Jatuh Pingsan

Aska melajukan mobilnya ke alamat yang di kasih Carla

"Bagaimana dengan motorku ?" Tanya Carla

"Nanti anak buahku akan membawanya ke Bengkel." Hanya di balas anggukan oleh Carla yang sudah mulai pusing efek benturan yang cukup keras tadi

"Masih bisa jalan sendiri ?" Tanya Aska saat di depan Kampus di balas anggukan Carla.

Sebelum pergi Aska meninggalkan nomornya. Aska meminta Carla setelah selesai ujian menyusulnya mengambil motor juga mengganti kerugian di balas anggukan oleh Carla.

Melihat Carla datang terlambat tidak seperti biasanya dan berjalan tertatih–tatih membuat teman–temannya penasaran.

Situasi tidak mengijinkan meraka untuk bertanya apa yang terjadi pada Carla.

Masih pusing akibat benturan tadi membuat Carla kehilangan fokus, dia mengarang bebas di lembar jawaban miliknya.

Carla buru–buru keluar dari ruang ujian. Dia tidak sabar ingin berjumpa dengan Aska dan menyelesaikan masalah yang di hadapinya saat ini.

Carla menyusul Aska ke alamat yang dikirim padanya.

Carla kaget dan juga tercengang, alamat yang di kirim Aska merupakan tempat super elit dan hanya di datangi oleh orang–orang kaya dan punya kekuasaan.

Orang–orang sepertinya belum tentu di terima di tempat itu. Carla juga melihat beberapa orang di tolak masuk ke tempat itu semakin membuatnya tidak percaya diri.

Beberapa saat mempertimbangkannya, Carla memberanikan diri menyusul Aska ke dalam.

Baru saja Carla menyebut nama Aska, resepsionis langsung menyambutnya dengan ramah

"Apa betul ini Nyonya Carla calon istri tuan Aska ?" tanya resepsionis dengan hangat. Awalnya menggeleng, senyum manis resepsionis untuk meyakinkan membuat Carla mengangguk.

"Ikuti pegawai itu. Dia akan membawamu ke tempat dimana tuan Aska berada." Ucap Resepsionis sambil menunjukan seoarang pegawai dengan perawakannya seperti seorang bodyguard.

Carla segera menghampiri Aska yang sedang serius berbicara dengan sepasang bule Dan kedua anaknya di selingi senyum dan tawa.

Melihat Carla datang, Aska tersenyum senang menyambut kedatangannya. seperti ada sebuah kelegaan tersendiri melihat Carla datang.

Senyum itu langsung menghilang saat melihat Carla berjalan sempoyongan seperti orang mabok dan Hendak jatuh.

Aska bergegas menghampiri Carla. Dugaannya benar, Carla jatuh pingsan.

beruntung Aska cepat menangkap tubuhnya. jika tidak, tubuh Carla akan membentur lantai dengan keras.

Suasana yang tadinya ceria kini menjadi cemas dan panik.

Aska membawa Carla kepangkuannya dan berpamitan pada teman bisnisnya untuk membawa Carla ke rumah sakit.

Sebelum pergi, Aska meminta maaf atas insiden yang terjadi dan berharap mereka bisa mengatur ulang jadwal pertemuan mereka hanya di balas anggukan rekan bisnis mereka.

Aska membopong Carla seperti anak kecil melewati banyak orang dan di ikuti para Bodyguard membuat semua orang penasaran dengan gadis mungil itu.

Bahkan ada yang mengambil foto dan video mereka untuk di sebarkan di Media sosial.

Aska tidak mempedulikan itu semua karena di landa rasa cemas akan keadaan Carla.

Kecemasan pada wajah Aska membuat semua orang mulai kagum dengan sosok gadis misterius yang baru saja di bawa pergi oleh Tuan Aska, orang yang terkenal dingin dan cuek.

Carla di tempatkan di ruang VVIP dimana tempat itu sering di gunakan Aska dan keluarganya ketika masuk Rumah Sakit.

Hari itu, Aska memilih bekerja di Rumah Sakit sambil menunggu Carla siuman.

Aska yang di landa rasa cemas berulang kali menghubungi Dokter Harlan untuk mengecek kondisi Carla yang belum juga siuman.

Dokter senior turun tangan dan menasehati Aska agar lebih tenang dan menunggu hingga Nyonya Carla siuman.

Hal ini sudah biasa terjadi dan Aska tidak perlu cemas. belum cukup menghilangkan rasa cemas Aska.

"Apa kamu sudah siuman ?" Tanya Aska dengan panik seperti orang bodoh.

Karena belum benar–benar sadar, Carla melihat ruangan di sekelilingnya juga melihat mereka secara bergantian dengan heran dan gugup.

"Aku dimana ?" tanya Carla dengan lemah

"Di rumah sakit. Tadi kamu jatuh pingsan saat menyusulku ke Hotel." Sahut Aska membuat Carla kembali mengingat semua kejadian yang menimpanya hari ini

"Apa kerusakan mobilmu, parah ?" tanya Clara dengan cemas

"Lumayan, biayanya sih gak seberapa. Nunggunya perbaikannya yang sedikit lama. Itu mobil keluaran terbaru"

"Total keseluruhannya berapa ?" tanya Carla dengan ragu

"200jt lebih" jawab Aska dengan santai seakan 200Juta dianggap 2000rupia

"Apa ? semahal itukah ?" Kaget Carla mendengar biaya yang harus d keluarkan

"Emang kamu pikir itu mobil murahan. Itu mobil Limited edition yang di pesan kusus, suda pasti mahal Suku cadangnya." Jawab Aska dengan santai

Carla panik, Dia segera melepas jarum infus di tangannya dan hendak pergi namun di tahan oleh Aska.

"Kamu hendak kemana ? kamu belum sembuh total. Kondisi tubuhmu masih lemah, kamu juga belum di periksa dokter secara keseluruhan." Nasehat Aska

"Membayar mobilmu saja aku tidak sanggup, belum lagi biaya rumah sakit ini." Jawab Carla dengan air mata yang sudah mulai menetes

"Kamu tenang dan fokus saja pada kesembuhanmu. Yang lainnya akan kita bicarakan nanti." Hibur Aska sambil memeluk Carla yang ngotot untuk pergi, sambil membawanya kembali ke tempat tidur namun Carla yang keras kepala tidak mau ikut

"Jangan di peluk terus, aku susah napas dan gerah, tau." Keluh Carla

"Janji dulu, gak boleh nangis dan kembali berbaring di tempat tidur itu dengan manis."

"Iya…. Janji. Siapa yang gantiin bajuku ?" tanya Carla sambil melihat bajunya yang sudah di ganti dengan pakaian rumah sakit

"Perawatlah. Mana mungkin aku berani mengganti bajumu. Tu, tanya aja sama perawat" Ucap Aska sambil menunjuk kearah perawat yang sejak tadi diam dan melihat adegan mesra yang mereka lakukan

"Mbaknya dari tadi di sini ?" tanya Carla dengan cemas di balas anggukan perawat membuat wajah Carla yang pucat saat ini bersemu merah

"sekalian bantu Dia mandi. Katanya badan Gera" Ucap Carla pada perawat yang sejak tadi di samping mereka

"Baik tuan"

"Haaaa…. Aku malu, ini semua gara–gara kamu." Tuduh Carla sambil menutup matanya

"Gak usah lebai, cepat sana biar di periksa dokter secara keseluruhan. Kamu akan tetap disini sampai Dia selesai mandi. Mungkin Dia akan membutukanmu nanti."Perintah Aska

"Puji Tuhan, kamu sudah siuman. Kamu hampir saja membuat Singan lapar ini memangsa kami semua hanya karena cemas dengan kondisimu." Cerocos Dokter Harlan yang baru saja datang seperti knalpot Racing

"Gak usah dimarahin. Kondisinya belum stabil, Harlan." Tegur Aska

"Iya pak bos. Tumben lo peduli sama cewek." Kaget Dokter Harlan

"Udah, cepat mandi. atau mau aku yang mandiin." Perintah Aska dengan cuek dan dingin

"Gak usah, biar aku sendiri aja." Jawab Carla dengan panik dan Dengan cepat bergegas ke kamar mandi meskipun berjalan tertatih-tatih tanpa mempedulikan mereka

Carla sedikit cemas dengan biaya rumah sakit yang mahal namun Aska kembali menenangkannya untuk tidak perlu cemas dengan uang.

Dia hanya mengingatkan Carla untuk fokus pada kesembuhannya dengan sedikit kesal.

Happy Reading, guys

Terpopuler

Comments

Hiatus

Hiatus

tanda baca dialog tag nya ajh di sini
kayak gini

"Makan malam hari ini, hanya tempe dan tahu," jawab Ibu Budi

jawab

sahut

itu dialog tag

2024-10-18

1

Hiatus

Hiatus

dialog tag diakhiri dengan tanda koma bukan titik

2024-10-18

1

S. M yanie

S. M yanie

awas geger otak

2024-10-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!