Tiba-tiba Maryam terhenti di depan sana. David terkejut melihat Maryam berhenti di hadapannya, lalu spontan ikut terhenti. Lama Maryam tak membalikkan tubuhnya, ia masih saja membelakanginya. Maryam menarik nafas, lalu berbalik menghadapkan tubuhnya ke arah David dan menunduk.
“Maaf, aku merasa tak nyaman berjalan dihadapan lelaki yang juga berjalan menuju arah yang sama. Nabiku mengajarkan agar lelaki yang seharusnya berada di depan. Karena halte masih jauh, jadi kupersilakan kamu yang duluan berjalan,” ucap Maryam sambil menunduk. Ini adalah kali pertama baginya berinteraksi dengan lelaki asing di tempat umum dikota ini.
Lelaki berambut ikal pirang dan bermata biru itu tersenyum lalu berjalan mendorong sepedanya. Kini giliran Maryam yang mengekor. Tak lama kemudian David terhenti. Ia berbalik menghadap Maryam, Maryampun langsung menunduk.
”Hey, why don’t we ride my bicycle? The bus station is far away still, I can ride you behind and take you there, if you want (Hey, kenapa kita tidak naik sepedaku saja? Stasiun masih jauh, aku bisa memboncengmu dan mengantarmu ke sana kalau kau mau).” Tawar David pada Maryam sambil tersenyum.
Maryam mengangkat wajah. Untuk kedua kalinya ia menatap mata David secara langsung setelah melihatnya di halaman sekolah pagi tadi. Wajah David yang tampan membuat Maryam bergetar. Baru kali itu ia merasakan getaran seperti itu. Di Dubai, Maryam disekolahkan di sekolah khusus perempuan sehingga ia nyaris jarang berinteraksi dengan lelaki seusianya. Hatinya mengatakan ingin sekali menaiki sepeda David, namun Maryam malu. Interaksi itu membuat hati Maryam sedikit gelisah, ia masih menghawatirkan apakah yang dia lakukan itu adalah dosa atau tidak.
“Bagaimana?” pinta David lagi.
”No, thanks. I can walk. You can go first (Tidak, terima kasih. Aku bisa berjalan kaki. Kau pergi saja duluan).” Maryam menolak.
”Ayolah, tidak perlu bayar kok? It’s free of charge (ini gratis, kok),” bujuk David lagi.
Maryam berpikir sejenak. Entah kenapa ia tiba-tiba seperti terhipnotis untuk mengiyakan ajakan David. ”Okey, but ride safely (Baiklah, tapi menyetirlah dengan hati-hati)!” Ucap maryam sambil tersenyum.
Maryam duduk di belakang David. Sepeda itu dikayuh dengan pelan oleh David. Hatinya bergetar hebat, sementara Maryam juga merasakan hal yang sama.
“Ya Allah, jika ini dosa, ampuni aku...” Bisik hati Maryam.
Mereka masih terdiam di atas dua roda yang berputar seirama dengan detak jantung David saat itu. Dedaunan terbang malu-malu melihat
kedua remaja yang berbeda keyakinan itu sedang berboncengan sepeda. Untuk pertama kalinya Maryam berada sedekat itu dengan lawan jenis. Di Dubai, Maryam sangat tertekan. Ayahnya selalu mengontrolnya dan melarangnya bergaul dengan laki-laki. Tapi hari itu, Maryam benar-benar
nekat. Entah ada angin apa dia mau begitu saja diajak bersepeda dengan lelaki yang baru tadi pagi dia kenal. Maryam merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya yang bergetar hebat. Setiba di halte, David mengerem sepedanya dengan hati-hati, Maryam turun.
“Thank you for the ride (Terima kasih atas tumpangannya).” Maryam mengucapkan terima kasih sambil menunduk. Kerudungnya berkibar tertiup angin. Beberapa orang berambut pirang di halte itu memandang Maryam dengan sinis. David hanya tersenyum.
“Take care!” Ucap David, lalu dia siap mengayuh sepedanya untuk pulang.
“Hey…!” Teriak Maryam memanggil David.
David mengerem sepedanya, lalu menoleh ke arah Maryam.
“Terima kasih telah membelaku di halaman sekolah pagi tadi. Kamu benar, bahwa aku bukan *******, dan terima kasih juga atas makanan dan minumannya. Aku akan memakannya ketika tiba waktu berbuka puasa nanti,” ucap Maryam tersenyum senang.
David mengangguk lalu kembali mengayuh sepedanya dengan kencang. Ia tersenyum sendiri. Untuk pertama kalinya David merasakan sesuatu yang berbeda ketika berdekatan dengan wanita. Selama ini David sudah tak aneh lagi berinteraksi dengan para sisiwi di sekolahnya, namun ketika melihat Maryam, semua terasa serba salah. Senyumnya belum juga memudar sampai ia tiba di depan gereja ayahnya. Pinokio, anjing kesayangannya, langsung berlari menghampiri David. Ia menyalak-nyalak
girang melihat tuannya pulang.
”Hey, my Pinokio. I’ve got something to tell you, buddy (Hai, Pinokio! Aku punya cerita untukmu, kawan).” David mencoba mengajak
bicara anjing kesayangannya itu. Ia selalu menganggap anjingnya seolah-olah mengerti apa yang ia katakan. Tiap kali David mengajaknya bicara, Pinokio hanya menanggapinya dengan menyalak. David beranjak ke kamarnya, sedangkan anjingnya mengekor di belakangnya.
”You know what, I’ve seen a fairy today. She’s very awesome and gorgeous, indeed (Kau tahu, aku baru saja melihat bidadari hari ini. Dia begitu menawan dan cantik),” ucap David sambil berbaring. Matanya menerawang ke langit-langit kamarnya.
“Guk.. Guk… Guk…” Anjing itu hanya menyalak.
***
Maryam tersenyum sumringah saat berbaring di kasur kamarnya. Wajah David tak pernah hilang dari penglihatannya. Inikah cinta seperti yang dikatakan penulis kisah seribu satu malam itu? Atau seperti yang dikatakan William Shakespeare dalam karyanya Romeo dan Juliet? Selama ini Maryam tak pernah percaya dengan kisah-kisah cinta itu. Hidupnya selalu kesepian, dikekang dan tak bisa merasakan manisnya menjadi gadis remaja. Kalau bukan karena pindah ke negara adidaya itu, mungkin Maryam tak akan sebahagia ini. Maryam benar-benar meresapi getaran rasa sukanya pada remaja lelaki Amerika itu. Semua nasihat ayahnya tak ia hiraukan.
Tak lama kemudian pintu kamarnya diketuk, ternyata itu ayahnya. Setelah Maryam membuka pintu kamarnya, ayahnya mengajak Maryam ke
ruang keluarga.
”How’s your new school, darling? (Bagaimana sekolah barumu, Sayang?)” tanya ayah Maryam sambil mengecup kening putri semata wayangnya.
”Nice, Dad.” Maryam menjawab singkat.
“Ayah harus memindahkanmu di sekolah Internasional khusus muslim besok. Di sana kau bisa berbaur dengan teman-temanmu sesama
muslim,” ucap Ayahnya.
Maryam tersentak, ia memandang wajah ayahnya sedih.
“Aku senang sekolah di situ, Yah. Ayah tenang saja, aku bisa menjaga diri di sana,” bela Maryam.
“Bisa menjaga diri? Ayah dapat laporan dari orang suruhan ayah bahwa kau sudah memiliki teman laki-laki, bahkan kau berani bersepeda
dengannya. Ini memang salah ayah yang tergesa-gesa memilihkan sekolah untukmu.” Ayahnya berusaha tenang. Ia tak mau memarahi anak
perempuan satu-satunya itu.
Maryam terdiam, ia tak bisa mengelak lagi.
Entah mengapa dia merasa sesuatu mengganggu tubuhnya. Ia melemah, memikirkan sesuatu yang tak ia mengerti apa yang sedang ia risaukan. Lalu tiba-tiba terlintas wajah David yang sudah ia hafal, meskipun Maryam baru dua kali memandang wajahnya di sekolah tadi. Ia tahu apa penyebab kesedihannya. Wajah itu, yang hanya sehari bersamanya, lalu langsung mampu menghipnotis pikirannya untuk selalu memikirkannya. Baru kali itu Maryam merasakan perasaan itu, sangat dahsyat. Maryam merasa kehilangan dan sedih.
“Aku harus berpisah dengan lelaki pembelaku itu?” bisik hati Maryam. Ia melamun, tak pernah ia merasa sebegitu kehilangannya seperti ini. Ia ingat Azizah sahabatnya di Dubai. Biasanya dialah teman satu-satunya yang bisa diajak curhat saat risau seperti ini. Namun sayang, Azizah berada
jauh di sana. Hanya kucing putih kesayangannyalah teman satu-satunya,tempat ia meluapkan emosinya. Kucing itu ia bawa dari Dubai. Zahara, begitu ia menamainya. Ia elus punggung Zahara pelan.
“Lelaki itu adalah orang pertama yang membelaku dan perhatian terhadapku, Zahara, aku benar-benar tersipu. Kau tahukan di Dubai aku sama sekali tak pernah bercerita masalah laki-laki, karena aku sama sekali tak pernah diberi kesempatan oleh ayah untuk bergaul dengan laki-laki. Aku bingung Zahara, I don’t know what to do, wajah laki-laki itu tak bisa lepas dari pikiranku. Kau tahu betapa aku memikirkannya saat ini? Apakah ini cinta Zahara?” ucap Maryam pada kucingnya, sementara zahara hanya diam menjilat-jilat bulunya manja.
✒✒✒✒✒✒✒✒✒✒✒✒✒✒✒✒✒✒
Halohaa readers setiakuuu😘😘😘 Author bakal Up Setiap hari kalau kalian tidak lupa membantu ya.. Readera setiakuuu💕💕💕
Bantu Vote, Like👍, Komen dan jangan lupa Tip⭐nya juga. Terimakasih Readerskuuu😘😘😍😍😍 Semoga kalian sehat selalu dan diberi rizqi yang melimpah. Amin yarob🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Hayu Kirana
mampir promosi ya kak..
Takdir Cinta udah up sampai epiaode 20 nih...ayok mampir yuk
2020-10-20
0