♡Sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit. Begitu pula jika kita melakukan suatu dosa yang terbilang kecil tapi jika kita sering melakukannya maka dosa itu akan menjadi banyak♡
Sore harinya setelah Fadil beristirahat yang cukup, ia mau pergi menemui karyawannya di pabrik penyimpanan teh. Ia kesana karena ingin memeriksa hasil kerja dari pekerja kebun teh. Itulah mengapa ia mendapat tugas dari Sang Ayah karena hasil pemetikan teh akhir-akhir ini mengalami penurunan. Ia curiga janhan sampai ada kecurangan oleh salah seorang pekerjanya. Sebelum mendapat kerugian yang lebih besar, Fadil pun turun tangan memeriksa hal ini.
"Mbo, aku pergi dulu ya. Oh ya Mbo, kalau ada telepon dari Mama bilang saja kalau aku sudah sampai disini. Bilang ngga usah khawatir." Ucap Fadil saat hendak memasuki mobilnya.
"Iya den. Siap."
"Fadil pergi dulu Mbo. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam. Hati-hati den."
Tidak jauh dari villa, Saat Fadil ingin menbelokkan mobilnya, ia melihat seorang perempuan yang tengah berjalan kaki hendak menuju ke arah villanya.
"Itu kan wanita yang tadi pagi." Ucap Fadil pada diri sendiri. Fadil lantas menghentikan laju mobilnya dan bergegas keluar dari mobilnya untuk menemui wanita tadi yang tak lain adalah Nisya.
"Maaf bukannya Anda yang tadi pagi tak sengaja terkena cipratan air itu kan?" tanyanya memastikan ia tidak salah orang.
"Huff, iya itu aku." Ucap Nisya menghembuskan nafasnya kasar akibat ia sudah lelah berjalan kaki.
"Anda mau kemana? nanti saya antar hitung-hitung sebagai ganti rugi." Tawar Fadil
"Tidak, terima kasih atas tawaran Anda tapi tujuanku udah dekat kok dan lagian arah kita berlawanan." ucap Nisya membuat Fadil gugup.
"I ... iya yah. Baiklah, kalau begitu aku duluan."
Setelah beberapa saat mengambil nafas, Nisya mulai melanjutkan perjalanannya lagi. Begitu pula dengan Fadil yang tak hentinya mengagumi Nisya.
"Wanita yang baik, jarang-jarang ada wanita yang sudah dibuat bermasalah masih baik." Ucapnya sambil berlalu
Sepanjang perjalanan Fadil terlihat tersenyum-senyum sendiri mengigat pertemuan keduanya dengan Nisya sejak tadi pagi. Oa tak tau apa penyebab dirinya menjadi seperti itu. Ia merasa dekat dengannya seakan dialah anak yang telah menolong dirinya saat itu. Namun, Fadil selalu mengesampingkan pemikirannya itu. Selalu menekankan bahwa wanita itu bukanlah penolong masa kecilnya karena ia tak mau menduga yang bukan-bukan dan tak mau jatuh hati pada orang lain selain dia, si anak berlesung pipit yang Cantik.
Sedangkan Nisya masih berjuang terus melangkahkan kakinya hingga berada didepan villa. Sesampainya disana, Ia melangkah kakinya masuk namun ia merasa seperti ada suasana yang berbeda saat ia berkunjung kali ini. Tak mau memusingkan perasaannya, ia pun mendekati Mbo Surti yang lagi mencabuti rumput liar di pot bunga.
"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga. Assalamualaikum Mbo." Ucap Nisya
"Waalaikumsalam. eh nak Nisya kok baru datang lagi sih, ayo... ayo mari masuk." Ajak Mbo Surti
Mereka pun masuk ke dalam. Sesampainya tempat dimana bisa mereka mengobrol, Mbo Surti memberikan Nisya teh yang tadi telah dibuatkannya juga untuk Fadil.
"Silahkan diminum nak Nisya."
Nisya mengangguk patuh. Ia pun mencoba teh asli dari desanya ini.
"Coba saja nak Nisya datangnya lebih cepat, pasti nak Nisya ketemu tuh sama den Fadil." Ucap Mbo Surti
"Fadil, Mbo? Kapan Fadil datang? sampai kapan dia berada disini, Mbo?" Tanya Nisya bertubi-tubi seakan tak akan ada menit berikutnya.
"Duh nak Nisya sebegitu kangennya sama den Fadil sampai-sampai pertanyaannya banyak sekali." Ucap Mbo Surti membuat Nisya malu berat.
"Mbo Surti nih mulai lagi, aku hanya penasaran saja dia datang lagi kesini setelah beberapa tahun ngga muncul." Ucap Nisya mengelak
"Baikalah Mbo akan menjawab satu persatu pertanyaanmu. Den Fadil berada di sini tadi tapi sekarang dia keluar karena ada kerjaan yang mau diselesaikan. Den Fadil datang pagi tadi dan Den Fadil selama seminggu akan berada disini." Ucap Mbo Surti membuat Nisya tanpa sadar menghembuskan nafas lega.
Mbo Surti dan Nisya berbincang-bincang sampai berjam-jam lamanya, setelah beberapa lama, akhirnya Nisya pun pamit pulang dikarenakan hari sudah sangat sore.
"Sini Mbo antar sampai depan." Mbo Surti pun mengantarkan Nisya sampai ke depan pintu.
"Nak Nisya besok datang lagi kesini ya, siapa tau bisa ketemu sama den Fadil."
"Insya Allah Mbo, kalau Nisya sempat. Kalau begitu Nisya pamit. Assalamualaikum. " ucap nisya
"Waalaikumsalam warrahamatullahi wabarakatuh. Hati-hati dijalan nak." Ucap Mbo Surti
Selama diperjalanan, Nisya tak henti-hentinya tersenyum mengingat teman kecilnya telah datang kembali. Ia sesekali tersenyum saat melihat orang-orang ramai dijalanin. Hingga Nisya sampai didepan pintu kostnya senyum sesekali kala mengingat percakapannya sama Mbo Surti tak pernah putus.
"Cie ... cie kok senyum-senyum begitu sih apa kamu habis diantar lagi sama kak Sami ya!" Tebak Cindy.
"Apaan sih, udah jangan menuduh yang tidak-tidak, dosa tau." Ucap Nisya mengigatkan
"Astagfirullah maaf Nis. Abisnya sih kamu terus saja tersenyum kayak orang lagi dapat anugrah gitu." Ucap Cindy
"Ok aku maafin."
"Terus mengapa kamu senyum sendiri?" Tanya Cindy
"Itu loh, teman kecil aku, Fadil udah datang ke desa ini lagi sejak sekian lama." Ucap Nisya yang sudah duduk diruang tamu.
"Wah bukan aku saja yang berdosa kalau gitu tapi kamu juga telah berdosa." Ucap Cindy mengingatkan
Nisya tersenyum, ia bersyukur punya teman seperti Cindy yang selalu mengingatkannya dikala ia lupa. Memang mereka selalu saja bertengkar kecil tapi setelah itu mereka akan saling mengingatkan dalam hal kebaikan.
"Iya istigfar Nis istigfar. Untung kamu ngigatin kalau tidak maka dosaku akan semakin banyak." Ucap Nisya sambil mengelus dadanya.
"Makanya jangan memikirkan Fadil terus belum mahram loh."
"Iya makasih ya nasehatnya. Kamu memang sahabat baikku." Ucap Nisya seraya memeluk Cindy.
"Udah-udah manja deh."
Mereka berdua pun tertawa bersama setelahnya.
Keesokan harinya seperti biasa Nisya bersiap-siap untuk pergi mengajar lagi. Tapi kali ini ia memilih naik angkot umum. Yah walaupun jalan ke sekolah tidak terlalu jauh, tapi kakinya sudah tidak sanggup lagi menanggung berat badannya yang terus-terus meningkat.
Sesampainya disekolah, Nisya langsung masuk mengajar anak didiknya karena hari ini ia telat kesekolah karena kakinya yang sakit semalaman dan tak bisa membuatnya tidur cepat.
Saat sedang mengajar, Sami teman kerjanya yang sedang lewat melihat Nisya yang sedang asik-asiknya mengajar. Sami pun mampir hanya untuk mengucapkan salam sama Nisya.
"Assalamualaikum Nisya. " ucap Sami
"Eh kak Sami, waalaikumsalam warrahamatullahi wabarakatuh." Balas Nisya
Sami pun kembali melanjutkan perjalanan lagi ke kelas sebelah. Belum lama berselang sejak kepergian Sami, seorang Satpam penjaga sekolah datang menemui Nisya yang mengatakan bahwa ada seorang yang sedang mencarinya. Namun, seperti biasa Nisya lebih mengutamakan kepentingan mengajarnya dulu jika panggilan tak terlalu penting.
Jadinya satpam penjaga sekolah itu pun balik lagi untuk memberi tahukan kepada orang yang mencari Nisya kalau Nisya lagi mengajar anak didiknya.
"Kalau gitu, tak apa kan pak kalau saya yang menghampiri Nisya?"
"Ngga papa mas. Mas kesana saja. Mba Nisya ada dikelas 2 A. Mas terus saja lalu nanti kalau udah sampai taman Mas nya nanti belok ke arah kanan. Disana nanti Mas bisa lihat nama kelasnya." Ucap Satpam menjelaskan
"Makasih Pak. Kalau gitu saya pergi dulu." Ucap pria itu yang tak lain adalah Fadil.
Fadil pun bergegas mengikuti arah petunjuk jalan yang diberikan oleh Pak Satpam yang tadi.
"Kelas ... kelas 2 A, ini dia." ucap Fadil yang sudah berada didepan kelas yang dicarinya
Fadil lantas mengetuk-mengetuk pintu kelas. Disana, terlihatlah seorang wanita cantik berjilbab lebar datang menghampiri dirinya.
"Nisya!" Ucap Fadil secara spontan
To be continued ....
Semoga kalian tidak bosan membacanya dan jangan lupa partisipasinya dengan cara krisar, vote dan like ya.
By Peony_8298
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Tika
tidak akan pernah bosan, karna karya2 kakak sangat bagus
2021-03-16
0
Nur Hikmah Pudorih
lanjut thor jgn sdikit
2021-02-26
0