pertarungan

Keadaan memburuk Astra memegang tongkatnya dengan erat bersiap menghadapi 20 assassin sendirian. Namun tiba tiba pemimpin Assassin reed itu merapal sesuatu "Dimensional Schism"

Mendengar rapalan itu kedua mata Astra melebar. "sial, Sasha !"

Sebuah cahaya membutakan keluar dari telapak tangan wanita itu. Sasha tidak bisa melihat apapun, begitu pengelihatannya kembali, Astra tidak lagi ada di situ, jumlah para Assassin reed juga berkurang setengah. Ada sepuluh orang di hadapannya.

(Dimensional Schism yah... Pengecut banget... Padahal lawan dua orang doang masa harus di pecah begini)

[Dimensional Schism: memindahkan musuh dan sekutu ke tempat lain untuk memecah lawan]

Para Assasin itu kemudian menarik belati mereka dan perlahan memutari Sasha berusaha mengepungnya.

Salah satu dari mereka berbicara dengan suara yang berat dan berdesis terdengar mengerikan. "jika engkau menyerah sekarang juga... Kau akan mengakhirinya dengan cepat... Aku janji..."

"yaaah... Sayang sekali... Sayang sekali aku tidak akan mati tanpa perlawanan... Kelihatanya kalian harus melakukan usaha sungguhan untuk mendapatkan nyawaku..."

Sasha lalu mengeluarkan monocle nya lalu melihat semua lawannya. (level mereka 30 semua... Yah... Ternyata hanya keroco. Pemimpinnya tadi pasti di atas level 70... Dimensional Schism hanya bisa di gunakan player di atas level 70...)

"kalau begitu mati !" pria tadi lompat dengan kecepatan tinggi sambil mengenggam belatinya terbalik mengarah ke arah leher Sasha.

Sasha berdiri di sana tidak bahkan tidak berkedip atau khawatir. Saat belati itu sudah dekat tiba tiba sebuah pelindung sihir muncul membuat belati pria itu patah. Dengan terkejut pria itu mundur dan mengatur ulang posisinya.

Ia melihat belatinya yang patah dengan kebingung. Apa yang terjadi ? Lawannya bahkan tidak merapal mantra apapun. Apakah dia tuli atau sesuatu ? Mantra pelindung tidak seharusnya dapat di rampal secara mental.

Sedikit yang ia tahu itu hanya satu dari banyak pasif yang Sasha miliki. Melihat wajah bingungnya Sasha tersenyum kecil. "sungguh menyedihkan..."

"apa ?"

"kalian sangat tidak beruntung menghadapi aku..."

walau mengenakan topeng ekspresi bingung mereka tergambar jelas dengan keraguan mereka

"Assassin adalah musuh alami seorang Summoner... Sayangnya... Skill setku dan strategiku di peruntukan untuk melakukan hard counter kepada kalian"

"a-apa yang kau bicarakan ?! Kau terkepung ! Akhirmu sudah dekat ! Tidakkah kau lihat ?"

Dengan nada sarkastik. "oh~ kau benar... 21 melawan 10 memang tidak adil..."

Kebingungan menyebar di antara para Reed Assassin. Namun Sasha mengangkat satu tanganya. "sand soldier"

Tiba tiba sebuah lingkaran sihir mengelilingi Sasha pasir bersih keluar dari bawah tanah mereka mulai membentuk sebuah humanoid. Jumlah mereka ada 20 dan mereka terbentuk dengan cepat.

Para Assassin mundur terkejut. "spirit summon ? S-sebanyak ini sekaligus ?!"

"serang mereka..." ucap Sasha begitu ringan.

Para sand soldier membentuk belati dengan kedua tangannya. Sekarang tangan mereka adalah belati. Mereka lompat ke arah para Reed Assassin.

Masing masing Reed Assasin bertarung melawan dua sand soldier. Mereka jelas kewalahan karena kalah jumlah. tapi mereka menebusnya dengan gerakan lincah mereka.

Sand soldier kesulitan untuk menyerang lawanya dan para Reed assassin kewalahan melawan jumlah sand soldier yang mengejar mereka kemanapun mereka pergi.

Sasha melihat pertempuran di sekitarnya. Lalu menghela nafas dalam dalam dan duduk di tengah pertempuran itu.

(aduh... Kenapa jadi begini sih... Aku bisa saja membunuh mereka semua dengan summon monster yang sedikit lebih kuat. Tetapi membunuh mereka hanya akan melibatkanku lebih dalam dalam konflik bodoh ini).

ia melihat para Assassin kewalahan menghindar dan berusaha menghancurkan sand soldier itu namun mereka dengan cepat beregenerasi bagian tubuh yang hancur.

Ia tersenyum. (heh... Mereka benar-benar tidak punya petunjuk saat melawan sand soldier ya? Apa mereka tidak tahu mereka memiliki inti yang harus di hancurkan ?)

Salah satu Assassin berhasil mendekat ke arah Sasha sambil di kejar oleh para Sand soldier. "mati kau bajingan !" ia melempar tiga belati dengan presisi yang hebat.

Namun ke tiga belati itu berbelok dari tubuhnya membuat mereka meleset sepenuhnya. "apa yang ?!"

Assassin itu langsung berbalik untuk menghadapi kedua Sand soldier yang mengejarnya tadi.

"usaha bagus ! Ayo coba lagi ! Hahahaha" dengan nada mengejek dari Sasha.

(heh... Secara teknis aku immune terhadap proyektil fisik... Walau sebagai gantinya aku tidak bisa menggunakan proyektil fisik apapun... Kalau mereka mendekat terlalu cepat pasif quick shieldku akan aktif dan membuatku immune terhadap merusakan senjata tajam... Hahaha anti Assassin banget gak tuh...)

Namun di sisi lain hutan suara ledakan menggelegar menghancurkan banyak pepohonan. Dari asap Astra keluar terbang di atas hutan tersebut. Ia memperhatikan sekitarnya.

Tiba tiba Wanita itu muncul dari asap hitam berusaha menusukkan belati ke jantungnya. "blast !" Astra merapal menghasilkan ledakan di ujung tongkatnya ke arah wanita itu.

Namun wanita itu kembali menghilang. Dan tiba tiba meluncur dari belakang Astra dan menebas lengannya. "argh !"

Dia terjatuh dari langit karena kosentrasinya terganggu. Namun sebelum ia menyentuh tanah ia berhasil mengapung sebelum menghantamnya.

Para assassin dengan cepat mengelilinginya. Dia terkepung, nafasnya berat dan sekarang lengannya terluka. (sial ! Mereka terlalu dekat ! Aku tidak bisa merapal mantra apapun yang aku punya...)

"kewalahan ? Pangeran... Astra ? Sayang sekali karena Anda adalah murid Oslar... kami menyadari bahwa kemampuanmu tidak berbeda darinya... hanya lebih lemah, dan kurang berpengalaman..."

Astra mengeram kesakitan dari sayatan dalam yang di lakukan wanita itu. Tidak peduli seberapa jauh ia terbang untuk membuat jarak mereka mengejarnya tanpa ampun dan tidak membiarkannya kabur.

"Aku tidak peduli jika aku mati di sini sekarang... Tetapi kau membunuh orang tidak bersalah"

Wanita itu mendekat dengan belatinya di tangan. "wanita itu ? Sebenarnya siapa dia ? Kau terlihat sangat peduli kepadanya"

"dia hanya seorang pengelana ! Blast !"

Ledakan lainnya dari telapak tangannya Astra namun secara mengejutkan wanita itu ikut merapal. "shield"'

Di balik asap wanita itu berdiri dengan perisai sihir di hadapanya, tidak terluka atau tergores. "blast lagi ? Apa Anda benar benar tidak punya mantra lain ? Atau... Karena jarak antara kita terlalu dekat dan engkau takut terkena mantra sendiri ?"

"Siapa bilang aku takut ?! Sun strike !"

Mendengar rapalan ini para ksatria berpencar dengan kecepatan tinggi. "shield !" rapal Astra ke arah langit, membuat sebuah perisai.

Tiba tiba saja sebuah pilar cahaya putih jatuh dari langit menelan area besar di mana ia berdiri. Itu terjadi selama tiga detik sebelum menghilang sepenuhnya.

Astra berdiri di tengah lubang besar hasil mantra itu. Daratan di sekitarnya hancur menguap. Namun ia masih berdiri di atas tanah berumput. Namun ia jatuh lemas karena pendarahannya.

Wanita itu muncul dari asap hitam. "aku mengira kau bunuh diri... Jujur saja aku tidak menduga kau akan melakukan sesuatu senekad itu"

Wanita itu kemudian mengayunkan bekatinya. Namun tiba tiba suara baja beradu terdengar. Itu adalah Gail muncul entah dari mana.

Wanita itu langsung mundur. Astra dengan lemas melihat saudaranya berdiri tegar di hadapannya. Dengan lemas "gail ? Kenapa... Kenapa lama sekali ? D-dasar bodoh..."

"maaf, seharusnya aku menyadarinya setelah mendengar suara ledakan dari kejauhan..."

Wanita itu kelihatanya belum menyerah. Ia masih siap bertarung. Namun suara wanita yang mengguncang hatinya muncul.

"Assassin reed ! Apa yang kalian lakukan di daratan Angran ?!" Oslar turun dari langit melayang. Tongkatnya kali ini ada di tanganya tidak lagi mengorbit memutarinya.

melihat Oslar dia tahu dia akan kalah. "Astra dapat menjelaskan alasanku di sini... Namun kelihatanya aku harus pamit..." wanita itu berubah menjadi asap hitam dan tidak lagi terlihat.

Oslar melihat Astra yang terluka langsung menghampirinya. "Heal" rapal Oslar sambil menyentuh sayatan dalam di lengan Astra.

"kau baik baik saja ?"

Astra mengangguk selagi lukanya tertutup. "t-tapi Sasha..."

Wajah Oslar langsung pucat. "apa ?! Sasha juga terlibat ? Di mana dia ?"

Astra lansung berdiri walau kakinya bergetar hebat. Ia melayang di atas tanah. Lalu mengangguk.

Di sisi lain para Assassin sudah terluka dengan banyak sayatan menghadapi para Sand soldier. Sasha masih di sana tidak melakukan apapun. Namun lawannya sudah kelelahan dan kewalahan membuat gerakan mereka melambat dan terkena sayatan dari aand soldier.

Salah satu Assassin kemudian berteriak. "Mundur ! Sekarang juga !"

Para Assassin kemudian berlari ke arah yang sama dan melempar bom asap. Para Sand soldier hendak mengejar. "tahan ! Berlindung !"

Para Sand soldier lalu mendekat ke arah Sasha dan memutarinya. Membuat lingkaran pelindung. (huh ? Mereka benar benar mundur... Kelihatanya mereka menyerah... Akhirnya... Bagaimana dengan Astra ? Eh... Palingan juga mati...)

Namun ia menyadari beberapa orang menghampirinya dengan kecepatan tinggi. Namun ia mengenali energi itu. Benar saja Oslar dan Astra muncul, san Gail menyusul.

Namun mereka terkejut melihat Sasha tidak tergores di kelilingi sand soldier. "s-sasha... Kamu baik baik saja kan ?"

Sasha mengangguk. "jangan khawatir... Aku baik biak saja..."

Wajah Astra jelas menunjukkan keterkejutan. "k-kamu... Menang melawan 10 reed assassin sekaligus ? B-bagaimana ?"

Oslar melihat semua Sand soldier yang Sasha summon. "wow... Kamu memanggil mereka semua sekaligus ? Hebat... Bahkan aku tidak bisa melakukan summon banyak monster sekaligus"

"summon memang spesialisasiku... Sudah yah... Aku ingin pulang..."

"h-hey ! Tunggu ! Apa kau yakin kau tidak terluka ?"

Namun Sasha tidak merespon sama sekali. sand soldiernya mulai rubuh menjadi tumoukan pasir selagi Sasha berjalan pergi seakan tidak terjadi apapun.

Episodes
1 Dunia Baru
2 desa yang terbakar
3 tempat menetap sementara.
4 berita besar
5 para ksatria.
6 Zagf
7 penyihir agung
8 Monster
9 sang penyihir putih
10 Reed
11 pertarungan
12 karma
13 manifestasi perang
14 genjatan senjata
15 menuju kota
16 kota besar
17 meja makan.
18 perpustakaan istana.
19 sekolah sihir
20 duel
21 black serpent
22 teh dan anggur
23 mahkota raja
24 jalanan kota.
25 introgasi
26 utusan
27 penyihir putih
28 pemburuan
29 pembantaian
30 investigasi
31 menuju Sancthum
32 meja besar.
33 kerajaan suci
34 istana putih
35 penyihir putih muda
36 percaya
37 menuju pesta
38 malam pesta
39 tenang sebelum badai.
40 bulan merah: kekacauan
41 bulan merah: pertempuran di kota suci.
42 bulan merah: saudara seperjuangan
43 Bulan merah: High lord of babel
44 bulan merah: singularitas.
45 bulan merah: cahaya suci
46 bulan merah: akhir untuk awal
47 Divine interference
48 pemulihan
49 kalung
50 teman lama
51 negeri beku solier
52 gloria
53 Silver claw
54 player
55 penyerangan pagi.
56 buku monster
57 rencana besar
58 kota liber
59 perpustakaan Liber
60 pengepungan besar
61 istirahat
62 tentara bayaran
63 pihak ke tiga.
64 battle master
65 Battle master 2
66 gas
67 pendobrakan.
68 kejatuhan Liber
69 jalan fodifikasi
70 pukulan summon
71 afiliasi gelap
72 alun-alun kota
73 pertarungan terakhir
74 Daemon
75 panggung drama
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Dunia Baru
2
desa yang terbakar
3
tempat menetap sementara.
4
berita besar
5
para ksatria.
6
Zagf
7
penyihir agung
8
Monster
9
sang penyihir putih
10
Reed
11
pertarungan
12
karma
13
manifestasi perang
14
genjatan senjata
15
menuju kota
16
kota besar
17
meja makan.
18
perpustakaan istana.
19
sekolah sihir
20
duel
21
black serpent
22
teh dan anggur
23
mahkota raja
24
jalanan kota.
25
introgasi
26
utusan
27
penyihir putih
28
pemburuan
29
pembantaian
30
investigasi
31
menuju Sancthum
32
meja besar.
33
kerajaan suci
34
istana putih
35
penyihir putih muda
36
percaya
37
menuju pesta
38
malam pesta
39
tenang sebelum badai.
40
bulan merah: kekacauan
41
bulan merah: pertempuran di kota suci.
42
bulan merah: saudara seperjuangan
43
Bulan merah: High lord of babel
44
bulan merah: singularitas.
45
bulan merah: cahaya suci
46
bulan merah: akhir untuk awal
47
Divine interference
48
pemulihan
49
kalung
50
teman lama
51
negeri beku solier
52
gloria
53
Silver claw
54
player
55
penyerangan pagi.
56
buku monster
57
rencana besar
58
kota liber
59
perpustakaan Liber
60
pengepungan besar
61
istirahat
62
tentara bayaran
63
pihak ke tiga.
64
battle master
65
Battle master 2
66
gas
67
pendobrakan.
68
kejatuhan Liber
69
jalan fodifikasi
70
pukulan summon
71
afiliasi gelap
72
alun-alun kota
73
pertarungan terakhir
74
Daemon
75
panggung drama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!