💝Jangan lupa like dan coment
💝Juga terimakasih kepada para pembaca atas apresiasinya 💖💖
💝di tunggu saran dan masukannya untuk membangun karya yg lebih baik😘😘😘
Hari pertama Aisyah menjalankan rutinitas nya sebagai seorang menantu dan istri. sudah sedari subuh dia berkutat di dapur membantu "mba ndalem" menyiapkan makanan untuk sarapan pagi, dari mulai menanak nasi, memasak sayur, lauk serta membuat susu hingga menyajikannya di meja makan. semua di lakukan Aisyah dengan bantuan mba ndalem.
"Nduk..., terlihat Ummi yang baru saja memasuki ruang makan. Aisyah menoleh dan tersenyum, bergegas dia menghampiri ibu mertua nya.
"Baru pulang dari pondok, Ummi?," tanya Aisyah seraya meraih tangan Ummi, lalu mencium nya.
Meskipun telah resmi jadi menantu Bu nyai nya, Aisyah tetap tawadhu' , tetap berusaha mencari berkah dan ridho Bu nyai nya, salah satunya dengan cara itu. Ummi hanya mengangguk menjawab pertanyaan Aisyah seraya tersenyum.
"Mulai besok. ikut Ummi ke pondok, bantu Ummi nyemak hafalan cah-cah (sebutan Ummi untuk para santrinya)". Ummi diam sejenak, lalu mengajak Aisyah duduk di sofa panjang sebelah ruang makan, sofa tempat biasa Abah dan Ummi bercengkrama sambil menunggu putra-putra dan menantunya berkumpul untuk sarapan pagi.
Ya, kebiasaan sarapan pagi pasti di lakukan bersama putra, menantu serta cucu-cucunya. itu salah satu cara untuk mendapat waktu dan mempererat kekeluargaan dengan putra,menantu serta cucu-cucunya di tengah sibuk dan padatnya rutinitas mereka dalam mengurus pondok, dari mulai mengajar santri, sampai terjun langsung di masyarakat sebagai mubaligh di acara-acara pengajian, Muslimat dan sebagainya.
"Ummi kewalahan. apalagi sekarang cah-cah yang awalnya dulu binadhor, sudah banyak yang naik ke tingkat bilghoib". jelasnya, Aisyah hanya tersenyum mendengar cerita Ummi nya.
"Sekalian besok mampir ke Mahids. kamu kudu belajar cara mengelola pondok, Nduk...!!, bagaimana pun, kelak kamu dan mas mu yang akan meneruskan perjuangan Abah dan Ummi". jelasnya lagi
"insyaallah ya, Ummi,". jawab Aisyah.
"Mi. ayo sarapan dulu.", ajak Abah yang baru saja masuk dan duduk di salah satu kursi yang mengelilingi meja makan. Ummi dan Aisyah menoleh ke arah suara itu, dan ternyata semua putra, menantu serta cucu-cucunya sudah datang.
Satu persatu semua menyelesaikan sarapannya di meja. yang sudah selesai segera pergi beranjak menyiapkan kitab untuk ngaji bersama Abah, rutinitas pagi setelah sarapan bersama sebelum mereka pergi mengajar ke sekolah Diniyah di pondok milik Abah dan Ummi.
Aisyah membereskan meja dari piring dan gelas yang sudah di tinggalkan pemiliknya. Abah mengambil segelas susu dan meminumnya hingga habis. terlihat Gus Aham yang baru saja menghabiskan makanannya dan hendak beranjak meninggalkan ruang makan.
"Ham.",panggil Abah. seketika Gus Aham berhenti dan menoleh.
"Kurangi keluar malam. ingat status dan tanggung jawab mu sekarang!.", lanjut Abah tanpa menatap Guse. Gus Aham hanya terdiam, pikirnya dia ketahuan lagi keluar dari pondok semalam. apalagi semalam adalah malam pertama untuk dirinya dan Aisyah sebagai pasangan suami istri, tapi dia melewatkan nya dan meninggalkan Aisyah demi balap motor. "Abah pasti marah." pikirnya.
Karena tidak ingin memperkeruh suasana, membuat Abah nya marah dan membuat Ummi nya khawatir,curiga ataupun sedih, Gus Aham hanya menjawab dengan anggukan dan kemudian izin pergi meninggalkan ruang makan.
Aisyah memasuki kamar begitu selesai dengan pekerjaannya di dapur. terlihat suaminya sedang duduk di meja belajar nya sambil terus mengerjakan pekerjaan nya lewat laptop.
"Kopinya Gus,". Aisyah meletakkan nya di meja,
Gus Aham menghela nafas dalam dan menghembuskan nya kasar, lalu menutup laptopnya.
"Kamu ngadu ke Abah?". tanyanya.
"Emm....??", Aisyah tidak paham dengan maksud suaminya.
"Kamu ngadu ke Abah?, kalau semalam aku keluar dan baru pulang menjelang subuh?", ucap Gus Aham menjelaskan maksud dari pertanyaannya.
"Gus Aham semalam keluar?". Aisyah malah balik bertanya.
Gus Aham mengerutkan keningnya mengira Aisyah pura-pura bodoh. dia menghembuskan nafas sebal kemudian mengusap wajahnya kasar.
"Ok, gak apa kamu gak ngaku. tapi yang perlu kamu ingat!!,. aku nggak suka orang yang suka ngadu", ucapnya penuh penekanan. sedang Aisyah masih tidak mengerti dengan maksud suaminya.
"Saya ndak ngadu Gus.", jawabnya polos penuh dengan ketenangan.
"Saya bahkan ndak tau kalau njenengan keluar. saya kira njenengan tertidur di ruang kerja, di loteng".lanjut Aisyah menyambung ucapannya untuk menjelaskan.
"cukup!!,. terserah kamu mau menjelaskan apapun itu, aku gak percaya. aku bukan Ummi yang bisa kamu bohongi dengan wajah polos dan mulut Manismu itu. yang perlu kamu tau dan ingat!. aku gak suka kebebasan ku di kekang, aku gak suka pekerjaan ku runyam, privacy ku hilang sampai ada yang ikut campur dalam setiap masalah dan keputusan yang aku ambil, apalagi sampai kesenangan ku di ganggu dan di larang". ucapnya menjelaskan penuh penekanan pada Aisyah.
Aisyah menghela nafas dalam dan menghembuskan nya pelan.
"iya Gus.", jawabnya di sertai anggukan. tak ingin dia menjawab ataupun membela diri lagi, takut emosi suaminya bukannya mereda malah semakin memuncak.
Aisyah beranjak pergi meninggalkan suaminya menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu, satu-satunya yang dapat menenangkan nya adalah dengan cara itu.lalu bersila mengambil Qur'an dan memulai tadarus hafalannya.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Aisyah mengepak baju-baju suaminya ke dalam koper.menyiapkan semua kebutuhan suaminya yang akan pergi ke luar kota besok untuk beberapa hari.
"Assalamualaikum"...., ucap seseorang di balik pintu kamarnya.
"Waalaikum salam"., jawab Aisyah. terlihat pintu terbuka, Ummi masuk dan Aisyah segera menyambut nya. buru-buru Aisyah meraih tangan Ummi dan menciumnya.
"Ada apa, Ummi?". tanya Aisyah seraya menuntun Ummi ke sofa panjang yang berada di samping tempat tidurnya.
"Katanya besok, mas mu mau keluar kota."
"iya, Ummi', jawab Aisyah
"Berapa hari kata mas mu?"..tanya Ummi
"Tiga hari Ummi",jawabnya
"Kamu di ajak?", selidik Ummi. Aisyah sedikit terkejut dengan pertanyaan Ummi tapi segera di tutupi dengan senyumnya.
"Aisyah di rumah saja ya, Ummi". jawabnya seakan meminta izin kepada Ummi agar tidak meminta untuk ikut suaminya
"Kalau Aham ngajak, ya kamu harus ikut to nduk., kan kalian baru nikah. harus punya banyak waktu bareng, biar kamu nya cepet hamil. jadi rumah rame ada suara tangisan bayi"., jawab Ummi. Aisyah tersenyum ragu.
"Bagaimana akan ada suara tangisan bayi kalau tidur saja sendiri-sendiri. suaminya di kasur atas dan Aisyah di kasur bawah", pikirnya.
"Mas mu mana?",...tanya Ummi sambil menoleh ke ruangan sekitar kamar.terlihat Gus Aham yang baru saja keluar dari ruang kerjanya di loteng dan menuruni tangga.
"Le..", panggil nya pada putranya.gus Aham menoleh mendengar suara Ummi nya.segera dia menghampiri ibunya.
"Le., kata Aisyah besok kamu mau ke luar kota.berpaa hari?",tanya Ummi nya.
"Tiga harian, Ummi", jawabnya.
"Aisyah di ajak ya le....,biar Kalian ada waktu bareng. biar cepet punya bayi, Ummi kangen mandiin dan gendong bayi", ucap Ummi tersenyum dengan antusias.
5Gus Aham sedikit terkejut dengan perkataan Ummi, karena dia belum pernah memikirkan hal itu.jangankan memikirkan punya anak, memikirkan menikah saja kalau bukan permintaan Ummi dia pasti masih lajang saat ini.gus Aham menatap istrinya penuh dengan pertanyaan.aisyah yang sadar hanya memalingkan wajahnya dan menunduk.firasatnya mengatakan akan ada kesalahpahaman lagi di antara mereka.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
🌺TO BE CONTINUED 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
vita viandra
baru nimbrung... lnjuuttt seru...
2021-12-06
0
Nengsulastri
aku suka
2021-03-29
1
NH
bagus, bahasanya enak, semoga betah
2020-12-03
1