Minta Pulang

Aska tidak menjawab, Dia segera melihat gambar yang di berikan Harla serta membaca semua yang ada disana.

Tidak perlu di tanya, Aska sudah bisa menjawab jika semua yang ada di list selalu di alami Carla.

Ini juga yang menjadi penyebab Aska cemas dan menyuru Dokter Harlan mengeceknya secara keseluruhan untuk mengecek penyakit apa yang di derita oleh Carla.

Dokter Harlan memutuskan untuk mengecek lebih lanjut kondisi Carla demi memastikan benar Carla mengidap penyakit Kanker Hati dan paru–paru atau tidak.

Harlan segera mengatur jadwal Check Up untuk Carla. Aska tidak ingin menudanya lagi.

Aska menyuruh Carla untuk bersiap, sebentar lagi Klien bule kemarin akan datang mengunjunginya.

Dibalas Carla dengan anggukan. Tubuhnya yang lemas membuatnya tidak bersemangat untuk melakukan sesuatu.

Baru saja Carla hendak bangun, Mr. Thom dan keluarganya sudah datang. Carla hanya bisa pasrah dan berusaha bangun untuk menyambut mereka.

Melihat Carla yang sedikit kesusahan, Aska segera membantunya. Mr. Thom awalnya melarang Carla untuk bangun namun Carla tetap memaksakan diri duduk bersama mereka.

Carla yang lemas terus bersandar di Pundak Aska. Keromantisan yang mereka tunjukan semakin membuat rasa kagum Mr. Thom dan keluarganya.

Hampir 2 jam bersama, Mr. Thom dan keluarganya pamit pulang. Mereka tidak ingin mengganggu waktu istrahat Carla.

Karena terus memaksa, Aska terpaksa mengijinkan Carla ikut mengantar Mr. Thom dan keluarganya ke depan.

Karena berjalan lamban dan tertatih - tatih, Aska langsung membopong Carla saat balik ke kamar.

Carla sudah melayangkan protes namun tidak di indahkan Aska.

Carla yang malu hanya bisa menyembunyikan wajah di dada bidang Aska.

Tiba di kamar, Carla langsung menuju tempat tidur dan menyelimuti seluruh tubuhnya.

Dia malu dan juga kesal di lihat banyak orang.

Mungkin saat ini mereka sudah jadi bahan gosip seisi Rumah Sakit karena ulah Aska.

Aska kebingungan, bagaimana cara membujuk Carla. Seumur hidupnya, belum ada cewek yang mara padanya.

Justru Dia malah yang sering mara pada cewek.

Beberapa kali Aska coba memanggil Carla namun tidak di jawab.

Aska mencoba menasehati Carla jika orang saakit tidak boleh mara–mara nanti cepat tua.

Nasehat itu malah membuat Carla merasa lucu sehingga Dia menjawab jika saat ini Dia tidak ingin di ganggu dan malu menjadi pusat perhatian banyak orang.

Dokter Harlan tiba tepat waktu, Dia mencairkan suasana dengan memberitahukan jadwal Check Up Carla 1 Jam lagi.

Aska menggunakan kesempatan itu menasehati Carla bersiap jika tidak ingin tampil berantakan seperti tadi.

Carla yang baru menyadari itu semakin frustasi, uda tampil berantakan, menjadi tontonan banyak orang pula semakin membuatnya kesal.

Ingin rasanya Dia memarahi Aska yang tidak memberitahunya sejak awal.

Carla bangun dari tempat tidur, bercermin sebentar langsung menuju kamar mandi sambil melihat ke arah Aska dengan kesal membuat Harlan hanya diam saat melihat ekspresi Aska yang kebingungan.

Harlan hanya diam menemani Bosnya yang tengah kebingungan. Sepertinya Dia sudah jatuh cinta pada Carla.

karena tidak membawa baju ganti, Carla menyuruh Aska keluar. Dia ingin mengambil pakaian.

Aska hanya menuruti tanpa banyak protes membuat Dokter Harlan semakin yakin.

Tidak seperti biasanya Aska menuruti perintah orang lain seperti ini. Apalagi yang memerintah orang yang baru Dia kenal.

Itu suatu keajaiban yang membuat Harlan ingin menertawainya.

Melihat Aska seperti orang bodoh, timbul niat Harlan untuk mengerjainya.

Sambil mengucapkan terima kasih, Carla menyuru Aska masuk kembali ke dalam.

Dia juga meminta ijin Aska menelpon ibunya di balas anggukan Aska.

Carla menceritakan kejadian yang menimpanya beberapa hari terakir.

Dengan semangat menceritakan Aska begitu perhatian dengannya tanpa mempedulikan Aska yang saat ini ada di dekatnya.

Aska tersenyum Bahagia mendengar Carla membanggakan dirinya pada ibu juga opa dan omanya.

Melisa ibu Carla cukup senang putrinya menceritakan seorang cowok padanya. Ini pertama kalinya Carla menceritakan seorang cowok pada mereka.

Carla yang menyadari ada Aska di kamar juga sedang tersenyum membuatnya bersemu merah sambil mengetuk kepalanya di bantal.

Ingin rasanya Dia berlari keluar dari kamar dan menjauh dari Aska.

Carla buru–buru mengalikan topik dan menceritakan gejalah yang di alami 2 bulan terakir.

Harla dan 2 perawat datang membawa kursi roda membuat Aska juga Carla menghentikan aktifitas mereka. Mereka segera membawa Carla ke Ruang pemeriksaan.

Setelah melalui beberapa pemeriksaan, Carla dibawa kembali ke kamarnya sementara Aska diminta untuk berbicara dengan Dokter yang tadi memeriksa Carla.

Aska hanya berpesan agar mereka menemani Carla hingga Dia kembali ke kamar.

Dokter memvonis Carla mengidap penyakit Kanker hati dan kanker paru–paru Stadium 2 dan harus di tangani segera.

pola hidup Carla yang kurang sehat dan kondisi lingkungan bisa memperparah penyakit yang di derita Carla.

Saat kembali, Carla merengek pada Aska untuk kembali ke kontrakan. Dia merasa bosan juga jenuh berada di rumah sakit.

Aska menceritakan penyakit yang Carla alami. Sambil menangis, Carla meminta Aska untuk mengantarnya pulang. Dia ingin kembali desa, kembali ke rumah ibunya.

Setelah Dokter menjelaskan bahaya dari penyakit yang di alami Carla serta resiko jika Carla kembali ke desa, Carla setuju untuk mendapat pengobatan disini.

Aska memerintakan Harla untuk membuat Ruma Sakit mini di Rumahnya yang ada di pinggir kota untuk pengobatan pengobatan Carla. Dia tidak ingin Carla berbaring terus di Ruma Sakit.

Happy Reading, guys

Terpopuler

Comments

Hiatus

Hiatus

bagus sih tpi gk.ada dialognya

2024-10-18

1

Hiatus

Hiatus

rumah sakit di tulis pke hruf kecil ajh

2024-10-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!