Ryoichi baru saja bangun di pagi hari
di hari itu Ryoichi terbangun dengan posisi tubuhnya yang tidur sambil duduk
saat melihat langit Ryoichi sadar kalau dia bangun terlalu pagi, setelah itu Ryoichi menoleh ke Naomi dan Akiko yang masih tertidur
beberapa saat kemudian Naomi mulai terbangun dan mulai membuka matanya dengan pelan
"Ryoichi? kau sudah bangun rupanya..." Naomi mulai duduk dengan lemas
Ryoichi tak merespon pertanyaan dari Naomi, Ryoichi bangun dan memakai jaketnya dan mengambil sebuah
"mau kemana?" tanya Naomi dengan penasaran
Ryoichi menoleh ke Naomi "kamu haus kan? pastinya Akiko juga haus, aku akan mengambil bantuan air bersih di pasar. tetaplah disini."
Naomi mulai menatap Ryoichi dengan ekspresi menggoda "oh? kau mulai menyukaiku ya?"
Ryoichi menoleh ke Naomi dengan ekspresi jengkel
"aku hanya kasihan dengan Akiko, bukan denganmu."
Naomi pun tertawa
"haha, terserah mu saja. omong-omong kau ada buku novel? aku tak ada kerjaan saat ini." Naomi terlihat bosan
"tidak, berbosan lah karna aku benar-benar tak memiliki apapun sekarang." Ryoichi mulai pergi dan keluar dari rumah sambil membawa ember
di luar kondisi langit masih hitam, angin berhembus dengan pelan, beberapa orang sudah memulai aktifitas nya
saat di luar rumah, saat sedang berjalan bibi Hisako mencegat nya
"hei Ryoichi! kemari lah."
Ryoichi datang
"bibi? ada apa?"
Hisako menepuk pundak Ryoichi
"hei, siapa wanita yang kamu ajak kemarin malam?"
Ryoichi kaget saat mendengar pertanyaan Hisako, dia tidak menyangka Hisako akan bertanya tentang wanita yang dia bawa pulang
"dia? dia hanya seorang wanita biasa."
Ryoichi mencoba untuk berbohong
*bibi Hisako tidak percaya*
"ayolah nak, katakan pada bibi, siapa dia?"
Ryoichi terdiam sejenak, dia bingung harus mengatakan apa
"dia hanya seorang ibu tunggal yang sendirian, aku membantu nya." Ryoichi berharap bibi Hisako akan mempercayainya
bibi Hisako kembali berkata dengan penasaran
"apa ibu itu bisa meyusui?"
Ryoichi terdiam lagi, dia tahu bahwa Hisako akan terus bertanya sampai dia memberikan jawaban yang jujur
"dia bukan anak dari ibu itu, kami mengadopsinya untuk sementara waktu."
Ryoichi berusaha untuk terlihat tenang
bibi Hisako terkejut
"bukan anak dari ibu itu? kau serius?"
Ryoichi mengangguk dengan wajah serius
"dia tidak punya keluarga, ibu dan ayah nya sudah meninggal. jadi aku hanya membantu dia saja."
Hisako pun mulai merasa kasihan
"kalian perlu bantuan?"
Hisako mampir ke rumah Ryoichi
Hisako memberikan susu ke Akiko karna Naomi tak bisa menyusui
Hisako meletakkan Akiko dengan pelan
"ah, kalian mengadopsi anak tapi kalian tak pandai cara merawatnya?"
Ryoichi terdiam saat melihat Hisako memberikan susu kepada Akiko, dia sangat penasaran dengan apa yang akan dikatakan Hisako selanjutnya
"Kami baru saja mengadopsi dia, jadi kami belum begitu berpengalaman dalam merawat anak."
Hisako mengeluarkan sebuah kantong yang berisi beras
saat akan di terima Ryoichi, Hisako menariknya lagi
"ini bukan untuk kalian, orang dewasa bisa makan apapun."
beras di berikan ke Ryoichi
"buatkan bubur dengan beras itu."
Ryoichi bingung saat bibi Hisako memberikan kantong beras itu kepada dia
"apa? aku tidak paham, aku tak tahu bagaimana membuat bubur dengan beras." Ryoichi mengamati beras tadi
Naomi dengan suara lembut berkata
"aku bisa membuat bubur, itu cukup mudah." Naomi tersenyum kecil ke Ryoichi
Ryoichi menoleh ke arah Naomi saat mendengar suara lembutnya
"kau bisa membuat bubur?" tanya Ryoichi dengan penasaran
Ryoichi terlihat sangat penasaran dengan kemampuan Naomi
sebelum di lanjutkan bibi Hisako pamit
"baiklah, aku pergi dulu" bibi Hisako keluar dari rumah Ryoichi
Ryoichi dan Naomi keluar untuk memberikan ucapan terimakasih ke bibi Hisako
"terima kasih banyak bibi, aku sangat berterima kasih." Ryoichi menundukkan kepalanya
Naomi hanya mengangguk saja, dia hanya diam saja
Ryoichi dan Naomi mulai masuk ke dalam rumah dan mereka berdua menghampiri bayi Akiko yang masih tidur
Ryoichi duduk di samping bayi Akiko yang masih tertidur, dia mulai memperhatikan bayi itu dengan sangat lembut
"dia sangat imut." Ryoichi mengusap kepala bayi Akiko
"kamu benar, omong-omong. apa yang akan kita lakukan sekarang?" Naomi memegang beras tadi
Ryoichi berpikir sejenak sebelum akhirnya dia menjawab
"aku belum tahu. tapi mungkin aku bisa membantu dia untuk makan."
Ryoichi melihat ke arah beras yang sudah disiapkan Naomi
Ryoichi menghela nafas dan berkata
"aku akan mencari beberapa pekerjaan, kamu bisa tunggu disini untuk menjaga Akiko. aku akan pergi besok."
Naomi mengangguk pelan sebelum berkata
"baik, aku akan menunggunya. tapi tunggu, kau tak akan keluar saat malam hari, kan?"
Ryoichi tertawa kecil
"tenang saja, aku akan pergi besok saat pagi hari. aku akan kembali paling lambat sampai jam 7 malam."
Naomi menghela nafas lega setelah mendengar jawaban Ryoichi
"baiklah, aku hanya ingin kamu kembali sebelum malam. aku tak ingin kamu terluka."
keesokan harinya
"baiklah, aku akan pergi sekarang. kamu tolong jaga Akiko disini, kamu jangan pergi meninggalkan rumah. kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi bibi Hisako." Ryoichi memakai jaketnya untuk segera keluar mencari pekerjaan
Naomi mengangguk mengerti
"aku mengerti. aku akan selalu berada di sini, jaga baik-baik Akiko. kalau kamu tak kembali sebelum malam, aku akan menghubungi bibi Hisako."
Ryoichi tersenyum
"baiklah aku pergi dulu..."
Ryoichi beranjak dari duduknya dan keluar dari rumah, dia pergi ke tempat kerjanya
Naomi duduk sendirian di dalam rumah, dia berharap agar Ryoichi akan kembali dengan selamat
jam 5 sore, Tokyo di landa hujan yang cukup deras
Ryoichi pulang ke rumah dengan kondisi yang sangat basah kuyup
"ah sial! jaket ku jadi basah." *melepas jaket*
Naomi mendengar suara Ryoichi saat dia sedang berada di ruang tengah
"Ryoichi? kamu sudah pulang?"
Naomi terlihat khawatir saat melihat Ryoichi dengan kondisi yang sangat basah kuyup
Ryoichi memberikan jaketnya ke Naomi
setelah itu Ryoichi mengambil sesuatu dari tasnya, itu berupa sebuah kertas
"kau tau apa? aku mendapatkan pekerjaan dan bayarannya adalah 3000 yen." memberikan kertas itu ke Naomi
Naomi menerima kertas yang Ryoichi berikan kepadanya
"3000 yen? itu banyak. aku sangat senang untukmu."
Naomi melihat isi kertas tersebut, dia sangat bahagia untuk Ryoichi
tapi, saat Naomi melihat isi kertas lebih dalam, dia sadar kalau pekerjaan nya itu sangat berbahaya
"mem-membersihkan ranjau di laut? kau yakin ini bukan penipuan?"
Naomi menoleh ke Ryoichi dengan perasaan khawatir
"pekerjaan ini sudah di setujui oleh pemerintah, kamu tenang saja karna perahu yang disediakan katanya sangat aman untuk para pelaut, dan... bayarannya tinggi karna... resiko nya juga tinggi..." Ryoichi tertawa kecil
Naomi terdiam setelah mendengar penjelasan Ryoichi, dia jelas sangat khawatir untuk Ryoichi
"tapi... resiko nya sangat tinggi, kau tak akan dalam bahaya kan?"
Naomi menatap Ryoichi dengan tatapan yang sangat khawatir
Ryoichi menghela nafas
"hanya ini satu-satunya cara untuk mendapatkan uang, dan aku akan menjadi penembak jitu disana. dan itu sesuai dengan keahlian ku."
Naomi terlihat khawatir, Ryoichi sadar kalau Naomi sedang mengkhawatirkan nya
Ryoichi dengan lembut mengusap kepala Naomi
"tenang saja, aku akan baik baik saja. kamu bisa percaya denganku."
Naomi terdiam saat Ryoichi mengusap kepalanya, dia mulai tenang setelah mendengar ucapan Ryoichi
"baiklah... aku percaya padamu. tapi aku akan tetap menunggu di sini, jadi jaga baik-baik dirimu."
Naomi kembali memberikan tatapan khawatir kepada Ryoichi
Besoknya Ryoichi sudah mulai bekerja
"baiklah, aku akan pergi sekarang. tolong jaga Akiko dan rumah selama aku pergi. kalau ada apa-apa hubungi bibi Hisako."
Naomi mengangguk dengan kepala
"baiklah, aku akan selalu menjaga mereka berdua. jangan khawatir, aku akan menjaga Akiko dengan baik." Naomi tersenyum sambil menggendong Akiko yang masih tidur
Ryoichi tersenyum dan mulai keluar dari rumah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments