"Ini."
Gyolete pun meraih teh hangat yang terulur padanya. Dia lalu meneguk minuman itu supaya bisa meredakan mabuknya akibat meminum Trebbiano tadi.
Saat ini Violetta sudah dipenuhi oleh banyak sekali pasukan penjaga keamanan Sigrid setelah Cameron menghubungi kantor pusat beberapa saat lalu.
Pasukan penjaga kemanan, tim medis, bahkan awak media segera berkumpul dan memenuhi Violetta ketika mereka mengetahui bahwa telah terjadi pembunuhan sadis di kamar mandi bar tersebut dimana sang korban telah terpisah menjadi dua bagian secara mengenaskan.
Setelah mengevakuasi jasad korban, Violetta pun di tutup untuk sementara waktu supaya para pasukan bisa leluasa melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara.
Kini yang tersisa hanya para pasukan termasuk Gyolete dan juga Cameron yang baru saja kembali dari luar bar.
Anak buahnya pun segera menyodorkan teh hangat setelah Gyolete menceritakan bahwa sang kapten juga sedikit mabuk karena menenggak alkohol yang sama dengannya.
"Bagaimana situasinya, Gyolete?" tanya Cameron setelah anak buahnya tadi pergi dan menyisakannya berdua dengan Gyolete.
"Anak-anak sedang mengurusnya, kapten. Bagaimana kondisimu? Sepertinya kau tadi sangat mabuk."
"Aku baik-baik saja, hanya sedikit sakit kepala."
"Dan Dyane?"
Cameron pun terdiam beberapa saat ketika nama itu disebut.
Dia sangat menyesali tuduhan tak berdasarnya yang sempat dia tuduhkan pada Dyane mengenai kematian Alexander hanya karena gadis itulah yang terakhir kali terlihat bersama pria malang tersebut sesaat sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Masih tergambar jelas di kepala Cameron bagaimana dia memeluk tubuh Dyane yang gemetar dan membelai wajah cantik gadis itu yang berubah pucat ketika melihat jasad yang masih belum diketahui identitasnya tersebut dengan kondisi kepala yang terpenggal.
(Hah... Bagaimana bisa aku berprasangka buruk terhadap gadis selembut itu.. Kau benar-benar bodoh, Cameron..)
"Kapten? Gadis itu baik-baik saja, bukan? Tadi sekilas aku melihat betapa pucat nya dia."
"Tak apa. Dia hanya sedikit terkejut karena harus melihat pemandangan mengerikan yang mungkin belum pernah dia lihat sebelumnya. Aku sudah mengantarnya pulang dan meminta Yuri untuk menemaninya sementara waktu. Jadi seharusnya dia menjadi lebih tenang sekarang."
Cameron memang sedikit khawatir dengan kondisi Dyane. Namun dia jauh lebih merasa marah terhadap pelaku pembunuhan ini karena tindakannya itu telah membuat gadis yang telah menarik hatinya menjadi ketakutan.
(Akan ku seret kau ke tiang gantungan, pembunuh k*parat itu!)
"Kau sungguh akan baik-baik saja jika aku pergi?" ucap Yuri sambil menyodorkan teh hangat pada Dyane.
"Aku baik-baik saja, nona. Saat ini Tuan Cameron pasti lebih membutuhkanmu di sana. Aku tidak mau pekerjaanmu menjadi terhambat karena aku. Pergilah.. Terima kasih sudah menemaniku." ucap Dyane sambil tersenyum.
"Baiklah kalau begitu."
Yuri pun membalas senyum Dyane dan bergerak kembali menuju Violetta.
..
Gluk.. Gluk..
Butiran-butiran teh hangat yang manis pun mengalir membasahi kerongkongan Dyane.
Senyum di wajahnya pun turut memudar bersamaan dengan perginya Yuri dari hadapannya.
Gadis itu kemudian meraba kepala dan menarik seluruh rambut hitamnya yang ternyata merupakan sebuah rambut palsu.
Dia lalu sedikit merapikan rambutnya sendiri yang berwarna kemerahan.
"Hah.. Panas sekali.. Mengapa para gadis sangat menyukai rambut yang menjuntai panjang?"
"Karena hal itulah yang paling menarik perhatian para lelaki, Marine."
Marine pun melirik ke arah seorang pria tampan yang muncul dari salah satu ruangan gelap sambil tersenyum. Pria itu lalu mendekat ke arahnya yang masih duduk santai di kursi sambil memegang secangkir teh.
Jemari pria itupun menyibakkan rambut Marine sehingga kini terlihat leher jenjang dari gadis bermata biru tersebut.
Cup..
Dia lantas melayangkan sebuah ciuman di leher gadis cantik itu sambil melingkarkan kedua tangan untuk memeluk pinggangnya yang ramping.
"Tapi bagaimanapun juga, rambutmu yang kemerahan ini jauh lebih menggoda di mataku."
"Hah.. Kurasa kau lebih tertarik pada leherku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments