Kastil Elowen kastil yang merupakan tempat buangan jauh dari kediaman utama kini mulai berubah. Dinding-dindingnya yang dulu suram kini mulai ditumbuhi tunas tanaman rambat. Taman yang semula gersang kini mulai tumbuh rumput-rumput kecil. Namun perubahan sejati tidak tampak dari luar, melainkan dari tekad Eveline yang perlahan-lahan menyalakan bara perubahan.
Kekuasaan bukanlah satu-satunya kunci menuju kebebasan. Ia butuh kekuatan lain, kekayaan.
Eveline memutuskan untuk memulai rencananya. Tujuan utamanya sederhana: menghasilkan uang sebanyak mungkin dengan cara yang cerdas, bahkan jika itu berarti harus terlibat dalam dunia yang lebih kelam dan penuh intrik, seperti dunia guild informasi yang ia ketahui dari cerita novel.
Dunia ini memiliki banyak lapisan, dan informasi adalah kekuatan. Guild informasi, yang tersebar di berbagai penjuru kerajaan, merupakan tempat yang penuh dengan rahasia. Mereka mengumpulkan informasi dari setiap sudut kerajaan, menjualnya kepada siapa saja yang membayar dengan harga tinggi. Bagi Eveline, ini adalah kesempatan emas. Dengan informasi yang tepat, ia bisa mengendalikan banyak hal di dunia yang baru ini.
Namun, pertama-tama, ia harus memulai dengan sesuatu yang lebih praktis, sesuatu yang bisa menghasilkan uang dalam waktu singkat. ia adalah pembaca yang sudah membaca 10x novel Want To Be A Princess ini, tentu dia memiliki banyak informasi yang sudah ia ketahui.
Dalam novel Want to Be a Princess, ia teringat dengan sangat jelas sebuah bab yang nyaris dilewatkan pembaca biasa: kedatangan pedagang dari Benua Timur yang menukar rempah dan batu permata dengan kain katun khas Kerajaan Mercia. Saat itu dalam cerita, kain katun dijual dengan harga lima kali lipat dari harga pasaran karena kelangkaannya di benua Timur.
Ingatannya memberinya keunggulan. Ia tahu waktu dan tempat para pedagang itu akan tiba, wilayah pesisir selatan, dua bulan dari sekarang.
Di Mercia, kain katun dianggap barang murahan. Rakyat lebih menyukai sutra dari utara dan wol dari barat. Katun? Terlalu biasa. Terlalu lembut. Tak tahan lama, kata mereka. Dan karena itu, harganya murah, terlalu murah.
Eveline menaiki kereta kuda usang yang merupakan kereta kuda satu-satunya yang dimiliki mereka di Kastil Elowen. Ia menuju pasar pusat bersama anna dan sir edward sebagai kusirnya, Eveline duduk di dalam kereta kuda ditanganya tergelar peta wilayah, buku keuangan kediaman utama yang lama, dan daftar harga bahan-bahan mentah dari pasar pusat. Anna duduk mengamati nonanya yang sedang serius.
"Nona sedang merancang sesuatu lagi, ya?" tanyanya dengan senyum samar.
Eveline menoleh, matanya bersinar penuh semangat. "Aku ingin membeli kain katun. Banyak. Sebanyak mungkin."
Anna mengangkat alis. "Untuk apa nona? Tak ada yang ingin memakainya. Bahkan pelayan pun memilih linen."
"Tapi orang dari Timur akan mencarinya," jawab Eveline. "Dan mereka akan membayar mahal."
Anna menatap peta dan angka-angka. "Apa nona yakin?"
"Yakin. Dan aku tahu kapan mereka akan datang, dan ke mana mereka akan menuju. Kita hanya perlu memastikan kita punya semua kain katun terbaik sebelum pedagang lokal sadar akan nilainya."
Dengan tabungan kecil dari warisan ayahnya dan hasil dari menjual barang-barang berharga dan barang tak berguna di kastil, Eveline mulai menyusun rencananya. Ia mengirim Anna ke desa-desa sekitar untuk membeli kain katun dalam jumlah kecil agar tidak menarik perhatian. begitu juga dengan sir Edward, Mereka akan berpencar untuk membeli kain katun.
Namun membeli saja tidak cukup.
Ia perlu menciptakan ilusi kelangkaan.
Eveline lalu mendatangi Guild Informasi di kota terdekat. Tempat gelap dan rahasia itu dikenal sebagai pusat semua gosip dan berita berharga. Di sana, ia menyamar sebagai bangsawan pedagang yang hendak menjual informasi penting.
"Kau yakin informasi ini benar?" tanya sang pemimpin guild, seorang wanita tua bermata tajam bernama Madame Roven.
"Seratus persen," jawab Eveline mantap. "Ada seorang kolektor dari barat yang memiliki segudang kain katun kualitas terbaik. Tapi ia tak ingin menjualnya sekarang. Hanya orang yang datang langsung ke wilayah Elowen yang mungkin bisa mendapatkannya."
"Dan kau ingin menjual informasi ini pada kami?"
"Bukan. Aku memberikannya secara gratis. Tapi kau akan lihat... banyak yang akan mencari jalan ke Elowen tak lama lagi. Dan jika kau butuh kain katun lagi... kau tahu harus mencarinya ke siapa." Eveline berkata sembari memberikan secarik kertas berisi identitas seseorang.
Madame Roven tersenyum licik. "Kau berani, Nona.Dunia milik mereka yang berani."
Disisi lain Anna menyelesaikan tugas yang diberikan Eveline untuknya membeli dan menawar kain katun diwilayah kecil sesuai perintah Eveline. Setiap gulung kain diperiksa kualitasnya dan disimpan dalam gudang bawah tanah, itu merupakan gudang yang dia sewa khusus di wilayah Elowen, dengan indentitas samaran, tanpa sepengetahuan orang luar.
Eveline dan Edward akan menyamar dan mengecek gudang yang disewanya di wilayah Elowen setiap hari, kerahasian dan keamanan dibuat tanpa celah.
Setelah pulang dari kesibukan mereka beberapa minggu ini, Eveline duduk di meja kayu besar di ruang baca kastil. Anna menuangkan teh, sementara Edward berdiri bersandar di ambang pintu, memperhatikan eveline yang sedang menulis disebuah buku.
"Semua berjalan lancar sesuai dengan rencana dan prediksi nona." Ujar Anna.
"Banyak perubahan pada diri anda nona." Kata Edward sembari jalan mendekati meja Eveline kemudian duduk bersamaan dengan Anna.
Eveline hanya tersenyum kecil. "Mungkin aku mulai melihat dunia dengan cara baru." Anna dan sir edward hanya bisa saling menatap setelah mendengar perkataan Eveline. Mereka menyadari perubahan yang sangat besar dari diri Eveline. Dulu nona mereka adalah wanita yang girang dan ramah, tidak terlihat bahwa Eveline memiliki kecerdasan berbisnis yang sangat luar biasa.
Dengan waktu yang terus berjalan. tak butuh waktu lama. Dengan kekuatan guild informasi, Dalam waktu dua minggu, berita tentang "kolektor kain katun di Elowen" menyebar ke seluruh sudut negeri. Pedagang mulai berdatangan, mencoba menawar, dan menemukan kolektor, tuan Artur Hogardson sebagai pemilik sah kain-kain itu. Edward ditugaskan untuk menjadi tuan Artur Hogardson sesuai perintah Eveline, semua dilakukan agar pergerakan dan rencana Eveline dapat berjalan lancar tanpa diketahui para penghuni kediaman utama.
Sesuai dengan kecerdasan Eveline sebagai lulusan dari Oxford. Ia tidak langsung menjual semuanya. Ia lelang sebagian, menjual dengan harga tinggi hanya pada pembeli serius, dan menyimpan sebagian lagi. Hari-hari terus berlalu hingga tiba dimana harga kain katun mulai naik sesuai dengan perkiraan dan rencana Eveline.
"Nona, ini benar-benar seperti yang anda perkirakan, kita akan kaya nona" wajah girang terlihat jelas dari pelayan setianya setelah mendengar kabar dari sir Edward yang baru pulang dari pusat pasar.
Dengan senyum tipis Eveline berkata: "Koin emas kita sedang dalam perjalanan, mungkin besok atau besok lusa akan sampai."
Kini, Eveline punya kesempatan untuk mengubah segalanya. Untuk menulis ulang kisahnya sendiri.
Dua hari kemudian, Datanglah yang ia tunggu-tunggu.
Kalifah dari Timur.
Tiga gerobak besar dengan kotak-kotak berisi permata dan koin emas memasuki wilayah Elowen. Mereka terdiri dari pedagang tua, penerjemah, dan penjaga bersenjata. Wajah mereka cerah ketika melihat gulungan kain katun milik Eveline disebuah gedung khusus pelelangan.
"Kami mencari katun seperti ini!" seru sang pemimpin pedagang dengan aksen berat. "Lembut, halus, mudah diwarnai. Kami beli... semua!"
Eveline tersenyum. "Tentu. Tapi harganya... sudah naik."
Sang pedagang tertawa. "Kami siap membayar. Lima kali harga pasar!"
Sir Edward dan Anna yang juga sedang menyamar terkejut dengan penawaran mereka, itu sesuai dengan perkataan nona mereka.
Dalam dua hari, seluruh gudang katunnya kosong. Kalifah meninggalkan Elowen dengan gerobak penuh barang dagangan. Dan Eveline? Ia kini memiliki kekayaan yang tidak bisa diabaikan siapa pun.
Edward menatapnya takjub saat mereka menghitung koin emas di ruang kerja.
"Kau bukan hanya wanita biasa, nona. Kau saudagar. Bahkan pedagang veteran pun tak akan bisa melakukan ini secepatmu."
Eveline tersenyum kecil, menutup peti kotak berisi koin emas.
"Ini baru permulaan, Edward. Aku ingin membangun kekuatan dari dasar. Dari rakyat. Dari perdagangan. Dari hal yang dianggap sepele oleh mereka yang duduk di singgasana."
Anna masuk dengan baki penuh surat.
"Nona. Surat dari Baron Egbert dan Lady Merlin. Mereka mendengar kesuksesan Anda. Mereka ingin berinvestasi."
Eveline menerima surat itu, lalu menatap Edward.
"Sekarang mereka yang datang padaku. Bukan aku yang memohon pada mereka."
Ia duduk, mulai membuka surat-surat satu per satu, pikirannya sudah melangkah ke strategi berikutnya.
Ia tahu dunia bangsawan penuh jebakan dan pengkhianatan. Tapi dengan kecerdasan, pengetahuan masa depan, dan keberanian, ia akan membentuk kejayaan barunya sendiri.
Bukan sebagai boneka. Bukan sebagai simbol.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments