun melepas pandanganya kearah Grace.

"Aku akan selalu mengingat itu,ya sudah pergilah Jason,ini sudah semakin gelap dan hawanya terasa dingin sekali,Aku tak ingin kau sakit hanya karena ku".Ucap Grace pria itu pun mengangguk setuju.

"Jaga dirimu baik-baik ya?"Jason ingin sekali memeluk gadis di hadapannya kini,tapi ia harus sadar dimana tempatnya sekarang dan sungguh ia tak ingin membuat masalah pada Grace dan suaminya.

"Baiklah Jason,kau juga harus jaga diri baik-baik ya".Balas Grace sambil memandang kepergian Jason.

Grace pun melangkah gontai memasuki rumah mewah suaminya dengan mata masih sembab.

"Jaga diri mu baik-baik ya?".Ucap seseorang yang berada tepat di belakang Grace menirukan apa yang dikatakan Jason terakhir kali.

Samuel menatap Grace sambil menepuk kedua tangannya.

"Apa kau terbiasa seperti ini bertemu dengan pria lain diluar rumah Grace?".Tanya Samuel dengan wajah serius membuat tubuh Grace kembali bergetar karena ketakutan.

Sam mendekat menyentuh dagu Grace lembut dan mengangkat sedikit wajahnya hingga rasanya begitu mengerikan.

"Sam,,Aku,,,".

"Diamlah! Aku tidak meminta kau untuk berbicara Grace !".

Entah berapa kali Grace menelan Slavina nya dan semua terasa menegangkan,Sam terus menyentuh dan melepas satu kancing pakaian yang menempel di dadanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!