Bintang meminta tiga permintaan kepada laki-laki itu, dan laki-laki itupun terpaksa mengiyakan permintaan Bintang karena Bintang mengancam akan berteriak dan bilang bahwa ia telah menjadi korban pelecehan.
" Katakan apa yang kau inginkan! "
tanya laki-laki itu ketus.
" Saya ingin anda meminta ma'af atas semua kesalahan anda pada saya! "
ucap Bintang merasa menang.
"Ma'af!
sudah! cepatlah keluar dari mobilku! "
ucap laki-laki itu datar tanpa menoleh.
" Apa seperti itu caramu meminta ma'af kepada orang? "
ucap Bintang kesal karena ulah laki-laki itu.
" Kau menyuruhku meminta ma'af dan aku sudah melakukannya, kau Terima atau tidak ucapanku aku tak peduli!.
Sekarang keluarlah kalau tidak aku yang akan menyeret mu keluar! "
gertak laki-laki itu penuh amarah.
Entahlah kenapa dengan gertakan itu tiba-tiba nyali Bintang menciut,
Ishh.. menakutkan sekali dia saat benar-benar marah.
gumam Bintang dalam hati.
" Oke...!
aku Terima permintaan ma'af mu,tapi aku tidak akan keluar dari mobilmu sebelum kau menyelesaikan kesepakatan kita tadi, atau saya akan..., "
gertak Bintang mencoba menyobek pakaiannya sendiri.
" Baiklah, katakan apa permintaan mu yang kedua, "
ucap laki-laki itu jengkel.
" Saya minta Tuan kembalikan motor saya dengan keadaan tidak kurang satupun dan bisa beroperasi dengan baik! "
jawab Bintang tegas.
" Asisten ku akan segera mengurusnya, " ucap laki-laki itu datar.
Cihh..! asisten..? lagakmu sungguh menyebalkan.
gumam Bintang pelan tapi masih bisa didengar Regan.
Laki-laki itupun sontak melirik Bintang dengan sorot mata yang tajam, Bintang yang sadar bahwa laki-laki itu mendengar ucapanya pun gelagapan.
" Ma. .maksud saya, ia sebaiknya asisten anda cepat mengurusnya, " ucap Bintang gugup.
" Katakan apa yang terakhir! "
tanya laki-laki itu dengan ketusnya.
" Saya mau Tuan mengantarkan saya sampai di kantor tempat saya bekerja, dan saya minta Tuan menjelaskan kepada atasan saya kenapa saya telat hari ini, ini hari pertama saya kerja jadi saya tidak mau atasan saya menganggap saya tidak di siplin, " ucap Bintang tak kalah ketus.
" Pagi ini kau sudah membuat waktuku hilang sia-sia!
cepat katakan dimana tempat kantormu bekerja! "
Tanya laki-laki itu jengkel.
" Jalan XXXXXX no. 45, " ucap Bintang datar.
Kau fikir aku tak merugi setiap bertemu denganmu, kau bahkan membuat Hari-hari ku selalu buruk setiap kali bertemu denganmu, dan sekarang kau berhasil membuat ku terlambat saat hari pertama ku kerja.gumam Bintang dalam hati.
Bukanya ini alamat kantor Atmaja grup, kenapa gadis sebodoh ini bisa diterima kerja di sana.
Dalam benak hati laki-laki itu bicara
sambil terus melajukan mobilnya secepat kilat.
" Biisakah Tuan pelankan sedikit mobil anda?"
pinta Bintang yang mulai takut.
" Diamlah!
jangan banyak bicara, jika kau ingin sampai dengan selamat! "
ucap laki-laki itu menakuti.
Bintang pun langsung diam seribu bahasa , untuk menghilangkan ketakutannya ia memejamkan mata selama dalam perjalanan.Bibir mungil Bintang pun tak berhenti komat-kamit ntah do'a apa saja yang sedang ia baca.
Laki-laki yang berada disampingnya yang sadar dengan kelakuan Bintangpun tersenyum sinis, ia memang sengaja melajukan mobilnya cepat karena ingin memberikan pelajaran terhadap gadis yang telah berani memerintah nya.
Setelah beberapa rapa menit pun mereka sampai ditempat tujuan.
" Turun! "
perintah laki-laki itu dengan nada kasar.
" Bisakah kau bersikap sedikit lembut saat bersama wanita? "
ucap Bintang keluar dari mobil.
Laki-laki itu tak bersuara, ia hanya melirik Bintang tajam dan terus berjalan masuk.
Dari arah lain semua mata memandang ke arah Bintang yang turun bersama laki-laki itu dari mobil . mereka semua menunduk hormat saat Bintang dan laki-laki itu lewat.
Kenapa semua orang melihatku? apa ada yang aneh dengan penampilanku sekarang? kenapa semua orang di sini memberi hormat? ah.. mungkin saja ini cara mereka menyambut orang baru.
benak hati Bintang yang masih sibuk membalas hormat kepada setiap orang yang berpapasan dengannya.
sedangkan laki-laki yang berada di sampingnya tetap fokus berjalan tanpa menghiraukan orang-orang di sekitarnya.
" Hei!
kau berhenti! tunggu disini, " suruh Bintang sambil menunjuk kursi kosong di lobi.
Laki-laki itu tak mendengarkannya, ia terus berjalan ,sontak Bintang yang melihatnya pun meraih tangan laki-laki itu dan memegang nya kuat-kuat.
Bintang berjalan ke arah resepsionis,
"Permisi nona,apa Tuan Davit ada di tempat?"
tanya Bintang sambil terus memegang tangan laki-laki itu.
" Ya ,beliau ada di tempat. Nona ini Nona Bintang Ariana Putri? "
tanya balik resepsionis itu sambil menunduk hormat dan terus menatap kearah tangan Bintang dan laki-laki itu yang terus bergandeng tangan.
" Ya Nona, saya Bintang Ariana Putri, " jawab Bintang antusias.
" Mari saya antar ke ruangan Tuan Davit, beliau sudah menunggu nona dari satu jam yang lalu, " ucap resepsionis itu sambil menunjukan jalan.
" Terimakasih Nona, " jawab Bintang yang mulai panik.
Bintang seharusnya datang tepat pukul delapan pagi karena itulah jam masuk kantor yang harus di patuhi tapi kini ia sampai pukul sembilan pagi. saat ini Bintang hanya pasrah semoga ia tak di pecat di hari pertamanya kerja.
" Saya rasa nona akan di pecat di hari pertama nona masuk kerja, " ucap laki-laki itu sinis.
" Jiika sampai aku di pecat kau orang pertama yang akan aku bunuh! "
jawab Bintang mengancam.
" Kau berani mengancamku nona!"
ucap laki-laki itu dengan mengangkat dagu Bintang.
" Kenapa saya harus takut dengan orang seperti anda!"
ucap Bintang penuh amarah dengan meremas tangan laki-laki itu sekuat tenaga.
" Kita buktikan nanti ! dan saya pastikan orang yang telah menerima gadis bodoh sepertimu akan menyesali perbuatannya! "
jawab laki-laki itu penuh penekanan.
Kuat juga tenagamu,
gumam laki-laki itu menahan sakit di tangannya.
Bintang tak menghiraukan ucapan laki-laki itu, ia tetap fokus berjalan mengikuti resepsionis tadi.
" Ini ruangan Tuan Davit, silahkan Nona, Tuan sudah Menunggu di dalam, " ucap resepsionis itu sambil mempersilakan Bintang masuk.
"Terimakasih Nona, " ucap Bintang ramah.
Tok.. tok.. tok
" Permisi Tuan, apakah saya boleh masuk? " suara Bintang dari luar pintu.
" Ya, masuklah, " jawab Davit dari dalam ruangan.
Bintang berjalan dengan gerogi,
" Permisi Tuan ,ma'af atas keterlambatan saya hari ini, " ucap bintang penuh permohonan.
Davit yang dari tadi sibuk dengan laptopnya baru sadar bahwa Bintang sudah ada di hadapannya.Davit kaget kenapa Bintang bisa datang bersama laki-laki itu, sontak ia pun langsung berdiri dan menunduk hormat.
Kenapa semua orang disini selalu menunduk hormat kepadaku? kurasa ini berlebihan kalau hanya untuk menyambut karyawan baru .. bahkan orang yang paling dingin dan menyebalkan saat meng interview ku kemarin juga tunduk padaku,aku sekarang merasa jadi bos.. hahaha..
gelik tawa Bintang dalam hati.
"Nona apa anda lupa dengan peraturan pertama yang harus di patuhi di kantor ini? "
Tanya Davit marah karena keterlambatan Bintang.
"Tidak Tuan, saya Tidak akan lupa, tapi saya bisa jelaskan Tuan kenapa saya terlambat, saya bahkan membawa orang penyebab keterlambatan saya hari ini untuk menjelaskan semua, " jawab Bintang yang masih gerogi.
Davit yang mendengar penjelasan Bintang pun langsung melihat ke arah laki-laki disamping Bintang dengan penuh tanda tanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Rita Ratnawati
bintang O'on
2021-11-12
0
Djie Marwati Laissa
lucuuuuuu...krn kepolosan bintang🤣🤣🤣🤣🤣
2021-08-30
0
Adelina Simatupang
Bintang..... Bintang, karyawan bukan hormat sama kamu, tp sama bos yg di sampingmu.....
2021-02-25
3