para ksatria.

Di desa yang telah terbakar para ksatria Angran telah mengamankannya. Seorang pria dengan armor lengkap dan mencolok datang berkuda dengan seorang pria bertudung hitam dengan tongkat sihir di punggungnya menunggangi kuda pula.

Salah satu ksatria yang berjalan menghampirinya, namun armornya kotor. Ia kelihatanya berusaha membersihkannya tetapi masih ada lumpur yang menempep pada armornya.

Ia memberi hormat dengan tegas. "Sir Gail ! Investigasi telah di lakukan. Seperti yang penduduk desa katakan mereka di serang oleh ksatria dari negeri Forlass"

Gail mengangguk. Suaranya berat dan tegas. "baiklah, sebelum engkau melanjutkan laporannya... Kenapa armormu kotor begitu ? Di mana rasa tanggung jawab dan disiplin mu ?"

ksatria itu mengangguk "maaf sir Gail ! S-saya bisa jelaskan !"

"lanjutkan..."

"sesampainya di sini aku melakukan investigasi di sekitar desa... Lalu saya menemukan mayat mayat ksatria Forlass... Aku berjapan lebih jauh dan menemukan lima hell hound sedang memakan mayat ksatria-ksatria Forlass"

Penyihir di sisi Gail mengangkat alisnya terkejut. Namun cerita pria itu belum selesai. "para hell hound itu melihatku san mulai mengejarku. Secara logis, mustahil bagi saya menghadapi lima hell hound sekaligus... Maka saya berlari dan... Saya tersandung jatuh ke kolam lumpur" ucapnya dengan rasa malu.

"saya kira hidup saya berakhir di situ... Namun para hell hound berubah menjadi debu biru dan debu-debu itu terbang ke satu arah yang sama..."

Penyihir di sisi gail melangkah maju dengan kudanya. "apa itu benar apa yang engkau katakan, engkau bertemu dengan sekelompok hell hound ? Lalu mereka menghilang menjadi debu biru ?"

Sang ksatria itu mengangguk dengan percaya diri. "iya yang tuan Astra... Kami bahkan menemukan salah satu dari mayat dari hell hounds dan mayat para ksatria Forlass"

"tunjukkan jalannya" Astra dengan sigap.

Setelah sampai di sana mayat-mayat ksatria Forlass di jajarkan, setidaknya yang utuh sisanya tidak lagi berbentuk karena hell hounds. Namun Astra tidak peduli dengab mayat ksatria itu ia hanya ingin melihat mayat hell hounds.

Di situ berbaring seekor anjing dengan tubuh yang membusuk, tulangnya terlihat dari luka bekas pembusukan. Terdapat bekas bekas luka sayatan di tubuhnya walau begitu tidak satu pun cukup dalam untuk membunuh makhluk itu. Otot hell hounds itu besar dan kuat, kulitnya layaknya sisik ular hanya saja lebih keras dan padat.

Astra menganalisisnya dan menyentuh beberapa bagian tubuhnya. "hell hounds ini mati karena umurnya di alam kita telah habis... Ia mati membusuk... Bukan karena di serang"

Gail dari belakang menepuk pundak Astra. "Kita semua tahu Hell hound tidak akan berhenti menyerang walau jantung mereka tidak ada di tempatnya lagi... Tidak mungkin ksatria Forlass membunuh mereka"

Astra mengangguk. "aku tahu... Tapi... Jika benar yang di katakan ksatria tadi kelompok hell hounds berubah menjadi abu biru... Artinya mereka di panggil oleh pemilik mereka..."

Gail terlihat kaget "pemilik ? Makhluk segila hell hound dapat di kendalikan ?"

"siapapun yang melakukannya pasti bukan manusia... Sia pasti seorang lich atau pengguna mantra memperpanjang umur terlarang lainnya... Pikiran manusia biasa tidak mungkin dapat memahami dan mengendalikan kekuatan dan tubuh makhluk underworld. Siapa pun ia dia adalah ancaman"

Gail terlihat sedikit ragu mendengar spekulasi Astra. "Astra... Aku tahu kamu adalah penyihir bijak dan berbakat dari seluruh penjuruh negeri Angran... Tetapi para warga desa di selamatkan oleh orang ini... Walau ia pengguna mantra terlarang, dia bukan orang jahat..."

Astra terdiam sebentar, berpikir. "... Aku rasa kamu benar... Tetapi tetap saja. Manusia yang hidup lebih dari pada umur mereka yang seharusnya kebanyalan akan menjadi gila... Mungkin ini hanya pola kegilaan orang tersebut..."

Astra melihat kembali ke arah mayat hell hounds itu dan mengerutkan alisnya. "aku tidak mengira ini benar benar hell hounds. Ketika aku mendengar rumornya aku mengira mereka menyalahi fire hound dengan hell hound... Ternyata ini benar benar hell hounds. Gila... Benar benar gila..."

Perhatian Gail kemudian teralihkan oleh mayat ksatria Forlass. Ia melihat luka mayat tersebut dan terkejut bukan main. "Astra ! Lihat kemari sekarang !"

Astra langsung menghampiri Gail dan matanya terbuka lebar melihat 20 ksatria mati dengan luka yang sama. Yaitu lubang di dada mereka, lubang itu ada di tempat dulunya jantung mereka berada.

Astra terlihat terkejut. "luka yang bersih... Ini... Ini holy javelin ! T-tidak mungkin..."

Astra terkejut hingga ia melangkah mundur beberapa langkah karena tidak percaya dengan apa yang ia lihat. "i-itu artinya... Siapapun ini bulan seoeang pengguna sihir terlarang... Kalau mereka memang... Mereka tidak mungkin dapat menggunakan sihir suci... Gail, bisakah kamu menyerahkan kasus ini kepadaku ? Aku ingin tahu siapa orang ini !"

Gail menepuk pundak Astra berusaha menenangkan temannya itu. "Astra tenanglah... Kasus i i di luar kendaliku. Sang raja telah mengirim penyihir kerajaan untuk mengecek ini semua..."

"g-guruku juga akan terlibat ? ...yah... Aku rasa kita butuh semua bantuan yang kita bisa dapatkan..."

Di suatu tempat negeri Forlass. Seorang pria dengan pakaian mewah sedang duduk di meja kerja melihat peta perang yang sedang terjadi saat ini.

Tiba tiba seorang pria tua masuk ke ruang kerjanya tergesa gesa. "jendral ! Aku ingin melapor ketidak adilan dalam perang ini !"

Sang jendral terlihat terkejut, pria tua itu datang berteriak tanpa salam atau apapun tetapi ia mendengarkan. "dan apa ketidak adilan itu ?"

"putraku... Putraku terbunuh dalam perang saat melakukan penjarahan... Dan itu sudah cukup berat untuk hati tuaku ini... Tetapi... Tetapi ! Pihak Angran tidak mau mengembalikan mayatnya ! Ini tidak etis ! Dia itu putraku setidaknya kembalikan mayatnya agar bisa di kuburkan dengan rasa hormat"

Sang jendral kemudian mengangkat sebuah kertas. "yah... Aku juga kenerima laporan yang sama dari beberapa keluarha bangsawan... Jangan khawatir aku akan mengurusnya... Sejauh inj pihak Angran menolak tuduhan mereka yang telah menghabisi para ksatria itu..."

Pria tua itu terlihat marah mukanya memerah karena emosi ysng meluap luap. "kurang ajar ! Aku tahu ini perang di mana orang orang mati tetapi menolak pembunuhan dalam perang adalah tindakan yang kurang ajar !"

sang jendral mengangguk. "aku paham kemarahanmu... Namun tolong kembali dan istirahat san biarkan saya mengurus masalah ini"

Pria tua itu pun pergi dengan marah. Ketika pria tua itu pergi sang jendral menghela nafasnya. Seorang wanita tinggi serba hitam muncul dari bayangan.

"jendral... Sang raja mendapat keluhan dari banyak ksatria tentang mayat anggota keluarga mereka yang tidak di kembalikan oleh pihak Angran... Apa penjelasanmu

Sang jendral langsung berdiri dan memberi hormat. "Assassin reed ! Pihak Angran mengatakan bukan pihak mereka yang membunuh para ksatria itu... Mereka bilang ada seorang penyihir misterius yang melakukannya... S-saya juga sedang mengurus surat peringatan kepada negeri Angran"

Assassin reed mengangguk. "kalau begitu lanjutkan... Aku akan mengawasi bagaimana jalannya situasi ini..."

Episodes
1 Dunia Baru
2 desa yang terbakar
3 tempat menetap sementara.
4 berita besar
5 para ksatria.
6 Zagf
7 penyihir agung
8 Monster
9 sang penyihir putih
10 Reed
11 pertarungan
12 karma
13 manifestasi perang
14 genjatan senjata
15 menuju kota
16 kota besar
17 meja makan.
18 perpustakaan istana.
19 sekolah sihir
20 duel
21 black serpent
22 teh dan anggur
23 mahkota raja
24 jalanan kota.
25 introgasi
26 utusan
27 penyihir putih
28 pemburuan
29 pembantaian
30 investigasi
31 menuju Sancthum
32 meja besar.
33 kerajaan suci
34 istana putih
35 penyihir putih muda
36 percaya
37 menuju pesta
38 malam pesta
39 tenang sebelum badai.
40 bulan merah: kekacauan
41 bulan merah: pertempuran di kota suci.
42 bulan merah: saudara seperjuangan
43 Bulan merah: High lord of babel
44 bulan merah: singularitas.
45 bulan merah: cahaya suci
46 bulan merah: akhir untuk awal
47 Divine interference
48 pemulihan
49 kalung
50 teman lama
51 negeri beku solier
52 gloria
53 Silver claw
54 player
55 penyerangan pagi.
56 buku monster
57 rencana besar
58 kota liber
59 perpustakaan Liber
60 pengepungan besar
61 istirahat
62 tentara bayaran
63 pihak ke tiga.
64 battle master
65 Battle master 2
66 gas
67 pendobrakan.
68 kejatuhan Liber
69 jalan fodifikasi
70 pukulan summon
71 afiliasi gelap
72 alun-alun kota
73 pertarungan terakhir
74 Daemon
75 panggung drama
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Dunia Baru
2
desa yang terbakar
3
tempat menetap sementara.
4
berita besar
5
para ksatria.
6
Zagf
7
penyihir agung
8
Monster
9
sang penyihir putih
10
Reed
11
pertarungan
12
karma
13
manifestasi perang
14
genjatan senjata
15
menuju kota
16
kota besar
17
meja makan.
18
perpustakaan istana.
19
sekolah sihir
20
duel
21
black serpent
22
teh dan anggur
23
mahkota raja
24
jalanan kota.
25
introgasi
26
utusan
27
penyihir putih
28
pemburuan
29
pembantaian
30
investigasi
31
menuju Sancthum
32
meja besar.
33
kerajaan suci
34
istana putih
35
penyihir putih muda
36
percaya
37
menuju pesta
38
malam pesta
39
tenang sebelum badai.
40
bulan merah: kekacauan
41
bulan merah: pertempuran di kota suci.
42
bulan merah: saudara seperjuangan
43
Bulan merah: High lord of babel
44
bulan merah: singularitas.
45
bulan merah: cahaya suci
46
bulan merah: akhir untuk awal
47
Divine interference
48
pemulihan
49
kalung
50
teman lama
51
negeri beku solier
52
gloria
53
Silver claw
54
player
55
penyerangan pagi.
56
buku monster
57
rencana besar
58
kota liber
59
perpustakaan Liber
60
pengepungan besar
61
istirahat
62
tentara bayaran
63
pihak ke tiga.
64
battle master
65
Battle master 2
66
gas
67
pendobrakan.
68
kejatuhan Liber
69
jalan fodifikasi
70
pukulan summon
71
afiliasi gelap
72
alun-alun kota
73
pertarungan terakhir
74
Daemon
75
panggung drama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!