My Luna adalah sebuah novel yang cukup terkenal di kalangan remaja. Cerita ini mengisahkan cinta yang tak biasa antara Reza Varelino Dhafian, seorang ketua geng motor, dengan Luna Kuntianika Putri, gadis polos yang ternyata adalah adik tiri dari tokoh antagonis dalam cerita ini.
Kisah mereka bermula saat Reza, pemimpin geng Dark Moon, bersama para anggotanya—yang dijuluki "anak itik"—menyerbu markas geng musuh bebuyutan mereka, Orange Blood. Geng ini dipimpin oleh Raka Zio Raegan, yang juga merupakan kakak tiri dari Luna. Pertarungan antar dua geng berlangsung sengit dan brutal, sampai tiba-tiba seorang gadis datang dan berteriak menghentikan pertempuran. Gadis itu adalah Luna.
Entah bagaimana, suara dan kehadiran Luna seketika membuat kedua pihak terdiam. Reza yang melihat sosok gadis cantik dengan tampang polos itu langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Agak klise memang—ala-ala kisah cinta ala sinetron remaja—tapi begitulah Reza. Sementara itu, Raka yang melihat adik tirinya muncul tanpa diundang langsung memerintahkannya untuk pergi. Raka memang belum bisa menerima kehadiran Luna dalam hidupnya sejak ayahnya menikah lagi tak lama setelah ibunya meninggal.
Luna dan Reza kembali dipertemukan di sekolah yang sama. Diam-diam, Reza terus memperhatikan Luna ke mana pun ia pergi, tanpa sepengetahuan siapa pun—termasuk Vellyn Moddarika Audyan, tokoh antagonis wanita dalam cerita ini yang ternyata menyimpan perasaan pada Reza.
Puncaknya terjadi saat pesta ulang tahun sekolah SGH. Di tengah acara yang meriah, Reza tiba-tiba mengungkapkan perasaannya kepada Luna di depan seluruh siswa. Semua orang terkejut. Reza—cowok dingin yang terkenal cuek pada perempuan—secara terang-terangan mengajak Luna berpacaran? Padahal, Luna dikenal sebagai siswi miskin yang bisa masuk SGH hanya karena beasiswa. Meskipun sekarang statusnya berubah karena ibunya menikah dengan ayah Raka, seorang pebisnis sukses, tetap saja kabar itu menjadi heboh.
Luna yang diam-diam juga menyukai Reza sejak pertemuan pertama, tentu saja menerima cinta itu dengan bahagia. Mereka akhirnya resmi berpacaran, tanpa peduli pada keberadaan Vellyn yang hatinya hancur melihat hubungan mereka.
Rasa sakit hati Vellyn berubah menjadi dendam. Ia mulai membully Luna setiap kali Reza tidak ada di dekatnya. Bukan hanya sekali dua kali, tapi terus-menerus. Sampai akhirnya, Reza mengetahui semua perlakuan buruk itu. Murka, Reza memerintahkan para anak buahnya untuk "menghabisi" Vellyn. Perintah itu dijalankan, dan Vellyn pun tewas.
Tanpa rasa bersalah, Reza melanjutkan hubungannya dengan Luna. Tepat setelah kelulusan, Reza melamar Luna. Lamaran itu pun diterima dengan bahagia, dan mereka menjalani hidup baru sebagai pasangan bahagia, meninggalkan masa lalu yang kelam.
...Tamat...
Amanda menyandarkan kepalanya di jendela mobil, matanya kosong menatap jalanan, pikirannya sibuk memproses semua kejadian absurd yang baru saja ia alami.
“Gila… jadi gue masuk ke dunia novel. Dan bukan jadi tokoh utama yang kece atau heroine manis... tapi malah jadi si Vellyn—antagonis paling nyebelin yang dibenci satu sekolah.” Ia menghela napas berat. “Nice. Nasib banget.”
Mobil perlahan berhenti. Amanda menegakkan tubuhnya, lalu menoleh ke jendela. Di depannya berdiri sebuah mansion megah, lebih mirip istana daripada rumah biasa.
"Buset... Ini rumah atau vanue konser BLACKPINK?" matanya membulat
Begitu turun, ia melangkah masuk ke dalam rumah. Lorongnya panjang dan luas, lantainya mengilap, dan lukisan-lukisan besar menghiasi dinding. Amanda celingak-celinguk.
“Ya ampun... ruang tamunya aja bisa jadi lapangan basket. Pake diisi warga satu kelurahan juga muat nih.”
Baru dua langkah mengagumi keindahan rumah, suara ketus menyambarnya.
“Baru pulang? Jam segini? Dari mana aja?”
Amanda menoleh. Seorang cowok tinggi dengan wajah dingin dan sorot mata tajam berdiri menatapnya penuh tuduhan.
“Eh ini siapa? Tunggu... Keenan? Atau Jehan? Jangan-jangan si Shaka udah gede?” batinnya panik.
“Vellyn!” bentak cowok itu. Amanda sampai tersentak.
“Woi, bisa kalem ga sih? Baru juga masuk rumah"
Cowok itu masih menatapnya seolah hendak membakar hidup-hidup.
“Gue baru pulang sekolah! Mobil mogok, Pak Irwan suruh nunggu karena mobilnya diservis dulu. Masa gue disuruh pulang naik buroq?” jawab Amanda cepat, nada suaranya tajam.
Langkah kaki dari arah tangga terdengar. Seorang cowok lain, lebih muda dan santai, turun dengan HP di tangan.
“Lho, ada apaan nih? Kak Vel bikin masalah lagi ya?”
Dia mendekat lalu menatap cowok dingin tadi. “Bang Keenan, lo marah? Kak Vel ngapain?”
Amanda langsung menebak. “Oke. Si dingin ini Keenan. Yang lebih chill ini Shaka. Aman.”
Lalu dengan wajah memelas ia menoleh ke Shaka. “Gak ngapa-ngapain kok, cuma dimarahin aja sama si Keenan. Padahal gue telat gara-gara mobil rusak. Wajarlah lagi pms mungkin”
Keenan tampak tersentak mendengar namanya disebut tanpa embel-embel "abang." Biasanya Vellyn akan ketakutan. Tapi yang satu ini beda.
“Vellyn! Jangan kurang ajar! Hormat sama abang lo!”
Amanda menyipitkan mata, lalu membalas dengan santai tapi nyolot:
“Hah? Suaranya kecil, bisa ngomong ke pantat gue aja gak?” katanya sambil menepuk bokong sendiri santai.
Keenan membeku. Matanya melebar, seolah melihat alien turun dari langit.
Shaka langsung menunduk, bahunya naik-turun menahan tawa. Pipinya mengembung seperti hendak meledak.
Amanda menoleh dengan angkuh. “Udah ah, Kanjeng Ratu mau istirahat dulu.” Ia berjalan menaiki tangga sambil menabrak bahu Keenan sedikit.
“Nggak usah ditahan, marah lo nggak ngaruh sama mood gue.”
Langkahnya mantap, senyum puas tersungging di wajahnya.
“Oke, kalau gue harus hidup sebagai si Vellyn, gue yang nulis ulang ceritanya.”
...****************...
(Pakyuu buat Keenan)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
khats
terlalu banyak gambar gk penting...
ganggu untuk membaca.
2025-07-03
1