Gadis Unik

"Awas ya kalau pergi, aku gk terbiasa di rumah sakit sendirian" Dibalas Aska dengan anggukan. Dia sudah fokus kembali ke layar Smart Phone miliknya.

Aska menuju meja computer mengecek beberapa file sedangkan Carla menonton video di akun media sosial miliknya hingga ngantuk dan kembali rebahan di tempat tidur.

Aska mengecek beberapa proyek mereka yang saat ini dalam tahap pembangunan.

Bahkan terkadang Dia melakukan Video Call untuk mengecek kondisi di lapangan secara langsung.

Saat sedang sibuk mengecek beberapa dokumen, dia di telepon ayahnya mengecek hasil pertemuan kemarin.

Itu rekan bisnis utama mereka, nasib perusahaan berada di tangan mereka.

Jawaban Aska membuat ayahnya sedikit cemas, Aska meyakinkan Burhan jika semua baik–baik saja.

Mr. Thom bahkan ingin mengunjungi mereka di rumah Sakit membuat Burhan lega dan kini malah memuji Aska.

Tidak semudah itu mendekati Mr. Thom, namun anaknya berhasil membuat seorang Mr. Thom hendak mengunjunginya di rumah sakit, itu sebuah keberhasilan yang luar biasa.

Gadis itu benar–benar membawa keberuntungan buat perusahaan mereka.

Jadwal meeting dengan para karyawan untuk proyek baru mereka membuat Aska segera memutuskan telepon dengan ayahnya.

Itu pertemuan penting dan tidak bisa di tunda oleh Aska.

Saat sedang meeting dengan orang–orang kantor, Carla berdiri tepat di belakang Aska sambil mengelu lapar.

Aska yang linglung dan panik hanya menunjuk kea rah layar monitor namun Carla tidak menyadari itu karena masih ngantuk terus merengek pada Aska.

Carla yang sudah menyadari ada Zoom Meeting langsung menghindari Aska sambil mengumpat dan mengutuk dirinya yang bodoh dan mengumpat Aska yang tidak memberi tahunya.

Tampangnya yang baru bangun tidur dan berantakan membuatnya semakin kesal pada Aska.

Ingin rasanya Dia mengucak rambut Aska dan menghajarnya.

Tingkah Carla yang menggemaskan itu malah membuat Aska tidak fokus ke rapat dan malah memperhatikan Carla.

Semua peserta rapat juga ikut gemas melihat kekonyolan Carla.

Mereka mengagumi Carla yang berani marah pada Aska, itu hal luar biasa untuk mereka.

Jangankan untuk marah, untuk berbicara pada Aska saja mereka was–was.

Carla malah dengan mudahnya mara dan mengumpat Aska di depan orangnya.

Aska kembali fokus ke rapat setelah menghubungi Dokter Harlan memesan makanan untuk Carla.

Semua kembali ke mode serius, Aska bukan orang yang mudah mentolerir para pegawainya.

Dia tidak segan memecat pegawainya jika melakukan kesalahan.

Pegawai seniorpun bisa di pecat jika di anggap tidak becus atau menyinggungnya, itu yang membuat Aska di segani di kantor.

Gaji yang tinggi membuat mereka takut dan enggan di pecat dari kantor Aska.

Beberapa saat menunggu, suster mengantar makanan pesanan Carla.

Setelah mendapat kode dari Aska, Carla yang lapar langsung menghabiskan makanan yang ada di depannya sambil menonton Aska yang sedang serius memimpin rapat.

Sesekali Dia memberi arahan pada peserta rapat membuatnya terlihat keren.

Ada rasa kagum pada diri Aska namun segera di tepis oleh Carla, Aska terlalu kaya untuk dirinya yang biasa saja.

Semenjak dulu, Carla tidak berniat menikahi seorang pangeran.

Dia hanya ingin menikah dengan seseorang yang bisa membuatnya menjadi ratu di ruma tangga mereka dan aska sepertinya bukan orang yang tepat untuk tujuannya.

Carla sudah mulai sadar, beberapa hari ini Dia sudah mulai nyaman dengan Aska.

Timbul niatnya untuk menjaga jarak dari Aska, Dia takut jika jatuh cinta pada Aska.

Dia tidak ingin kejadian mewek–mewekan yang teman–temannya alami terjadi padanya.

Memikirkan itu saja sudah membuat Carla bergidik ngeri.

Ada yang tidak mau makan, ada yang pengen bunuh diri, ada juga yang melampiaskannya dengan minum alcohol membuat Carla cemas takut balas di buli oleh teman–temannya.

Carla hanya bisa duduk di sofa sambil melihat–lihat akun media sosialnya.

Sesekali Dia tertawa melihat aksi konyol orang–orang di akun media sosialnya hingga tertidur di Sofa.

Aska tersenyum gemas melihat Carla tertidur di sofa dengan Smart Phone pintarnya masih memutar video.

Setelah memperhatikan dengan saksama, sepertinya wajah ini tidak asing untuknya.

Aska mencoba mengingat namun tidak juga diingat olehnya hingga di kagetkan Dokter Harlan yang mengantar Laporan medis hasil pemeriksaan Carla semalam.

Aska memberi kode diam pada Dokter Harlan, lalu membopong tubuh Carla ke tempat tidur.

Carla yang tertidur pulas tidak sadar sedang di bopong Aska

"Kau membuatku kaget. Persiapkan segalanya, sebentar lagi klien penting perusahaan akan berkunjung kesini. Sudahkah kalian melakukan apa yang ku perintakan ?" tanya Aska

"Semuanya sudah di lakukan sesuai perintah, bos."

"Bagus, terima kasih atas kerja kerasnya, Harlan. Aku tidak ingin meninggalkan kesan yang buruk untuk mereka."

"Tidak perlu berterima kasih bos, itu sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban saya. Sejak kapan kamu mengenalnya ?"

"Kemarin, Dia nyenggol mobilku"

"Dia orang yang cukup unik, mampu membuatmu bertahan disini. Tempat yang paling kamu benci. Aku sampai lupa, kapan terakir kali kamu kesini" Ucap Dokter Harlan dengan serius

"Entalah…. Aku hanya merasa bertanggung jawab padanya"

"Bagaimana dengan Lisa, Siska dan Claudia ?"

"Suda kukatakan, aku tidak tertarik pada mereka. Apa ada penyakit lainnya yang di derita ? sejak kemarin gadis itu terlihat lemas dan pucat."

"Ada kemungkinan Dia terkena Kanker Hati dan Paru–Paru. untuk memastikannya, coba kamu tanyakan beberaapa hal yang sudah kubuat listnya disitu."

Aska tidak menjawab, Dia segera melihat gambar yang di berikan Harla serta membaca semua yang ada disana.

Tidak perlu di tanya, Aska sudah bisa menjawab jika semua yang ada di list selalu di alami Carla.

Happy Reading, Guys

Terpopuler

Comments

Bening

Bening

tanda penghubung ( - ) gk usah pke spasi

2024-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Di Ungsikan Ke Desa
2 Jatuh Pingsan
3 X-ray
4 Gadis Unik
5 Minta Pulang
6 Kunjungan Sandra
7 Kunjungan Bella dan Gia
8 Kunjungan Lisa
9 Pindah Ke Rumah Sakit Mini
10 Pemilik Kampus
11 Mansion Black Angel
12 Sewa Mall
13 Pegawai Kantor dan Voucher Belanja
14 Pertemuan Tetua Black Angel
15 Kunjungan Bu Melisa
16 Rasa Cemas dan Takut
17 Kantor Ibu
18 Belanja
19 Gak Bisa Tidur
20 Kejadian di Ruang Kerja
21 Kunjungan Claudia
22 Burhan Ke Rumah Aska
23 Di Tinggal Carla
24 Ancaman Serius
25 Usaha Ardy dan Riyan
26 Markas Eagle Eyes
27 Tinggal di Mansion Black Angel
28 Ngidam
29 Kembali Masuk Kuliah
30 Di Serang
31 Pelindung Aska
32 Ayah Menyuruh Menggugurkan Kandungan
33 Bertemu Lagi
34 Air Mata Burhan
35 Pertempuran
36 Perundingan
37 Pelantikan Rudy
38 Rudy dan Claudia
39 Pemimpin Baru Black Angel
40 Butik Hadiah dari Ibu
41 Menyelidiki
42 Pelajaran Moral
43 Nasehat dari Lord
44 Kekuatan Cinta
45 Rumah Sakait
46 Tuan Farhan Menampakan Diri pada Aska
47 Orang Suruhan Lord
48 Di Biarkan Sendiri
49 Kelihaian Rudy dan Ardy
50 Persalinan
51 Pertemuan Tak Terduga
52 Terror di Ruma Sakit
53 Sebenarnya
54 Kembali Ke Rumah
55 Bayi yang Sudah Punya Pengikut
56 Menunggu
57 Nasehat Burhan
58 Gejolak
59 Tatapan Nanar
60 Melamar Bella untuk Ardy
61 Pernikahan Singkat
62 Baharudin
63 Dalam Bahaya
64 Berpisah dengan Eagle Eyes
65 Diskusi Bersama Istri
66 Di Serang di Kantor Sendiri
67 Markas
68 Aksi Anak Buah Aska
69 Abram dan Angga ke Markas Aska
70 BAEE Corp
71 Mengunjungi Kediaman Aska
72 Keluhan Robin
73 Membersikan Mandat Group
74 Berita Kebengisan Ardy
75 Rasa Cemas dan Gelisa
76 Always Teman
77 Sikap Tersembunyi Aska
78 Bermain ke Kantor BAEE Corp
79 Setingan Senior Benar Ampuh
80 Permintaan Mengandung
81 Ke Markas Eagle Eyes
82 Aksi Nekat Difo
83 Cemas dengan Ardy
84 Gusran Paman Aska
85 Bayu menjauhi Aska
86 Kunjungan Kerja Bersama Keluarga
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Di Ungsikan Ke Desa
2
Jatuh Pingsan
3
X-ray
4
Gadis Unik
5
Minta Pulang
6
Kunjungan Sandra
7
Kunjungan Bella dan Gia
8
Kunjungan Lisa
9
Pindah Ke Rumah Sakit Mini
10
Pemilik Kampus
11
Mansion Black Angel
12
Sewa Mall
13
Pegawai Kantor dan Voucher Belanja
14
Pertemuan Tetua Black Angel
15
Kunjungan Bu Melisa
16
Rasa Cemas dan Takut
17
Kantor Ibu
18
Belanja
19
Gak Bisa Tidur
20
Kejadian di Ruang Kerja
21
Kunjungan Claudia
22
Burhan Ke Rumah Aska
23
Di Tinggal Carla
24
Ancaman Serius
25
Usaha Ardy dan Riyan
26
Markas Eagle Eyes
27
Tinggal di Mansion Black Angel
28
Ngidam
29
Kembali Masuk Kuliah
30
Di Serang
31
Pelindung Aska
32
Ayah Menyuruh Menggugurkan Kandungan
33
Bertemu Lagi
34
Air Mata Burhan
35
Pertempuran
36
Perundingan
37
Pelantikan Rudy
38
Rudy dan Claudia
39
Pemimpin Baru Black Angel
40
Butik Hadiah dari Ibu
41
Menyelidiki
42
Pelajaran Moral
43
Nasehat dari Lord
44
Kekuatan Cinta
45
Rumah Sakait
46
Tuan Farhan Menampakan Diri pada Aska
47
Orang Suruhan Lord
48
Di Biarkan Sendiri
49
Kelihaian Rudy dan Ardy
50
Persalinan
51
Pertemuan Tak Terduga
52
Terror di Ruma Sakit
53
Sebenarnya
54
Kembali Ke Rumah
55
Bayi yang Sudah Punya Pengikut
56
Menunggu
57
Nasehat Burhan
58
Gejolak
59
Tatapan Nanar
60
Melamar Bella untuk Ardy
61
Pernikahan Singkat
62
Baharudin
63
Dalam Bahaya
64
Berpisah dengan Eagle Eyes
65
Diskusi Bersama Istri
66
Di Serang di Kantor Sendiri
67
Markas
68
Aksi Anak Buah Aska
69
Abram dan Angga ke Markas Aska
70
BAEE Corp
71
Mengunjungi Kediaman Aska
72
Keluhan Robin
73
Membersikan Mandat Group
74
Berita Kebengisan Ardy
75
Rasa Cemas dan Gelisa
76
Always Teman
77
Sikap Tersembunyi Aska
78
Bermain ke Kantor BAEE Corp
79
Setingan Senior Benar Ampuh
80
Permintaan Mengandung
81
Ke Markas Eagle Eyes
82
Aksi Nekat Difo
83
Cemas dengan Ardy
84
Gusran Paman Aska
85
Bayu menjauhi Aska
86
Kunjungan Kerja Bersama Keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!