Bagian 3 - Aman

Ryoichi baru tiba di pelabuhan, dia harus menempuh jarak 11 km dari rumahnya

di Pelabuhan Ryoichi kaget

"i-ini yang kau sebut aman?"

melihat sebuah perahu kecil yang terbuat dari kayu, Ryoichi pun turun untuk melihat perahu yang tampang nya saja seperti akan roboh kapan saja

Ryoichi turun dan berjalan mendekati perahu yang sangat kurang bagus, dia terlihat sangat terkejut dengan kondisi perahu tersebut

"aku yakin ini bukan hanya sebuah perahu biasa... ini sangat tidak aman..."

saat Ryoichi datang ke perahu itu, kapten kapal itu keluar menyambut Ryoichi

"hei, kau penembak jitu baru kami?" tanya kapten dengan antusias

aku Tshikishima Ryoichi

"kelasi?"

"pilot pesawat tempur."

kapten terdiam

"Apa? Orang ini tak berguna."

Kapten menunjukkan ekspresi kecewa

Ryoichi hanya terdiam

tiba-tiba seorang awak kapal yang terlihat seumuran dengan Ryoichi keluar dari ruang mesin

"kau mantan pilot?" tanya anak muda itu dengan antusias

"hanya buangan militer. tak berharga."

wakil kapten perahu itu turun dari perahu

"kau terlihat kecewa?" tanya nya ke Ryoichi

Ryoichi hanya terdiam, dia terlihat sangat kecewa dengan perkataan kapten kepadanya

Dia sangat berharap bahwa wakil kapten perahu itu akan membelanya

"biarkan saja, dia hanya orang tua yang tak mengerti pekerjaan seorang tentara. oiya kau kecewa saat melihat kapal ini?" tanya wakil

tanya wakil ke Ryoichi

Ryoichi akhirnya menjawab

"aku sangat kecewa dengan kapal ini. dia sangat kurang nyaman, aku sangat ragu dengan keamanan kapal ini."

Ryoichi mulai menunjukkan kekesalan nya kepada kapal

wakil kapten tertawa kecil

"Angkatan laut Amerika Serikat dan kekaisaran meletakkan 60.000 ranjau di lepas pantai Jepang, semua jenis, tapi yang terburuk adalah ranjau magnet Amerika. Setiap perahu dari logam memicu ranjau saat mendekat."

Ryoichi pun mulai paham mengapa perahu ini terbuat dari kayu

"makanya ini terbuat dari kayu? agar ranjau magnet tidak tertarik dengan perahu ini?" Ryoichi memegang perahu

"anak ini cepat tanggap."

Ryoichi mulai menunjukkan ekspresi lega

"aku lega sekarang, kupikir aku di tipu. ternyata ini di buat khusus agar kapal ini tidak menarik sebuah ranjau magnet."

Wakil kapten tersenyum melihat ekspresi lega Ryoichi

"benar, ini dibuat khusus agar kapal ini tidak menarik ranjau. dan kau akan menjadi penembak jitu untuk misi nanti." ujar wakil

Ryoichi hanya mengangguk dan kembali menunjukkan ekspresi lega

wakil kapten melanjutkan pembicaraannya

"seringnya kami menangani ranjau laut. tapi perahu kayu adalah penanggulangan terbaik."

wakil kapten mengulurkan tangannya

"aku Kenji Noda." Noda memperkenalkan dirinya

Ryoichi menerima uluran tangan Kenji dengan senang hati

"aku Ryoichi Tshikishima."

Dia kembali menunjukkan ekspresi cemas saat dia ingat tentang misi yang akan dijalankan nanti

*Noda kembali menjelaskan*

"Aku mengembangkan senjata angkatan laut selama perang."

dia mulai menunjuk anak muda dan kapten

"ini kapten kapal Kaishin Akitsu dan anak muda ini adalah Shiro Mizushima."

Ryoichi mengangguk

Ryoichi memperhatikan setiap orang yang ada di sana

"senang mengenal semua orang. tapi... misi apa yang akan kita jalankan nanti?"

Dia penasaran dengan misi yang akan dijalankan nanti

Akitsu menjelaskan

"kau hanya perlu menembak ranjau saat sebuah ranjau naik ke permukaan."

tiba tiba saja kapten kapal Akitsu menunjuk Shiro dan Noda

"ini 'anak kecil' *Shiro* dan ini 'Dok' *Noda*."

"sudah kubilang aku tak suka julukan itu wahai pak tua..." Noda terlihat sedikit kesal

"dan aku bukan 'anak kecil'." Shiro demikian

"kau masih hijau dan muda, jadi "Nak" saja." Akitsu terlihat memasang wajah iseng

Ryoichi tertawa kecil saat melihat Shiro dan Akitsu berdebat

Dia memperhatikan Shiro dan Akitsu dengan penasaran

"sudah lah Nak, tidur saja sana!" Akitsu menepuk pundak Shiro

"Aku tahu. Aku memang tak ikut perang." Shiro tampak sedikit kesal dengan Akitsu.

"hei Nak, belum ikut perang adalah hal yang patut di banggakan." Akitsu

kemudian Akitsu menoleh ke Ryoichi

"Oiya, ini penyapu ranjau, shinseimaru di pasangkan dengan kaishinmaru. kapal kita adalah kaishinmaru."

mereka mulai berjalan dan mengiringi laut

Ryoichi menatap mereka yang mulai berjalan, dia penasaran dengan nama-nama kapal itu

"Shinseimaru dan Kaishinmaru? apa itu?"

Dia penasaran ingin tahu tentang kapal-kapal itu, Shiro dan Noda ikut berjalan dengan Akitsu

"nama kapal itu diambil dari nama pemimpin kita saat ini, Akitsu-san."

Ryoichi mengangguk mengerti

"jadi itu adalah kapten kapal?"

Dia mulai memperhatikan setiap detail kapal yang akan di tempati nanti

kapal mulai berlayar

di tengah laut Akitsu kembali menjelaskan

"Ranjaunya naik dari dasar laut seperti balon di tali. Di antara dua perahu kita ada kabel dengan pemotong. kita hanya harus memotong kawat ranjau, agar ranjaunya mengapung."

Ryoichi mendengarkan penjelasan Akitsu dengan sangat jelas

"jadi kita harus memotong kabel saat ranjau naik ke permukaan, begitu?" Dia terlihat sangat penasaran dengan misi yang akan dijalankan nanti

Akitsu tertawa

"anak ini benar-benar cepat tanggap."

Ryoichi hanya tersenyum canggung saat Akitsu tertawa

"aku hanya penasaran saja. aku ingin tahu bagaimana rasanya melawan ranjau di tengah laut."

Dia mulai memperhatikan keadaan sekitar, mencari-cari ranjau yang akan naik ke permukaan

"aku akan mempraktikkan cara menembak ranjau nya."

Akitsu mulai menembak

"ah sial, itu meleset. yang ini agak rumit."

Ryoichi yang dari tadi penasaran mulai meminta sesuatu ke Akitsu

"boleh kucoba?"

Akitsu menatap aneh Ryoichi

"kau yakin?"

Akitsu menepi dari senjata, dia mempersilahkan Ryoichi untuk mencobanya

Ryoichi terlihat sangat antusias saat dia mendapat izin untuk mencoba

"tentu saja! Aku ingin mencobanya."

Dia berjalan ke arah senjata dengan penuh semangat

"kau hanya perlu membidiknya, dan seimbangkan lah badan mu, lalu tembak." Ryoichi membuat sebuah posisi menembak

Ryoichi menembak dan hanya dengan hanya beberapa tembakan dia berhasil mengenainya

"aku mengenainya!"

Noda dan Shiro terkejut dengan kemampuan menembak milik Ryoichi

"Wah!" Noda kagum

"Wow!" Shiro kagum

"wow, tembakan bagus!" Akitsu melihat kagum ke Ryoichi

"ini sama dengan pesawat tempur, Hanya saja, aku belum pernah melakukannya langsung." [info: disini Ryoichi sedang merendah]

Noda dan Shiro terlihat sangat kagum dengan kemampuan Ryoichi, terutama Shiro yang sangat penasaran dengan kemampuannya

"kamu benar-benar ahli dalam menembak, kamu bahkan berhasil mengenainya dengan hanya beberapa tembakan saja."

Akitsu hanya tersenyum melihat ekspresi kagum Noda dan Shiro

tiba-tiba Shiro naik ke tempat penembak

"Belum pernah menggunakannya? Maka kita berdua sama" *merangkul Ryoichi*

Akitsu menepuk kepala Shiro dengan topinya

"bodoh. hampir tidak, kau tak bisa menerbangkan pesawat."

Shiro hanya menghela nafas saat di tepuk kepala dengan topinya

"aku bisa menerbangkan pesawat kok! aku hanya ingin membantu!"

Dia mulai protes kepada Akitsu

Shiro kembali tak terima dengan komentar Akitsu

"jika aku ikut perang, aku pasti belajar! andai perang berlangsung lebih lama-"

tiba tiba Ryoichi menarik kerah milik Shiro dan menatap nya dengan tajam

"sebaiknya kau tak bersungguh-sungguh."

Shiro melihat wajah Ryoichi yang seperti penuh dengan trauma

"T-tidak, maaf. a-aku hanya bercanda."

Shiro menjadi takut saat melihat ekspresi tajam Ryoichi, Dia berusaha untuk membuat Ryoichi kembali tersenyum

"aku tak akan benar-benar ikut perang. aku hanya ingin membantu dengan keterampilan saya yang lain saja."

Akitsu hanya terdiam, dia penasaran dengan alasan kenapa Ryoichi sangat keras kepala

Ryoichi tak peduli, sebuah kenangan buruk terlintas di kepalanya dan dia turun dari tempat penembak

Akitsu terlihat kesal dengan shiro karna perkataan semberono nya kepada seorang tentara yang sudah tau bagaimana kerasnya perang

"dasar bodoh!" menepuk kepala Shiro dengan topinya

singkat cerita

saat mereka kembali ke pelabuhan, Ryoichi meminta maaf ke Shiro karna tadi dia sedikit kelewatan. Shiro terdiam saat Ryoichi meminta maaf kepada nya

"tak apa, aku juga salah. aku yang salah." Shiro tertawa kecil

Dia mulai merasa bersalah setelah melihat ekspresi sedih Ryoichi

Akitsu menghampiri mereka berdua

"bagus, kalian sudah berbaikan. semoga kalian tidak bertengkar lagi besok, itu merepotkan."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!